Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen
Pilar 4: Pengendalian Internal
Perusahaan memiliki Divisi Audit Internal yang secara independen melaporkan proses dan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Utama. Akuntabilitas dari Divisi Audit Internal mencakup:
Menyediakan penilaian atas kecukupan dan efektifitas dari semua proses yang ada di dalam Perusahaan; Melaporkan masalah-masalah penting yang terkait dengan proses pengendalian aktivitas-aktivitas di
dalam Perusahaan termasuk perbaikan yang potensial terhadap proses-proses tersebut; dan Koordinasi dengan fungsi pengendali dan pengawasan lainnya (manajemen risiko, kepatuhan,
hukum dan audit eksternal). b. Klasifikasi Manajemen Risiko
Manajemen risiko modal
Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
Struktur modal Perusahaan terdiri dari pinjaman, dalam hal ini utang bank dan surat berharga utang yang diterbitkan (Catatan 16 dan 22) dan ekuitas yang terdiri dari modal ditempatkan dan disetor, tambahan modal disetor dan saldo laba (Catatan 24 dan 25).
Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan penelaahan atas struktur pemodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.
Berdasarkan Pasal 46 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia No. 29/POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10.
Gearing ratio pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:
Tidak Diaudit Diaudit
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Rp'000 Rp'000
Pinjaman 3.915.721.812 2.742.189.440
Modal 3.905.052.090 3.798.931.024
Risiko pasar
Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat bunga, nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang lainnya, harga komoditas dan harga modal atau pinjaman, yang dapat menimbulkan kerugian bagi Perusahaan. Dalam perencanaan usaha Perusahaan, risiko pasar yang memiliki dampak langsung kepada Perusahaan adalah dalam hal pengelolaan tingkat bunga.
Terkait eksposur tingkat bunga dalam mata uang asing, Perusahaan menerapkan pengelolaan tingkat suku bunga kredit yang variabel yang direview 3 bulanan. Sumber pendanaan dalam mata uang asing berasal dari modal sendiri yang sebagian besar dari penerimaan angsuran nasabah dalam mata uang asing.
Untuk modal kerja, utang dan surat berharga utang yang diterbitkan, Perusahaan berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga yang kompetitif. Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perusahaan saat ini, risiko pasar Perusahaan adalah minimal. Tabel berikut menggambarkan rincian aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual untuk melihat dampak perubahan tingkat suku bunga pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016:
Kurang dari 3
bulan >3-12 bulan >1-5 tahun >5 tahun Kurang dari 3 bulan 3-12 bulan 1-5 tahun >5 tahun Jumlah Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Aset keuangan
Kas dan setara kas 26.062.798 - - - 26.062.798 Investasi jangka pendek - - - - - - - Piutang sewa pembiayaan - - - - 406.252.909 604.343.370 1.032.384.039 - 2.042.980.318 Piutang pembiayaan konsumen - - - - 554.668.244 1.250.457.136 2.905.278.118 1.816.084 4.712.219.582 Tagihan anjak piutang - - - - 230.942.378 971.799.672 29.122.779 - 1.231.864.829 Piutang lain-lain - - - - 1.886.506 4.439.836 10.917.366 864.578 18.108.286 Jumlah 26.062.798 - - - 1.193.750.037 2.831.040.014 3.977.702.302 2.680.662 8.031.235.813 Liabilitas keuangan
Utang bank 1.228.232.635 96.527.778 6.925.738 - 283.547.287 670.174.933 931.361.546 - 3.216.769.917 Surat berharga utang yang
diterbitkan - bersih - - - 698.951.895 - 698.951.895 Biaya masih harus
dibayar 3.334.941 - - - 6.393.736 - - - 9.728.677 Jumlah 1.231.567.576 96.527.778 6.925.738 - 289.941.023 670.174.933 1.630.313.441 - 3.925.450.489 Jumlah-bersih (1.205.504.778) (96.527.778) (6.925.738) - 903.809.014 2.160.865.081 2.347.388.861 2.680.662 4.105.785.324
Tidak Diaudit 30 Juni 2017
Suku bunga variabel Suku bunga tetap
Kurang dari 3
bulan >3-12 bulan >1-5 tahun >5 tahun
Kurang dari 3
bulan 3-12 bulan 1-5 tahun >5 tahun Jumlah Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Rp' 000 Aset keuangan
Kas dan setara kas 28.226.162 - - - 28.226.162 Investasi jangka pendek - - - 71.230.370 10.395.640 - 81.626.010 Piutang sewa pembiayaan - - - - 348.622.008 437.116.586 674.966.702 - 1.460.705.296 Piutang pembiayaan konsumen - - - - 518.675.079 1.286.045.896 1.966.037.972 - 3.770.758.947 Tagihan anjak piutang - - - - 1.253.961.252 66.753.190 22.786.692 - 1.343.501.134 Piutang lain-lain - - - - 1.899.663 2.990.201 11.138.842 1.159.855 17.188.561
Jumlah 28.226.162 - - - 2.123.158.002 1.863.136.243 2.685.325.848 1.159.855 6.701.006.110
Liabilitas keuangan
Utang bank 557.916.667 140.972.222 58.906.971 - 212.434.347 564.185.663 509.480.410 - 2.043.896.280 Surat berharga utang yang
diterbitkan - bersih - - - 698.293.160 - 698.293.160 Biaya masih harus
dibayar 2.237.324 - - - 4.789.731 913.889 - - 7.940.944 Jumlah 560.153.991 140.972.222 58.906.971 - 217.224.078 565.099.552 1.207.773.570 - 2.750.130.384
Jumlah-bersih (531.927.829) (140.972.222) (58.906.971) - 1.905.933.924 1.298.036.691 1.477.552.278 1.159.855 3.950.875.726 Diaudit
31 Desember 2016
Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar dan risiko suku bunga atas arus kas dijelaskan dalam Catatan 7,8,9 dan 16.
Analisis sensitivitas Sensitivitas Suku Bunga
Tabel berikut menyajikan dampak dari kemungkinan perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan sebelum pajak untuk periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.
Peningkatan Penurunan
14 bps 14 bps
Rp'000 Rp'000
Pengaruh terhadap laba sebelum pajak (136.766) 136.766 30 Juni 2017
Tidak Diaudit
Peningkatan Penurunan
85 bps 85 bps
Rp'000 Rp'000
Pengaruh terhadap laba sebelum pajak (2.603.154) 2.603.154 31 Desember 2016
Diaudit
Tidak ada dampak lain pada laba dan rugi Perusahaan selain dari yang sudah mempengaruhi laba sebelum pajak. Analisis ini mengasumsikan bahwa semua variabel lainnya tetap konstan.
Sensitivitas Mata Uang Asing
Tabel berikut menunjukkan, dampak dari kemungkinan perubahan kurs mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah terhadap pendapatan sebelum pajak untuk periode 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016.
Kenaikan Sensitivitas dari
(penurunan) laba rugi sebelum pajak 30 Juni 2017
Dollar Amerika Serikat 0,10%/(0,10%) (600)/600
30 Juni 2017
Mata uang asing
Kenaikan Sensitivitas dari
(penurunan) laba rugi sebelum pajak 31 Desember 2016
Dollar Amerika Serikat 2,35%/(2,35%) (15.226)/15.226
31 Desember 2016 Diaudit
Mata uang asing
Risiko kredit
Risiko kredit merupakan risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan atau potensi kegagalan nasabah (counterparty) memenuhi liabilitasnya secara penuh sesuai perjanjian. Risiko kredit merupakan risiko utama Perusahaan dimana Perusahaan menawarkan jasa kredit bagi masyarakat yang hendak memiliki produk. Dengan demikian, Perusahaan menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi liabilitasnya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perusahaan. Perusahaan juga menerapkan Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah yang diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 30/PMK.010/2010 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Lembaga Keuangan Non Bank dan Peraturan Ketua Bapepam-LK No. PER-05/BL/2011 tentang Pedoman Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah bagi Perusahaan Pembiayaan.
Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko atas piutang (setelah dikurangi kerugian cadangan penurunan nilai) yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016:
Piutang sewa pembiayaan
Tidak Diaudit Diaudit
30 Juni 2017 31 Desember 2016
Rp'000 Rp'000
Korporasi 1.288.442.996 952.514.072
Individu 711.258.508 472.990.316
Jumlah 1.999.701.504 1.425.504.388
Piutang pembiayaan konsumen
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, konsentrasi risiko atas piutang pembiayaan konsumen yang dimiliki Perusahaan adalah berbagai individu yang telah memenuhi kualifikasi kredit dari Perusahaan. Jumlah risiko kredit masing – masing sebesar Rp 4.571.655.792 ribu dan Rp 3.683.789.127 ribu.
Transaksi anjak piutang
Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 konsentrasi risiko atas anjak piutang yang dimiliki Perusahaan adalah berbagai korporasi yang telah memenuhi kualifikasi kredit dari Perusahaan. Jumlah risiko kredit masing-masing sebesar Rp 1.170.739.450 ribu dan Rp 1.287.360.609 ribu.
Tabel di bawah menunjukkan kualitas kredit dari aset keuangan (tanpa cadangan kerugian penurunan nilai) pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016:
Telah jatuh tempo Mengalami
tetapi tidak mengalami penurunan nilai Jumlah High Grade Medium Grade Low Grade Unrated penurunan nilai
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Kas dan setara kas 28.427.930 - - - 28.427.930
Piutang sewa pembiayaan 1.115.254.970 340.144.240 307.913.922 230.434.364 5.954.008 43.278.814 2.042.980.318 Piutang pembiayaan konsumen 3.426.403.627 363.553.814 353.247.719 421.962.500 6.488.132 140.563.790 4.712.219.583
Tagihan anjak piutang 375.369.399 312.487.457 - 78.060.338 404.822.256 61.125.379 1.231.864.829
Piutang lain-lain 18.108.286 - - - 18.108.286
Jumlah 4.963.564.212 1.016.185.511 661.161.641 730.457.202 417.264.396 244.967.983 8.033.600.945
Telah jatuh tempo Mengalami
tetapi tidak mengalami penurunan nilai Jumlah High Grade Medium Grade Low Grade Unrated penurunan nilai
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Kas dan setara kas 30.322.531 - - - 30.322.531
Piutang sewa pembiayaan 590.410.005 168.109.371 132.251.402 84.477.899 - 485.456.619 1.460.705.296
Piutang pembiayaan konsumen 2.570.973.583 396.902.734 437.649.367 271.865.461 - 93.367.802 3.770.758.947
Tagihan anjak piutang 301.676.192 546.995.912 - 28.091.612 - 465.737.418 1.342.501.134
Piutang lain-lain 18.973.779 - - - - 1.219.034 20.192.813
Jumlah 3.512.356.090 1.112.008.017 569.900.769 384.434.972 - 1.045.780.873 6.624.480.721
Tidak Diaudit
30 Juni 2017 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
Diaudit
31 Desember 2016 Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
Kualitas kredit berdasarkan golongan aset keuangan diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Pinjaman diberikan dan piutang
Kualitas kredit dari piutang sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, dan tagihan anjak piutang dinilai berdasarkan banyaknya dan jumlah hari delay selama masa tenor pembayaran.
Kredit grading atas piutang-piutang tersebut akan berdasarkan parameter yang akan dijelaskan sebagai berikut:
High Grade jumlah kali delay rendah + jumlah hari delay rendah
jumlah kali delay sedang + jumlah hari delay sedang, jumlah kali delay rendah + jumlah hari delay sedang jumlah kali delay sedang + jumlah hari delay rendah
jumlah kali delay rendah + jumlah hari delay tinggi, jumlah kali delay tinggi + jumlah hari delay rendah jumlah kali delay sedang + jumlah hari delay tinggi, jumlah kali delay tinggi + jumlah hari delay tinggi jumlah kali delay tinggi + jumlah hari delay sedang
Gabungan Kualitas Kredit:
Medium Grade
Low Grade
2. Investasi jangka pendek
Kualitas kredit dari investasi jangka pendek dinilai berdasarkan peringkat yang dikeluarkan oleh Pefindo. Peringkat dari Pefindo diklasifikasikan sebagai berikut:
Kualitas Kredit Tingkat Keterangan
High grade
idAAA Obligasi kualitas tertinggi yang menawarkan tingkat terendah dari risiko investasi. Emiten dianggap sangat stabil dan dapat diandalkan idAA+
Obligasi yang berkualitas tinggi oleh semua standar, tapi membawa tingkat yang sedikit lebih besar dari risiko jangka panjang investasi idAA
idAA- idA+
Obligasi dengan banyak kualitas investasi yang positif idA
idA-
Medium Grade
idBBB+
Obligasi kualitas kelas menengah, kondisi saat ini dinilai mencukupi namun tidak dapat diandalkan dalam jangka panjang
idBBB idBBB- idBB+
Obligasi dengan fundamental spekulatif, kepastian pembayaran kembali di masa mendatang hanya moderat
idBB idBB- idB+
Obligasi yang tidak dianggap sebagai investasi yang menarik, sedikit jaminan pembayaran jangka panjang
idB idB-
Agunan
Dalam rangka mitigasi risiko kredit, salah satu bentuk upaya yang dilakukan Perusahaan adalah dengan meminta nasabah memberikan agunan yang akan digunakan sebagai jaminan atas pelunasan fasilitas pembiayaan yang telah diberikan oleh Perusahaan jika nasabah mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan nasabah tidak dapat melunasi kewajibannya kepada Perusahaan.
- Piutang
- Tanah dan Bangunan - Mesin
- Kendaraan - Kapal - Alat berat
Prosedur penilaian jaminan untuk tanah dan bangunan maupun mesin menggunakan nilai pasar.
Berikut adalah portofolio kredit yang dimiliki Perusahaan beserta agunan yang menjadi jaminannya dengan pengelompokan berdasarkan jenis kredit yang diberikan:
Tidak Diaudit
Kredit SMB Kredit
Kredit (Bisnis Kecil Eceran/ Kredit Jumlah
Korporasi Menengah) dan Konsumsi Karyawan
Komersial
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Eksposur piutang 2.539.552.442 735.292.705 4.712.219.582 15.932.882 8.002.997.611 Nilai Jaminan 3.233.912.478 1.358.489.024 7.958.364.788 19.916.102 12.570.682.392
Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan - - - - -
Bagian tanpa jaminan
dari Eksposur kredit (%) - - - - -
Tanah dan bangunan 321.630.639 15.403.200 161.229.281 17.478.015 515.741.135 Kendaraan 324.162.183 1.312.108.409 7.797.135.507 2.438.087 9.435.844.186 Mesin 132.295.575 4.929.950 - - 137.225.525 Kapal 506.474.014 - - 506.474.014 Lainny a: Saham 146.000.000 - - - 146.000.000 Alat berat 263.519.031 23.487.465 - - 287.006.496 Piutang 1.539.831.036 - - - 1.539.831.036 Jumlah 3.233.912.478 1.358.489.024 7.958.364.788 19.916.102 12.570.682.392 30 Juni 2017 Diaudit Kredit SMB Kredit
Kredit (Bisnis Kecil Eceran/ Kredit Jumlah
Korporasi Menengah) dan Konsumsi Karyawan
Komersial
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Eksposur piutang 2.324.961.668 478.244.762 3.770.758.947 16.345.368 6.590.310.745 Nilai Jaminan 3.246.236.806 952.155.478 7.161.409.457 18.064.969 11.377.866.710
Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan - - - - -
Bagian tanpa jaminan
dari Eksposur kredit (%) - - - - -
Nilai Jaminan
Tanah dan bangunan 122.310.286 13.204.000 104.773.622 15.297.904 255.585.812 Kendaraan 153.216.253 899.441.060 7.056.635.835 2.767.065 8.112.060.213 Mesin 206.832.554 6.663.600 - - 213.496.154 Kapal 673.458.827 - - - 673.458.827 Lainny a: Alat berat 359.051.601 32.846.818 - - 391.898.419 Piutang 1.731.367.285 - - - 1.731.367.285 Jumlah 3.246.236.806 952.155.478 7.161.409.457 18.064.969 11.377.866.710 31 Desember 2016
Risiko Iikuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Perusahaan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan kas untuk menyalurkan dana untuk menjadi aset keuangan lainnya. Risiko tersebut dapat diatasi oleh Perusahaan karena dalam pemberian fasilitas pembiayaan kosumen, selain menggunakan dana sendiri, Perusahaan juga membina kerjasama dengan beberapa bank nasional dan bank pemerintah maupun bank asing dalam bentuk fasilitas penerusan pinjaman untuk pembiayaan (chanelling) maupun demand loan dan term loan.
Perusahaan juga mempunyai fasilitas pinjaman rekening koran yang dapat ditarik setiap waktu untuk memenuhi kebutuhan dana selama minimal 5 hari kerja.
Perusahaan memiliki rasio likuiditas yang sangat sehat. Perbandingan liabilitas terhadap ekuitas Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar 90,77% dan 77,53%. Dalam hal perbandingan liabilitas terhadap jumlah aset pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing- masing sebesar 47,58% dan 43,67%.
Tabel berikut merupakan rincian sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati milik Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas tidak terdiskonto dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal awal di mana Perusahaan harus melakukan pembayaran. Tabel ini mencakup arus kas bunga dan pokok. Apabila arus kas bunga menggunakan tingkat bunga variabel, maka jumlah terdiskonto berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal awal Perusahaan mungkin akan diminta untuk membayar.
Sampai dengan > 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 1 tahun s.d
1 bulan 3 bulan 12 bulan 5 tahun > 5 tahun Jumlah
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Aset keuangan Tanpa suku bunga
Kas dan setara kas 2.365.132 - - - - 2.365.132
Piutang lain - lain - 487.152 26.417.839 - - 26.904.991
Suku bunga v ariabel
Kas dan setara kas 26.062.798 - - - - 26.062.798
Piutang sewa pembiay aan 8.232.558 2.005.529 9.080.747 34.184.131 - 53.502.965 Suku bunga tetap
Kas dan setara kas - - - -
Piutang sewa pembiay aan 327.062.733 187.945.739 732.688.020 1.111.790.951 - 2.359.487.443 Piutang pembiay aan
konsumen 352.574.234 425.641.221 1.722.240.811 3.324.563.043 1.805.876 5.826.825.185 Tagihan anjak piutang 30.547.097 223.515.390 1.071.388.175 34.367.875 - 1.359.818.537 Piutang lain - lain 357.828 1.528.678 3.080.786 10.917.366 864.578 16.749.236 Jumlah 747.202.380 841.123.709 3.564.896.378 4.515.823.366 2.670.454 9.671.716.287 Liabilitas keuangan
Tanpa suku bunga
Utang premi asuransi - 58.763.436 - - - 58.763.436
Utang lain-lain kepada
pihak ketiga 5.757.168 8.417.224 134.334.032 - - 148.508.424 Suku bunga v ariabel
Utang bank 601.288.191 626.944.444 97.222.222 6.250.000 - 1.331.704.857 Biay a masih harus dibay ar 9.705.556 8.377.725 7.501.203 1.299.435 - 26.883.919 Suku bunga tetap
Utang bank 94.454.690 187.135.430 670.952.946 939.463.723 - 1.892.006.789 Surat berharga utang y ang
diterbitkan - - 700.000.000 - - 700.000.000
Biay a masih harus dibay ar 15.081.714 28.222.267 111.763.125 127.482.389 - 282.549.495
Jumlah 726.287.319 917.860.526 1.721.773.528 1.074.495.547 - 4.440.416.920
Perbedaan jatuh tempo 20.915.061 (76.736.817) 1.843.122.850 3.441.327.819 2.670.454 5.231.299.367 30 Juni 2017
Sampai dengan
1 bulan >1-3 bulan >3-12 bulan >1-5 tahun Jumlah
Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Aset keuangan Tanpa suku bunga
Kas dan setara kas 2.096.369 - - - 2.096.369
Piutang lain-lain - - 18.478.555 71.460 18.550.015
Suku bunga v ariabel
Kas dan setara kas 28.226.162 - - - 28.226.162
Suku bunga tetap
Piutang sewa pembiay aan 173.124.180 126.043.094 669.647.655 729.150.927 1.697.965.856 Piutang pembiay aan konsumen 197.710.474 385.348.067 1.591.580.372 2.414.492.152 4.589.131.065 Tagihan anjak piutang 14.589.178 470.976.133 920.206.781 28.614.867 1.434.386.959 Piutang lain-lain 350.091 1.549.572 2.990.201 12.298.697 17.188.561
Jumlah 416.096.454 983.916.866 3.202.903.564 3.184.628.103 7.787.544.987
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga
Utang premi asuransi - 18.154.876 - - 18.154.876
Utang lain-lain kepada pihak ketiga 15.590.805 5.492.710 110.853.233 - 131.936.748 Suku bunga v ariabel
Utang bank 33.270.241 306.661.145 119.254.171 147.048.205 606.233.762 Biay a masih harus dibay ar 5.270.061 8.938.049 23.359.850 34.267.531 71.835.491 Suku bunga tetap
Utang bank 180.157.215 250.262.413 584.514.825 426.914.606 1.441.849.059 Surat berharga utang y ang
diterbitkan - - - 700.000.000 700.000.000
Biay a masih harus dibay ar 13.172.449 42.347.164 123.248.807 48.116.561 226.884.981
Jumlah 247.460.771 631.856.357 961.230.886 1.356.346.903 3.196.894.917
Jumlah - bersih 168.635.683 352.060.509 2.241.672.678 1.828.281.200 4.590.650.070 31 Desember 2016
Diaudit
Risiko Operasional
Risiko Operasional biasa disebabkan oleh beberapa hal seperti kekurangan dan kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem maupun hal-hal yang lain yang dapat berdampak pada operasional perusahaan. Untuk mencegah timbulnya risiko operasional, perusahaan melakukan beberapa hal:
Pengertian yang jelas oleh semua lini yang terkait terhadap risiko yang melekat pada setiap tahapan proses kegiatan operasional yang berhubungan terutama dengan persetujuan dan pencairan pembiayaan, pelayanan konsumen, pencatatan pembukuan dan penyusunan laporan.
Pembagian tugas yang jelas dan terpisah antara pelaksanaan dan kontrol, sebagai pelaksana, aktivitas yang dikerjakan berdasarkan Standard Operating Procedures (SOP) baku perusahaan. Sedangkan fungsi kontrol memastikan aktivitas sudah memenuhi persyaratan yang sudah digariskan oleh SOP.
Perusahaan menggunakan E- loan System agar kelangsungan dan kelancaran pengoperasian sistem dapat terjamin. Perusahaan sudah menerapkan sistem on-line dan real time sehingga dengan demikian pihak manajemen dapat memonitor seluruh aktivitas operasional secara langsung, dan dengan cepat dapat mengambil keputusan strategis dan tepat untuk memitigasi kemungkinan risiko yang terjadi akibat kelalaian, tidak berfungsinya sistem, maupun penyimpangan dari pelaksanaan SOP dan /atau kebijakan Perusahaan.
Perusahaan juga sudah menerapkan Risk Control Self Assessment (RCSA) terhadap unit kerja terkait dan melakukan tinjauan dan evaluasi periodik terhadap kebijakan-kebijakan dan SOP secara rutin.
Perusahaan senantiasa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan karyawannya dengan berbagai pelatihan agar dapat menekan seminimal mungkin frekuensi kesalahan manusia dan sistem operasional dan dampak kerugian financial yang diakibatkan oleh hal tersebut.
Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan karena adanya kelemahan aspek hukum, kelemahan aspek dokumentasi hukum atau ketidak patuhan terhadap peraturan. Risiko ini termasuk namun tidak terbatas pada risiko yang timbul dari kemungkinan terjadinya wanprestasi (default)atas kontrak / perjanjian, tuntutan hukum/gugatan dari pihak ketiga, ketidaksesuaian standar operating procedures dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, kelemahan perikatan dengan pihak ketiga, pengikatan jaminan yang tidak sempurna, ketidaksanggupan penetapan putusan pengadilan, keputusan pengadilan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan perusahaan, atau pelanggaran terhadap ketentuan atau peraturan eksternal lainya. Manajemen risiko hukum mencakup namun tidak terbatas pada:
a. Penggunaan dan penyusunan dokumen perjanjian yang sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku serta mempunyai dasar ketentuan hukum yang kuat
b. Penerapan sistem pengendalian internal yang konsisten serta penerapan mekanisme uji kepatuhan (compliance review) secara berkala terhadap setiap kegiatan perusahaan atau jika diperlukan pada setiap level transaksidengan nasabah atau pihak ketiga lainnya
c. Memutakhirkan perubahan kebijakan dan peraturan d. Melakukan administrasi dokumen secara tertib
Risiko Reputasi
Risiko Reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha perusahaan atau persepsi negatif terhadap perusahaan. Untuk meminimalisir risiko reputasi, Perusahaan harus menjaga nama baik, antara lain dengan cara melakukan publikasi secara transparan dan selektif, disamping juga melakukan proses edukasi kepada nasabah dengan meminta nasabah memahami dengan jelas atas hak dan kewajibannya dalam bertransaksi dengan Perusahaan. Dalam hal publikasi negatif mengenai Perusahaan telah terjadi, Perusahaan harus melakukan langkah-langkah penanganan antara lain klarifikasi permasalahan dengan nasabah atau pihak yang menerbitkan publikasi negatif, melakukan hak jawab serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan nasabah atau pihak ketiga lainya. Terkait risiko reputasi, Perusahaan juga telah melaksanakan program Corporate Sosial Responsibility (CSR) melalui program peduli sebagai bentuk kepedulian Perusahaan terhadap kegiatan sosial.
Risiko Strategis
Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi perusahaan tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya perusahaan terhadap perubahan eksternal yang terjadi begitu cepat. Pengelolaan risiko strategis dilakukan terutama melalui proses pengambilan keputusan yang komprehensif didukung dengan pertimbangan atas kondisi internal dan eksternal serta data yang akurat dan up to date.
Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan karena Perusahaan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku yang akan berdampak kepada kegiatan usaha Perusahaan. Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dengan menerapkan praktik-praktik yang baik dalam menjalankan kegiatan usaha untuk selalu mematuhi dan melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
42. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 2 sampai 69 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 21 Juli 2017.