METODOLOGI PENELITIAN
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
dengan kategori: 17 g tinggi = nilai (g) ≥ 0.70 g sedang = 0.70 > (g) > 0.3 g rendah = nilai (g) ≤ 0.3
2. Analisis deskriptif kualitatif
Analisis tes hasil belajar dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu membandingkan hasil belajar siswa dengan kriteria pencapaian ketuntasan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu siswa dinyatakan tuntas jika tidak ada lagi siswa yang mendapatkan nilai dibawah 70. Untuk mengetahui tingkatan ketuntasan belajar dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Ketuntasan belajar
=
x 100%
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Seperti yang telah dikemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang memiliki tahapan-tahapan dalam tiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan atau pengumpulan data dan refleksi. Sedangkan prosedur pelaksanaan perbaikan akan dilakukan apabila setelah tindakan siklus I selesai dan belum terjadi peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindaklanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya pada siklus II sebagai perbaikan pembelajaran.
17
Richard R. Hake, Analyzing Change/Gain Score,
http://Lists.Asu.Edu/Egibin/Wa?A2=Ind9903&L =Aera_D&P=R6855, America Education
46 1. Siklus I
a. Tindakan
Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran
dengan menerapkan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) sesuai
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Sebelum awal pembelajaran pertemuan pertama dilakukan pretest sehari sebelum pembelajaran. Pada
pembelajaran pertemuan pertama, setelah melakukan do’a bersama dan absen.
Proses pembelajaran dilanjutkan pada tahap pembangkitan minat atau engagement. Guru memberikan apersepsi dan motivasi dengan bertanya kepada siswa, salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Bagaimana dengan tumbuhan? Apakah tumbuhan juga bergerak? guru menjelaskan bahwa materi hari ini adalah sistem gerak pada tumbuhan kemudian memberitahukan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Pada pertemuan kedua guru memberikan apersepsi dan motivasi dengan bertanya kepada siswa, pernahkah kamu memperhatikan bagaimana bunga putri malu menutup ketika kamu sentuh? guru menjelaskan bahwa materi hari ini adalah melanjutkan materi sistem gerak pada tumbuhan, kemudian memberitahukan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
Pada tahap inti presentasi kelas/pembelajaran awal pada pertemuan
pertama guru bertanya kepada siswa “sebutkan macam-macam gerak pada
tumbuhan”? guru menanggapi jawaban siswa. Pada pertemuan kedua guru
bertanya kepada siswa “apa perbedaan dari gerak nasti, taksis, dan tropisme”?
guru menanggapi jawaban siswa.
Pada tahap kegiatan kelompok pertemuan pertama guru membagi
siswa ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-5 orang yang heterogen. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok dan meminta siswa untuk mengerjakan LKS dan menjawab pertanyaan kemudian guru membimbing
kegiatan diskusi dan memberikan bantuan jika diperlukan selanjutnya meminta salah satu perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, dan mendiskusikannya dengan kelompok lain untuk menanggapi dan menyempurnakan hasil diskusi. Pada pertemuan kedua guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi tentang membedakan macam-macam gerak pada tumbuhan. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok dan meminta siswa untuk mengerjakan LKS dan menjawab pertanyaan kemudian guru membimbing kegiatan diskusi dan memberikan bantuan jika diperlukan
selanjutnya guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, dan mendiskusikannya dengan kelompok lain untuk menanggapi dan menyempurnakan hasil diskusi.
Pada tahap game dan turnamen pertemuan pertama guru membagi
kelompok untuk turnamen dan setiap meja turnamen terdiri dari 4 peserta dengan kemampuan yang homogen. Guru meminta siswa untuk mengambil kartu yang berisikan nomor dan siswa yang mendapatkan nomor tertinggi menjadi pembaca yang pertama. Guru meminta pembaca pertama mengocok kartu dan mengambil kartu teratas. Setelah itu membacakan dan menjawab soal sesuai nomor yang ada pada kartu kemudian guru bertanya apakah penantang pertama mempunyai opsi jawaban yang berbeda atau ingin melewatinya dan jika penantang kedua ingin menantang dengan opsi yang berbeda dengan dua peserta pertama, maka penantang kedua boleh menantang selanjutnya guru meminta penantang kedua untuk membacakan jawaban yang benar. Pemain yang memberikan jawaban yang benar akan menyimpan kartunya dan jika jawaban kedua penantang salah, maka mereka harus mengembalikan kartu yang telah dimenangkan, guru meminta siswa bergeser satu posisi ke kiri, dan melanjutkan permainan. Demikian seterusnya sampai pertanyaan yang telah disediakan sudah habis. Pada pertemuan kedua guru membagi kelompok untuk turnamen dan setiap meja turnamen terdiri dari 4 peserta dengan kemampuan yang homogen. Guru meminta siswa untuk mengambil kartu yang berisikan nomor dan siswa yang mendapatkan nomor tertinggi menjadi pembaca yang pertama kemudian guru meminta pembaca pertama mengocok kartu dan mengambil kartu teratas. Setelah itu membacakan
dan menjawab soal sesuai nomor yang ada pada kartu selanjutnya guru bertanya apakah penantang pertama mempunyai opsi jawaban yang berbeda atau ingin melewatinya dan jika penantang kedua ingin menantang dengan opsi yang berbeda dengan dua peserta pertama, maka penantang kedua boleh menantang. Guru meminta penantang kedua untuk membacakan jawaban yang benar. Pemain yang memberikan jawaban yang benar akan menyimpan kartunya dan jika jawaban kedua penantang salah, maka mereka harus mengembalikan kartu yang telah dimenangkan lalu guru meminta siswa bergeser satu posisi ke kiri,dan melanjutkan permainan. Demikian seterusnya sampai pertanyaan yang telah disediakan sudah habis.
Tahap selanjutnya adalah tahap menghitung skor perkembangan
individu, pada tahap ini tidak dilakukan karena keterbatasan pada jumlah observer, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan penilaian individu, selain itu waktu yang digunakan untuk melakukan penilaian perkembangan individu akan memakan waktu yang lama.
Rekognisi tim, pada tahap ini pertemuan pertama guru mengumumkan kelompok terbaik sementara pada pertemuan pertama, selanjutnya guru meminta perwakilan kelompok untuk maju ke depan dan memberikan penghargaan kepada perwakilan kelompok yang memiliki nilai tertinggi. Pada pertemuan kedua guru mengumumkan kelompok terbaik sementara pada pertemuan Kedua kemudian guru meminta perwakilan kelompok untuk maju ke depan dan memberikan penghargaan kepada perwakilan kelompok yang memiliki nilai tertinggi selanjutnya guru mengumumkan kelompok terbaik sementara pada pertemuan Kedua. Guru meminta perwakilan kelompok untuk maju ke depan dan memberikan penghargaan kepada perwakilan kelompok yang memiliki nilai tertinggi.
Tahap akhir yaitu penutup, pertemuan pertama Guru membimbing
siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari kemudian guru menginformasi untuk pertemuan selanjutnya. Pada pertemuan kedua Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari dan memberi pengumuman bahwa keesokan harinya akan dilaksanakan posttest.
b. Hasil Pengamatan
1) Hasil Pretest dan posttest
Data peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dapat diketahui dengan test penguasaan konsep. Adapun hasil test penguasaan konsep dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Statistik Pretest dan Posttest Siklus I
Hasil belajar pada siklus I sebelum dilakukan pembelajaran mendapat nilai rata-rata skor pretest 34.44, nilai terendah 20,83 sedangkan nilai tertinggi hanya mencapai nilai 54,17, nilai tengah (median) adalah 33,33, nilai yang paling banyak diperoleh siswa (modus) adalah 25, standar deviasi sebesar 11,16. Setelah mengalami pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran TGT hasil belajar meningkat, dengan nilai rata-rata 66,83, nilai terendah 37,50 dan nilai tertinggi mencapai 91,70, nilai tengah adalah 66,67, nilai yang banyak diperoleh
siswa adalah 66,67 sedangkan nilai standar deviasi adalah 14,72.1 Namun hasil
test akhir (posttest) siklus I hanya 14 siswa yang mencapai nilai KKM dengan
persentase keberhasilan sebanyak 47%.2
1
Lampiran 22
2
Lampiran 24
Data statistik Pretest Posttest
Rata – rata 34,44 66,94 Nilai min 20,83 37,50 Nilai max 54,17 91,70 Median 33,33 66,67 Modus 25 66,67 Standar Deviasi 11,16 14,72
2) Data perhitungan N-gain
Pada siklus I rata-rata keseluruhan hasil perhitungan N-gain dengan jumlah responden sebanyak 30 siswa adalah 0,51. Persentase hasil perhitungan N-gain disajikan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Persentase Peningkatan Hasil Belajar (N-gain) Siswa
No. Kategori Frekuensi Persentase (%) siswa
1 Tinggi 13,33%
2 Sedang 70 %
3 Rendah 16,67%