• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengeluaran Pembiayaan

Dalam dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Halaman 63-90)

Sedangkan pengeluaran pembiayaan mencakup:

pembentukan dana cadangan

penerimaan modal (investasi) pemerintah daerah

pembayaran pokok utang

APBD merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh DPRD dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Untuk menyusun APBD, pemerintah daerah harus

terlebih dahulu menyusun:

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang

merupakan penjabaran dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan menggunakan bahan dari Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, dan

pengawasan. RKPD ditetapkan dengan peraturan kepala daerah

Hal-hal yang harus termuat dalam RKPD adalah:

Rancangan kerangka ekonomi daerah

Prioritas pembangunan dan kewajiban daerah

(mempertimbangkan prestasi capaian standar pelayanan minimal sesuai dengan peraturan perundang-undangan) Rencana kerja yang terukur dan pendanaannya, baik yang

dilaksanakan langsung oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi

masyarakat.

Penyusunan RKPD diselesaikan paling lambat akhir bulan Mei sebelum tahun anggaran berkenaan. Tata cara penyusunannya

berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Kepala daerah menyusun rancangan

kebijakan umum APBD berdasarkan RKPD dan pedoman penyusunan APBD yang

ditetapkan Menteri Dalam Negeri setiap tahun.

Pedoman penyusunan APBD tersebut memuat antara lain:

Pokok-pokok kebijakan yang memuat

sinkronisasi kebijakan pemerintah dengan pemerintah daerah

Prinsip dan kebijakan penyusunan APBD tahun anggaran berkenaan

Teknis penyusunan APBD

Dalam menyusun rancangan kebijakan

umum APBD, kepala daerah dibantu oleh tim anggaran pemerintah daerah yang

dikoordinasi oleh sekretaris daerah.

Rancangan kebijakan umum APBD yang telah disusun disampaikan oleh sekretaris daerah selaku koordinator pengelola

keuangan daerah kepada kepala daerah, paling lambat pada awal bulan Juni.

Rancangan kebijakan umum APBD disampaikan kepala daerah kepada DPRD untuk dibahas paling lambat pertengahan bulan Juni tahun anggaran berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan

pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya. Pembahasan dilakukan oleh Tim Anggaran

Pemerintah Daerah bersama Panitia Anggaran DPRD. Rancangan Kebijakan Umum APBD yang telah dibahas selanjutnya disepakati menjadi kebijakan umum APBD paling lambat minggu pertama bulan Juli tahun anggaran berjalan

Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah

menyusun rancangan PPAS dengan tahapan sebagai berikut:

Menentukan skala prioritas untuk urusan wajib dan urusan pilihan

Menentukan urutan program untuk masing-masing urusan

Menyusun plafon anggaran sementara untuk masing-masing program

Kepala daerah menyampaikan rancangan

prioritas dan plafon anggaran sementara yang telah disusun kepada DPRD untuk dibahas

paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun anggaran berjalan. Pembahasan dilakukan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah bersama

Panitia Anggaran DPRD. Rancangan PPAS yang telah dibahas selanjutnya disepakati menjadi

prioritas dan plafon anggaran sementara paling lambat akhir bulan Juli tahun anggaran berjalan.

Kebijakan umum APBD serta PPAS yang

telah disepakati masing-masing dituangkan ke dalam Nota Kesepakatan yang

ditandatangani oleh kepala daerah dan pimpinan DPRD

Berdasarkan nota kesepakatan KUA dan PPAS, Tim Anggaran Pemda menyusun Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

(RKA-SKPD) sebagai acuan bagi SKPD dalam menyusun RKA-SKPD

Pedoman penyusunan RKA-SKPD mencakup:

Prioritas dan plafon anggaran sementara yang dialokasikan untuk setiap program SKPD

Sinkronisasi program nasional dengan program pemerintah daerah dan antar program SKPD terkait dengan kinerja SKPD berkenaan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan

Batas waktu penyampaian RKA-SKPD

Hal-hal lainnya yang perlu mendapatkan perhatian dari SKPD terkait dengan prinsip-prinsip peningkatan efsiensi,

efektivitas, tranparansi dan akuntabilitas penyusunan anggaran dalam rangka pencapaian prestasi kerja

Dokumen sebagai lampiran meliputi kebijakan umum APBD, prioritas dan plafon anggaran sementara, kode rekening

APBD, format RKA-SKPD, standar analisis belanja, dan standar harga.

Berdasarkan pedoman penyusunan

RKA-SKPD, Kepala SKPD menyusun RKA-SKPD. RKA-SKPD disusun dengan menggunakan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah daerah, penganggaran terpadu, dan penganggaran berdasarkan prestasi kerja

Pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah

dilaksanakan dengan menyusun prakiraan maju. Prakiraan maju berisi perkiraan kebutuhan anggaran untuk program dan kegiatan untuk tahun anggaran berikutnya. Sedangkan pendekatan penganggaran terpadu dilakukan dengan

memadukan seluruh proses perencanaan dan penganggaran di lingkungan SKPD untuk menghasilkan dokumen rencana kerja dan anggaran. Dan pendekatan penganggaran

berdasarkan prestasi kerja, dilakukan dengan

memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran yang diharapkan dari kegiatan dan hasil yang diharapkan dari program termasuk efsiensi dalam

Demi terlaksananya penyusunan RKA-SKPD

berdasarkan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah daerah, penganggaran terpadu dan

penganggaran berdasarkan prestasi kerja serta

terciptanya kesinambungan RKA-SKPD, kepala SKPD mengevaluasi hasil pelaksanaan program dan kegiatan 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya sampai dengan semester pertama tahun anggaran berjalan. Evaluasi tersebut bertujuan untuk menilai program dan kegiatan yang belum dapat dilaksanakan dan/atau belum

diselesaikan tahun-tahun sebelumnya akan

dilaksanakan dan/atau diselesaikan pada tahun yang direncanakan atau 1 (satu) tahun berikutnya dari tahun yang direncanakan.

Dalam hal suatu program dan kegiatan merupakan tahun terakhir untuk pencapaian prestasi kerja yang ditetapkan, harus dianggarkan pada tahun yang direncanakan. Penyusunan RKA-SKPD berdasarkan prestasi kerja didasarkan pada:

a. Indikator kinerja

Ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari program dan kegiatan yang direncanakan.

b. Capaian atau target kinerja

Merupakan ukuran prestasi kerja yang akan dicapai yang berwujud kualitas, kuantitas, efsiensi, dan efektivitas pelaksanaan dari setiap program dan kegiatan.

c. Analisis standar belanja.

Merupakan penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan.

d. Standar satuan harga

Harga satuan setiap unit barang/jasa yang berlaku di suatu daerah yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.

RKA SKPD

Ringkasan Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Satuan Kerja Perangkat Daerah

RKA SKPD 1

Rincian Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah RKA SKPD 2.1

Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah

RKA SKPD 2.2

Rekapitulasi Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah

RKA SKPD 2.2.1

Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah

RKA SKPD 3.1

Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah RKA SKPD 3.2

RKA-SKPD yang telah disusun oleh SKPD

disampaikan kepada PPKD untuk dibahas lebih lanjut oleh TAPD, hal ini dilakukan untuk

menelaah kesesuaian antara RKA-SKPD dengan Kebijakan Umum APBD, prioritas dan PPAS,

prakiraan maju yang telah disetujui, serta capaian kinerja, indikator kinerja, standar analisis belanja, standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal. Jika pada hasil pembahasan RKA-SKPD terdapat

ketidaksesuaian maka SKPD melakukan penyempurnaan.

RKA-SKPD yang telah disempurnakan SKPD disampaikan kepada PPKD sebagai bahan penyusunan Raperda APBD dan rancangan

peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD. Raperda tentang APBD yang telah disusun

disampaikan kepada kepala daerah. Selanjutnya Raperda tentang APBD ini disampaikan kepada DPRD untuk dibahas lebih lanjut. Akan tetapi, sebelum disampaikan kepada DPRD, Raperda tentang APBD harus disosialisasikan kepada

masyarakat. Sosialisasi ini bersifat memberikan

informasi mengenai hak dan kewajiban pemerintah daerah.

Ringkasan APBD

Ringkasan APBD menurut urusan pemerintahan daerah dan organisasi SKPD

Rincian APBD menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi SKPD, pendapatan, belanja dan pembiayaan

Rekapitulasi belanja menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi SKPD, program dan kegiatan

Rekapitulasi belanja daerah untuk keselarasan dan keterpaduan urusan pemerintahan daerah dan fungsi dalam kerangka pengelolaan keuangan negara

Daftar jumlah pegawai per golongan dan per jabatan

Daftar piutang daerah

Daftar penyertaan modal (investasi) daerah

Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset tetap daerah

Daftar perkiraan penambahan dan pengurangan aset lain-lain

Daftar kegiatan-kegiatan tahun anggaran sebelumnya yang belum diselesaikan dan dianggarkan kembali dalam tahun anggaran ini

Daftar dana cadangan daerah

Ringkasan penjabaran anggaran pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah

Penjabaran APBDmenurut urusan pemerintahan daerah, organisasi skpd, program, kegiatan,

kelompok, jenis, objek, rincian objek pendapatan, belanja dan pembiayaan.

Untuk pendapatan mencakup dasar hukum, target/volume yang direncanakan, tarif

pungutan/harga

Untuk belanja mencakup dasar hukum, satuan volume/tolok ukur, harga satuan, lokasi

kegiatan, dan sumber pendanaan kegiatan

Untuk pembiayaan mencakup dasar hukum, sasaran, sumber penerimaan pembiayaan dan tujuan pengeluaran pembiayaan.

Setelah mendapatkan persetujuan DPRD, Raperda APBD diserahkan kepada

Gubernur/Menteri Dalam Negeri untuk dievaluasi. Setelah melewati tahapan

evaluasi, dapat dilakukan penetapan RAPBD menjadi APBD yang dituangkan dalam

Dalam dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Halaman 63-90)

Dokumen terkait