• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Teknologi Informasi terkait SIPP

BAB IV PENGELOLAAN, SARANA DAN PRASARANA, DAN TEKNOLOGI

C. Pengelolaan Teknologi Informasi terkait SIPP

Perangkat keras yang terkait dengan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) yaitu :

1) Server SIPP

a) Kecepatan Processor 3,3 GHz.

b) Memori 2 x 4 GB.

c) Hard disk drive (HDD) 2 x 300 GB.

2) Local Area Network (LAN) dari Client ke Server a) Access Point (WIFI) sebanyak 4 (empat) unit.

b) Router Microtic sebanyak 1 (satu) unit.

c) Kecepatan jaringan 100 Mbps.

Untuk menjalankan aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP), dibutuhkan beberapa perangkat lunak pendukung antara lain :

Tabel 4.11 Perangkat Lunak Server dan Client pada Pengadilan Militer II-09 Bandung Tahun Anggaran 2020

Server Client

Server Linux Centos Windows 7, Windows 8, Windows 10

Apache Web Server (ver.

2.2.14)

Xampp, Filezilla

Web Browser (Google Chrome dan Mozilla Firefox)

MySQL Database SQL Yog Ultimate – MySQL GUI version 10.3

- Kaspersky Internet Security

3. Publikasi Perkara (One Day One Publish)

Sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan, Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 026/KMA/SK/II/2012 tentang Standar Pelayanan Peradilan, Mahkamah Agung RI membangun sebuah Sistem Informasi Penelusuran Perkara di Pengadilan yaitu SIPP.

Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) merupakan web-based application, suatu aplikasi yang terinstal di server dan diakses menggunakan penjelajah web atau yang dikenal sebagai browser melalui suatu jaringan Internet atau intranet.

Tujuan utama SIPP dibangun dan dikembangkan adalah untuk dapat memudahkan dan menunjang semua staff pengadilan dalam menjalankan setiap tugas yang ada. Sesuai dengan surat edaran Direktur Jendral Badan Peradilan Umum No. 3/DJU/HM02.3/6/2014 bahwanya setiap elemen tugas dan staff dipengadilan wajib menggunakan aplikasi SIPP dalam memproses pencatatan adminitrasi perkara dipengadilan. Setiap pengguna memiliki tugas dan kewajiban masing-masing sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) masing-masing posisi. Setiap staff pengadilan wajib

memiliki satu username dan password yang dapat digunakan untuk login atau validasi untuk dapat masuk kedalam aplikasi SIPP.

Terkait dengan pelayanan publik kemudian Kepaniteraan Mahkamah Agung RI meluncurkan program Layanan Informasi “One Day Publish”. Program “One Day Publish” adalah pemicu untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Selanjutnya Satker dibawah Mahkamah Agung RI yang telah mengimplementasikan SIPP, dituntut untuk memberikan pelayanan publik berupa “One Day One Publish”.

“One Day One Publish” merupakan maklumat pelayanan kepada publik bahwa Pengadilan Militer II-09 Bandung akan mempublikasikan informasi perkara pada hari yang sama dengan perkara tersebut diputus. Pengadilan Militer II-09 Bandung juga akan mempublikasikan putusan pada hari yang sama dengan perkara tersebut dikirim ke Terdakwa, Ankum, Papera, Penyidik, Otmil dan Kesatuan.

Dalam upayanya memberikan layanan kepada publik ini, Pengadilan Militer II-09 Bandung akan memuat informasi perkara di laman website resmi https://www.dilmil-bandung.go.id/ dan SIPP Web Satker Pengadilan Militer II-09 Bandung http://sipp.dilmil-bandung.go.id pada hari yang sama dengan perkara tersebut diputus.

Dimana masyarakat pencari keadilan bisa mengakses langsung pada laman resmi tersebut.

Berikut ini sarana dan prasarana teknologi informasi yang mendukung pengimplementasian one day one publish.

a. Website Pengadilan Militer II-09 Bandung

Website Pengadilan Militer II-09 Bandung dengan alamat resmi laman https://www.dilmil-bandung.go.id/ dengan berisikan Tentang Peradilan, Layanan Informasi dan Transparansi Keuangan.

Gambar 4.2 Website Pengadilan Militer II-09 Bandung https://www.dilmil-bandung.go.id/

b. Sistem Informasi Penelususran Perkara (SIPP)

SIPP Pengadilan Militer II-09 Bandung terdiri dari 2 yaitu SIPP Lokal dengan alamat http://192.168.1.225/sipp dan SIPP Web Satker dengan alamat http://sipp.dilmil-bandung.go.id/

Saat ini SIPP Pengadilan Militer II-09 Bandung telah memperbaharui versi SIPP terbaru yaitu versi 4.0.1 yang telah terintegrasi dengan SIPP Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta dan SIPP Mahkamah Agung RI.

Gambar 4.3 SIPP Lokal http://192.168.1.225/sipp

c. Direktori Putusan Mahkamah Agung RI

Aplikasi yang digunakan untuk mempublikasikan Salinan putusan berupa file softcopy putusan yang diunggah ke SIPP dan terintegrasi ke Direktori Putusan Mahkamah Agung RI. Direktori putusan Pengadilan Militer II-09 Bandung dengan alamat https://putusan3.mahkamahagung.go.id/pengadilan/profil/pengadilan/

dilmil-ii-09-bandung.html

Gambar 4.4 Direktori Putusan

d. Siratmil (Sistem Informasi Administrasi Terpadu Pengadilan Militer II-09 Bandung)

Aplikasi Sistem Informasi Administrasi Terpadu Pengadilan Militer II-09 Bandung (Siratmil) yang terinstal di jaringan local dengan alamat : http://192.168.1.225/siratmil yang terdiri dari Administrasi Persuratan, Administrasi Kepaniteraan, Administrasi Kepegawaian, Administrasi Keuangan dan BMN, Administrasi Umum dan Perpustakaan.

Gambar 4.5 Siratmil Pengadilan Militer II-09 Bandung

BAB V

PENINGKATAN PELAYANAN TERPADU

A. Akreditasi Penjaminan Mutu

Akreditasi (Acreditation) merupakan suatu penilaian menyeluruh yang dilakukan oleh Tim Audit Penjaminan Mutu (TAPM) Ditjen Badilmiltun MARI untuk menentukan peringkat pengakuan terhadap kualitas penyelenggaraan seluruh aktivitas penjaminan mutu pada Pengadilan Militer Tinggi dan Pengadilan Militer Tingkat Pertama.

Penjaminan Mutu adalah serangkaian proses yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data mengenai kinerja dan pelayanan untuk ditindaklanjuti dengan program peningkatan mutu secara berkelanjutan.

Akreditasi penjaminan mutu Indonesia Court Performance Excellence (ICPE) merupakan ISO plus. ICPE meliputi manajemen mutu ISO diperkaya dengan International Framework Court Excellence (IFCE), pelaksanaan reformasi birokrasi (RB), pembangunan zona integritas, standar pengawasan Badan Pengawasan MA dan standar penilaian Direktorat Jenderal Badilmiltun MARI.

Tujuan Akreditasi Penjaminan Mutu adalah bagaimana mewujudkan badan peradilan yang agung ini bersih dan memiliki pelayanan prima sesuai tujuan blue print Mahkamah Agung RI tahun 2010-2035.

Kriteria Penilaian Akreditasi Penjaminan Mutu pada Pengadilan Militer II-09 Bandung yaitu terdiri dari 7 (tujuh) area yaitu :

1. Area-1 Assesmen Kepemimpinan (Leadership) di Peradilan Militer.

2. Area-2 Assesmen Pola Bindalmin dan SOP (Standard Operational Procedure) Penyelesaian Perkara (Management Process) Peradilan Militer.

3. Area-3 Assesmen Sarana dan Prasarana (Performance Result) Peradilan Militer.

4. Area-4 Assesmen E-Judiciary di Peradilan Militer.

5. Area-5 Assesmen Layanan Pengadilan di Peradilan Militer.

6. Area-6 Assesmen Kepegawaian dan Tata Laksana (Resources Management) di Peradilan Militer.

7. Area-7 Assesmen Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan (Strategic Planning) di Peradilan Militer.

Pengadilan Militer II-09 Bandung telah melakukan Akreditasi Penjaminan Mutu Ditbinganismil yang telah dinilai oleh Tim Audit Penjaminan Mutu (TAPM) Ditjen Badilmiltun MARI pada tanggal 13 September 2017 sampai dengan tanggal 15 September 2017. Pengadilan Militer II-09 Bandung memperoleh nilai total akreditasi 82,32 atau B.

Kemudian pada tanggal 7 Agustus 2019 sampai dengan 8 Agustus 2019 dilaksanakan Assesmen Surveillance Akreditasi Penjaminan Mutu di Pengadilan Militer II-09 Bandung, berdasarkan Berita Acara Rapat Pleno Pelaksanaan Akreditasi/Surveillance Akreditasi Penjaminan Mutu di Lingkungan Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara dengan hasil penilaian surveillance akreditasi penjaminan mutu sebesar 898 dengan predikat A (Sangat Baik).

B. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

Berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Badilmiltun Mahkamah Agung RI Nomor : 460/DJMT/KEP/8/2018 tanggal 8 Agustus 2018 tentang Pedoman Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada Pengadilan Militer.

Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau sering disingkat PTSP adalah pelayanan secara terintegrasi dalam satu kesatuan proses dimulai dari tahap awal sampai dengan tahap kesatuan proses dimulai dari tahap awal sampai dengan tahap penyelesaian produk pelayanan pengadilan melalui satu pintu.

PTSP mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah, transparan, terukur sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

2. Memberikan pelayanan yang prima, akuntabel, anti korupsi, kolusi dan nepotisme.

Jenis-jenis Layanan Peradilan yang pelaksanaannya secara terpadu, yaitu :

1. Kepaniteraan

a. Menerima berkas dari Oditurat Militer.

b. Menerima permohonan, banding, kasasi, peninjauan kembali dan grasi.

c. Menerima permohonan pencabutan banding, kasasi dan peninjauan kembali.

d. Menerima permohonan perpanjangan penahanan dan menyerahkan penetapan perpanjangan penahanan yang sudah ditandatangani oleh Kepala Pengadilan Militer II-09 Bandung.

e. Menerima permohonan pembantaran dan menyerahkan persetujuan pembantaran yang sudah ditandatngani oleh Kepala Pengadilan Militer II-09 Bandung.

f. Permohonan surat keterangan tidak tersangkut perkara pidana.

g. Permohonan surat ijin yang sudah ditandatangani Kepala Pengadilan Militer II-09 Bandung untuk melaksanakan penelitian dan riset.

h. Permohonan keterangan data perkara dan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap.

i. Permohonan informasi dan memberikan informasi sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1-144/KMA/I/2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan Militer II-09 Bandung.

j. Informasi jadwal persidangan setiap hari kepada para pihak yang berkepentingan.

k. Layanan-layanan lain yang berhubungan dengan penyelesaian perkara dan administrasi kepaniteraan.

l. Menerima pengaduan permohonan informasidan memberikan informasi sesuai Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor: 1-144/KMA/I/2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan Militer II-09 Bandung.

m. Menerima dan menyerahkan seluruh surat-surat yang ditujukan dan yang dikeluarkan kepaniteraan Pengadilan Militer II-09 Bandung.

2. Kesekretariatan

- Menerima dan menyerahkan seluruh surat-surat yang ditujukan dan dikeluarkan oleh kesekretariatan Pengadilan Militer II-09 Bandung.

3. Pengaduan

- Menerima pengaduan mengenai seluruh aspek penyelenggaraan Pengadilan Militer II-09 Bandung dan mengenai perilaku apparat Pengadilan Militer II-09 Bandung.

4. Meja Informasi

C. Inovasi Pelayanan Publik

Dalam rangka meningkatakan pelayanan terhadap publik untuk masyarakat pencari keadilan di Pengadilan Militer II-09 Bandung serta peningkatan kinerja bagi pegawai Pengadilan Militer II-09 Bandung, maka pada tahun 2020 melaksanakan perlombaan inovasi oleh seluruh anggota Pengadilan Militer II-09 Bandung.

Berikut ini beberapa inovasi yang dibuat oleh Pengadilan Militer II-09 Bandung :

1. Inovasi Ruang Kesehatan

Gambar 5.1 Ruang Kesehatan

2. Inovasi Area Bermain Anak

Gambar 5.2 Area Bermain Anak

3. Inovasi Area Merokok

Gambar 5.3 Area Merokok

4. Inovasi Area Parkir

Gambar 5.4 Area Parkir

5. Inovasi Area Terbuka

Gambar 5.5 Ruang Terbuka

6. Inovasi Area Olahraga

Gambar 5.6 Area Olahraga

7. Inovasi Area Tamu

Gambar 5.7 Area Tamu

8. Inovasi Pojok Layanan Komputer

Gambar 5.8 Area Pojok Layanan Komputer

BAB VI PENGAWASAN

A. Internal

Pengawasan adalah merupakan salah satu fungsi managemen yang bertujuan untuk menjaga dan mengendalikan agar tugas-tugas yang dilaksanakan dapat berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan rencana kerja yang telah digariskan. Pengadilan Militer II-09 Bandung sebagai kawal depan (provost) Mahkamah Agung RI dalam melakukan pengawasan senantiasa berpedoman pada Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI.

Tugas pokok Pengadilan Militer II-09 Bandung selain mengadili perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Militer II-09 Bandung dalam tingkat pertama adalah melakukan pengawasan. Ada tiga hal yang menjadi obyek pengawasan Pengadilan Militer II-09 Bandung yaitu bidang teknis peradilan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas putusan, bidang administrasi baik administrasi peradilan maupun administrasi umum yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan hukum kepada pencari keadlian, dan bidang perilaku pejabat peradilan (Hakim dan Panitera) untuk meningkatkan pelaksanaan fungsi peradilan yang sesuai dengan kode etik profesi Hakim.

1. Pengadilan Militer II-09 Bandung malakukan pengawasan internal yang meliputi pengawasan fungsional bidang masing-masing :

a) Hakim/Pengawas Bidang Informasi dan Pelayanan Publik.

b) Hakim/Pengawas Bidang Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan.

c) Hakim/Pengawas Bidang Umum dan Keuangan.

d) Hakim/Pengawas Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana.

e) Hakim/Pengawas Administrasi Perkara.

Kepala Pengadilan Militer II-09 Bandung adalah sebagai Hakim pengawas terhadap para hakim yang berada dibawah pengawasan Pengadilan Militer II-09 Bandung, Memonitor tentang tingkah laku dan perbuatan para Hakim dan Panitera dalam menjalankan tugasnya, kemudian memberikan penilaian untuk mengevaluasi tingkat penguasaan teknis yustisial maupun tingkat mental yang baik di jajaran wilayah Pengadilan Militer II-09 Bandung, Kadilmil II-09 Bandung juga menindaklanjuti pengaduan masyarakat baik mengenai jalannya

peradilan maupun tingkah laku aparat peradilan, dengan mencari informasi, melakukan penelitian dan penelaahan Hakim Pengawas yang ditunjuk telah melakukan pengawasan terhadap bidang-bidang tugas Pengadilan Militer II-09 Bandung, yang kemudian hasil pengawasan ditindaklanjuti oleh Panitera/Sekretaris dan staf serta dilaporkan kepada Kadilmil.

Dalam rangka pengawasan dan pembinaan langsung pada hari Senin minggu pertama setiap bulan diadakan jam Komandan dengan tujuan memantau, mengamati dan memeriksa pelaksanaan tugas dan disiplin kerja agar berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku secara berdayaguna dan berhasilguna. Serta memberikan penilaian dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas capaian kinerja bawahan.

Demi tertibnya administrasi perkara, Pengadilan Militer II-09 Bandung telah melaksanakan minutasi penjilidan berkas perkara yang sudah Berkekuatan Hukum Tetap (BHT) dan terketik rapi serta membuat himpunan Petikan Putusan, Putusan dan Berita Acara Sidang setiap Triwulan untuk dijadikan dokumen/arsip dan salinan putusan dikirim kepada Papera, Otmil, Ankum dan POM Penyidik (vide pasal 196 ayat (3) Undang-Undanng 31 Tahun 1997) sedangkan himpunan petikan putusan dikirim kepada Dirjen Badilmiltun, Dilmiltama dan Dilmilti II Jakarta pada kesempatan pertama, sedang untuk tertib administrasi keuangan perkara dan persiapan akan dilaksanakannya pemeriksaan keuangan oleh BPK, maka Hakim Pengawas Bidang dan Koordinator Pengawas telah melakukan pemantauan dan pemeriksaan keuangan perkara Pengadilan Militer II-09 Bandung.

2. Tujuan diadakannya pengawasan dan pembinaan berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 8 Tahun 2016 pasal 3 ayat (1) dan (2) adalah :

a) Memantau, mengamati dan memeriksa pelaksanaan tugas agar berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku secara berdayaguna dan berhasilguna;

b) Meminta laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas bawahan;

c) Mengidentifikasi dan menganalisis gejala-gejala dan penyimpangan serta kesalahan yang terjadi, menentukan sebab dan akibatnya serta cara mengatasinya;

d) Merumuskan tindak lanjut dan mengambil langkah-langkah yang tepat sesuai dengan kewenangannya dengan memperhatikan kewenangan pejabat/instansi yang terkait;

e) Berkonsultasi kepada atasan langsungnya secara berjenjang dalam rangka meningkatkan mutu pengawasan yang dilakukannya.

f) Menjelaskan pembagian tugas, fungsi dan kewenangan bawahan dalam struktur organisasi di bawah kendalinya secara berkala;

g) Menetapkan dan menyetujui sasaran kinerja bawahan serta memberikan penilaian dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas capaian kinerja bawahan;

h) Menjelaskan, membuat dan menyepakati prosedur atau cara pelaksanaan pekerjaan atau kegiatan yang dinilai kurang jelas atau belum diatur secara khusus;

i) Membina bawahan agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.

B. Evaluasi

Hakim Pengawas dan pengamat pada Pengadilan Militer II-09 Bandung sesuai amanat dari pasal 262 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, pada Pengadilan Militer II-09 Bandung pelaksanaan tugas Hakim Wasmat yang dilaksanakan secara administrasi dan konkret dengan cara melakukan Pengawasan Pengamatan ke Lembaga Pemasyarakatan Militer Cimahi secara berkala tiap akhir Triwulan II dan Triwulan IV atau disesuaikan dengan kebutuhan.

BAB VII PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada pelaksanaan program kerja Tahun Anggaran 2019 ini, kami sampaikan beberapa hal yang berkenaan dengan hal-hal menonjol, hambatan-hambatan, solusi, kesimpulan dan saran yang akan kami uraikan sebagai berikut :

1. Pengadilan Militer II-09 Bandung dan wilayah hukumnya hingga saat ini sudah menggunakan struktur organisasi sebagaimana Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2017 tanggal 17 Februari 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

2. Pengadilan Militer II-09 Bandung dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) telah menetapkan standar operasional prosedur (SOP) dalam rangka untuk mewujudkan adanya reformasi birokrasi di lingkungan peradilan dan sekaligus menjadi acuan dalam penyelesaian perkara di lingkungan peradilan militer.

3. Penyelesaian perkara dalam tahun 2020 Pengadilan Militer II-09 Bandung berhasil menyelesaikan perkara kejahatan sebanyak 175 (seratus delapan puluh lima) perkara, dan perkara pelanggaran yang putus sebanyak 56 (lima puluh enam) perkara tidak mencapai target yang telah ditentukan karena volume pelimpahan berkas perkara dari Oditurat Militer menurun sejalan dengan upaya-upaya peningkatan kualitas integritas Prajurit TNI di Jawa Barat (kecuali Bekasi dan Depok) sebagai wilayah hukum Pengadilan Militer II-09 Bandung.

4. Pelaksanaan administrasi perkara dan administrasi umum di lingkungan Pengadilan Militer II-09 Bandung telah dilaksanakan dengan tertib walaupun masih terdapat kekurangan dan perlu penyempurnaan.

5. Pengelolaan keuangan yang terdiri dari perencanaan, pelaksaan, dan pelaporan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku dan dilaksanakan tepat waktu.

6. Personel Dilmil II-09 Bandung sampai saat ini baik Militer maupun ASN masih sangat kurang dibandingkan dengan tugas dan tanggung jawab yang harus di emban sesuai dengan jumlah perkara yang ada.

7. Pengadilan Militer II-09 Bandung belum mempunyai rumah dinas bagi pejabat Kadilmil dan Waka Dilmil II-09 Bandung dikarenakan Pengadilan Militer II-09 Bandung belum memiliki rumah dinas bersamaan dengan perpindahan kantor Pengadilan Militer II-09 Bandung ke kantor baru yang terletak di Jl. Soekarno Hatta No. 745 Bandung sehingga gedung kantor lama yang terletak di Jl. Jawa No. 60 Bandung beserta rumah dinasnya telah dikembalikan kepada Babinkum TNI. Dan saat ini Kadilmil II-09 Bandung masih menempati rumah sitaan yang terletak di Jl. Riung Sari Raya No. 26D, Perumahan Riung Bandung dengan status pinjaman dari Kesatuan Otmil II-09 Bandung.

8. Hambatan.

Pada pelaksanaan Program Kerja dan DIPA Tahun Anggaran 2020 terdapat beberapa hambatan sebagai berikut :

1) Personel

Personel satuan Pengadilan Militer II-09 Bandung masih sangat kurang karena setiap tahun ada ASN yang pensiun pada Bagian Kepaniteraan dan Kesekretariatan dan kurang dibandingkan dengan jumlah perkara yang masuk setiap bulannya, sehingga perlu penambahan personil baik Militer maupun ASN.

2) Pokkimmil

Pokkimmil di Pengadilan Militer II-09 Bandung saat ini hanya ada tiga Majelis termasuk di dalamnya Kadilmil. Hal ini sangat menyulitkan dalam tugas, apabila ada acara sidang yang sudah di Tapsidkan mendadak ada undangan atau kegiatan lain sehingga sidang harus di tunda, kemudian 2 (dua) orang Pokkimmil dan Panitera melaksanakan Diklapa II dan Panmud Hukum melaksanakan Suspatera.

3) Panitera

Panitera Pengganti Pengadilan Militer II-09 Bandung yang ada saat ini hanya 1 (satu) orang, fungsi panitera di rangkap dengan jabatan Struktural Kepaniteraan serta Panmud Pidana dan Panitera Pengganti.

4) Struktur Organisasi

Struktur organisasi Pengadilan Militer II-09 Bandung sudah menggunakan Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2017 tanggal 17 Februari 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan sehingga uraian tugas dan tanggungjawab organisasi telah seragam dengan Pengadilan lingkungan pengadilan lain yang satu atap dengan MARI.

Untuk pengembangan karir ASN sangat sulit karena terbatasnya jabatan yang bisa di duduki oleh ASN.

5) Sarana dan Prasarana

Fasilitas kendaraan roda 4 (empat) yang ada kendaraan Kadilmil Grand Livina Nissan Nopol D-1837-Etahun 2011dengan kondisi 60%

dan kendaraan Wakadilmil Toyota Innova, Nopol. D-1400-Vq tahun 2005 dengan kondisi 50%, dan 1 (satu) buah mobil Toyota Innova Rebound yaitu kendaraan sewa untuk kendaraan dinas Sedangkan kendaraan untuk operasional kantor belum ada sehingga apabila ada kegiatan-kegiatan anggota dan Dharmayukti maupun kegiatan kantor lainnya menggunakan mobil dinas Kadilmil atau Waka Dilmil maka sangat mengganggu kelancaran dalam pelaksanaan tugas.

6) Solusi

Dalam rangka mengatasi berbagai persoalan pada pelaksanaan Program Kerja dan DIPA termin waktu Tahun Anggaran 2020 di Pengadilan Militer II-09 Bandung telah melaksanakan beberapa langkah dalam mengatasi berbagai kendala dan keterbatasan yang ada dengan rangkap tugas dan tanggungjawab personel serta dengan mengaplikasikan Tugas dan kewenangan sebagaimana Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2017 tanggal 17 Februari 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan dengan beban tugas pengadilan satu atap di bawah Mahkamah Agung RI.

Hal tersebut tentunya dengan melihat berbagai keterbatasan dan kekurangan yang ada, semaksimal mungkin Pengadilan Militer II-09

Bandung dapat melaksanakan apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi dengan baik dan tepat waktu.

B. Rekomendasi

Dengan kondisi Pengadilan Militer II-09 Bandung saat ini, terutama dalam mendukung tugas pokok dan teknis penyelesaian perkara di Pengadilan Militer II-09 Bandung kami sarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Mohon dapatnya pengadaan rumah dinas bagi pejabat Kadilmil dan Waka Dilmil II-09 Bandung dikarenakan Pengadilan Militer II-09 Bandung belum memiliki rumah dinas bersamaan dengan perpindahan kantor Pengadilan Militer II-09 Bandung ke kantor baru yang terletak di Jl.

Soekarno Hatta No. 745 Bandung sehingga gedung kantor lama yang terletak di Jl. Jawa No. 60 Bandung berserta rumah dinasnya telah dikembalikan kepada Babinkum TNI. Dan saat ini Kadilmil II-09 Bandung masih menempati rumah sitaan yang terletak di Jl. Riung Sari Raya No.

26D, Perumahan Riung Bandung dengan status pinjaman dari Kesatuan Otmil II-08 Bandung.

2. Guna mendukung kelancaran penyelesaian perkara dan tugas Pengadilan Militer II-09 Bandung, mohon penambahan tenaga Fungsional Panitera, ASN 5 (lima) orang yaitu Tenaga IT dan Komputer berkualifikasi Diploma III atau Sarjana Teknik Informatika/Teknik Komputer/Sistem Informasi 1 (satu) orang, Tenaga Perencanaan dan Pelaporan berkualifikasi Sarjana Manajemen/Sarjana Ilmu Pemerintahan 1 (satu) orang, Tenaga Keuangan berkualifikasi Sarjana Akuntansi/Sarjana Ekonomi sebanyak 2 (dua) orang, Fungsional Arsiparis/Pustakawan berkualifikasi Diploma III Perpustakaan dan Penambahan Bintara 2 (dua) orang dan Tamtama sebanyak 4 (empat) orang sebagai Pengawal sidang, pengemudi dan staf Kepaniteraan/Kesekretariatan.

Demikian Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tahun Anggaran 2020 pada Pengadilan Militer II-09 Bandung yang kami susun sebagai pertanggung jawaban atas Penetapan Kinerja dan DIPA Tahun Anggaran 2020 yang terealisasi dalam program kerja dan anggaran Pengadilan Militer II-09 Bandung Tahun Anggaran 2020 dengan berbagai kendala dan persoalan yang kami hadapi dan telah kami sampaikan dalam saran di atas, mohon satuan atas dapat merespon dan memberikan solusi sebaik-baiknya.

Bandung, 31 Desember 2020

Bandung, 31 Desember 2020