• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengepakan, Transportasi dan Penyimpanan

Dalam dokumen PEMAKAIAN ASBES SECARA AMAN (Halaman 33-36)

8.1 Petunjuk Dasar Pengepakan Serat Asbes

8.1.1 Serat asbes harus selalu dikemas dalam kantong-kantong yang tidak dapat ditembus air dan udara (impermeable bags).

8.1.2 Bila digunakan kantong-kantong larut air (water-soluble bags), kantong-kantong itu tidak boleh dipindahkan dari satu peti kemas (container) ke peti kemas lain. Bila hendak dibawa ke tempat lain, kantong-kantong itu harus dimasukkan ke dalam peti kemas tertutup.

8.1.3 Bahan plastik yang dipakai untuk kantong harus mengandung unsur penghalang sinar ultra violet untuk melindungi kantong dari sinar matahari dan mencegah kantong menjadi rusak selama perjalanan/ pengiriman dengan kapal.

8.1.4 Kantong berisi serat asbes harus ditutup/ disegel dengan cara dipanaskan (heat sealing) atau dengan cara dijahit setik (stitching). Apabila dijahit setik, jarak setikan tidak boleh kurang dari dua setik per satu sentimeter.

8.1.5 Semua kantong berisi serat asbes harus diberi label yang menjelaskan isinya dan peringatan bahwa serat asbes berbahaya bagi kesehatan.

8.2 Pengepakan untuk Transportasi

8.2.1 Pengepakan kantong berisi serat asbes untuk dibawa dari satu tempat ke tempat lain harus dilakukan tanpa harus memegang kantong satu per satu dengan tangan. Pengepakan harus dilakukan dengan hati-hati agar kantong tidak terkoyak dan isinya tidak tertumpah keluar. 8.2.2 Sebelum dipindahkan/dikirimkan ke tempat lain, kantong-kantong berisi serat asbes harus

dikumpulkan dan dikemas dalam unit-unit muatan (unit loads).

8.2.3 Unit-unit muatan harus dijaga agar tetap stabil dan dipak dengan selubung plastik agar terlindung dari kerusakan. Pengepakan unit muatan dengan selubung plastik harus dilakukan dengan teknik kemas bungkus susut (shrink wrapping) atau teknik kemas bungkus regang (stretch wrapping). Atau, pengepakan juga dapat dilakukan dengan mengikatkan selubung plastik itu pada tempatnya.

8.2.4 Bagian atas unit muatan maupun keempat sisinya harus ditutup plastik yang mengandung bahan pelindung anti sinar ultra violet.

8.2.5 Untuk muatan dalam jumlah kecil yang dikirim melalui kapal barang campuran, kantong-kantong berisi asbes harus ditumpuk di atas palet [kerangka datar untuk menaruh angkutan yang akan dibawa oleh truk bergarpu pengangkut beban atau forklift] dengan posisi saling mengunci (interlocked).

8.2.6 Kantong-kantong berisi asbes itu kemudian diikatkan kuat-kuat ke palet untuk menjamin agar tidak lepas dengan teknik shrink wrapping, atau teknik lain, yang digunakan untuk membentuk unit muatan.

8.2.7 Ukuran palet haruslah sedemikian rupa sehingga kantong-kantong yang ditaruh pada palet itu berada pada posisi menganjur (bergantungan) di semua sisinya untuk mencegah kantong-kantong di sebelahnya menjadi rusak sewaktu pemuatan.

8.2.8 (1) Untuk pengiriman muatan dalam jumlah besar, palet jangan digunakan karena beresiko menyebabkan kantong menjadi rusak pada waktu bongkar muat dilakukan atau karena gerakan-gerakan dalam perjalanan.

(2) Alternatif untuk mengatasinya adalah dengan menopang unit muatan pada alas lembaran plastik dengan tali-tali pengikat berbentuk anyaman yang kemudian diikatkan pada pucuk muatan untuk selanjutnya diangkat. Begitu sampai ke tujuan dan dikeluarkan dari kapal, unit-unit muatan ini harus ditempatkan pada palet-palet untuk diproses selanjutnya.

8.3 Transportasi

8.3.1 Unit-unit muatan, di luar yang dikirim dalam jumlah, besar harus ditumpuk di atas palet dan dimasukkan ke dalam kendaraan tertutup atau ke dalam gerbong kereta api untuk pengiriman lewat darat dan dimasukkan ke dalam peti kemas tertutup untuk pengiriman lewat laut.

8.3.2 Proses bongkar muat harus dilakukan dengan menggunakan truk forklift atau dengan cara lain yang sama efektifnya, untuk mencegah jangan sampai kantong-kantong berisi asbes dipegang satu per satu dengan tangan sehingga dengan demikian, resiko kantong-kantong itu menjadi rusak dapat dikurangi.

8.3.3 Kait (cantelan) atau benda-benda tajam lainnya tidak boleh digunakan untuk memindahkan kantong atau unit muatan.

8.3.4 Muatan-muatan yang dimasukkan ke dalam peti kemas harus ditumpuk sedemikian rupa untuk mengurangi resiko kantong menjadi rusak akibat gesekan dengan palet kayu.

8.3.5 Semua kendaraan yang digunakan untuk membawa asbes harus dibersihkan dengan benar setelah muatan asbesnya dibongkar.

8.3.6 Untuk membersihkan, harus digunakan mesin penghisap debu. Apabila tidak ada mesin penghisap debu, permukaan yang akan dibersihkan harus dibasahi sampai benar-benar basah sebelum disapu.

8.3.7 Bila bungkusan kantong berisi asbes pecah dan isinya tertumpah keluar, petugas pembersih harus memakai pakaian pelindung dan peralatan pelindung pernafasan yang sesuai.

8.4 Muatan dan kantong yang rusak

8.4.1 Plak ban yang tepat harus tersedia untuk menambal muatan yang terkoyak atau rusak. 8.4.2 Muatan yang terkoyak atau rusak harus ditambal secepatnya.

8.4.3 Kantong terkoyak yang bukan merupakan bagian dari unit muatan harus ditambal dengan plak ban dan, bila perlu, dibungkus sekali lagi dengan kantong impermeabel yang disegel dan diberi label.

8.5 Penyimpanan di gudang (warehousing)

8.5.1 Sebelum disimpan, semua unit muatan harus diperiksa dengan cermat, untuk memastikan bahwa unit-unit muatan tersebut sudah benar-benar bersih dan tidak ada yang rusak.

8.5.2 Semua kantong berisi asbes yang akan disimpan harus ditumpuk di atas palet-palet.

8.5.3 Semua kantong berisi asbes yang rusak atau terkoyak harus segera ditambal atau diperbaiki.

8.5.4 (1) Semua unit muatan yang kotor karena ceceran asbes atau karena kotoran lain harus dibersihkan secepat mungkin dengan mesin penghisap debu atau dengan cara lain yang tidak menyebabkan terbentuknya debu.

(2) Petugas pembersih yang membersihkan unit muatan sebagaimana dimaksud dalam butir (1) harus memakai pakaian pelindung dan alat pelindung pernafasan.

8.5.5 Penyimpanan terakhir unit muatan adalah di dalam gudang. Kalau toh terpaksa harus disimpan di luar gudang, unit muatan yang bersangkutan harus diberi pelindung terpal, lembaran plastik hitam atau penutup lain yang sesuai.

Dalam dokumen PEMAKAIAN ASBES SECARA AMAN (Halaman 33-36)