• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Pengembangan Sistem

Sistem dikembangkan untuk medukung fungsi-fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu pengembangan sistem berawal dari suatu kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi pada kegiatan fungsi tersebut. Pengembangan sistem dapat berarti suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada penggantian atau perbaikan dari sistem yang lama dapat disebabkan oleh :

1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama berupa: a. Ketidak beresan

Adanya ketidak beresan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.

b. Pertumbuhan organisasi

Pertumbuhan organisasi menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Karena adanya perubahan ini maka menyebabkan sistem yang lama menjadi tidak efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen. 2. Untuk meraih peluang

Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen. Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana yang telah disusun untuk meraih peluang yang ada. Bila pesaing dapat memanfaatkan teknologi tersebut dengan baik, maka peluang merebut pasar akan jatuh ke tangan pesaing.

3. Adanya intruksi-intruksi

Penyusunan sistem yang baru dapat pula disebabkan oleh adanya intruksi dari pimpinan tingkat atas ataupun dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.

Gambar 2.7 Pengembangan sistem 2.4.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Daur atau siklus dari pengembangan sistem merupkan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama atau bertingkat dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangan. Tahapan utama siklus hidup pengembangan sistem terdiri atas :

1. Tahap perencanaan sistem (system planning)

Perencanaan sistem merupakan langkah awal yang memberikan pedoman dalam melakukan pengembangan sistem informasi yang harus sejalan dengan arah, tujuan dan strategi bisnis organisasi.

2. Tahap analisis sistem (analysis system)

Tahap ini merupakan tahap penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mendefinisikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Didalam tahap analisi sistem terdapat langkah-lankah dasar yang harus dilakukan oleh sistem sebagai berikut :

a. Identify(mengidentifikasi masalah)

Langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat diidentifikasikan sebagai suatu pernyataan yang ini dipecahkan. b. Understand(memahami kerja dari sistem yang ada)

Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Analisis sistem dapat mengumpulkan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu dengan cara wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilansample.

Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Menganalisis hasil penelitian sering sulit dilakukan analisis sistem yang masih baru mencoba untuk memecahkan masalah tanpa menganalisisnya.

d. Report(membuat laporan hasil analisis)

Setelah proses analisi sistem ini selesai dilakukan, tugas berikutnya dari analisis sistem dan timnya adalah membuat laporan hasil analisis. Laporan ini diserahkan kepada steering commite yang nantinya akan diserahkan ke pihak manajemen.

3. Tahap perancangan sistem (design system)

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analisis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem. Perancangan sistem dibagi dalam dua bagian, antara lain :

a. Perancangan sistem secara umum atau konseptual, perancangan logika atau secara makro.

b. Perancangan sistem terinci atau secara fisik.

Pada tahap desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk pemrogram. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, input, output,database, teknologi dan control.

Tahap ini menerapkan sistem baru untuk menggantikan sistem lama. Selain itu untuk menjaga sistem, diperlukan perawatan sistem karena berkaitan dengan penggembangan teknologi perangkat lunak dan perangkat keras serta perkembangan itu sendiri.

Gambar 2.8 Siklus hidup pengembangan sistem 2.4.2 Pendekatan Pengembangan Sistem

Ada beberapa pendekatan mengenai sistem dalam hubungannya dengan pengembangan sistem, diantaranya adalah :

1. Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur

Pendekatan klasik merupakan lawan dari pendekatan terstruktur. Metodologi pendekatan klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan di sistem life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pendekatan sistem akan berhasil jika mengikuti tahapan di sistem life cycle. Tetapi dalam prakteknya hal ini berjalan dengan baik karena pendekatan ini tidak memberikan pedoman lebih lanjut tentang bagaimana melakukan tahapan

menyediakan kepada analisis sistem tambahan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem di samping tetap mengikuti ide dari sistem life cycle.

2. Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem

Pendekatan sepotong merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja. Kegiatan atau aplikasi yang dipilih dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan dari organisasi yang diperhatikan hanya sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu saja. Pendekatan sistem menperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan yang terintegrasi untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan sistem juga menekankan pada pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi, tidak hanya menekankan pada sasaran dari sistem informasi saja. 3. Pendekatan bawah-naik lawan pendekatan atas-turun

Pendekatan bawah-naik (bottom-up approach) dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini menekankan pada data yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang dihasilkan menyusul mengikuti datanya. Pendekatan atas-turun (top-down approach) sebaiknya dimulai dari level atas organisasi yaitu perencanaan strategi. Dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi kemudian diikuti dengan dilakukannya analisis kebutuhan informasi yang dilanjutkan dengan pemrosesan transaksi.

4. Pendekatan sistem menyeluruh lawan pendekatan moduler

Pendekatan sistem menyeluruh merupakan pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh. Pendekatan ini kurang tepat diterapkan pada sistem yang komplek sehingga akan sulit untuk dikembangkan. Pendekatan moduler berusaha mencegah sistem yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang sederhana, sehingga akan lebih mudah dipahami atau dikembangkan.

5. Pendekatan lompat jauh lawan pendekatan berkembang

Pendekatan lompat jauh menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak dengan menggunakan teknologi canggih. Banyak mengandung resiko karena perkembangan komputer yang cepat memerlukan investasi yang seketika. Pendekatan berkembang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja dan akan terus dikembangkan pada periode berikutnya sesuai dengan kebutuhan.

Dokumen terkait