LANDASAN TEORI
C. Strategi Dakwah
1. Pengertian dan Jenis NAPZA
Istilah Narkoba sesuai dengan surat edaran Badan Narkotika Nasional (BNN) no SE/03/IV/2002, merupakan akronim dari Narkotika, Psikotropika, Bahan Adiktif lainnya, Narkoba yaitu zat-zat alami maupun kimiawi yang jika dimasukkan ke dalam tubuh mengubah pikiran, suasana hati, perasaan, dan perilaku seseorang.19
2. Narkotika
Narkotika berasal dari bahasa Inggris narcotics yang berarti obat yang menidurkan atau obat bius20, sedangkan pengertian istilah lain menurut Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 pasal 1 adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis atau bukan sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Di dalam pasal 6 Undang-Undang No.35 tahun 2009, Narkotika dikelompokan ke dalam tiga golongan, yaitu:21
a. Narkotika golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan
19
BNN RI, Modul Untuk Remaja, (Jakarta: November, 2007),h.2 20
S. Warjowarsito dan Tito. W, Kamus Lengkap Bahasa Inggris-Indonesoa, Inggris, (Banung: 1980), h. 122
21
dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contohnya opium, ganja, heroin, kokain dan lain-lain. b. Narkotika golongan II adalah narkotika' yang berkhasiat untuk
pengobatan yang digunakan sebagai piliha terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan contohnya benzetidin, betametadol, difenoksilat, hidromofinol, metadon, petidin dan turunannya dan lain-lain.
c. Narkotika golongan III adalah narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contohnya kodein, norkodina, propiran dan lainnya.22. Berdasarkan bahan asalnya narkotika terbagi dalam tiga golongan yaitu:
a. Alami yakni jenis obat/zat yang timbul dari alam tanpa adanya proses fermentasi, isolasi atau proses produksi lainnya. Contohnya ganja, opium, daun кока dan lain-berasal dari alam dan tidak boleh digunakan terapi adalah golongan I, terdiri dari:
1) Tanaman papaver soniferum L
2) Opium mentah, opium masak (candu,cijing, cijingko)
3) Opium obat
4) Tanaman кока, daun кока, kokain mentah, kokaina, oknogim
22
Gatot Supramono, Hukum Narkoba Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 2007), h. 159
5) Heroin, morfm (alkoid opium yang telah diisolasi) 6) Ganja dan dammar ganja.
b. Semi sintesis yakni zat yang diproes sedemikian upa melaui pross ekstraksi dan isolasi. Contohnya morfin, heroin kodein, dll'. Jenis obat ini menurut undang-undang no 22 1997 tentang narkotika, termasuk dalam narkotika golongan II
c. Sintesis. Jenis obat atau zat yang diproduksi secara sintesis atau keperluan medis dan penelitian yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit (anelgik) seperti penekan batuk (antitusif).
Jenis obat yang termasuk kategori sintesis yaitu: amfetamin, deksamfetamin, penthidin,methadone.
Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap manusia, narkotika terdapat tiga jenis yaitu:
a. Depressan (downer): adalah jenis obat yang berfungsi mengurangi aktifitas, membuat pengguna menjadi tertidur atau tidak sadar diri. b. Stimulat (upper): adalah jenis-jenis zat yang dapat merangsang fungsi
tubuh dan meningkatkan kegairahan kerja (segar bersemangat) secara berlebihan.
c. Halusinogen: adalah zat kimia aktif atau obat yang dapat menimbulkan efek halusinasi, dapat merubah perasaan dan pikiran.
3. Psikotropika
Psikotropika menurut pasal 1 butir (1), Undang-Undang No.5 Tahun 1997 tentang psikotropika, Adalah zat atau obat baik alamiah maupun
sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan yang khas pada aktifitas mental dan perilaku.
Berdasarkan cara pembuatannya, narkotika dibedakan ke dalam tiga golongan yaitu:23
a. Psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya LSD, MDMA, STP dan lainnya.
b. Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya amfetamin, metamfetamin, metakulon, dan lainnya.
c. Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya diazepam, klobazam, bromazepam, fanibarbital, barbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazezam seperti BK, DUM, MG.
d. Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi dan atau untuk
23
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contohnya diazepam, lefetamina, nitrazepm dam lain-lain24.
Jenis-jenis psikotropika yang salah digunakan yaitu: 25
a. Ecstasy. Dikenal dengan nama: inex, I, kancing, huge drugs, yuppie drug, essence clarity, butterfly, black heart. Bentuk berupa tablet dan kapsul. Warna bermacam-macam. Penggunaan meminumnya dengan ditelan.
Efeknya yaitu, Timbul rasa gembira secara berlebihan. Banyak orang yang mengkonsumsi ecstasy untuk tujuan bersenang-senang dan saking gembiranya kadang tidak malu untuk melakukan pesta seks. Merasa cemas. Tidak mau diam. Rasa percaya diri meningkat. Mengalami keringat dan gemeteran. Susah tidur. Sakit kepala dan pusing-pusing serta mual.
b. Shabu, dikenal dengan nama Kristal. Bentuknya berupa Kristal. Mempunyai warna putih. Penggunaan memakainya dengan dibakar menggunaka alumunium foil dan asapnya dihirup melalui hidung, dibakar dengan menggunakan botol каса khusu dan disuntikan Efeknya seperti, badannya merasa lebih kuat dan energik. Tidak mau diam. Rasa percaya diri meningkat. Rasa ingin diperhatikan orang lain. Nafsu makan berkurang. Jantungnya berdebar. Tekanan darah meningkat.
24 DR. Subagyo Partodiharjo, Kenali Narkoba & Musuhi Penyalahgunannya, (Т. Tp. : LKP Yayasan Karya Bahakti, 2004), h. 13-16
25
Mengalami gangguan pada fiingsi sosial dan pekerjaan. Penggunaan shabu mendorong tubuh untuk terus beraktifitas dan berkeringat lebih sehingga menyebabkan tubuh mengalami kekurangan cairan.