• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

4.5 Pengawasan Pengolahan AMIU

Pengawasan internal maupun eksternal dilakukan dengan 2 cara yaitu, pengawasan berkala dan pengawasan atas indikasi pencemaran. Pengawasan internal berkala dilakukan di unit produksi dan pengisian galon/wadah air minum sedangkan eksternal berkala dilakukan hanya di unit pengisian galon/wadah air minum. Pengawasan internal dan eksternal atas indikasi pencemaran dilakukan pada seluruh unit penyelenggara penyedian air minum (Permenkes, 2010).

4.4.5.1 Pengawasan Internal

Pengawasan internal dilakukan 1 bulan sekali oleh pengelola AMIU. Jumlah komponen pertanyaan pengawasan internal yaitu 4, hanya mengacu pada pertanyaan 1.

Tabel 4.5 Distribusi Tindakan Responden Terhadap Pengawasan Internal AMIU di Kec. Galang Kab. Deli Serdang Tahun 2015

N o.

Tindakan Pengawasan Internal Ya % Tidak % 1. Pemeriksakan kualitas air minum isi ulang

ke Dinkes setiap 1 bulan sekali 0 0 9 100

2. Alasan tidak memeriksakan kualitas air minum isi ulang ke Dinkes 1 bulan sekali

1. Sudah pernah dilakukan 2. Biayanya mahal

3. Air yang diminum aman

0 0 0 0 0 0 5 3 1 55,6 33,3 11,1 3. Pengawasan terhadap dosis desinfeksi 2 22,2 7 77,8

Menanyakan surat keterangan dari Dinkes tentang kualitas sumber air baku yang di suplai

Berdasarkan tabel 4.5 tindakan responden terhadap pengawasan internal, seluruh responden tidak melakukan pemeriksaan kualiatas AMIU setiap 1 bulan sekali, dengan alasan sebagian kecil sudah pernah dilakukan (55,6%), sehingga tidak perlu dilakukan pemeriksaan mengenai kualitas AMIU, pengawasan terhadap dosis desinfeksi sebagian besar tidak dilakukan (77,8%), dan sebagian besar responden tidak ada menanyakan tentang surat keterangan dari Dinkes mengenai kualitas sumber air yang digunakan (77,8%). Seluruh responden mengatakan pengawasan pengolahan penting dilakukan, untuk menjaga kualitas air yang dijual, tetapi tindakan yang dilakukan responden untuk pemeriksaan kualitas air yang dilakukan.

Tabel 4.6 Distribusi Kategori Pengawasan Internal pada AMIU di Kec. Galang Kab. Deli Serdang Tahun 2015

No. Katagori Pengawasan Internal Jumlah %

1.

2. Baik Tidak baik 0 9 100,0 0

Total 9 100,0

Berdsarkan tabel 4.6 katagori pengawasan internal seluruhnya tidak baik karena tidak ada dilakukan pengawasan kualitas air setiap 1 bulan sekali atau waktunya >1 bulan.

4.4.5.2Pengawasan Eksternal

Pengawasan eksternal dilakukan oleh Dinkes setiap 6 bulan sekali (Permenkes, 2010). Jumlah komponen pengawasan eksternal yaitu 3 pertanyaan tetapi hanya mengacu pertanyaan 2.

Tabel 4.7 Distribusi Tindakan Responden Mengenai Pengawasan Eksternal pada AMIU di Kec. Galang Kab.Deli Serdang Tahun 2015 No. Tindakan Pengawasan Eksternal Baik % Tidak

Baik

% 1. Dinkes pernah datang untuk

pemeriksakan kualitas AMIU 6 66,7 3 33,3

2. Pemeriksakan kualitas air minum

setiap 6 bulan sekali 0 100 9 0

3. Dinkes datang untuk melakukan 1. Mengambil sampel 2. Memberikan penyuluhan 3. Tidak pernah 5 1 3 55,6 11,1 33,3

Berdasarkan tabel 4.7 tindakan responden terhadap pengawasan eksternal yang dilakukan oleh Dinkes sebagian besar pernah datang, untuk pemeriksaan kualitas air minum (66,7%), pemeriksaan kualitas AMIU seluruh responden tidak ada melakukannya setiap 6 bulan sekali, Dinkes umumnya mengambil sampel untuk pemeriksaan kualitas AMIU (55,6%).

Tabel 4.8 Distribusi Katagori Pengawasan Eksternal pada AMIU di Kec. Galang Kab. Deli Serdang Tahun 2015

No. Katagori Pengawasan Eksternal

Jumlah %

1. Baik 0 0,0

2. Tidak baik 9 100,0

Total 9 100,0

Berdasarkan tabel 4.8 katagori pengawasan eksternal seluruhnya dikatagorikan tidak baik karena Dinkes tidak melakukan pemeriksaan terhadap kualitas AMIU setiap 6 bulan sekali atau dilakukan pemeriksaan kualitas air >6 bulan.

4.4.6 Kualitas AMIU

Air minum yang aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisik, mikrobiologi, kimiawi dan radioaktif. Dikatakan memenuhi syarat, jika tidak ada

ditemukan Escherichia coli pada sampel AMIU. Pemeriksaan secara kuantitatif Escherichia coli pada beberapa AMIU di Galang, dilakukan pada tanggal 22 November 2015 di Laboratorium BTKL Medan. Hasil pemeriksaan Escherichia coli pada 9 sampel AMIU dapat dilihat pada tabel 4.9

Tabel 4.9 Hasil Pemeriksaan Kualitas AMIU di Kec. Galang Kab. Deli Serdang Tahun 2015

No. Kode Sampel Sumber air baku

E.coli MPN

1. 3783/B/AM/2015 Air tanah Tidak ada 0

2. 3784/B/AM/2015 Pegunungan Ada 15

3. 3785/B/AM/2015 Pegunungan Tidak ada 0

4. 3786/B/AM/2015 Pegunungan Tidak ada 0

5. 3787/B/AM/2015 Air tanah Tidak ada 0

6. 3788/B/AM/2015 Pegunungan Tidak ada 0

7. 3789/B/AM/2015 Air tanah Ada 12

8. 3790/B/AM/2015 Pegunungan Tidak ada 0

9. 3791/B/AM/2015 Pegunungan Ada 4

Keterangan* : Permenkes 492/Menkes/Per/IV/2010

Berdasarkan tabel 4.9 hasil pemeriksaan kualitas AMIU dengan jumlah sampel yaitu 9 sampel, sebagian besar memenuhi syarat sebesar 6, sesuai dengan baku mutu yaitu 0 per 100 ml (Permenkes, 2010).

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Pemeliharaan Peralatan AMIU

Manajemen pemeliharaan dapat dijelaskan sebagai fungsi dari panduan kebijakan aktifitas-aktifitas pemeliharaan, teknik pelatihan dan manajemen kontrol dari program-program pemeliharaan.

Fungsi dari pemeliharaan diantaranya menjaga peralatan/fasilitas beroperasi secara memuaskan, perencanaan dan perbaikan peralatan/fasilitas pada standar-standar yang ditetapkan (Dhilon, 2006).

Observasi penilaian yang dilakukan terhadap peralatan AMIU, dari 9 sampel yang diamati: tandon air baku dan filter seluruhnya memenuhi syarat. Mikrofilter sebagian besar memenuhi syarat (88,9%) karena bisa digunakan dan tidak kadarluarsa. Desinfeksi yang digunakan, seluruh responden menggunakan ultraviolet dengan penilaian umumnya memenuhi syarat (88,9%), alat pencucian sebagian besar memenuhi syarat (77,8%), karena telah melakukan sistem pencucian terbalik (back washing) dan yang terakhir alat pembilasan sebagian besar memenuhi syarat (77,8%).

Tindakan responden terhadap pemeliharaan peralatan AMIU yaitu, tandon air baku umumnya tidak dilakukan pembersihan setiap 1 bulan sekali (88,9%), media filter sebagian besar tidak dibersihkan setiap 1 bulan sekali (66,7%), filter catridge dan tempat filter sebagian besar juga tidak dilakukan pembersihan setiap 1 bulan sekali (66,7%), lampu ultraviolet umumnya diganti jika tidak bisa lagi digunakan (88,9%), bulu sikat pada alat pencucian sebagian besar tidak diganti setiap 3 bulan sekali (66,7%), pembersihan pada alat pembilasan sebagian besar dilakukan setiap 1 minggu sekali (77,8%) yang bertujuan untuk mencegah

tumbuhnya lumut. Rendahnya tindakan pemeliharaan peralatan yang dilakukan menunjukkan bahwa higine sanitasi yang di terapkan pengelola AMIU masih kurang baik. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lisdawati Manik (2015) seluruh tindakan responden tentang higiene sanitasi depot air minum berada dalam katergori sedang yaitu 7 orang (100%). Hal ini menunjukkan bahwa tindakan pengelola AMIU masih kurang baik atau belum cukup baik dalam pelaksanaan higiene sanitasi depot air minum. Higine sanitasi yang kurang baik akan mempengaruhi kualitas AMIU seperti pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sri Malem Indirawati (2009) ada hubungan higiene sanitasi depot AMIU dengan kualitas AMIU.

Pemeliharaan peralatan umumnya tidak memenuhi syarat (88,9%), karena total skor yang diperoleh responden <70%. Alasan responden tidak melakukan pemeliharaan peralatan karena responden AMIU tidak tahu bagaimana cara melakukan pemeliharaan terhadap peralatan yang digunakan. Dinkes tidak ada melakukan pembinaan terhadap responden AMIU pada saat membuka usaha.

Pendidikan responden AMIU sebagian besar PT (66,7%), semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka tingkat pengetahuan yang dimiliki Nya juga semakin tinggi dan lama usaha yang dilakukan sebagian kecil 1-4 tahun (55,6%) tidak menjamin pemeliharaan peralatan yang digunakan memenuhi syarat.

Dokumen terkait