BAB I PENDAHULUAN
1.6. Pengertian (Glosarium)
a. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
d. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.
e. Desa/Kalurahan Mandiri Budaya adalah desa/kalurahan mahardika, berdaulat, berintegritas, dan inovatif dalam menghidupi dan mengaktualisasikan nilai-nilai kaistimewan melalui pendayagunaan segenap kekayaan sumberdaya dan kebudayaan yang dimilikinya dengan melibatkan partisipasi aktif warga dalam pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan kelestarian semesta ciptaan, kesejahteraan, dan ketenteraman warga dalam ke-bhinneka-tunggal-ika-an.
f. Desa Prima adalah bagian dari Desa Mandiri Budaya dengan pengarusutamaan kesetaraan gender dan mensinergikan elemen pengembangan ekonomi perempuan, perlindungan perempuan, dan anak, ketahanan keluarga dan pengendalian penduduk serta keluarga berencana.
4
Sebagaimana telah disebutkan pada bab terdahulu bahwa Desa Prima adalah desa yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dengan mengarusutamakan kesetaraan gender dan mensinergikan elemen pengembangan ekonomi perempuan dan anak, ketahanan keluarga, dan pengendalian penduduk serta keluarga berencana. Pengelolaan desa ini senantiasa mengedepankan nilai-nilai filosofi Jawa, terutama Yogyakarta dalam semua sendi dan elemen kehidupan masyarakat baik melalui internalisasi nilai budaya pada kehidupan sehari-hari, pengambilan kebijakan di level desa hingga infrastruktur yang menunjang kesejahteraan masyarakat.
Dalam rangka pembentukan Desa Prima ini diperlukan serangkaian pra syarat yang dikerangkai dalam tahapan pembentukan. Terdapat 4 (empat) tahapan pembentukan Desa Prima. Tahapan tersebut meliputi tahapan rintisan, tahapan pembentukan, tahapan penymbuhan dan tahapan pengembangan.
Setiap tahapan memiliki indikator/kriteriayang berbeda-beda. Indicator/kriteria tersebut dikembangkan berdasarkan bidang-bidang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana. Ada 13 indikator/kriteria dari 4 bidang tersebut. Indicator/kriteria yang dikembangkan per bidang tersebut masing-masing memiliki skor antara 1-4. Nilai total dari penjumlahan skor indicator di 4 bidang akan dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori, yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup dan Kurang.
Selanjutnya kategorisasi penilaian tersebut akan dikonversi dalam pentahapan pembentukan Desa Prima. Proses konversi tersebut didasarkan pada nilai total dari indicator di semua bidang. Apabila pada bidang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana memperoleh nilai yang masuk pada kriteria sangat bagus, maka Desa/Kelurahan tersebut akan dikategorikan sebagai Desa Prima tahap pengembangan. Namum jika total nilai dari keempat bidang tersebut memperoleh nilai yang masuk kriteria kurang, maka Desa Prima tersebut masuk dalam tahap rintisan. Di bawah ini adalah tabel konversi nilai dari kriteria/indicator yang ada ke dalam pentahapan Desa Prima:
6
Lebih lanjut, berikut di bawah ini adalah tahapan pembentukan Desa Prima:
2.1. RINTISAN
Dalam tahapan rintisan Desa Prima, sebuah desa dapat dikategorikan sebagai sebuah Desa Prima apabila dalam aspek Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan sebuah desa telah membentuk Kelompok Ekonomi Produktif Prima, terdapat partisipasi perempuan dalam perangkat kelurahan, terdapat Perempuan sebagai anggota Badan Musyawarah Kalurahan, memiliki anggaran yang responsive gender dan ketersediaan data pilah di Kelurahan. Secara operasional, dari setiap Desa Prima yang ada terdapat perbedaan kondisi eksisting dari setiap aspek yang ditentukan di atas. Perbedaan ini menjadi penentu apakah sebuah KEP berada dalam tahapan rintisan, pembentukan, penumbuhan atau pengembangan dalam konteks Desa Mandiri Budaya.
Adapun untuk tahapan rintisan, sebuah Desa Prima dapat dikategorikan dalam tahapan rintisan Desa Prima apabila:
1. Kelompok ekonomi produktif (KEP) prima belum terbentuk
2. Partisipasi perempuan dalam perangkat kelurahan kurang dari 10%
3. Perempuan sebagai anggota Badan Musyawarah Kalurahan kurang dari 10%
4. Belum tersedia data terpilah berdasarkan jenis kelamin dan kategori usia
Selanjutnya untuk aspek Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak, sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan rintisan apabila desa tersebut tersebut melaksanakan Pemenuhan dan Perlindungan Hak anak, melaksanakan Upaya Perlindungan Perempuan & anak, melaksanakan Perlindungan terhadap Perempuan, memiliki Satuan tugas perlindungan perempuan dan anak dan melakukan Pengembangan lingkungan ramah anak.
Tabel 2.1. Konversi Kategori Nilai Indikator ke Pentahapan Desa Prima
Kategori Nilai Indikator Pentahapan Desa Prima Sangat Bagus
Bagus Cukup Kurang
Pengembangan Penumbuhan Pembentukan
Rintisan
Tahapan Pembentukan Desa Prima
Adapun untuk tahapan rintisan, sebuah desa dapat dikategorikan dalam tahapan rintisan Desa Primadalam aspek Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak apabila:
1. Terdapat kegiatan pemenuhan dan perlindungan Hak anak mencakup 1 kluster 2. Memiliki FPKK dan satgas PPA
3. Belum memiliki peraturan desa tentang Desa Ramah Anak
Dalam konteks pengendalian penduduk, ada beberapa aspek agar sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan rintisan Desa Prima. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah Unit Kepesertaan keluarga ber KB Modern, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) dan keberadaan Pusat Data Kependudukan.
Adapun untuk tahapan rintisan bidang pengendalian penduduk, sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan rintisan Desa Prima apabila:
1. Tidak ada unit KB dan tidak ada alokasi APBDES
2. Tidak Mempunyai Unit PIK-R dan tidak mempunyai alokasi dana desa 3. Belum ada pusat data kependudukan
Dalam konteks kualitas keluarga, ada beberapa aspek agar sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan rintisan Desa Prima. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah Legalitas keluarga, Konseling Ketahanan Keluarga dan Penguatan Pengasuhan Berbasis Budaya Jawa.
Adapun untuk tahapan rintisan bidang kualitas keluarga, sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan rintisan Desa Prima apabila:
1. <85% Anak usia < 5 Tahun mempunyai dokumen administrasi kelahiran 2. 95%-100 % Kepala Keluarga menikah memiliki dokumen pernikahan
3. Belum terbentuk Unit Konseling Belum ada lembaga konseling keluarga di desa dan belum ada kader konseling keluarga belumterlatih
4. <25% Lembaga PAUD sudah terlatih pengasuhan berbasis budaya jawa
2.2. PEMBENTUKAN
Setelah Desa primaberada pada tahapan rintisan, tahapan berikutnya adalah tahapan instalasi atau pembentukan. Sama halnya dengan tahapan rintisan, pada tahapan
Tahapan Pembentukan Desa Prima
pembentukan ini masing-masing bidang atau aspek memiliki gradasi di setiap indikatornya.
Gradasi ini menunjukkan ukuran pra syarat yang harus ada dari masing-masing indicator.
Berikut adalah gambaran tahapan pembentukan dari masing-masing bidang.
Adapun untuk tahapan pembentukan, sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan pembentukan prima apabila:
1. Kelompok Ekonomi Produktif (KEP) Prima sudah berada dalam tahapan tumbuh 2. Partisipasi perempuan dalam perangkat kelurahan 10%-20%
3. Prosentase perempuan sebagai anggota Badan Musyawarah Kalurahan 10%-20%
4. Tersedia data terpilah berdasarkan jenis kelamin dan kategori usia belum terupdate secara reguler
Adapun untuk tahapan rintisan, sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan pembentukan desa prima apabila desa tersebut melaksanakan Pemenuhan dan Perlindungan Hak anak, melaksanakan Upaya Perlindungan Perempuan & anak, melaksanakan Perlindungan terhadap Perempuan, memiliki Satuan tugas perlindungan perempuan dan anak dan melakukan Pengembangan lingkungan ramah anak.
Adapun untuk tahapan pembentukan, sebuah desa dapat dikategorikan dalam tahapan pembentukan Desa Prima dalam aspek Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak apabila:
1. Terdapat kegiatan pemenuhan dan perlindungan Hak anak mencakup 2 kluster 2. Memiliki FPKK dan satgas PPA, Peraturan Kalurahan
3. Memiliki peraturan desa tentang Desa Ramah Anak, namun belum dilaksanakan.
Dalam konteks pengendalian penduduk, ada beberapa aspek agar sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan pembentukan Desa Prima. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah Unit Kepesertaan keluarga ber KB Modern, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) dan keberadaan Pusat Data Kependudukan.
Adapun untuk tahapan pembentukan bidang pengendalian penduduk, sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan PembentukanDesa Prima apabila:
1. Tidak ada unit KB tetapi ada Alokasi APBDes 2. Tidak ada Unit PIK-R, tetapi ada Alokasi Dana Desa
8
3. Sudah ada Pusat Data Kependudukan
Dalam konteks kualitas keluarga, ada beberapa aspek agar sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan pembentukan Desa Prima. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah Legalitas keluarga, Konseling Ketahanan Keluarga dan Penguatan Pengasuhan Berbasis Budaya Jawa.
Adapun untuk tahapan pembentukan bidang kualitas keluarga, sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan rintisan Desa Prima apabila:
1. 86%-89% Anak usia < 5 Tahun mempunyai dokumen administrasi kelahiran
2. 86%-89% Kepala Keluarga menikah memiliki dokumen pernikahan Anak usia < 5 Tahun mempunyai 90 % dokumen administrasi kelahiran
3. Terdapat Unit Konseling Ketahanan Keluarga yang dikelola oleh Desa
4. Ada konselor belum terlatih Belum ada lembaga konseling keluarga di desa dan sudah ada kader konseling keluarga terlatih
5. 25%-49% Lembaga PAUD sudah terlatih pengasuhan berbasis budaya jawa
2.3. PENUMBUHAN
Pada tahapan ini, Desa Prima sudah mulai tampak proses instalasinya dan semakin ditumbuhkan. Serupa dengan tahapan-tahapan sebelumnya, pada tahapan penumbuhan ini masing-masing bidang atau aspek memiliki gradasi di setiap indikatornya. Gradasi ini menunjukkan ukuran pra syarat yang harus ada dari masing-masing indicator. Berikut adalah gambaran tahapan penumbuhan dari masing-masing bidang.
Adapun untuk tahapan pembentukan, sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan pembentukan Desa Prima apabila:
1. Kelompok Ekonomi Produktif (KEP) Prima sudah berada dalam tahapan berkembang 2. Partisipasi perempuan dalam perangkat kelurahan 21%-30%
3. Perempuan sebagai anggota Badan Musyawarah Kalurahan 21%-30%
4. Ada alokasi anggaran untuk pemberdayaan perempuan, perempuan, perlindungan perempuan, remaja, anak lansia, difabel serta pengendalian penduduk sampai dengan 20%
Tahapan Pembentukan Desa Prima
5. Tersedia data terpilah berdasarkan jenis kelamin dan kategori usia yang di update secara reguler
Adapun untuk tahapan penumbuhan, sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan penumbuhan Desa Prima apabila desa tersebut melaksanakan Pemenuhan dan Perlindungan Hak anak, melaksanakan Upaya Perlindungan Perempuan & anak, melaksanakan Perlindungan terhadap Perempuan, memiliki Satuan tugas perlindungan perempuan dan anak dan melakukan Pengembangan lingkungan ramah anak.
Adapun untuk tahapan penumbuhan, sebuah desa dapat dikategorikan dalam tahapan penumbuhan Desa Prima dalam aspek Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak apabila:
1. Terdapat kegiatan pemenuhan dan perlindungan Hak anak mencakup 3 kluster
2. Memiliki FPKK dan satgas PPA, Peraturan Kalurahan, Kegiatan dan Anggaran untuk upaya PPA
3. Memiliki peraturan desa tentang Desa Ramah Anak, namun baru sebagian dilaksanakan
Dalam konteks pengendalian penduduk, ada beberapa aspek agar sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan penumbuhan Desa Prima. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah Unit Kepesertaan keluarga ber KB Modern, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) dan keberadaan Pusat Data Kependudukan.
Adapun untuk tahapan penumbuhan bidang pengendalian penduduk, sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan penumbuhan desa prima apabila:
1. Terdapat unit KB, Tetapi Tidak ada Alokasi APBDes 2. Terdapat Unit PIK R, Tetapi Tidak ada Alokasi Dana Desa
3. Sudah ada Pusat Data Kependudukan,data lengkap, namun belum dimanfaatkan Dalam konteks kualitas keluarga, ada beberapa aspek agar sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan penumbuhan Desa prima. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah Legalitas keluarga, Konseling Ketahanan Keluarga dan Penguatan Pengasuhan Berbasis Budaya Jawa.
10
Adapun untuk tahapan penumbuhan bidang kualitas keluarga, sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan penumbuhan desa prima apabila:
1. 90%-94% Anak usia < 5 Tahun mempunyai dokumen administrasi kelahiran 2. 90%-94% Kepala Keluarga menikah memiliki dokumen pernikahan 3. Terdapat Unit Konseling Ketahanan Keluarga yang dikelola oleh Desa 4. Ada konselor yang terlatih
5. 50%-74% Lembaga PAUD sudah terlatih pengasuhan berbasis budaya jawa
2.4. PENGEMBANGAN
Setelah Desa prima tersebut berada pada tahapan penumbuhan, tahapan berikutnya adalah pengembangan. Sama halnya dengan tahapan sebelumnya, pada tahapan ini masing-masing bidang atau aspek memiliki gradasi di setiap indikatornya. Gradasi ini menunjukkan ukuran pra syarat yang harus ada dari masing-masing indicator. Berikut adalah gambaran tahapan pengembangan dari masing-masing bidang.
Dalam aspek Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan sebuah desa tersebut merupakan Desa Prima, terdapat partisipasi perempuan dalam perangkat kelurahan, terdapat Perempuan sebagai anggota Badan Musyawarah Kalurahan, memiliki anggaran yang responsive gender dan ketersediaan data pilah di Kelurahan.
Adapun untuk tahapan pengembangan, sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan pengembangan Desa Prima apabila:
1. Kelompok ekonomi produktif (KEP) Prima sudah berada dalam tahapan maju 2. Partisipasi perempuan dalam perangkat kelurahan lebih dari 30%
3. Perempuan sebagai anggota Badan Musyawarah Kalurahan 30%
4. Tersedia data terpilah berdasarkan jenis kelamin dan kategori usia dan dimanfaatkan dalam Analisis Gender di proses perencanaan Kalurahan
Adapun untuk tahapan pengembangan, sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan penumbuhan Desa Prima apabila desa tersebut melaksanakan Pemenuhan dan Perlindungan Hak anak, melaksanakan Upaya Perlindungan Perempuan & anak, melaksanakan Perlindungan terhadap Perempuan, memiliki Satuan tugas perlindungan perempuan dan anak dan melakukan Pengembangan lingkungan ramah anak.
Tahapan Pembentukan Desa Prima
Adapun untuk tahapan pengembangan, sebuah desa dapat dikategorikan dalam tahapan pengembangan desa prima dalam aspek Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak apabila:
1. Terdapat kegiatan pemenuhan dan perlindungan Hak anak mencakup 4-5 kluster 2. Memiliki FPKK dan satgas PPA, Peraturan Kalurahan, Kegiatan, Anggaran dan
terlayaninya korban KTPA termasuk TPPO
3. Memiliki peraturan desa tentang Desa Ramah Anak, dan efektifdilaksanakan
Dalam konteks pengendalian penduduk, ada beberapa aspek agar sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan pengembangan Desa Prima. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah Unit Kepesertaan keluarga ber KB Modern, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) dan keberadaan Pusat Data Kependudukan.
Adapun untuk tahapan pengembangan bidang pengendalian penduduk, sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan pengembanganDesa Prima apabila:
1. Terdapat unit KB dan Alokasi APBDes Unit KB 2. Terdapat unit PIK-R dan Alokasi Dana Desa
3. Sudah ada Pusat Data Kependudukan, data lengkap, sudah dimanfaatkan
Dalam konteks kualitas keluarga, ada beberapa aspek agar sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan pengembangan Desa Prima. Aspek-aspek tersebut antara lain adalah Legalitas keluarga, Konseling Ketahanan Keluarga dan Penguatan Pengasuhan Berbasis Budaya Jawa.
Adapun untuk tahapan pengembangan bidang kualitas keluarga, sebuah Desa dapat dikategorikan dalam tahapan pengembangan Desa Prima apabila:
1. 95%-100 % Anak usia < 5 Tahun mempunyai dokumen administrasi kelahiran 2. 95%-100 % Kepala Keluarga menikah memiliki dokumen pernikahan
3. Terdapat Unit Konseling Ketahanan Keluarga yang dikelola oleh Desa 4. Ada konselor yang terlatih
5. Ada laporan kegiatan konseling ketahanan keluarga
6. 75% - 100% Lembaga PAUD sudah terlatih pengasuhan berbasis budaya Jawa
12
Sebagaimana telah disebutkan pada bab II (dua) bahwa indikator/kriteria yang dikembangkan per bidang akan diberikan skor antara 1-4. Nilai total dari penjumlahan skor indikator di 4 (empat) bidang akan dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori, yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup dan Kurang. Nilai-nilai tersebut lebih lanjut akan dikonversikan dalam pentahapan Desa Prima, yaitu rintisan, pembentukan, penumbuhan dan pengembangan. Proses penilaian tersebut akan menggunakan rubrik agar skor masing-masing bidang dapat diketahui. Proses penilaian ini secara lebih detil akan dijelaskan pada sub bab berikut:
3.1. Pedoman Pengukuran Penilaian
Kategorisasi Desa Prima merupakan indikator keberhasilan program Desa Prima.
Kategorisasi tersebut didasarkan pada pemenuhan nilai indikator di 4 (empat) bidang yang ada. Untuk mendapatkan gambaran pemenuhan nilai indikator yang presisi dari 4 (empat) bidang yang ada maka pada sub bab ini akan diberikan penjelasan terkait pedoman pengukuran penilaian.
Pedoman pengukuran penilaian sebagaimana dimaksud dituangkan dalam rubrik penilaian 4 (empat) bidang. Setiap rubrik akan berisi indikator dari 4 (empat) bidang yang ada dan masing-masing indikator tersebut diberi penilaian 1-4. Berikut di bawah ini adalah rubrik penilaian dari 4 (empat) bidang yang ada:
Penilaian Desa Prima 14
No. Elemen/
Deskriptor
Komponen Penilaian Bukti Yang Harus Dilampirkan Ekonomi Produktif Prima Maju Ekonomi Produktif Prima Berkembang Ekonomi Produktif Prima Tumbuh Ekonomi Produktif Prima
- 1
Terdapat bukti perangkat kelurahan perempuan >
30%
SK Penetapan perangkat kelurahan
4
Terdapat bukti perangkat kelurahan perempuan 21-30%
SK Penetapan perangkat kelurahan
3
Terdapat bukti perangkat kelurahan perempuan 10-20%
SK Penetapan perangkat kelurahan
2
Terdapat bukti perangkat kelurahan perempuan <
10%
SK Penetapan perangkat kelurahan
1 Tabel 3.1. Rubrik Penilaian Bidang Pemberdayaan Perempuan
3 Prosentase
Terdapat bukti bamus kalurahan > 30%
SK Penetapan Bamus Kalurahan
4
Terdapat bukti bamus kalurahan 21-30%
SK Penetapan Bamus Kalurahan
3
Terdapat bukti bamus kalurahan 10-20%
SK Penetapan Bamus Kalurahan
2
Terdapat bukti bamus kalurahan < 10%
SK Penetapan Bamus Kalurahan
1
4 Ketersediaan data pilah di Kalurahan
Tersedia data terpilah berdasarkan jenis kelamin dan kategori usia dan dimanfaatkan dalam Analisis Gender di proses perencanaan Kalurahan
- Data terpilah berdasarkan jenis Analisis Gender di proses
perencanaan Kalurahan
4
Tersedia data terpilah berdasarkan jenis kelamin dan kategori usia yang di update secara regular
- Data terpilah berdasarkan jenis kelamindan kategori usia - Laporan updating
secara regular (Minimal 1 tahun 1 kali)
3
Tersedia data terpilah berdasarkan jenis kelamin dan kategori usia belum terupdate secara reguler
- Data terpilah berdasarkan jenis kelamin dan kategori usia - Laporan updating
secara regular (Haya data
2
tahunan) Belum tersedia data
terpilah berdasarkan jenis kelamin dan kategori usia
- 1
Penilaian Desa Prima 16
Tabel 3.2. Rubrik Penilaian Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak
No. Elemen/
Deskriptor
Komponen Penilaian Bukti Yang Harus Dilampirkan perlindungan Hak anak mencakup 4-5 kluster
Laporan pelaksanaan kegiatan Pemenuhan dan perlindungan Hak anak Mencakup 4-5 kluster
4
Terdapat kegiatan pemenuhan dan perlindungan Hak anak mencakup 3 kluster
Laporan pelaksanaan kegiatan Pemenuhan dan perlindungan Hak anak Mencakup 3 kluster
3
Terdapat kegiatan pemenuhan dan perlindungan Hak anak mencakup 2 kluster
Laporan pelaksanaan kegiatan Pemenuhan dan perlindungan Hak anak Mencakup 2 kluster
2
Terdapat keg iatan pemenuhan dan perlindungan Hak anak mencakup 1 kluster
Laporan pelaksanaan kegiatan Pemenuhan dan perlindungan Hak anak Mencakup 1 kluster
Memiliki FPKK dan satgas PPA, Peraturan
Kalurahan, Kegiatan, Anggaran dan
terlayaninya korban KTPA termasuk TPPO
- Laporan Kegiatan dan Anggaran untuk upaya PPA - Laporan pelayanan
Korban KTPA (termasuk TPPO)
4
- SK FPKK - SK satgas PPA, - Peraturan
Kalurahan terkait PPA
- Laporan Kegiatan dan Anggaran Kalurahan tentang Desa Ramah Anak,dan efektif dilaksanakan
- Peraturan
Kalurahan tentang Desa Ramah Anak - Laporan evaluasi
Desa Ramah Anak
4
Memiliki Peraturan Kalurahan tentang Desa Ramah Anak, namun baru sebagian dilaksanakan
- Peraturan
Kalurahan tentang Desa Ramah Anak - Laporan evaluasi
Desa Ramah Anak
3
Memiliki Peraturan Kalurahan tentang Desa Ramah Anak, namun belum dilaksanakan
Peraturan
Kalurahan tentang Desa Ramah Anak
2
Belum memiliki Peraturan Kalurahan tentang Desa Ramah Anak
- 1
Belum ada pusat data kependudukan
1 Sudah ada Pusat
Data Kependudukan
SK Pembentukan Pusat Data Kependudukan
2 Sudah ada Pusat
Data Kependudukan, data lengkap,
namun belum dimanfaatkan
- SK Pembentukan Pusat Data
Sudah ada Pusat Data Kependudukan data lengkap sudah dimanfaatkan
- SK Pembentukan Pusat Data Kependudukan - Data lengkap - Bukti Pemanfaatan
Data kependudukan
4
Penilaian Desa Prima 18
No. Elemen/Deskriptor Komponen Penilaian
Bukti Yang Harus Dilampirkan
Angka Penilaian 1 Unit
Kepesertaan keluarga ber KB Modern
Terdapat unit KB dan Alokasi UNIT KB dan Dana
APBDes
- SK Pembentukan Unit KB
Terdapat unit KB, Tetapi Tidak ada Alokasi APBDes
- SK Pembentukan Unit KB
- Laporan kegiatan
3
Tidak ada unit KB tetapi ada Alokasi APBDes
- Laporan kegiatan 2
Tidak ada unit KB
Terdapat unit PIK -R Tegak
SK Unit PIK-R 3
Terdapat unit PIK -R Tumbuh
SK Unit PIK-R 2
Tidak Mempunyai Unit PIK-R
SK Unit PIK-R 1
No. Elemen/
Deskriptor
Komponen Penilaian Bukti Yang Harus Dilampirkan
5 Tahun mempunyai dokumen administrasi
- Laporan dokumen administrasi kelahiran anak usia < 5 Tahun (95%-100%)
- Laporan dokumen pernikahan keluarga
- Laporan dokumen administrasi kelahiran anak usia < 5 Tahun (90%-94%)
- Laporan dokumen pernikahan keluarga (90%-94%)
3
- 86%-89% Anak usia <
5 Tahun mempunyai dokumen administrasi
- Laporan dokumen administrasi kelahiran anak usia < 5 Tahun (86%-89%)
- Laporan dokumen pernikahan keluarga
- <85% Kepala Keluarga menikah memiliki dokumen pernikahan
- Laporan dokumen administrasi kelahiran anak usia < 5 Tahun (<85%)
- Laporan dokumen pernikahan keluarga
- Terdapat Unit Konseling Ketahanan Keluarga yang dikelola oleh Desa - Ada konselor yang
terlatih
- Ada laporan kegiatan konseling ketahanan keluarga
- SK Unit Konseling - Surat Tugas Konselor - Laporan Kegiatan
Konseling
4 Tabel 3.4. Rubrik Penilaian Bidang Kualitas Keluarga
Penilaian Desa Prima 20
- Terdapat Unit Konseling Ketahanan Keluarga yang dikelola oleh Desa - Ada konselor belum
terlatih
SK Unit Konseling 2
Belum terbentuk Unit Konseling PAUD sudah terlatih pengasuhan berbasis budaya jawa
Laporan kegiatan Lembaga PAUD sudah terlatih pengasuhan berbasis budaya jawa dan kearifan lokal sebanyak 75%-100%
4
50%-74% Lembaga PAUD sudah terlatih pengasuhan berbasis budaya jawa
Laporan Kegiatan Lembaga PAUD sudah terlatih pengasuhan berbasis budaya jawa dan kearifan lokal sebanyak 50%-74%
3
25%-49% Lembaga PAUD sudah terlatih pengasuhan berbasis budaya jawa
Laporan Kegiatan Lembaga PAUD sudah terlatih pengasuhan berbasis budaya jawa dan kearifan lokal sebanyak 25%-49%
2
<25% Lembaga PAUD sudah terlatih pengasuhan berbasis budaya jawa
Laporan Kegiatan
Laporan Kegiatan