• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VIII WAJIB BELAJAR

PENGELOLAAN PENDIDIKAN

Bagian Kesatu Umum Pasal 102 (1) Pengelolaan Pendidikan dilakukan oleh :

a. Pemerintah;

b. Pemerintah daerah;

c. Badan hukum penyelenggara satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan badan hukum penyelenggara satuan pendidikan pada jalur pendidikan non formal;

d. Satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan non formal.

(2) Pengelolaan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan pada :

a. pemerataan akses pendidikan dan pencapaian standar minimal mutu layanan pendidikan;

b. peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan;

c. peningkatan efektivitas, efesiensi, akuntabilitas, dan pencitraan publik.

Pasal 103

(1) Pengelolaan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 didasarkan pada program kerja dan anggaran tahunan yang disusun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Program kerja dan anggaran tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang disusun oleh Pemerintah Daerah didasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).

(3) Program kerja dan anggaran tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang disusun badan hukum penyelenggara satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan/atau badan hukum penyelenggara satuan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal didasarkan pada rencana strategis masing-masing mengacu RPJMD dan RPJPD.

(4) Program kerja dan anggaran tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang disusun satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan satuan pendidikan pada jalur pendidikan non formal didasarkan pada rencana strategis masing-masing yang mengacu pada RPJMD dan RPJPD.

Bagian Kedua

Pengelolaan oleh Pemerintah Daerah Pasal 104

(1) Bupati bertanggung jawab mengelola sistem pendidikan di daerah dan menetapkan kebijakan daerah di bidang pendidikan sesuai dengan kewenangan.

(2) Kebijakan daerah di bidang pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan sekurang-kurangnya dalam :

a. rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD); b. rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD); dan c. peraturan Perundang-undangan daerah bidang pendidikan.

(3) Kebijakan daerah di bidang pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) mengikat :

a. semua Perangkat Daerah;

b. badan hukum penyelenggara pendidikan formal, nonformal dan informal; c. satuan pendidikan yang belum berbadan hukum;

d. penyelenggara pendidikan formal, nonformal dan informal; e. Dewan Pendidikan Kabupaten Kutai Kartanegara ;

f. pendidik dan tenaga kependidikan;

h. komite sekolah atau nama lain yang sejenis; i. peserta didik;

j. orang tua/wali peserta didik; k. masyarakat;

l. pihak pihak yang terkait dengan pendidikan. Pasal 105

(1) Pemerintah Daerah mengarahkan, membimbing, mensupervisi, mengawasi, mengoordinasikan, memantau, mengevaluasi, dan mengendalikan, penyelenggara, satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sesuai dengan kebijakan nasional bidang pendidikan dan kebijakan daerah bidang pendidikan dalam kerangka pengelolaan sistem pendidikan nasional.

(2) Pemerintah daerah bertanggung jawab :

a. menyelenggarakan sekurang-kurangnya Pendidikan anak usia dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan menengah, Pendidikan Formal, Pendidikan bertaraf Internasional dan berbasis keunggulan daerah, Pendidikan Khusus dan pendidikan Layanan Khusus

b. Memfasilitasi penyelenggaraan Pendidikan anak usia dini, Pendidikan dasar, Pendidikan menengah, Pendidikan Non Formal, Pendidikan Bertaraf Internasional berbasis Keunggulan Daerah, Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus;

c. mengkoordinasikan penyelenggaraan pendidikan, pembinaan, pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan, untuk pendidikan

formal, non formal dan informal yang diselenggarakan Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat;

d. membantu penyelenggaraan pendidikan di wilayah perbatasan;

e. menuntaskan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun; f. menuntaskan program buta aksara;

g. mendorong percepatan pencapaian target nasional bidang pendidikan di daerah;

h. mengkoordinasikan dan supervisi pengembangan kurikulum pendidikan; i. mengevaluasi penyelenggara dan pengelola satuan pendidikan anak usia

dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan jalur pendidikan nonformal untuk pengendalian dan penjaminan mutu pendidikan;

j. mengembangkan dan melestarikan pendidikan seni budaya daerah Kutai Kartanegara.

Pasal 106

(1) Pemerintah Daerah melakukan pembinaan penjaminan mutu satuan pendidikan dan/atau program pendidikan, dengan berpedoman pada kebijakan nasional bidang pendidikan, standar nasional pendidikan dan pedoman penjaminan mutu yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.

(2) Pemerintah Daerah melaksanakan akreditasi terhadap satuan pendidikan dan/atau program pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Untuk melaksanakan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Bupati membentuk badan akreditasi Kabupaten untuk pendidikan formal dan pendidikan non formal

Pasal 107

(1) Pemerintah Daerah mengembangkan dan melaksanakan sistem informasi pendidikan daerah secara online dan kompatible dengan sistem informasi pendidikan nasional yang dikembangkan Departemen Pendidikan Nasional. (2) Sistem informasi pendidikan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mencakup data dan informasi pendidikan pada semua jalur, jenjang, jenis, satuan program pendidikan.

(3) Pemerintah daerah mendorong satuan pendidikan untuk mengembangkan dan melaksanakan Sistem Informasi Pendidikan sesuai dengan kewenangan. (4) Sistem informasi pendidikan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dirancang untuk menunjang pengambilan keputusan, kebijakan pendidikan yang dilakukan pemerintah daerah dan dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan.

Bagian Ketiga

Pengelolaan Oleh Badan Hukum Penyelenggara Satuan Pendidikan Formal dan Pendidikan Nonformal

Pasal 108

(1) Badan hukum penyelenggara satuan pendidikan formal dan/atau badan hukum penyelenggara pendidikan non formal bertanggung jawab terhadap satuan dan/atau program pendidikan yang diselenggarakan.

(2) Tanggung Jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

a. menjamin ketersediaan sumber daya pendidikan secara teratur dan berkelanjutan bagi terselenggaranya pelayanan pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan;

b. menjamin akses pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang memenuhi syarat sampai batas daya tampung satuan pendidikan.

c. mensupervisi dan membantu satuan dan/atau program pendidikan yang diselenggarakannya dalam melakukan penjaminan mutu, dengan berpedoman pada kebijakan nasional bidang pendidikan, standar nasional pendidikan, dan pedoman penjaminan mutu yang diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional;

d. memfasilitasi akreditasi satuan dan/atau program pendidikan oleh badan akreditasi sekolah/madrasah tingkat nasional/kabupaten atau Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Non Formal dan/atau Lembaga Akreditasi lain yang diakui pemerintah;

e. tanggung jawab lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan;

f. membina, mengembangkan, dan mendayagunakan pendidikan dan tenaga kependidikan yang berada di bawah binaan pengelola.

Bagian Keempat

Pengelolaan Oleh Satuan Pendidikan Pasal 109

Pengelolaan oleh satuan pendidikan meliputi perencanaan program, pengembangan kurikulum, penyelenggaraan pembelajaran, pendayagunaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, pengelolaan sarana dan prasarana, penilaian hasil belajar, pengendalian, pelaporan, dan fungsi-fungsi manajemen pendidikan lainnya sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah/satuan pendidikan non formal.

Pasal 110

(1) Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, dasar, dan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah/madrasah.

(2) Standar pelayanan minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

(3) manejemen berbasis sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan pada prinsip kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar pelayanan minimal dan manajemen berbasis sekolah/madrasah mengacu pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

BAB XV

Dokumen terkait