• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengemasan Hasil penelitian sebagai Bahan Ajar dalam Bentuk Modul Pembelajaran

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 48-58)

a. Analisis Pengembangan Produk

Produk pengembangan bahan ajar berupa modul pembelajaran pencemaran air. Penelitian ini melibatkan 2 dosen pembimbing, 2 dosen ahli materi, 2 dosen

90

ahli media, 2 orang guru dan 14 siswa sebagai penilai dan pemberi saran bagi modul yang telah dibuat.Penelitian ini menggunakan penelitian R&D dengan metode ADDIE (analysis, design, development, implementation, evaluation), namun penelitian ini dilakukan hanya sampai tahap development.

Tahap analisis dimulai dengan menetapkan syarat-syarat pengembangan. Pada tahapan ini dilakukan analisis potensi penelitian sebagai bahana ajar, analisis potensi, analisis siswa, dan analisis instruksional. Pemilihan jenis modul dilakukan pada saat analisis potensi hasil penelitian, pada tahap analisis kompetensi berdasarkan masukan dari guru biologi materi pencemaran air di Sungai Gajah Wong dan air sungai di DAS Gajah Wong dikembangkan sebagai modul pembelajaran. Materi perubahan lingkungan berada di akhir masa pembelajaran, sehingga diperlukan bahan ajar yang sifatnya lebih membantu siswa dalam memahami materi.

Berdasarkan analisis siswa, siswa yang dilibatkan dalam proses ujicoba sebaiknya pada kondisi sebelum atau sedang mempelajari perubahan lingkungan, namun keterbatasan dari peneliti maka draft modul hasil revisi 1 siap diujicobakan setelah siswa melewati materi tersebut. Pada pembelajaran normal materi ini kurang efektif disampaikan mengingat distribusi materi berada pada akhir semester, dengan kondisi pembelajaran kurang stabil.

Tahapan selanjutnya merupakan analisis instruksional yang dilakukan dengan menjabarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar menjadi kegiatan belajar dan tujuan yang harus siswa capai. Pengembangan rancangan materi juga

91

mengacu pada tujuan pembelajaran. Hasil analisis menunjukkan perlu disusunnya modul pembelajaran untuk mebantu siswa dalam memahami materi perubahan lingkungan.

Tahap kedua merupakan tahap desain. Tahapan ini meliputi penyusunan kerangka struktur modul pembelajaran (outline), penyusunan sistematika modul, dan perancangan alat evaluasi. Penyusunan kerangka strukturmodul pembelajaran meliputi pembuatan rancangan komponen sampul (bagian sampul luar dan sampul dalam), rancangan komponen pendahuluan, rancangan kegiatan belajar, rancangan bagian evaluasi, rancangan glosarium dan rancangan daftar pustaka. Tahap penyusunan sistematika modul pembelajaran dilakukan peneliti untuk menentukan urutan penyajian materi, kesesuaian tata letak dan tata tulis, pemilihan konten dan background modul yang sesuai. Instrumen penilaian kualitas modul dirancang untuk reviewer ahli media, materi, guru dan siswa dalam bentuk angket. Validasi dalam penelitian ini berupa penilaian kualitas modul menggunakan angket. Angket disusun dengan mengadaptasi angket penilaian modul pengayaan dari Briliani (2016).

Kendala yang dihadapi berupa revisi dari angket untuk ahli materi yang telah disusun berupa kesalahan konsep dan kalimat-kalimat yang terkesan ambigu. Instrumen kemudian direvisi berdasarkan masukan dari dosen pembimbing II. Masukan juga diperoleh dari dosen pembimbing I untuk menyertakan aspek kegrafisan dalam kriteria penilaian modul bagi ahli media, dengan pertimbangan agar diperoleh masukan dari dosen ahli media terkait desain dan ilustrasi sampul,

92

huruf yang digunakan, gambar serta tabel yang dicamtumkan. Gambar yang digunakan dalam modul tidak semua merupakan dokumentasi pribadi peneliti sehingga peneliti mencari gambar dari beberapa referensi di internet dengan menyertakan sumbernya.

Tahapan selanjutnya merupakan tahap development. Tahapan ketiga ini terdiri dari tahap pra penulisan, penulisan draft, penyuntingan 1, revisi 1, penyuntingan 2, dan revisi 2. Setelah dilakukan penulisan draft, modul dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, kemudian diperoleh masukan. Peneliti melakukan tindak lanjut memperbaiki produk, dan menunggu persetujuan dosen pembimbing untuk dilakukan validasi oleh dosen ahli. Masukan dari tahap penyuntingan 1 oleh dosen ahli media dan materi dijadikan dasar bagi proses revisi modul pembelajaran, selanjutnya darft modul diujicobakan secara terbatas dengan melibatkan siswa dan guru biologi SMA Negeri 5 Yogyakarta sebagai penilai. b. Analisis Kualitas Produk oleh Ahli Materi dan Ahli Media

1) Aspek Kebenaran Konsep

Aspek ini dinilai untuk mengoreksi konsep-konsep yang dimuat dalam modul. Tanggapan dari dosen ahli media dijadikan bahan perbaikan modul. Hasil review aspek kebenaran konsep pada modul pembelajaran pencemaran air ini menunjukkan persentase 82,14% konsep dikatakan benar dan 17,86% dikatakan salah. Konsep pada modul ini sebagian dinilai benar oleh ahli materi, perbaikan dilakukan dengan memperbaiki pengertian air bersih dan pembagian golongan air berdasarkan UU No 32

93

tahun 2009. Perbaikan penulisan dilakukan pada jenis kontaminan pada sumur yang tidak berbatas pada bakteri E.coli saja namun memungkinkan terjadinya kontaminasi oleh bakteri lain. Konsep yang kurang tepat pada mekanisme kontaminasi E.coli dan peranan E.coli di lingkungan, pemilihan kalimat yang kurang tepat menjadikan konsep rancu, sehingga kalimat diperbaiki sesuai saran ahli mdia. Adanya penambahan substansi pada pengertian Daerah Aliran Sungai dan penjelasan mengenai batasan DAS yang diteliti di kedua stasiun. Hal ini dilakukan sesuai masukan dari ahli materi.

2) Aspek Penyajian

Penilaian aspek penyajian digunakan untuk meninjau tampilan modul pembelajaran. Aspek penyajian memuat kebenaran organisasi penyajian, kebernaran organisasi penyajian per bab, kejelasna tampilan umum modul, penyajian yang mempertimbangkan kebermaknaan dan kebermanfaatan, kebenaran tampilan modul, adanya variasi dalam penyampaian modul, dan kebenaran dalam memperhatikan kode etik hak cipta. Hasil penilaian aspek penyajian pada modul pembelajaran ini menunjukkan bahwa kriteria baik menjadi modus dalam penilaian ini, persentasenya 87,5% sebesar 10,42% aspek penyajian modul dikatakan sangat balik, dan 2,08% dikatakan kurang. Kekurangan yang menjadi masukan dari ahli media sudah diperbaiki oleh peneliti. Perbaikan dilakukan dengan memperbaiki kalimat pada tujuan pembelajaran, melengkapi rincian kegiatan belajar dalam daftar

94

isi. Aspek penyajian ini sangat penting berkaitan dengan tampilan modul yang akan menentukan modul menarik atau tidak.

3) Aspek Keterbacaan

Aspek keterbacaan digunakan untuk meninjau tata bahasa, kebenaran peristilahan, penggunaan bahasa baku maupun istilah asing, serta kesesuaian bahasa dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Hasil penilaian menjunjukkan 88,89% modul pembelajaran ini dinilai baik dan menjadi modus dalam penilaian ini, sebesar 11,11% modul ini dinilai sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan dalam modul pembelajaran pencemaran air ini sudah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

4) Aspek Kualitas Interaksi

Aspek ini memuat tampilan modul yang mampu menarik perhatian siswa, keefektifan penggunaan modul, kemampuan modul untuk menambah pemahaman, wawasan dan kreativitas. Hasil penilaian pada aspek kualitas interaksi menunjukkan bahwa kriteria baik menjadi modus dalam penilaian ini dengan persentase 80%, sedangkan 20% modul dinyatakan sangat baik. Berdasarkan hasil penelitan tersebut diketahui bahwa kualitas interaksi sudah memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.

5) Aspek Kegrafisan

Aspek kegrafisan memuat kemampuan desain sampul yang menarik perhatian siswa, kesesuaian gambar maupun ilustrasi dengan isi modul,

95

penggunaan huruf, kejelasan dan kemudahan tabel untuk memudahkan siswa. Hasil penilaian menunjukkan kriteria baik menjadi modus dalam penilaian ini dengan persentase 85,71%, sebanyak 14,29% modul ini dikatakan kurang baik. Berdasarkan masukan yang diberikan oleh ahli media penulis memperbaiki ilustrasi sampul disesuaikan dengan tema pencemaran air. Perbaikan juga dilakukan dengan memilih gambar yang jelas dengan resolusi yang lebih tinggi.

c. Analisis Kualitas Produk oleh Guru dan Siswa 1) Guru

a) Aspek Kesesuaian dengan Kompetensi

Penilaian pada aspek ini dilakukan untuk meninjau kesesuaian materi dengan kurikulum, kesesuaian materi dengan KI dan KD, kesesuaian materi dengan kebenaran konsep. Hasil penilaian aspek kesesuaian dengan kompetensi pada modul pembelajaran oleh guru biologi menunjukkan bahwa kriteria 66,67% modul ini menunjukkan kriteria sangat baik dan menjadi modus dalam penilaian ini, sebesar 33,33% modul ini dikatakan baik. Secara keseluruhan aspek kesesuaian dengan kompetensi dilkatakan sangat baik oleh guru biologi.

b) Aspek Kelengkapan Materi

Penilaian aspek kelengkapan materi digunakan untuk meninjau perumusan tujuan pembelajaran, kedalaman mareri, dan kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran. Hasil penilaian aspek kelengkapan mareri pada

96

modul ini menunjukkan bahwa 37,5% modul ini dikatakan sangat baik, kriteri baik menjadi modus dalam penilaia ini dengan persentase sebesar 62,5%. Berdasarkan hasil penilaian tersebut diketahui bahwa materi yang dimuat pada modul sudah lengkap.

c) Aspek Penyajian

Aspek penyajian secara umum bertujuan untuk meninjau kebenaran organisasi penyajian secara umum maupun perbab, kebenaran tampilan modul dan kebenaran dalam memperhatikan kode etik dan hak cipta. Hasil penilaian aspek penyajian oleh guru menunjukkan bahwa 44,44% modul dikatakan sangat baik, dan 55,56% modul dinyatakan baik. Kriteria baik menjadi modus dalam penilaian ini. Perbaikan masih dilakukan pada tes formatif dengan menghindari kata kecuali. Berdasarkan hasil penilaian maka diketahui bahwa penyajian modul sudah baik.

d) Aspek Keterbacaan

Penialain pada aspek ini bertujuan untuk meninjau penggunaan kaidah bahasa yang baik, benar dan komunikatif, kebenaran dalam peristilahan, kebenaran dalam penggunaan bahasa baku dan bahasa asing, serta kesesuaian dengan EYD. Hasil penilaian aspek keterbacaan pada modul pembelajaran ini menunjukkan bahwa kriteria baik yang menjadi modus, dengan persentase sebesar 77,78%, sedangkan 22,22% modul ini dikatakan sangat baik dalam aspek keterbacaannya, sehingga secara keseluruhan aspek keterbacaan modul pembelajaran pencemaran air

97

sungai dan air sumur di Daerah Aliran Sungai Gajah Wong dinyatakan baik.

e) Aspek Kualitas Interaksi

Penilaian pada aspek interaksi digunakan untuk meninjau kemampuan modul untuk kemampuan modul menarik perhatian siswa, keefektifan penggunaan modul, kemampuan modul untuk menambah pemahaman, wawasan dan kreativitas. Hasil penilaian pada aspek kualitas interaksi menunjukkan bahwa kriteria baik menjadi modus dalam penilaian ini dengan persentase 66,67%, sedangkan 33,33% modul dinyatakan sangat baik. Berdasarkan hasil penelitan tersebut diketahui bahwa kualitas interaksi sudah memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.

2) Siswa

a) Komponen Kelayakan Isi

Tanggapan pada komponen kelayakan isi digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai kesesuaian materi dengan KI dan KD, kedalaman materi, kesesuaian materi dengan tingkat pemahaman siswa, dan kemudahan dalam memahami materi yang disediakan. Tanggapan komponen kelayakan isi yang dinilai oleh siswa menunjukkan kriteria setuju sebagai modusnya, dengan persentase sebesar 77,14%, persentase siswa memberikan tanggapan sangat setuju sebesar 21,43%, sedangkan 1,43% dari modul siswa masih memberikan penilaian tidak setuju. Siswa memberikan usulan perbaikan dengan memberikan keterangkan tambahan yang menunjukkan jenis modul.

98

Berdasarkan hasil penilaian tanggapan siswa, maka siswa setuju bahwa komponen kelayakan isi sudah sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan. b) Aspek Keterbacaan

Menurut Daryanto (2013) tanggapan pada aspek keterbacaan memuat aspek yang berhubungan dengan bahasa, relevansi waktu belajar, penggunaan istilah, kesesuaian dengan EYD dan keutuhan tema dari modul. Tanggapan siswa menunjukkan sebesar 80,36% siswa merasa setuju bahwa modul sudah sesuai dalam hal aspek keterbacaan. 10,71% siswa merasa sangat setuju, dan 8,93% siswa masih merasa kurang setuju. Siswa memberikan tanggapan bagi peneliti untuk mereview ulang istilah-istilah yang belum dipahami siswa, dan menambahkannya pada bagian glosarium. Berdasarkan hasil tanggapan siswa menunjukkan bahwa siswa setuju bahwa aspek keterbacaan dari modul sudah sesuai.

c) Aspek Penyajian

Tanggapan pada aspek penyajian memuat aspek yang berhubungan dengan organisasi penyajian modul, kemudahan uraian materi, penyajian modul secara umum terkait keefektifan petunjuk penggunaan modul, keefektifan gambar dan kegiatan yang disajikan, kelengkapan rangkuman, bentuk tes formatif serta, kemudahan penggunaan umpan balik. Tanggapan siswa menunjukkan bahwa sebesar 65% siswa merasa setuju dengan penyajian modul, sebesar 33.57% siswa merasa sangat setuju bahwa penyajian modul baik, dan sebesar 1.43%

99

siswa mengatakan penyajian modul masih kurang. Peneliti memperbaiki kelengkapan istilah dalam glosarium berdasarkan masukan dari siswa.

d) Aspek Kegrafisan

Tanggapan pada aspek kegrafisan memuat aspek yang berhubungan dengan daya tarik desain dan ilustrasi sampul, desaian halaman modul, kesesuaian hurud, serta kemudahan dalam memahami gambar dan tabel yang disajikan. Tanggapan siswa menunjukkan bahwa sebesar 74.49% siswa merasa setuju bahwa aspek kegrafisan modul baik, sebesar 20.41% siswa merasa sangat setuju dan sebesar 4.22% siswa mengatakan penyajian modul masih kurang. Peneliti memperbaiki desain halaman modul dan dibuat lebih menarik berdasarkan masukan dari siswa.

Secara umum penilaian guru terhadap modul pembelajaran pencemaran air Sungai Gajah Wong dan air sumur DAS Gajah Wong dikatakan baik oleh guru. Modul ini dianggap mampu membantu siswa dalam mempelajari perubahan lingkungan khususnya pada sub-bab pencemaran air. Tanggapan yang diberikan siswa menunjukkan siswa setuju bahwa kualitas modul pembelajaran ini baik, dapat dipahami oleh siswa, mampu memudahkan siswa dalam memahami materi serta menyajikan persoalan dari lingkungan sekitar. Berdasarkan penilaian guru dan tanggapan siswa menunjukkan bahwa modul ini layak digunakan sebagai bahan ajar di sekolah.

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 48-58)

Dokumen terkait