menggunakan program ETABS 2000, dengan langkah melaksanakan cek elemen struktur baja diperoleh hasil an
cukup aman atau tidaknya profi
desain tersebut tetap mengutamakan sisi sisi biaya, berikut ini
dengan menggunakan data hasil analisis program tersebut :
4.14.1 Profil Balok (
Diambil profil balok yang mengalami gaya geser (V momen (Mu) yang terb
12 balok as (1 Gaya lintang (V Gaya Momen (M
Dimensi balok yang ditinjau adalah balok B2 dengan data sebagai berikut :
Tinggi Profil (H) Tebal Web (tw) Jari – jari profil (r) Momen Inersia (I Momen Tahanan (W Jari – jari Inersia (r Tinggi Web (h)
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung
ngecekan Elemen Struktur Analisis ETABS
Setelah dilakukan perhitungan analisis dan desain struktur dengan menggunakan program ETABS 2000, dengan langkah melaksanakan cek elemen struktur baja diperoleh hasil analisis serta desain profil yang cukup aman atau tidaknya profil tersebut untuk dipergunakan, akan tetapi ain tersebut tetap mengutamakan sisi efisien sehingga ekonomis dari sisi biaya, berikut ini dilakukan contoh perhitungan desain elemen struktur dengan menggunakan data hasil analisis program tersebut :
(Cast in Situ)
Diambil profil balok yang mengalami gaya geser (V
) yang terbesar/maksimum, sehingga dipilih balok pada lantai 2 balok as (1-2) pada portal as-G.
Gaya lintang (Vu) = 5,88 ton Gaya Momen (Mu) = 5,20 tm
balok yang ditinjau adalah balok B2 dengan data sebagai berikut :
Gambar 4.36 Penampang Balok B2
Tinggi Profil (H) = 300 mm Lebar Profil (b) Tebal Web (tw) = 6,5 mm Tebal Flens (tf)
jari profil (r) = 13 mm Luas Penampang (A) Momen Inersia (Ix) = 7.210 cm3 Momen Inersia (Iy) Momen Tahanan (Wx) = 481 cm3 Momen Tahanan (Wy
jari Inersia (rx) = 12,4 cm Jari – jari Inersia (ry) (h) = H-(2.tf)-(2.r)
= 30 – (2.0,9) – (2.1,3) 25,60 cm
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung
sain struktur dengan menggunakan program ETABS 2000, dengan langkah melaksanakan cek sain profil yang tuk dipergunakan, akan tetapi efisien sehingga ekonomis dari sain elemen struktur dengan menggunakan data hasil analisis program tersebut :
Diambil profil balok yang mengalami gaya geser (Vu) dan gaya maksimum, sehingga dipilih balok pada lantai
balok yang ditinjau adalah balok B2 dengan data sebagai berikut :
= 150 mm = 9 mm Luas Penampang (A) = 46,78 cm2
= 508 cm3 y)= 67,7 cm3 = 3,29 cm
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung
IV -53
a. Disain terhadap momen lentur
- Periksa terhadap pengaruh tekuk lokal
Menentukan kuat lentur nominal penampang dengan Modulus penampang plastis ditentukan sebagai berikut :
Zx = .
Zx = 15 0,9 30 0,9 6,5 30 0,9 30 0,9 Zx = 530,46 cm2
Sehingga, Momen lentur plastis dapat ditentukan sebagai berikut : Mp = Zx. Fy
Mp = 530,46 x 2400 Mp = 1273095,90 Kg cm Mp = 12,731 ton M
- Periksa kelangsingan penampang pelat sayap λf = $ %& λp = '&( λf = ),/ λp = √* λf = 8,33 λp = 10,97
Dari hasil perhitungan diatas didapat λf < λp berarti Penampang Kompak
- Periksa kelangsingan pelat badan λw = , %- λp = . '&( λf = , , λp = . √* λf = 39,39 λp = 108,44
Dari hasil perhitungan diatas didapat λw < λp berarti Penampang Kompak
Dikarenakan λ < λp, maka nilai Momen Mn = Mp, Sehingga besaran Momen Mn = 12,731 ton M
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung
Dengan demikian pengecekan terhadap momen lentur penampang dapat ditentukan sebagai berikut :
Mu < ϕ Mn
5,20 ton M < 0,9 x 12,731
5,20 ton M < 11,458 ton M, berarti Penampang Kompak
b. Periksa tekuk lateral
- Menentukan batas bentang tekuk lateral Lb = 6000 mm Lp = 1,76 ry 0&(1 Lp = 1,76 x 3,29 0* Lp = 1671,54 mm Lr = ry 2 301 '1 2 45² dimana, FL = fy – fr FL = 240 – (0,3 x 240) FL = 168 mpa G = 1 78 G = 7, G = 76923,08 mpa J = ∑ bt3 J = b.tf 3 + (b-2tf).tw 3 J = : 150 9³ 150 29 6,5³< J = 84983,50 mm4
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung IV -55 X1 = = -) 01.>.?.@ X1 = , * *. ) ³ 0 ) / ,. A .*/. , A *. X1 = 11426,29 Iw ≈ Iy,B%&² * Iw = 508 x 104B/² * Iw = 7,13 x 1011 mm6 X2 = 4)>? ². C-C( X2 = 4 / ,. A .*/. ,*. ) ³ ² . , A . ) DDE X2 = 3,0 x 10-4
Sehingga Nilai Lr dapat ditentukan sebagai berikut : Lr = ry F
GH01 '1 x2 FL²
Lr = 32,90 *,/ . 01 '1 3,0x10B*x 168 Lr = 4528,46 mm
- Besaran Momen nominal terkait batas bentang
Dari nilai perhitungan diatas didapat kesimpulan nilai Lp < Lb < Lr, Sehingga :
Mn = CbOMr Mp MrHSBHTHSBHU < Mp
Cb = , VWXA
, VWXA7 VY7*VZ7 V[ < 2,30
Mmax = 5,20 ton M
MA dan MC besaran momen yang terjadi pada ¼ bentang, maka : MA dan MC = 0,75 x 5,20 = 3,90 ton M
Cb = , ) ,
, ) ,7 ) ,/7* ) ,7 ) ,/ < 2,3
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung Mr = Wx (fy – fr) Mr = 481 \2400 0,32400] Mr = 8,08 ton M Mn = CbOMr Mp MrHSBHTHSBHU < Mp Mn = 1,136 O8,08 11,4579 8,08*,/B , *,/B U Mn = 7,21 ton M < Mp = 11,45 ton M
Dikarenakan Mn < Mp, maka nilai Mn dipergunakan = 7,21 ton M Pengecekan momen lentur penampang
Mu < ϕ Mn
5,20 ton M < 0,9 x 7,21
5,20 ton M < 6,485 ton M, berarti Penampang Kuat
c. Disain terhadap kuat geser
Besarnya gaya lintang Vu = 5,88 ton - Cek kelangsingan penampang
λw = , %-λw = , λw = 37,846 Kn = 5 + _`a Kn = 5 + abbbauda Kn = 5,076 %e, < 1,10 0f.1&( %e, < 1,10 0, ) * %e, = 71,54 37,846 < 71,54 = Ok
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung
IV -57
- Menentukan kuat geser nominal pelat badan %e, < 1,10 0f.1&( , maka
Vn = 0,6. Fy.Aw
Vn = 0,6 x 2400 x (15x0,65) Vn = 14040 kg
Vn = 14,04 ton
Pengecekan kuat geser pelat badan Vu < ϕ Vn
5,88 < 0,9 x 14,04
5,88 < 12,636 ton = Penampang kuat
d. Memeriksa lendutan δ = vw.x^* .* 1.C) < δ ijin δ = ., .E .* . d. < *
δ = 0,194 cm < 2,50 cm = Lendutan memenuhi syarat
Kesimpulan dari hasil desain balok terhadap momen lentur dan kuat geser Dari perhitungan diatas yang ditinjau menghasilkan nilai yang lebih kecil daripada momen lentur nominal (Mu < ϕ Mn), dan kuat geser nominal (Vu<ϕVn), sehingga untuk pengecekan elemen struktur balok ini memenuhi persyaratan keamanan.
4.14.2 Profil Balok (Pre Cast)
Diambil profil balok yang mengalami gaya geser (Vu) dan gaya momen (Mu) yang terbesar/maksimum, sehingga dipilih balok pada lantai 12 balok as (1-2) pada portal as-G.
Gaya lintang (Vu) = 6,80 ton Gaya Momen (Mu) = 6,02 tm
Dimensi balok yang ditinjau adalah balok B2 dengan data sebagai berikut : IWF 300.150.6,5.9. (sama dengan metodologi cast in situ)
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung
a. Disain terhadap momen lentur
- Periksa terhadap pengaruh tekuk lokal
Menentukan kuat lentur nominal penampang dengan Modulus penampang plastis ditentukan sebagai berikut :
Zx = .
Zx = 15 0,9 30 0,9 6,5 30 0,9 30 0,9 Zx = 530,46 cm2
Sehingga, Momen lentur plastis dapat ditentukan sebagai berikut : Mp = Zx. Fy
Mp = 530,46 x 2400 Mp = 1273095,90 Kg cm Mp = 12,731 ton M
- Periksa kelangsingan penampang pelat sayap λf = $ %& λp = '&( λf = ),/ λp = √* λf = 8,33 λp = 10,97
Dari hasil perhitungan diatas didapat λf < λp berarti Penampang Kompak
- Periksa kelangsingan pelat badan λw = , %- λp = . '&( λf = , , λp = . √* λf = 39,39 λp = 108,44
Dari hasil perhitungan diatas didapat λw < λp berarti Penampang Kompak
Dikarenakan λ < λp, maka nilai Momen Mn = Mp, Sehingga besaran Momen Mn = 12,731 ton M
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung
IV -59
Dengan demikian pengecekan terhadap momen lentur penampang dapat ditentukan sebagai berikut :
Mu < ϕ Mn
6,02 ton M < 0,9 x 12,731
6,02 ton M < 11,458 ton M, berarti Penampang Kompak
b. Periksa tekuk lateral
- Menentukan batas bentang tekuk lateral Lb = 6000 mm Lp = 1,76 ry 0&(1 Lp = 1,76 x 3,29 0* Lp = 1671,54 mm Lr = ry 2 301 '1 2 45² dimana, FL = fy – fr FL = 240 – (0,3 x 240) FL = 168 mpa G = 1 78 G = 7, G = 76923,08 mpa J = ∑ bt3 J = b.tf 3 + (b-2tf).tw 3 J = : 150 9³ 150 29 6,5³< J = 84983,50 mm4
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung X1 = = -) 01.>.?.@ X1 = , * *. ) ³ 0 ) / ,. A .*/. , A *. X1 = 11426,29 Iw ≈ Iy,B%&² * Iw = 508 x 104B/² * Iw = 7,13 x 1011 mm6 X2 = 4)>? ². C-C( X2 = 4 / ,. A .*/. ,*. ) ³ ² . , A . ) DDE X2 = 3,0 x 10-4
Sehingga Nilai Lr dapat ditentukan sebagai berikut : Lr = ry F
GH01 '1 x2 FL²
Lr = 32,90 *,/ . 01 '1 3,0x10B*x 168 Lr = 4528,46 mm
- Besaran Momen nominal terkait batas bentang
Dari nilai perhitungan diatas didapat kesimpulan nilai Lp < Lb < Lr, Sehingga :
Mn = CbOMr Mp MrHSBHTHSBHU < Mp
Cb = , VWXA
, VWXA7 VY7*VZ7 V[ < 2,30
Mmax = 6,02 ton M
MA dan MC besaran momen yang terjadi pada ¼ bentang, maka : MA dan MC = 0,75 x 6,02 = 4,515 ton M
Cb = , ) ,
, ) ,7 ) *, 7* ) ,7 )*, < 2,3
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung IV -61 Mr = Wx (fy – fr) Mr = 481 \2400 0,32400] Mr = 8,08 ton M Mn = CbOMr Mp MrHSBHTHSBHU < Mp Mn = 1,136 O8,08 11,4579 8,08*,/B , *,/B U Mn = 7,21 ton M < Mp = 11,45 ton M
Dikarenakan Mn < Mp, maka nilai Mn dipergunakan = 7,21 ton M Pengecekan momen lentur penampang
Mu < ϕ Mn
6,02 ton M < 0,9 x 7,21
6,02 ton M < 6,485 ton M, berarti Penampang Kuat
c. Disain terhadap kuat geser
Besarnya gaya lintang Vu = 6,80 ton - Cek kelangsingan penampang
λw = , %-λw = , λw = 37,846 Kn = 5 + _`a Kn = 5 + abbbauda Kn = 5,076 %e, < 1,10 0f.1&( %e, < 1,10 0, ) * %e, = 71,54 37,846 < 71,54 = Ok
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung
- Menentukan kuat geser nominal pelat badan %e, < 1,10 0f.1&( , maka
Vn = 0,6. Fy.Aw
Vn = 0,6 x 2400 x (15x0,65) Vn = 14040 kg
Vn = 14,04 ton
Pengecekan kuat geser pelat badan Vu < ϕ Vn
6,80 < 0,9 x 14,04
6,80 < 12,636 ton = Penampang kuat
d. Memeriksa lendutan δ = vw.x^* .* 1.C) < δ ijin δ = , .E .* . d. < *
δ = 0,169 cm < 2,50 cm = Lendutan memenuhi syarat
Kesimpulan dari hasil desain balok terhadap momen lentur dan kuat geser Dari perhitungan diatas yang ditinjau menghasilkan nilai yang lebih kecil daripada momen lentur nominal (Mu < ϕ Mn), dan kuat geser nominal (Vu<ϕVn), sehingga untuk pengecekan elemen struktur balok ini memenuhi persyaratan keamanan.
4.14.3 Profil Kolom (Cast in Situ)
Diambil profil kolom yang mengalami gaya aksial (Nu) yang terbesar/maksimum, sehingga dipilih kolom pada lantai 1 balok as-3 pada portal as-G.
Gaya aksial (Nu) = 304,60 ton
Dimensi kolom yang ditinjau adalah kolom K1 dengan data sebagai berikut :
Tinggi Profil (H) Lebar Profil (b) Tebal Web (tw) Tebal Flens (tf) Jari – jari profil (r) Luas Penampang (A) Momen Inersia (I Momen Inersia (I Momen Tahanan (W Momen Tahanan (W Jari – jari Inersia (r Jari – jari Inersia (r
Faktor panjang tekuk untuk kedua ujung batang dengan tumpuan jepit berdasarkan SNI 03
lk = kc x L lk = 0.5 x 3,5 lk = 1,75 m
a. Periksa kelangsingan penampang λf = $
.%& λf = .,.
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung
Gambar 4.37 Profil rencana Kolom IWF 700.300.15.28
Tinggi Profil (H) = 700 mm Lebar Profil (b) = 300 mm Tebal Web (tw) = 15 mm
(tf) = 28 mm jari profil (r) = 28 mm Luas Penampang (A) = 273,60 cm2 Momen Inersia (Ix) = 237.000 cm3 Momen Inersia (Iy) = 12.900 cm3 Momen Tahanan (Wx)= 6700 cm3 Momen Tahanan (Wy)= 853 cm3 jari Inersia (rx) = 29,4 cm jari Inersia (ry) = 6,86 cm
Faktor panjang tekuk untuk kedua ujung batang dengan tumpuan jepit berdasarkan SNI 03-1729-2002 gambar 7.6-1, Nilai kc=0,5 sehingga :
175 cm
Periksa kelangsingan penampang
5,36
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung
IV -63
Gambar 4.37 Profil rencana Kolom IWF 700.300.15.28
Faktor panjang tekuk untuk kedua ujung batang dengan tumpuan jepit =0,5 sehingga :
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung
λp = '&( λp =
√*10,97
Maka, λf < λp= Penampang kompak Kelangsingan komponen tekan :
λ = xg h λ =
,.
λ = 62,50 < 200 = Penampang kuat
b. Menentukan nilai tegangan kritis λx = xg h) λx = /,* λx = 5,95 λy = xg h( λy = ,. λy = 25,51
Sehingga tekuk arah y menentukan/maksimum λc = =.h(xg.0&(1 λc = =.,. .0) *d λc = 0,281 untuk, 0,25 < λc < 1, maka ω = ,* ,B,.zj ω = ,* ,B,.,. ω = 1,013 fcr = &( { fcr = * , fcr = 2368,85 kg/cm2
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung
IV -65
c. Menentukan nilai kuat tekan nominal Nn = Ag x fcr
Nn = 273,6 x 2368.85 Nn = 648117,43 kg Nn = 648.117 ton
Cek kolom terhadap kuat lentur Nu < ɸ Nn
304,60 < 0.9 x 648,117
394,60 ton < 583.31 ton = Penampang Kuat
d. Periksa deformasi
Dari hasil analisa ETABS deformasi kolom lantai 1 adalah 0.0019m =1.9 mm tidak lebih besar dari deformasi yang diijinkan yaitu h/500 =3500/500 = 7 mm (Tabel 6.4-1 SNI 1729-2002), sehingga masih memenuhi syarat kekakuan yang juga berarti syarat kenyamanan terpenuhi. Maka, berdasarkan pengecekan di atas, maka kolom dengan menggunakan profil WF 700.300.15.28 aman dan kuat untuk digunakan.
4.14.4 Profil Kolom (Pre Cast)
Diambil profil kolom yang mengalami gaya aksial (Nu) yang terbesar/maksimum, sehingga dipilih kolom pada lantai 1 balok as-3 pada portal as-G.
Gaya aksial (Nu) = 270,83 ton
Dimensi kolom yang ditinjau adalah kolom K1 dengan data sama dengan metodologi cast in situ WF 700.300.15.28
Faktor panjang tekuk untuk kedua ujung batang dengan tumpuan jepit berdasarkan SNI 03-1729-2002 gambar 7.6-1, Nilai kc=0,5 sehingga : lk = kc x L
lk = 0.5 x 3,5
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung
a. Periksa kelangsingan penampang λf = $ .%& λf = .,. 5,36 λp = '&( λp = √*10,97
Maka, λf < λp= Penampang kompak Kelangsingan komponen tekan :
λ = xg h λ =
,.
λ = 62,50 < 200 = Penampang kuat
b. Menentukan nilai tegangan kritis λx = xg h) λx = /,* λx = 5,95 λy = xg h( λy = ,. λy = 25,51
Sehingga tekuk arah y menentukan/maksimum λc = =. xg h(.0&(1 λc = =. ,..0) *d λc = 0,281 untuk, 0,25 < λc < 1, maka ω = ,* ,B,.zj ω = ,* ,B,.,. ω = 1,013
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung IV -67 fcr = &( { fcr = * , fcr = 2368,85 kg/cm2
c. Menentukan nilai kuat tekan nominal Nn = Ag x fcr
Nn = 273,6 x 2368.85 Nn = 648117,43 kg Nn = 648.117 ton
Cek kolom terhadap kuat lentur Nu < ɸ Nn
270,83 < 0.9 x 648,117
270,83 ton < 583.31 ton = Penampang Kuat
d. Periksa deformasi
Dari hasil analisa ETABS deformasi kolom lantai 1 adalah 0.0017m =1.7 mm tidak lebih besar dari deformasi yang diijinkan yaitu h/500 =3500/500 = 7 mm (Tabel 6.4-1 SNI 1729-2002), sehingga masih memenuhi syarat kekakuan yang juga berarti syarat kenyamanan terpenuhi. Maka, berdasarkan pengecekan di atas, maka kolom dengan menggunakan profil WF 700.300.15.28 aman dan kuat untuk digunakan.
4.14.5 Profil Bresing (Cast in Situ dan Pre Cast)
Hasil analisa dengan menggunakan program ETABS antara metodologi pre cast dan cast in situ pada prinsipnya sama yaitu menggunakan balok B4 profil WF 250.125.6.9, dengan data profil sebagai berikut :
Tinggi Profil (H) Tebal Web (tw) Jari – jari profil (r) Momen Inersia (I Momen Tahanan (W Jari – jari Inersia (r
a. Periksa kelangsingan penampang λf = $ .%& λf = , .,/ 6,94 λp = '&( λp = √*10,97 Maka, λf < λp =
b. Pengecekan terhadap kelang fj. hi < '&( , ) < √* 135,42 < 169,443=
Sehingga profil balok IWF 250.125.6.9 untuk bresing.
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung
Gambar 4.38 Profil rencana Balok IWF 250.125.6.9
Tinggi Profil (H) = 250 mm Lebar Profil (b) Tebal Web (tw) = 6 mm Tebal Flens (tf)
jari profil (r) = 12 mm Luas Penampang (A) Momen Inersia (Ix) = 4.050 cm3 Momen Inersia (Iy) Momen Tahanan (Wx)= 324 cm3 Momen Tahanan (Wy
jari Inersia (rx) = 10,4 cm Jari – jari Inersia (ry)
Periksa kelangsingan penampang
6,94
10,97
λp = Penampang kompak
Pengecekan terhadap kelangsingan bresing
*
< 169,443= Penampang kuat
Sehingga profil balok IWF 250.125.6.9 Aman dan kuat dipergunakan untuk bresing.
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung
= 125 mm = 9 mm Luas Penampang (A) = 37,66 cm2
= 294 cm3 y)= 47 cm3 = 2,79 cm
Bab IV Analisis Perencanaan Struktur Gedung
IV -69