• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Hasil Belajar Matematika dan Faktor-faktor

4. Pengertian Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar adalah gabungan dari dua makna kata, yaitu “hasil” dan “belajar”.

Hasil belajar dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : (1) Dampak pengajaran yaitu hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka rapor, angka dalam ijasah, atau kemampuan meloncat setelah latihan. (2) Dampak pengiring, yaitu terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar.29

Sedangkan menurut Martini mengatakan bahwa: “Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh dan dimiliki oleh siswa setelah melibatkan masalah-masalah yang ada hubungannya dengan materi pelajaran yang diberikan siswa sebagai objek yang dibelajarkan dalam arti luas yaitu belajar dengan optimalisasi potensi subjektif yang

29

Musafira, Skripsi: Peningkatan Hasil Belajar Matematika dengan Menggunakan Metode

SQ3R pada siswa Kelas XI IPA 1 MAN 1 Watampone Kabupaten Bone (Makassar: UIN Alauddin

dimiliki sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam proses belajar mengajar, di mana selalu diharapkan agar mencapai hasil belajar yang optimal dalam mata pelajaran atau bidang studi tertentu. Seringkali hasil belajar yang dicapai dalam bidang studi tertentu disebut prestasi belajar siswa dalam bidang studi itu”.30

Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.31

Pendapat lain dipaparkan oleh Bloom dalam Nana Sudjana, adalah hasil belajar diartikan sebagai “terjadinya perubahan pada diri siswa ditinjau dari tiga aspek yaitu: kognitif, afektif dan pisikomotorik siswa”.32

Klien mengemukakan perubahan bahwa yang merupakan hasil belajar adalah sebagai proses dari pengalaman yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat tetap, dalam pengertian tidak termasuk perubahan perilaku akibat proses kematangan. Perubahan perilaku karena proses pematangan fungsi tubuh bukan merupakan hasil

30Waode Indiana, Skripsi: Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pada Siswa Kelas XI-IPS 2 SMA Negeri 5 Makassar (Makassar, 2006), h. 7.

31

Indra Munawar, Hasil Belajar Pengertian dan Defenisi (Diakses dari internet http://tips-belajar-internet.blogspot.com/2009/08 hasil belajar pengertian dan defenisi), h. 250 – 251.

dari proses belajar, karena perubahan tersebut merupakan akibat langsung dari perkembangan dan pertumbuhan fisik yang bersifat alamiah.33

Berdasarkan pengertian hasil dan belajar di atas, maka dapat dipahami makna dari hasil dan belajar, sehingga hasil belajar dapat diartikan sebagai suatu kemampuan yang menyatakan sejauh mana tujuan pengajaran yang telah dicapai oleh siswa khususnya mata pelajaran matematika melalui pengalaman yang telah diberikan oleh guru atau pengajar. “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh oleh siswa setelah melalui kegiatan belajar”.34

Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan yang menyatakan sejauh mana tujuan pembelajaran yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar matematika melalui penerapan strategi Settled Starts.

Hasil belajar adalah sesuatu yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Proses belajar yang dialami oleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan di bidang pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap.

Hasil belajar merupakan suatu ukuran berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam proses pembelajaran. Hasil belajar tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan belajar.

Abdurrahman mengemukakan bahwa:“Hasil belajar adalah prestasi actual yang ditampilkan oleh anak, hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha (perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh

33

Musafira, op. cit., h. 9.

34 Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Cet. II, Jakarta : Depdikbud, 1996), h. 10.

anak”.35Dengan berbagai definisi yang dipaparkan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah tingkat keberhasilan dalam menguasai bahan pelajaran setelah memperoleh pengalaman dalam kurun waktu tertentu yang akan diperlihatkan melalui skor yang diperoleh dalam tes hasil belajar.

Jika dikaitkan dengan belajar matematika maka hasil belajar terjadi karena evaluasi yang dilakukan guru dalam mempelajari matematika. Agar dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran maka perlu dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai hasil belajar.

Selain itu, Brunner mengadakan pengamatan ke sekolah-sekolah dari hasil pengamatan tersebut diperoleh beberapa kesimpulan yang melahirkan dalil-dalil. Diantara dalil-dalil tersebut adalah dalil penyusunan (construction Theorem). Dalil ini menyatakan bahwa:

Jika anak ingin mempunyai kemapuan dalam menguasai konsep, teorema, defenisi dan semacamnya, anak harus dilatih untuk penyusunan representatifnya, anak-anak harus melakukannya sendiri. Apabila dalam proses perumusan dan penyusunan ide-ide tersebut disertai benda-benda kongkrit, maka akan lebih mudah mengingat ide-ide yang dipelajari itu. Dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya dalam tahap awal pemahaman konsep juga diperlukan aktivitas-aktivitas kongkrit yang mengantar anak pada pengertian konsep.36

Setelah memahami hakikat matematika maka diharapkan siswa tertarik untuk belajar matematika sehingga memperoleh hasil belajar yang bagus. Bagus tidaknya hasil belajar siswa dapat diketahui dengan cara memberikan evaluasi hasil belajar.

35 Ibid., h. 40

Dalam melakukan evaluasi hasil belajar yang dijadikan sasaran adalah taksonomi Bloom.

Taksonomi ini pada dasarnya adalah taksonomi tujuan pendidikan, yang menggunakan pendekatan psikologi, yakni pada dimensi psikologi apa yang berubah pada peserta didik setelah ia memperoleh pendidikan itu. Taksonomi ini dikenal secara populer dengan taksonomi Bloom’s, karena nama pencetus ide ini adalah Benjamin S. Bloom, walaupun tidak semua domain di kembangkan olehnya. Bloom’s membagi tujuan belajar pada 3 domain, yaitu:

a. Cognitive domain (Kognitif) b. Affective domain (Afektif)

c. Psycho-motor domain (Psikomotorik)37

Taksonomi di atas membantu kita dalam menentukan aspek yang akan dinilai sehingga seorang guru dengan mudah dapat menentukan tes yang cocok untuk mengukur aspek yang akan dinilai.

Prestasi belajar matematika merupakan puncak proses belajar, prestasi belajar tersebut karena evaluasi guru, untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami dan menerapkan konsep-konsep matematika setelah mengikuti proses belajar mengajar.

37

M. chabib thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Cet.V, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2003) h. 27

Sedangkan hasil belajar matematika adalah sesuatu yang dicapai melalui proses belajar matematika atau dengan kata lain belajar matematika diperlukan adanya keterlibatan mental dalam mengkaji hubungan-hubungan antara struktur-struktur dari matematika sehingga diperoleh pengetahuan sebagai hasil belajar matematika yang dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.

Dokumen terkait