• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

B. Motivasi

1. Pengertian dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi 28

Dalam suatu perusahaan sukses tidaknya perusahaan tersebut sangat tergantung dari aktivitas dan kreativitas sumber daya manusia, sehingga produktivitas karyawan ini menjadi pusat perhatian para top manajer dalam upayanya untuk meningkatkan kinerja yang dapat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas perusahaan.

Seorang pimpinan bukan saja berfungsi untuk mengatur dan mengarahkan bawahannya untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan tetapi juga berfungsi untuk dapat membangkitkan gairah kerja karyawannya.

Untuk itu disinilah seorang manajer dituntut untuk dapat memainkan peran yaitu bagaimana menciptakan perangsang (motivasi) terhadap kinerja

karyawannya yaitu bermula dengan memikirkan motif-motif apa yang mendorong semangat kerja karyawannya sehingga dapat bekerja dengan baik.

Peranan manajer ini sangat besar pengaruhnya dalam memotivasi karyawan agar bekerja sesuai dengan program yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Oleh sebab itu, pengetahuan tentang motivasi perlu untuk diketahui oleh setiap pimpinan agar dapat mengarahkan karyawan-karyawannya.

Menurut Mohammad Ali (Arep dan Tanjung, 2003: 12) “Motif diartikan sebagai sebab-sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang; dasar pikiran dan pendapat; sesuatu yang menjadi pokok”.

Menurut Hasibuan (2005: 143) “Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan kepada tujuan yang diinginkan”.

Menurut Bindra (Winardi, 2001: 4) “Aspek motivasi lebih menitikbertkan pada segala sesuatu yang berhubungan dengan pengarahan ke arah tujuan”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa “Motivasi merupakan dorongan yang memberikan samangat kerja kepada para karyawannya untuk berperilaku tertentu dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dimana perilaku seseorang tersebut muncul karena adanya dorongan tertentu”.

Orang bermotivasi besar dan berkemampuan besar akan menghasilkan suatu karya yang besar demikian pula sebaliknya, orang yang berkemampuan

rendah dan motivasinya rendah akan menghasilkan karya rendah. Oleh sebab itu, untuk menghasilkan karya besar diperlukan motivasi dan kemampuan yang besar.

Oleh karena itu, motivasi ini sangat penting diperhatikan bagi top manajer dalam suatu perusahaan karena sangat mempengaruhi prestasi kerja para karyawan yang ada di lingkungan kerja perusahaan tersebut.

Berbicara tentang motivasi, maka motivasi bukan merupakan suatu faktor yang berdiri sendiri, pasti ada faktor lain yang mempengaruhi motivasi tersebut. Dalam bahasa umumnya, tidak ada hal-hal yang terjadi dengan sendirinya melainkan ada faktor lain yang menyebabkannya.

Dalam suatu organisasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi (Arep dan Tanjung, 2003: 57-66) adalah:

a. Kebutuhan Dasar

Yaitu makanan, pakaian dan perumahan yang sering disebut dengan kebutuhan primer atau ekonomis. Dimana untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar ini, maka kita memerlukan uang. Sehingga uang merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut. Oleh sebab itu manusia pasti akan mengarahkan seluruh tenaganya dan bekerja keras dan lebih keras lagi agar kebutuhan dasarnya terpenuhi.

b. Kebutuhan Psikologis

Dalam kebutuhan psikologis ini, uang belum tentu menjadi motivasi utama. Dalam hal ini banyak motivasi orang bekerja, selain uang juga status, pengakuan dan penghargaan. Bagi mereka yang tingkat sosialnya menengah kebawah, lebih besar kemungkinan dapat termotivasi dengan materi berupa uang,

benda dan sebagainya. Mereka yang tingkat sosialnya menengah keatas akan termotivasi dengan non materi berupa penghargaan dan lain-lain.

 Status

Motivasi untuk meraih status yang diidamkan-idamkan akan melekat kuat dalam dirinya. Akibatnya, orang tersebut akan termotivasi untuk bekerja semaksimal mungkin.

 Pengakuan

Aktivitas-aktivitas pengakuan yang diberikan oleh pihak manajemen sangat besar pengaruhnya terhadap kepuasan kerja para karyawan.

 Penghargaan

Pada bagian ini, motivator yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah penghargaan yang datang spontan dari manajer mereka. c. Kebutuhan Sosial

Kebutuhan sosial menjadi penting dalam memotivasi manusia karena manusia adalah makhluk sosial. Artinya, setiap manusia senantiasa memerlukan pergaulan dengan sesama manusia lain. Walaupun sudah terpenuhinya kebutuhan ekonomis dan psikologis, tetapi apabila ia tidak dapat bergaul dengan pihak lain, maka ia akan merasa gelisah. Sehingga manusia memerlukan manusia lain dan membutuhkan pengakuan manusia lain terhadap pekerjaan dan karyanya.

d. Peran Manajer

Dalam tindakan memenuhi kebutuhan ekonomis, psikologis dan kebutuhan sosial, maka ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh manajer, yaitu:

 Sebaiknya para karyawan terlebih dahulu diberi kesempatan untuk mempersiapkan diri menghadapi ide-ide baru serta perubahan-perubahannya.

 Setiap individu senantiasa ingin mendapat penghargaan atas kerjanya.

 Para karyawan pada umumnya senantiasa ingin menunjukkan kemapuan mereka yang tertinggi dan ingin merasa puas terhadap hasil karya yang telah mereka lakukan.

Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi tidak jauh berbeda dengan teori yaitu dapat dilihat dari kebutuhan dasarnya, dimana kebutuhan dasar dari setiap karyawan Bank Mandiri terutama Unit Kerja Bills Processing Center Medan telah terpenuhi, misalnya diberikan gaji yang cukup bagi karyawan sesuai dengan golongan/jabatan karyawan tersebut, selain itu tersedianya fasilitas berupa perumahan dinas bagi karyawan Bank Mandiri khususnya bagi karyawan tingkat officer sampai manajer.

Selain itu dilihat dari kebutuhan psikologisnya, Bank Mandiri juga tidak hanya memberikan kompensasi bentuk uang saja tetapi juga berupa penghargaan, misalnya karyawan diberikan penghargaan dalam bentuk materi atau piagam/cenderamata karena memiliki dispilin kerja yang tinggi, diberikannya penghargaan berupa pujian kepada bawahan karena lebih produktif dalam bekerja ataupun misalnya karena karyawan aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan tahunan yaitu rajin mengikuti forum silaturahmi antar sesama karyawan dan lain-lain.

2. Jenis-jenis Motivasi

a. Motivasi positif

Adalah proses pemberian motivasi atau usaha membangkitkan motif yang di arahkan pada usaha untuk mempengaruhi orang lain agar secara baik dan antusias dengan cara memberikan keuntungan tertentu kepadanya. Misalnya, imbalan yang menarik, informasi tentang pekerjaan, kedudukan/jabatan, perhatian atasan terhadap bawahan, kondisi kerja, rasa partisipasi, dianggap penting, pemberian tugas beserta tanggungjawabnya dan pemberian kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.

b. Motivasi negatif

Adalah motivasi yang timbul karena adanya rasa takut terhadap sesuatu. Biasanya motivasi diberikan dalam bentuk ancaman berupa hukuman yang dapat meningkatkan semangat kerja bawahan dalam waktu pendek karena mereka takut dihukum, sehingga mereka berupaya untuk menghindari hukuman tersebut.

Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan, tingkat manajemen memberi motivasi kepada karyawannya dengan 2 (dua) jenis motivasi yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.

1. Motivasi Positif

Motivasi positif yang ada pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan adalah:

a. Pemberian gaji

Gaji yang berupa imbalan uang diterima setiap karyawan secara berkala yang dihitung berdasarkan job grade atau nilai golongan jabatan masing-masing karyawan. Dalam tiga tahun terakhir, terjadi kenaikan gaji yang

diberikan perusahaan kepada setiap karyawan sesuai dengan golongan jabatan masing-masing.

b. Program pendidikan dan pelatihan

Setiap karyawan tetap diberikan kesempatan untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan secara formal dan menyeluruh melalui kursus-kursus. Biasanya pendidikan tersebut di pusatkan di Learning Center Jakarta, tetapi ada juga di wilayah-wilayah seperti di Kantor Wilayah daerah masing-masing. Adapun kursus yang diberikan diantaranya kursus untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan karyawan sehari-hari, dimana hasil yang diperoleh setelah mengikuti kursus tersebut baik berupa ilmu maupun pengalaman harus mampu diterapkan oleh karyawan tersebut di dalam pelaksanaan kerjanya sehari-hari dan juga harus mampu mempresentasikan hasil pendidikannya tersebut di unit kerja masing-masing dalam forum diskusi, yang kemudian dinilai oleh kepala unit kerja sebagai bahan untuk menentukan kinerja masing-masing bawahannya. Ada juga kursus untuk kenaikan jabatan atau kelayakan pangkat yang diberikan setelah karyawan lulus seleksi untuk promosi jabatan.

c. Promosi jabatan

Setiap karyawan pada dasarnya mempunyai kesempatan yang sama dalam mengembangkan karir di perusahaan. Karyawan akan mendapatkan promosi jika telah memenuhi syarat ataupun seleksi masa jabatan yakni yang telah bekerja minimal 4 (empat) sampai 5 (lima) tahun kerja, mempunyai kinerja dan disiplin kerja yang baik yang rata-rata lebih tinggi dari karyawan lain, serta karyawan yang telah lulus mengikuti pendidikan

jenjang jabatan. Pada Unit Kerja Bills Processing Center ini, promosi jabatan yang diberikan lebih diutamakan kepada karyawan tingkat pelaksana.

d. Pemberian insentif

Insentif (bonus) diberikan berdasarkan hasil penilaian kinerja karyawan yang dilakukan secara periodik, yaitu satu tahun sekali. Ada beberapa kriteria yang ditentukan oleh Bank Mandiri dalam memberikan penilaian kinerja kepada setiap karyawannya mulai dari tingkat pelaksana sampai tingkat manajer, yaitu:

 Istimewa

Insentif yang diberikan ± 4-5 kali dalam satu tahun.

 Baik

Insentif yang diberikan ± 3-4 kali dalam satu tahun.

 Sedang/cukup

Insentif yang diberikan ± 2 kali dalam satu tahun.

 Kurang

Diberi surat peringatan/teguran tertulis dan tidak memperoleh insentif. Besarnya insentif tergantung dari golongan jabatan masing-masing karyawan. Dalam tiga tahun terakhir ini, insentif yang diberikan kepada karyawan mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan gaji.

e. Pemberian upah lembur

Upah ini merupakan biaya pengganti bagi karyawan yang bekerja lebih lama dari jam kerja biasa, yang dibayarkan setiap bulannya bersamaan

dengan slip gaji bulanan yang diterima. Besarnya upah lembur yang diberikan perusahaan adalah sebanyak Rp 9000,-/jam.

f. Mutasi

Pada Bank Mandiri sendiri, mutasi dilakukan dengan cara memindahtugaskan seorang karyawan ke bagian atau unit kerja lain yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman kerja karyawan serta untuk menghindari kebosanan. Dalam hal ini perusahaan juga berusaha menempatkan karyawannya yang memiliki kemampuan dan keahlian tertentu pada posisi yang tepat dan diharapkan karyawan yang di mutasi dapat lebih meningkatkan produktivitas kerjanya.

g. Partisipasi dan tanggung jawab

Section Head di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills

Processing Center Medan mempunyai kewajiban melaksanakan penilaian, pengamatan dan pengawasan kepada setiap karyawan yang berada di bawah kekuasaannya, tetapi dalam pegawasannya tidak dilakukan secara ketat. Karena dengan memberi kesempatan atau kelonggaran dalam pengawasan kerja pada bawahan, sepanjang pekerjaan itu memungkinkan dan tidak menyimpang dari yang seharusnya, ini berarti dapat menanamkan prinsip partisipasi atau keikutsertaan para karyawan dalam menyumbangkan kreativitasnya.

h. Cuti karyawan

1. Cuti tahunan

Setiap karyawan tetap berhak atas cuti tahunan yang diberikan sekali setahun selama 14 (empat belas) hari kerja.

2. Cuti besar

Karyawan tetap diberikan cuti besar 5 (lima) tahun sekali selama satu bulan. Bila karyawan tidak mau mengambilnya, maka dapat dikompensasikan/diganti dengan uang.

3. Cuti sakit

Karyawan yang sakit lebih dari 2 (dua) hari diberikan cuti sakit berdasarkan surat keterangan dokter. Lamanya cuti sakit ini diberikan sampai karyawan sembuh sesuai dengan surat keterangan dokter. 4. Cuti hamil

Cuti ini diberikan kepada setiap karyawati yang sudah menikah dan terdaftar di perusahaan. Lamanya cuti hamil adalah 2 (dua) bulan, yakni 1 (satu) bulan sebelum perkiraan melahirkan sesuai dengan surat keterangan dokter dan 1 (satu) bulan setelah melahirkan.

5. Cuti haji

Diberikan bagi karyawan yang melaksanakan ibadah haji. Lamanya cuti haji ini adalah 38 (tiga puluh delapan) hari.

i. Program kesejahteraan karyawan

Untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, selain memberikan gaji setiap bulannya, perusahaan juga memberikan:

1. Tunjangan hari raya

Tunjangan ini diberikan sekali setahun yakni 5 (lima) hari sebelum hari besar keagamaan. Besarnya tunjangan hari raya ini adalah dua kali gaji.

2. Tunjangan kesehatan

Diberikan kepada setiap karyawan yang menjalani pengobatan dan perawatan di rumah sakit dengan batasan sebagai berikut:

a. Perusahaan mengganti sebesar 90% dari biaya pengobatan bila karyawan tidak menginap di rumah sakit dan hanya berobat jalan. b. Perusahaan mengganti sebesar 100% dari biaya operasi, opname

dan rawat inap di rumah sakit.

c. Perusahaan menaggung biaya bersalin bagi isteri karyawan tetap sampai dengan persalinan anak ketiga.

d. Perusahaan menanggung biaya bersalin bagi karyawati yang suaminya tidak bekerja secara tetap.

3. Pensiun

Diberikan pada karyawan yang berusia di atas 55 (lima puluh lima) tahun, setiap bulannya. Besarnya sesuai dengan golongan atau jabatan terakhirnya.

j. Program rekreasi

Program rekreasi dilakukan satu kali dalam setahun. Dimana program rekreasi ini bertujuan untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan kebersamaan antar karyawan Bank Mandiri dan untuk mengenal lebih dekat keluarga karyawan yang satu dengan yang lainnya. Seluruh

karyawan beserta keluarga diharapkan untuk ikut berpartisipasi di dalam program rekreasi tersebut.

2. Motivasi Negatif

Motivasi negatif diberikan kepada setiap karyawan yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan agar bertindak sesuai dengan tujuan perusahaan. Bentuk motivasi yang diberikan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Unit Kerja Bills Processing Center Medan antara lain sebagai berikut:

a. Hukuman

Hukuman yang diberikan terbagi atas tiga tingkatan yakni: 1. Hukuman tingkat ringan

Hukuman ini diberikan kepada karyawan yang melanggar peraturan dengan cara dipertanyakan terlebih dahulu dan ditanyakan alasan apa yang mengakibatkan karyawan tersebut melakukan hal demikian. Kemudian diberikan surat peringatan/teguran tertulis. Contoh dari hukuman ringan ini adalah karyawan yang sering tidak hadir tanpa pemberitahuan dan sering terlambat.

2. Hukuman tingkat sedang

Hukuman ini diberikan dengan cara penurunan jabatan dan penurunan gaji. Contoh tindakan yang tergolong hukuman tingkat sedang ini adalah bila terbukti menerima suap dari orang lain untuk mempermudah urusannya.

3. Hukuman tingkat berat

Hukuman ini diberikan kepada karyawan yang melakukan suatu tindakan yang merugikan perusahaan, seperti penyelewengan uang atau mengambil uang nasabah. Sebagai tindak lanjutnya, perusahaan akan menegur dan memanggil langsung karyawan tersebut dan menyelidiki terlebih dahulu secara intern, dan bila terbukti bersalah maka akan dilaporkan kepada pihak yang berwajib. Bila ternyata pengadilan memutuskan bahwa ia memang bersalah, maka akan dilakukan pemecatan secara langsung setelah diperoleh fakta-fakta yang cukup jelas atas perbuatannya itu.

b. Setiap karyawan wajib melakukan absensi Hand key pada saat datang yakni sebelum pukul 07.30 dan pulang kantor pada pukul 16.30. Bila karyawan lupa melakukan absensi, maka karyawan yang bersangkutan wajib menyampaikan surat pemberitahuan kepada Divisi General Affair dan harus diketahui oleh

Section Head. Terhadap karyawan yang tidak melakukan absensi pada saat

datang dan pulang kantor tanpa memberitahukan secara tertulis, maka karyawan dianggap tidak hadir.

c. Setiap karyawan yang akan meninggalkan kantor pada saat jam kerja baik untuk keperluan dinas ataupun urusan pribadi, wajib membuat surat pemberitahuan atau surat ijin meninggalkan kantor yang disetujui oleh Section

Head dan diserahkan langsung kepada Divisi General Affair. Terhadap

karyawan yang tidak mematuhi/mengindahkan ketentuan/tata tertib perusahaan, akan dikenakan sanksi pelanggaran peraturan disiplin karyawan.

Dokumen terkait