• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGERTIAN BELAJAR MENGAJAR DALAM PSIKOLOGI

MANFAAT DAN APLIKASI PSIKOLOGI AGAMA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

A. PENGERTIAN BELAJAR MENGAJAR DALAM PSIKOLOGI

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dan interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan, artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi (S.B Djamarah, 2010) Atau belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks (Dimyati dkk, 2010) Sebagai

Psikologi Agama| 49 tindakan, maka belajar hanya dialami siswa sendiri, siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar, proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar, lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda - benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal - hal yang dijadikan bahan belajar.

Beberapa tokoh psikologi belajar memiliki persepsi dan penekanan-penekanan tersendiri tentang hakikat belajar diantara-nya: Behaviorism, kognitivisme, teori belajar psikologi sosial, dan teori belajar Gagne.

a. Behaviorism

Behaviorism melihat bahwa belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku. Ciri yang paling mendasar dari aliran ini adalah bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi adalah berdasarkan paradigma S - R (Stimulus Respon), yaitu suatu proses yang memberikan respons tertentu terhadap sesuatu yang datang dari luar, proses S-R ini terdiri dari beberapa unsur dorongan (drive). Pertama, seseorang merasakan adanya kebutuhan akan sesuatu dan terdorong untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kedua, rangsangan atau stimulus. Kepada seseorang diberikan stimulus yang akan menyebabkannya memberikan respons. Ketiga, adanya respons, dimana seseorang memberikan reaksi atau respons terhadap stimulus yang diterimanya dengan melakukan suatu tindakan yang dapat diamati. Keempat, unsur penguatan atau reinforcement, yang perlu diberikan kepada seseorang agar ia merasakan adanya kebutuhan untuk memberikan respon lagi (Ainurrahman, 2013) Tokoh aliran ini adalah Thordike, ia merupakan orang yang pertama menerangkan hubungan S-R ini.

b. Kognitivisme

Kognitivisme merupakan salah satu teori belajar yang dalam berbagai pembahasan juga sering disebut model kognitif (cognitive model), atau model persepsual (perceptual model).Menurut teori belajar ini tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi atau pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan-tujuannya. Karena itu belajar menurut kognitivisme diartikan sebagai perubahan persepsi dan pemahaman.

Perubahan persepsi dan pemahaman ini tidak selalu dapat dilihat sebagaimana perubahan tingkat laku. Teori ini menekankan bahwa bagian-bagian suatu situasi saling berhubungan dengan konteks seluruh situasi tersebut. Karena teori ini lebih menekankan kebermaknaan keseluruhan sesuatu daripada bagian-bagian, maka belajar di pandang sebagai proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan factor - faktor lain.

Proses belajar disini mencakup antara lain pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.

c. Teori Belajar Psikologi Sosial

Pandangan psikologi sosial secara mendasar mengungkapkan bahwa belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses alami (Ainurrohman, 2013). Semua orang mempunyai keinginan untuk belajar tanpa dapat dibendung oleh orang lain, hal ini pada dasarnya disebabkan karena setiap orang memiliki rasa ingin tahu, ingin menyerap informasi, ingin mengambil keputusan serta ingin memecahkan masalah.

Menurut teori belajar psikologi sosial proses belajar jarang sekali merupakan proses yang terjadi dalam keadaan menyendiri, akan tetapi melalui interaksi-interaksi, interaksi tersebut dapat, pertama searah (one directional), yaitu bilamana adanya stimuli dari luar menyebabkan timbulnya respon. Kedua dua arah, yaitu apabila tingkah laku yang terjadi

Psikologi Agama| 50 merupakan hasil interaksi antara individu yang belajar dengan lingkungannya, atau sebaliknya.

d. Teori Belajar Gagne

Menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang komplek. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.

Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari (1) stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan (2) proses kognitif yang dilakukan oleh pebelajaran. Dengan demikian belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.

Berdasarkan sejumlah pandangan dan definisi tentang belajar, menemukan beberapa ciri umum kegiatan belajar sebagai berikut:

1) Belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau disengaja.

2) Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku, walaupun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku.

3) Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya.

Sedangkan definisi mengajar ( Nasution, 1986)adalah:

1) Mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada anak.

2) Mengajar adalah menyampaikan kebudayaan pada anak.

3) Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar.

Definisi mengajar yang pertama dan yang kedua berimplikasi pada peran guru sebagai orang yang serba tahu yang akan menyampaikan segenap pengetahuannya kepada murid yang dianggap tidak tahu apa-apa, sedang definisi ke tiga membawa dampak terutama pada peran guru adalah sebagai organizer yaitu orang yang mengelola segenap lingkungan dan fasilitas yang ada dan menghubungkannya dengan peserta didik. Bagi kaum kontruktivis, mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Mengajar berarti partisipasi dengan pelajar dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi. Jadi mengajar adalah suatu bentuk belajar sendiri.

Menurut Oemar Hamalik, mengajar memiliki beberapa definisi penting di antaranya:

a) Mengajar ialah menyampaikan pengetahuan kepada siswa didik atau murid disekolah.

b) Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui lembaga pendidikan sekolah

c) Mengajar adalah usaha mengorganisasikan lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa.

d) Mengajar atau mendidik itu adalah memberikan bimbingan belajar kepada murid.

e) Mengajar adalah kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik sesuai dengan tuntutan masyarakat.

f) Mengajar adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa, mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada siswa guna membantu siswa menghadapi masalah yang terdapat pada kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini sebenarnya siswa dapat belajar sendiri

Psikologi Agama| 51 suatu sistem, belajar mengajar meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi dan evaluasi.