• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2016

ANTARA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ... PROVINSI... DENGAN GAPOKTAN/LUPM*... Nomor : Nomor : TENTANG

PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2016

Pada har n ... tanggal ... bulan... tahun dua rbu enam belas(…-…-…), bertempat d... yang bertanda tangan d bawah n:

1. NAMA : Pejabat Pembuat Komtmen ……., yang dangkat berdasarkan Keputusan ……… Nomor ….. , dalam hal n bertndak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran ……… DIPA Tahun…... No...tanggal..., yang berkedudukan d Jalan... , selanjutnya dsebut PIHAK KESATU.

2. NAMA : Ketua Gapoktan/LUPM* ……….., dalam hal n bertndak untuk dan atas nama Gapoktan/LUPM* ……….., yang berkedudukan d Jalan... , selanjutnya dsebut PIHAK KEDUA.

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama dsebut PARA PIHAK dan secara sendr-sendr dsebut PIHAK.

PARA PIHAK terlebh dahulu menerangkan:

a. bahwa dalam rangka pemanfaatan dana bantuan pemerntah untuk kegatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) sebaga upaya stablsas pasokan dan harga pangan melalu pemberdayaan Gapoktan/LUPM dengan mendekatkan akses pangan kepada masyarakat; b. bahwa PIHAK KESATU menetapkan PIHAK KEDUA untuk

………..

Berdasarkan pertmbangan tersebut d atas PARA PIHAK sepakat untuk mengadakan Perjanjan Kerjasama dalam rangka Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat Tahun 2016 dengan ketentuan sebaga berkut:

Pasal 1

MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud Perjanjan Kerjasama n adalah sebaga landasan kerjasama yang mengkat secara hukum bag PARA PIHAK dalam pelaksanaan penyaluran dan pemanfaatan dana bantuan pemerntah untuk kegatan PUPM sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua ratus juta rupah) dalam rangka stablsas pasokan dan harga pangan melalu pemberdayaan Gapoktan/LUPM dan mendekatkan akses pangan kepada masyarakat;

2. Tujuan Perjanjan Kerjasama n adalah untuk menngkatkan kerja sama yang salng menguntungkan bag kedua belah PIHAKdalam rangka stablsas pasokan dan harga pangan. Catatan: Maksud adalah arah yang luas yang ngn d capa dengan dbuatnya perjanjan kerjasama. Sedangkan tujuan menjelaskan secara rnc, konkrt dan rl perhal konds yang dharapkan sebaga hasl dar Perjanjan Kersama n.

Pasal 2

RUANG LINGKUP

Ruang lngkup Perjanjan Kerjasama n melput:

1. Untuk menerma dan memanfaatkan dana bantuan pemerntah untuk kegatan PUPM sesua dengan Rencana Usaha Pangan Masyarakat yang telah dsepakat.

2. Menyampakan laporan penggunaan dana secara berkala, 3. Menyampakan laporan pertanggungjawaban kepada PPK

setelah selesa atau akhr tahun anggaran.

Catatan :Ruang lngkup memberkan petunjuk mengena hal-hal yang dsepakat dan yang perlu dlakukan dalam rangka Perjanjan Kerjasama.

Pasal 3

SUMBER DAN JUMLAH DANA

Sumber dan jumlah dana bantuan pemerntah kegatan PUPM yang dterma oleh PIHAK KEDUA adalah :

1. Sumber dana sebagamana tertuang dalam Daftar Isan Pelaksanaan Anggaran (DIPA)...Nomor :...tanggal...

2. Jumlah dana bantuan pemerntah yang dsepakat PARA PIHAK sebesar Rp 200.000.000,- (Dua ratus juta rupah).

Pasal 3

HAK DAN KEWAJIBAN

(1) PIHAK KESATU mempunya hak dan kewajban sebaga berkut:

a. Menerma laporan dar PIHAK KEDUA mengena penggunaan dana bantuan pemerntah untuk kegatan PUPM;

b. ……… dst

(2) PIHAK KEDUA mempunya hak dan kewajban sebaga berkut:

a.

Catatan: Hak dan kewajban mengurakan secara rnc hak dan kewajban dar para phak yang akan datur dalam perjanjan. Hak dan kewajban memberkan hak untuk menuntut prestas dar mtra sekalgus dtuntut oleh phak mtra untuk melakukan prestas.

Pasal 4

MEKANISME PEMBAYARAN

Pembayaran dana bantuan pemerntah kegatan PUPM kepada Gapoktan/LUPM* dmaksud pada Pasal 4 Angka (2) Surat Perjanjan Kerja Sama n akan dlakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah Perjanjan Kerja Sama n dtandatangan, dlaksanakan melalu Surat Perntah Membayar (SPM) yang dsampakan oleh KPA kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ..., dengan cara pembayaran langsung ke rekenng Gapoktan/LUPM*) ... Desa/ Kelurahan……....… Kecamatan... Kabupaten/Kota... pada Bank ... No. Rek : ...

Pasal 5

PENGGUNAAN DANA KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT

(1) PIHAK KEDUA: menggunakan dana sesua dengan usulan dan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam Rencana Usaha Pangan Masyarakat (RUPM) untuk:

a. pembelan pangan pokok dan strategs dar petan dan/atau mtra oleh Gapoktan/LUPM;

b. melaksanakan sortas, pengemasan, dan transportas bahan pangan pokok dan strategs;

c. Penyaluran pangan pokok dan strategs kepada Pedagang TTI ……… yang beralamat d ………..dalam rangka memudahkan akses pangan kepada masyarakat dengan harga yang layak. (2) Apabla dana kegatan PUPM yang telah dterma PIHAK

KEDUA tdak ………….., maka PIHAK KEDUA menyetorkan ssa dana yang tdak dgunakan ke Kas Negara.

Pasal 6

MONITORING DAN EVALUASI

PIHAK KESATU akan melakukan montorng dan/atau evaluas terhadap penggunaan dana kegatan PUPM oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 7 SANKSI

Apabla PIHAK KEDUA tdak dapat memanfaatkan dana bantuan pemerntah kegatan PUPMsesua dengan Pasal 3, maka PIHAK KESATU menark seluruh dana yang dterma PIHAK KEDUA yang mengakbatkan surat Perjanjan Kerja Sama n batal.

Pasal 8

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

. Apabla terjad perselshan antara PARA PIHAK, sepakat penyelesaannya dlakukan secara musyawarah dan mufakat.

. Apabla penyelesaan secara musyawarah dan mufakat tdak tercapa, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesakannya secara hukum d Pengadlan Neger ... (sebutkan PN yang akan menyelesakan masalah).

Pasal 9

KEADAANKAHAR (FORCE MAJEURE)

(1) Keadaan kahar (force majeure) adalah suatu keadaan/kejadan d luar kekuasaan dan kehendak PARA PIHAK yang mengakbatkan perjanjan tdak dapat terlaksana yang berupa gempa bum, angn topan, banjr besar, kebakaran, perang, kerusuhan (hura-hara) dan perubahan kebjakan moneter.

(2) Untuk dapat dnyatakan sebaga Keadaan Kahar, Phak yang mengalam keadaan tersebut wajb membertahukan kepada phak yang tdak mengalamnya membertahukan secara tertuls selambat-lambatnya 4 (empat) har setelah kejadan berlangsung.

(3) Dalam hal pelaksanaan perjanjan n terhent karena terjadnya Keadaan Kahar, maka pelaksanaan Perjanjan Kerjasama n selanjutnya berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

Pasal 10

KETENTUAN LAIN-LAIN

(1) Hal pentng yang merupakan prnsp dalam Perjanjan Kerjasama n adalah bahwa Perjanjan Kerjasama n harus dapat memberkan manfaat yang sebak-baknya bag PARA PIHAK dan phak terkat lannya.

(2) Perjanjan kerjasama n merupakan pedoman bag PARA PIHAK dalam melaksanakan kerjasama.

(3) PARA PIHAK melaksanakan kerjasama secara kelembagaan dan salng menghormat ketentuan dar masng-masng phak.

(4) Dalam rangka Perjanjan Kerjasama n, PARA PIHAK menyatakan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berkatan dengan admnstras pemerntahan dan keuangan Negara.

(5) Perjanjan Kerjasama n tetap mengkat PARA PIHAK walaupun dantara salah satu PIHAK atau PARA PIHAK

terjad perubahan atau penggantan status, kelembagaan dan pmpnan. Para penggant haknya adalah PIHAK yang sah sesua dengan peraturan perundang-undangan dan karenanya berwenang meneruskan Perjanjan Kerjasama n. Perjanjan Kerjasama n dbuat dan dtandatangan dalam rangkap 2 (dua) bermatera cukup, dan kekuatan hukum yang sama dan masng-masng phak memperoleh 1 (satu) rangkap untuk dpergunakan sebagamana mestnya.

Pasal 11 JANGKA WAKTU

(1) Perjanjan Kerjasama n berlaku sejak dtandatangan oleh PARA PIHAK dan berakhr pada ………..

(2) Perjanjan Kerjasama n dapat dakhr sebelum berakhrnya jangka waktu sebagamana dmaksud pada ayat (1) berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(3) Dalam hal perjanjan n berakhr dan tdak dperpanjang lag, maka hak dan kewajban yang belum terselesakan oleh PARA PIHAK harus dselesakan terlebh dahulu sebaga akbat pelaksanaan perjanjan n.

PIHAK KEDUA, ... PIHAK KESATU, ... MENGETAHUI, ... Meterai Rp6.000

,-terai

,-Lampiran 2

BERITA ACARA SERAH TERIMA DANA PEMERINTAH

Dokumen terkait