METODE PENELITIAN
G. Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan keabsahan data perlu dilakukan agar data yang dihasilkan dapat dipercaya dan dipertaggungjawabkan secara ilmiah. Menurut Lexy J. Moleong terdapat empat kriteria dalam keabsahan data, yakni derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). Dalam penelitian kualitatif, menggunakan istilah-istilah yang berbeda, yaitu credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), confirmability (obyektifitas). Untuk lebih jelasnya perhatikan tebel perbedaan berikut:128
Tabel 3.3
Perbedaan Kualitatif dan Kuantitatif
Aspek Metode Kualitatif Metode Kuantitatif
Nilai
Kebenaran Credibility Validitas Internal
Penerapan Transferability Generalisasi
Konsistensi Dependability Reliabilitas
Naturalitas Confirmability Obyektivitas
1. Credibility (Uji Kredibilitas)
Uji kredibilitas atau kepercayaan data hasil penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu perpanjangan pengamatan,
127 Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 97
86
peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan cara triangulasi sebagai uji kredibilitas. Triangulasi merupakan pengecekan data dari berbagai sumber data dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu.129
a. Triangulasi Sumber
Triangulasi ini dilakukan dengan mengumpulkan dan
membandingkan data yang diperoleh dari satu informan dengan informan lainnya.130 Hal ini dimaksudkan setelah peneliti melakukan wawancara dengan Waka Kurikulum 1, Waka Akhlaqul Karimah, dan guru Pendidikan Agama Islam, maka selanjutnya keseluruhan hasil wawancara tersebut harus dikonfirmasikan.
b. Triangulasi Teknik Pengumpulan Data
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas dilakukan dengan mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya membandingkan hasil wawancara dari pihak sekolah dengan hasil pengamatan dan pengamatan terhadap dokumen-dokumen terkait.
129 Ibid. h. 372
87 c. Triangulasi Waktu
Waktu sering mempengaruhi kredibilitas data. Untuk itu, dalam menguji kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.
2. Pengujian Transferability
Nilai pengujian transferability berkenaan dengan pertanyaan hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan dalam situasi dan konteks sosial lain.
Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian dan memungkinkan untuk menerapkannya, maka peneliti dalam membuat laporan harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya, sehingga pembaca dapat memutuskan dapat atau tidaknya penelitian tersebut diaplikasikan di tempat lain. Selain itu, transferability menegaskan persoalan empiris pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Oleh karena itu, peneliti bertaggungjawab menyediakan data deskriptif secukupya jika ingin menggunakan pengalihan tersebut. 3. Pengujian Dependabilitas
Dalam penelitian kualitatif, uji dependabilitas dapat dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Pembimbing mengaudit keseluruhan aktifitas peneliti, bagaimana peneliti mulai menentukan fokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai pada
88
membuat kesimpulan dan verifikasi data. Apabila peneliti tidak mampu menunjukkan jejak aktifitasnya di lapangan atau proses penelitian tidak dilakukan tetapi datanya data, maka data penelitian tersebut dianggap tidak dependable.
4. Pengujian Konfirmabilitas
Penelitian dikatakan obyektif apabila hasil penelitian telah disepakati oleh banyak orang. Menguji konfirmabilitas dapat dilakukan secara bersamaan dengan uji dependabilitas, hal ini dikarenakan penelitian dianggap memenuhi standar konfirmabilitas apabila hasil penelitian tersebut merupakan fungsi dari proses penelitian yang telah dilakukan. H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini secara umum terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut:
1. Tahap Pra Lapangan
a. Menyusun Rancangan Penelitian (Proposal Penelitian)
Pada tahap pertama, penulis menyusun proposal untuk diajukan ke Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Selain itu, peneliti juga mencari isu dan berita yang akan diteliti, serta sumber-sumber yang berkaitan dengan penelitian.
b. Memilih Lokasi Penelitian
Peneliti mengunjungi SMA Darul ‘Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang
89
program-program yang dilakukan untuk mengembangkan kurikulum Pendidikan Agama Islam.
c. Mengurus Perizinan
Proses berikutnya, peneliti mengurus surat perizinan. Dimulai dari perizinan Fakultas, Kantor Pusat Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Peterongan, serta SMA Darul ‘Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang.
d. Menjajaki dan Menilai Lapangan
Setelah melakukan ujian proposal skripsi dan dinyatakan lulus, maka peneliti terjun ke lapangan untuk mengamati dan menilai lapangan. Hal ini diakukan agar peneliti lebih memahami situasi dan kondisi di lapangan serta kurikulum Pendidikan Agama Islam yang diterapkan.
e. Memilih dan Memanfaatkan Informan
Pada tahap ini, peneliti memilih informan yang akan dijadikan sebagai narasumber untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam memilih informan, peneliti melihat dari tugas dan fungsinya di lembaga pendidikan tersebut.
f. Menyiapkan Perlengkapan dan Pertanyaan
Tahap selanjutnya, peneliti menyiapkan perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan untuk memudahkan proses penelitian, seperti pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara, kertas HVS, pulpen, handphone, kamera, dan alat-alat lainnya yang menunjang penelitian.
90 2. Tahap Pelaksanaan Penelitan
a. Pengumpulan Data
Pada tahap ini, bentuk pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
1) Wawancara dengan para narasumber, yaitu waka kurikulum 1, waka akhlaqul karimah, dan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
2) Observasi langsung dengan mengikuti kegiatan-kegiatan kurikulum Pendidikan Agama Islam di SMA Darul ‘Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang
3) Dokumentasi, yaitu mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian, seperti profil sekolah, struktur organisasi, data siswa, data guru, data sarana dan prasarana, serta surat keputusan terkait pengembangan kurikulum.
4) Menelaah teori-teori yang relevan mengenai isu penelitian, baik dari buku, internet, maupun sumber lainnya.
b. Mengidentifikasi Data
Keseluruhan data yang sudah terkumpul akan diidentifikasi untuk memudahkan peneliti dalam menganalisa sesuai tujuan yang diharapkan. 3. Tahap Akhir Penelitian
a. Menyajikan Data dalam Bentuk Deskripsi
Setelah data terkumpul, maka peneliti akan menyajikan data tersebut dalam bentuk deskripsi. Data tersebut merupakan hasil peneliti dalam
91
mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Darul ‘Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang.
b. Mengalisis Hasil Penelitian
Dalam tahap ini, peneliti memaparkan keseluruhan data yang diperoleh di SMA Darul ‘Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang beserta hasil akhir dari penelitian.
92 BAB IV