• Tidak ada hasil yang ditemukan

FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN I TUJUAN

III. PENGERTIAN Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan:

1. Pengawas Farmasi dan Makanan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional pengawasan di bidang farmasi dan makanan;

2. Pengawas Farmasi dan Makanan terdiri dari Pengawas Farmasi dan Makanan Terampil dan Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli;

3. Pengawas Farmasi dan Makanan Terampil adalah Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yang berkaitan dengan penerapan konsep atau metode operasional di bidang pengawasan farmasi dan makanan;

4. Pengawas Farmasi dan Makanan Terampil Pelaksana adalah jenjang jabatan fungsional keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana dan mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang yang didasari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan mulai dari Pengatur Muda Tingkat I, Golongan II/b, sampai Pengatur Tingkat I, Golongan II/d.

5. Pengawas Farmasi dan Makanan Terampil Pelaksana Lanjutan adalah jenjang jabatan fungsional keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana tingkat lanjutan dan mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang yang didasari oleh suatu cabang ilmu pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan mulai dari Penata Muda, Golongan III/a, sampai Penata Muda Tingkat I, Golongan III/b.

Kebijakan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional PFM 33 MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

6. Pengawas Farmasi dan Makanan Terampil Penyelia adalah jenjang jabatan fungsional keterampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pembimbing, pengawas dan penilai pelaksanaan pekerjaan jabatan fungsional tingkat di bawahnya yang mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang beberapa cabang ilmu pengetahuan tertentu, dengan kepangkatan mulai dari Penata, Golongan III/c, sampai Penata Tingkat I, Golongan III/d.

7. Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli adalah Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan yang pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pengetahuan, penerapan konsep dan teori, ilmu dan seni untuk pemecahan masalah dan pemberian pengajaran dengan cara yang sistematis di bidang pengawasan farmasi dan makanan;

8. Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama adalah jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat operasional tingkat dasar dengan kepangkatan mulai dari Penata Muda, Golongan III/a, sampai Penata Muda Tingkat I, Golongan III/b.

9. Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda adalah jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat taktis operasional yang mensyaratkan kualifikasi professional tingkat lanjutan dengan kepangkatan mulai dari Penata, Golongan III/c sampai Penata Tingkat I, Golongan III/d. 10. Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya adalah jenjang jabatan fungsional

keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat strategis sektoral yang mensyaratkan kualifikasi professional tingkat tinggi dengan kepangkatan Pembina, Golongan IV/a, sampai Pembina Utama Muda, Golongan IV/c.

11. Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Utama adalah jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat strategis nasionalyang mensyaratkan kualifikasi professional tingkat tertinggi dengan kepangkatan Pembina Utama Madya, Golongan IV/d, Pembina Utama, Golongan IV/e.

12. Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan adalah instansi yang berperan sebagai Pembina pejabat fungsional dalam bidang pengetahuan, keahlian dan keterampilan demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan merupakan instansi yang banyak mengeluarkan kebijakan, peraturan, serta pedoman yang berkaitan dengan tugas-tugas pejabat fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan dalam hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan;

13. Pengawasan farmasi dan makanan adalah rangkaian kegiatan dan tindak lanjutnya dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang farmasi dan makanan dengan tujuan agar masyarakat memperoleh sediaan farmasi, alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga dan makanan yang berkhasiat dan atau bermanfaat, melindungi masyarakat dari sediaan farmasi, alat kesehatan, perbekalan kesehatan rumah tangga dan makanan yang tidak memenuhi standar atau persyaratan serta melindungi masyarakat dari penggunaan produkdan bahan berbahaya;

Kebijakan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional PFM 34 MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

15. Alat kesehatan adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung obat dan digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan, dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh;

16. Perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) adalah alat, bahan atau campuran untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk manusia, hewan peliharaan, rumah tangga dan tempat-tempat umum;

17. Makanan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan dan minuman;

18. Produk dan Bahan Berbahaya adalah zat, bahan kimia dan biotogi, baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung, yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi, termasuk rokok dan prekursor narkotika dan psikotropika.

19. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Pengawas Farmasi dan Makanan dalam rangka pembinaan karir kepangkatan danjabatannya;

20. Pendidikan adalah program pendidikan yang berhubungan dengan fungsi pengawasan farmasi dan makanan, sehingga didapatkan peningkatan ilmu pengetahuan dan atau keterampilan dan atau perbaikan sikap dan perilaku yang berguna dalam peningkatan mutu pelaksanaan pengawasan farmasi dan makanan.

21. Pengembangan profesi Pengawas Farmasi dan Makanan adalah kegiatan pengawasan farmasi dan makanan dalam rangka pengembangan diri melalui ilmu pengetahuan, teknologi, keahlian, keterampilan dan bakat untuk meningkatkan mutu dan profesionalismeyang menghasilkan suatu inovasi/terobosan yang bermanfaat bagi profesi Pengawas Farmasi dan Makanan dalam pelaksanaan tugas;

22. Mengkaji hasil pendidikan dan pelatihan adalah kegiatan menganalisa dan mengevaluasi pemanfaatan pengetahuan dan atau ketrampilan yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan sumber daya manusia di bidang pengawasan farmasi dan makanan;

23. Karya ilmiah adalah karya yang disusun oleh perorangan atau kelompok yang membahas suatu pokok bahasan dengan menuangkan gagasan tersebut secara sistematis melalui identifikasi, deskripsi dan analisis permasalahan, kesimpulan dan saran-saran pemecahannya dalam bidang pengawasan farmasi dan makanan atau kesehatan;

24. Karya tulis ilmiah adalah hasil penelitian, pengkajian, survei, evaluasi, tinjauan atau ulasan ilmiah yang berdasarkan kaidah ilmu yang membahas suatu pokok persoalan di bidang pengawasan farmasi dan makanan atau kesehatan;

Kebijakan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional PFM 35 MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN PFM

25. Saduran adalah naskah yang disusun berdasarkan tulisan orang lain yang telah diubah dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berlaku tanpa menghilangkan atau mengubah gagasan penulis asli;

26. Terjemahan adalah naskah yang berasal dari tulisan orang lain yang dialihbahasakan ke dalam bahasa lain;

27. Penulis utama adalah seseorang yang memprakarsai penulisan, merupakan pemilik ide tentang hal-hal yang akan ditulis, pembuatpokok-pokok tulisan, outline, penyusun serta pembuat konsep akhir dari tulisan tersebut, sehingga nama yang bersangkutan tertera pada urutan pertama atau dinyatakan secara jelas sebagai penulis utama;

28. Penulis pembantu adalah orang yang memberikan bantuan kepada penulis utama misalnya dalam hal mengumpulkan data, mengolah data, menganalisa data, menyempurnakan konsep atau penambahan materi dan penunjang;

29. Membimbing adalah kegiatan yang bersifat memberi contoh, dorongan dan petunjuk kepada Pengawas Farmasi dan Makanan yang menduduki jabatan atau pangkat di bawahnya;

30. Seminar adalah suatu bentuk pertemuan ilmiah atau metode belajar untuk membahas masalah tertentu, saling bekerja sama dalam berfikir dan memberikan masukan guna pemecahan masalah dalam bidang pengawasan farmasi dan makanan untuk memperoleh suatu kesimpulan berdasarkan pendapat bersama;

31. Lokakarya adalah suatu bentuk pertemuan untuk membahas masalah tertentu dalam bidang pengawasan farmasi dan makanan atau kesehatan guna memperoleh hasil tertentu yang perlu ditindaklanjuti;

32. Penghargaan adalah kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia, organisasi ilmiah nasional atau internasional;

33. Organisasi profesi adalah organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada disiplin ilmu pengetahuan dan etika profesi di bidang farmasi dan makanan atau kesehatan;

IV. JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN

Dokumen terkait