5 Metode pengeboran dan pengambilan contoh tanah dan batuan
5.2 Penyelidikan batuan
5.2.2 Pengeboran tanpa inti (non-coring / destructive)
Pengeboran tanpa inti adalah cara yang relatif cepat dan murah dalam melanjutkan pengeboran bila tidak diperlukan contoh batuan inti.
Pengeboran tipikal ini digunakan untuk membantu menentukan bagian atas batuan dan mengidentifikasi rongga pelarutan di daerah karst.
Pengeboran tanpa inti (non-coring) terdiri atas pengeboran air-track, pengeboran
down-the-hole percussive, bor putar tricone (bit putar), bor putar dengan bit dongkrak, dan bor tangan
dengan carbide-tipped bits dalam batuan sangat lunak. Air pembilas dapat berupa air, sedimen, busa, atau udara tertekan.
Metode ini harus dilakukan dengan hati-hati, karena pengeboran berjalan dengan cepat dan memotong batuan lunak dan lapuk dengan mudah, sehingga sering kali salah dalam memperkirakan elevasi bagian atas batuan atau pemancangan tiang.
Berhubung contoh batuan utuh tidak termasuk dalam pengeboran tanpa inti (non-coring), pengamatan selama pengeboran perlu dicatat dengan cermat oleh supervisor lapangan. Informasi karakteristik pengeboran yang harus dicatat pada bagian log bor, adalah sebagai berikut:
a) kecepatan penetrasi atau kecepatan pengeboran dalam menit per 0,3 meter (1 ft), b) pemasukan batang bor,
c) perubahan operasi bor oleh petugas bor (tekanan ke bawah, kecepatan rotasi, dan lain-lain),
d) perubahan kondisi matabor (bit),
e) kegiatan bor yang tidak biasa (gemertak, melambung, pengikatan, jatuh tiba-tiba), f) kehilangan air pembilas, perubahan warna air pembilas, atau perubahan tekanan bor.
Gambar 21 (a) Laras inti tabung tunggal; (b) Laras inti tabung ganda tipe kaku; (c) Laras inti tabung ganda tipe putar, rangkaian seri “M” dengan bola dukung
(FHWA NHI-01-031 ) 5.2.3 Jenis-jenis bor inti
Jenis-jenis bor inti (ASTM D 2113) dapat berupa tabung tunggal, tabung ganda, atau tabung tripel, seperti diperihatkan dalam Gambar 21a, 21b dan 21c, dan ukuran inti bor diperlihatkan pada Tabel 8.
Tabel 8 Dimensi ukuran inti bor (Christensen Dia-Min Tools, Inc.) Ukuran Diameter inti bor,
mm (in)
Diameter lubang bor, mm (in) EX, EXM EWD3 21,5 (0,846) 21,2 (0,835) 37,7 (1,484) 37,7 (1,484) AX AWD4, AWD3 AWM AQ Wireline, AV 30,1 (1,138) 28,9 (1,138) 30,1 (1,185) 27,1 (1,067) 48,0 (1,890) 48,0 (1,890) 48,0 (1,890) 48,0 (1,890) BX BWD4, BWD3 BXB Wireline, BWC3 BQ Wireline, BV 42,0 (1,654) 41,0 (1,614) 36,4 (1,433) 36,4 (1,433) 59,9 (2,358) 59,9 (2,358) 59,9 (2,358) 59,9 (2,358) NX NWD4, NWD3 NXB Wireline, NWC3 NQ Wireline, NV 54,7 (2,154) 52,3 (2,059) 47,6 (1,874) 47,6 (1,874) 75,7 (2,980) 75,7 (2,980) 75,7 (2,980) 75,7 (2,980) HWD4, HXB Wireline, HWD3 HQ Wireline 61,1 (2,406) 63,5 (2,500) 92,7 (3,650) 96,3 (3,791) CP, PQ Wireline 85,0 (3,346) 122,6 (4,827)
Jenis-jenis bor inti dapat dijelaskan sebagai berikut.
a) Jenis bor inti standar adalah bor inti tabung ganda yang menghasilkan contoh lebih baik dengan melindungi inti batuan dari aliran air pembilas. Bor inti terdiri atas kepala laras inti yang berputar sekeliling inti atau ditempelkan pada dudukan putar, yang memungkinkan tabung dalam tidak bergerak sementara tabung luar berputar.
b) Jenis bor kedua atau tipe putar tidak begitu mengganggu inti karena masuk ke laras dalam, dan dapat digunakan untuk pengeboran batuan retak dan tidak utuh. Di beberapa daerah hanya digunakan laras inti tabung tripel untuk pengeboran batuan. Dalam sistem tabung ganda, tabung dalam dapat membelah secara longitudinal untuk keperluan pengamatan dan pemindahan inti yang mengalami sedikit gangguan.
c) Pengeboran batuan dapat dilaksanakan dengan alat konvensional ataupun pipa kawat, dengan seluruh tali batang dan laras inti dibawa ke permukaan setelah pemotongan inti batuan. Pada alat bor pipa kawat, tabung dalam dapat lepas dari sambungan tabung luar dan mencapai permukaan dengan cepat melalui alat angkat pipa kawat.
d) Keuntungan utama bor pipa kawat dibandingkan dengan bor konvensional adalah sebagai berikut.
1) Dapat meningkatkan hasil bor dengan adanya pemindahan inti yang cepat dari lubang sehingga biaya tenaga buruh berkurang.
2) Dapat memperbaiki kualitas inti bor batuan lunak, karena metode pipa kawat dapat menghindari penanganan kasar laras inti selama pemotongan laras dari lubang bor dan pada waktu laras inti dibuka. (Petugas pengeboran biasanya memukul laras inti untuk mematahkan dari batang bor dan membuka laras inti sehingga menyebabkan inti rusak).
3) Efektif untuk penyelidikan tanah dan batuan serta kerakal atau bongkah yang cenderung berubah dan menutup lubang bor.
4) Dapat digunakan pada setiap pengeboran batuan, tetapi secara tipikal digunakan pada proyek-proyek yang memerlukan lubang bor lebih dalam dari 25 m, dan pemindahan inti yang cepat dari lubang bor sehingga berdampak pada biaya.
e) Meskipun NX adalah ukuran yang paling sering digunakan untuk penyelidikan, tetapi dapat juga digunakan ukuran yang lebih besar dan lebih kecil. Pada umumnya, ukuran inti yang lebih besar akan menghasilkan contoh yang lebih besar dengan kerusakan mekaniknya kecil. Oleh karena itu, ukuran dan jenis alat bor yang digunakan harus dicatat dengan cermat di tempat yang cocok pada log bor.
f) Panjang setiap lubang inti harus dibatasi sampai maksimum 3 m, dan dikurangi sampai
1,5 m (5 ft). Akan tetapi, kurang tepat digunakan untuk di bawah permukaan batuan dan di daerah batuan retak atau lapuk. Lubang inti yang lebih pendek biasanya dapat mengurangi tingkat kegagalan pada inti dan memperbaiki contoh inti batuan yang berkualitas rendah (lihat Gambar 22a dan Gambar 22b).
Gambar 22 Laras inti tabung ganda: (a) pemasangan laras luar; (b) pemasangan laras dalam
5.2.3.1 Matabor inti (Coring bits)
Matabor inti adalah komponen paling dasar dari pemasangan laras inti, yang merupakan kegiatan menggerinda dan memotong massa batuan. Tiga kategori dasar dari jenis matabor yang digunakan adalah sisipan intan, karbit, dan gerigi (Gambar 23). Matabor inti yang digunakan umumnya dipilih oleh petugas bor dan disetujui oleh tenaga ahli geoteknik. Pemilihan matabor harus didasarkan atas pengetahuan umum tentang kinerja matabor inti untuk contoh yang diinginkan dan air pembilas yang diusulkan.
Hal-hal yang berkaitan dengan jenis matabor inti, dijelaskan sebagai berikut.
a) Matabor inti intan dapat berupa susunan permukaan atau jenis intan yang terisi dan menghasilkan inti material batuan lunak sampai sangat keras yang berkualitas tinggi. Dibandingkan dengan jenis lainnya, pengeboran dengan matabor intan umumnya lebih cepat dan menimbulkan tegangan torsi yang lebih rendah pada inti (Hvorslev, 1949). b) Besarnya perbedaan kekerasan, kekasaran, dan tingkat retakan massa batuan
memberikan masukan pada pekerjaan desain matabor untuk menghadapi kondisi khusus atau keadaan lapangan. Matabor inti dapat digunakan untuk mengetahui besarnya perbedaan kualitas, ukuran, dan jarak intan dalam komposisi matrik logam dalam kontur permukaan, serta tipe dan jumlah aliran air. Dengan cara yang sama, kadar intan dan komposisi matrik logam dari matabor yang terisi bisa berbeda-beda sesuai dengan kondisi batuan.
Gambar 23 Matabor inti dari kiri ke kanan: intan, karbit, dan gerigi (sawtooth)
c) Matabor terdiri atas berbagai jenis, antara lain matabor intan, gerigi, dan karbit yang menggunakan tungsten carbide sebagai pengganti intan (Gambar 23). Matabor karbit digunakan untuk batuan inti lunak sampai agak keras dan lebih murah daripada matabor intan, namun kecepatan pengeborannya lebih lambat.
d) Matabor gerigi terdiri atas gigi-gigi yang memotong ke dalam dasar matabor, khususnya digunakan untuk batuan inti dan batuan sangat lunak. Gigi-gigi dilapisi dan dibungkus dengan campuran logam keras seperti tungsten carbide untuk memberikan perlawanan air dan meningkatkan umur layan matabor. Walaupun matabor gerigi lebih murah daripada matabor intan, namun kecepatan pengeborannya rendah dan tidak mempunyai faktor keselamatan (keamanan).
e) Ciri-ciri penting dari semua jenis matabor yang harus dicatat adalah tipe aliran air dalam matabor untuk melewatkan air pembilas. Matabor dengan aliran air konvensional dipotong pada permukaan dalam matabor atau matabor dengan aliran air dasar yang berupa aliran dalam pada permukaan dasar matabor di belakang logam yang memisahkan inti dari debit air pembilas. Matabor dengan aliran dasar harus digunakan pada batuan inti lunak atau batuan dengan rekahan yang terisi tanah, untuk menghindari erosi inti karena air pembilas sebelum inti memasuki laras inti.
5.2.3.2 Air pembilas
Pada umumnya digunakan air bersih sebagai air pembilas inti batuan. Jika diperlukan lumpur bor untuk menstabilkan lubang yang runtuh atau daerah penutup pada waktu hilangnya air pembilas, perencana, tenaga ahli geologi dan geoteknik harus diberitahu untuk menentukan jenis lumpur bor. Lumpur bor dapat menyumbat bukaan rekahan dan retakan, sehingga akan mempengaruhi pengukuran kelulusan air dan pemasangan pisometer.
Air pembilas harus diisi dalam bagian yang menurun untuk memindahkan potongan bor dan membuat sirkulasi ulang air pembilas. Pada umumnya air pembilas dapat dialirkan ke permukaan tanah. Oleh karena itu, mutlak diperlukan perhatian atau penanganan khusus jika material tercemar oleh minyak atau bahan lain dan memerlukan tempat pembuangan serta menghindari aliran air melalui permukaan tanah.
5.2.4 Pengamatan selama pengeboran inti