• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORETIS

C. Hasil Belajar Siswa

1. Pengertian Hasil Belajar Siswa

Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Belajar adalah aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. Perubahan itu diperoleh melalui usaha (bukan karena kematangan). Menetap dalam waktu yang relatif lama dan merupakan hasil pengalaman.79

Hasil belajar sering kali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukuran menggunakan alat evaluasi yang baik dan memenuhi syarat. Pengukuran demikian dimungkinkan karena pengukuran merupakan kegiatan ilmiah yang dapat diterapkan pada berbagai bidang termasuk pendidikan.

Hasil belajar dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya,

yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu

77

Milan Rianto, Pengelolaan Kelas Model Pakem (Jakarta: Dirjen PMPTK, 2007), h. 1. 78

A. Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009), h. 136. 79

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Cet. Ke 3 (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. 39.

51

perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan mengubah bahan (raw materials) menjadi barang jadi (finished goods). Hal yang sama berlaku untuk memberikan batasan bagi istilah hasil panen, hasil penjualan, hasil pembangunan, termasuk hasil belajar. Dalam siklus input-proses-hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat perubahan oleh proses. Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami belajar siswa berubah perilakunya dibanding sebelumnya.80

Secara bahasa hasil belajar terdiri dari dua kata, yaitu hasil dan belajar, hasil dapat diartikan suatu yang telah dicapai (dilakukan atau dikerjakan),81 sedangkan belajar adalah sebuah proses dalam pelaksanaan belajar di mana akan terlihat apa yang terjadi semasa anak mengalami pengalaman edukatif untuik mencapai suati tujuan.82 Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses yang mengharapkan adanya mencapai perubahan, prubahan sebagai hasil dari suatu proses belajar dapat diperlihatkan dalam berbagai bentuk seperti bertambahnya pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, keterampilan serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada setiap individu yang melakukan kegiatan pembelajaran.83 Pengertian lain dikatakan Hadari bahwa hasil belajar merupakan gambaran kualitas pencapaian belajar yang telah ditetapkan, atau ukuran derajat penguasaan siswa atas materi yang diajarkan yang dinyatakan dalam angka-angka atau kualitas tertentu yang menggambarkan tingkat tertentu.84 Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang diperoleh individu setelah proses pembelajaran berakhir yang dapat memberikan perubahan tingkahlaku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga jadi lebih baik dari sebelumnya. Menurut Zakiah Drajat hasil belajar dinyatakan dalam bentuk tingkah laku, dan bentuk tingkah laku itu dinyatakan

80

Ibid., h. 44. 81

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), h. 87. 82

Ibid., h. 102. 83

Trianto, Mendesain, h. 9. 84

52

dalam perumusan tujuan intruksional.85 Menurut Syamsul Bahri Djamarah bahwasannya tujuan pembelajaran merupakan hasil yang akan dicapai melalui proses belajar, lebih lanjut lagi samsul menyatakan bahwa hasil belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemampuan siswa setelah melalui aktivitas belajar.86

Selanjutnya hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan pelajaran yang telah diajarkan. Menurut Dimyati dan Mudjiono hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindakan mengajar. Dari guru, tindakan belajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, dari siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.87

Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan pengembangan ke arah yang lebih baik lagi dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, sikap yang kurang sopan menjadi sopan, dan dari tidak bisa menjadi bisa.88

Tujuan pendidikan direncanakan untuk dapat dicapai dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Tujuan pendidikan bersifat ideal, sedang hasil belajar bersifat aktual. Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan pendidikan, sehingga hasil belajar yang diukur sangat tergantung kepada tujuan pendidikannya.

Hasil belajar perlu dievaluasi. Evaluasi dimaksudkan sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses belajar mengajar telah berlangsung efektif untuk memperoleh hasil belajar. Belajar dalam arti luas adalah semua persentuhan pribadi dengan lingkungan yang menimbulkan perubahan perilaku. Pengajaran adalah usaha yang memberi

85

Zakiah Drajat, Metodik Khusus Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), h. 13. 86

Syamsul Bahri Djamarah, Hasil Belajar dan Kompetensi Guru (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), h. 34.

87

Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 3. 88

53

kesempatam agar proses belajar terjadi dalam diri siswa. Oleh karena belajar dapat terjadi ketika pribadi bersentuhan dengan lingkungan maka pembelajaran terhadap siswa tidak hanya dilakukan disekolah, sebab duna adalah lingkungan belajar yang memungkinkan perubahan perilaku.89

Dengan demikian kualitas hasil belajar merupakan suatu prestasi yang diperoleh seseorang berdasarkan hasil usahanya sendiri dalam belajar. Kualitas hasil belajar siswa akan meningkat apabila siswa tersebut berupaya keras untuk melakukankearah yang lebih baik, yaitu dengan cara belajar sungguh-sungguh, karena dalam Alquran sudah jelas dikatakan, Allah tidak akan merubah suatu kaum kecuali kaum tersebut yang merubahnya. Sebagaimana firmn Allah dalam surat Ar-ra‟du ayat 11:

                                                

Artinya, “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.90 Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan91 yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi

mereka selain Dia”.92

Menurut M. Quraish Shihab, ayat di atas menekankan bahwa perubahan yang dilakukan oleh Allah haruslah didahului oleh perubahan yang dilakukan oleh masyarakat menyangkut sisi dalam mereka. Tanpa perubahan ini, mustahil akan terjadi perubahan sosial. Karena itu, boleh saja terjadi perubahan penguasa atau

89

Purwanto, Evaluasi, h. 47. 90

Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya, dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah.

91

Tuhan tidak akan merubah Keadaan mereka, selama mereka tidak merubah sebab-sebab kemunduran mereka.

92

54

sistem, tetapi jika sisi dalam masyarakat tidak berubah, keadaan akan tetap bertahan sebagaimana sediakala. Jika demikian sekali lagi perlu ditegaskan bahwa dalam Alquran yang paling pokok guna keberhasilan perubahan sosial adalah perubahan sisi dalam manusia, karena sisi dalam manusialah yang melahirkan aktivitas, baik positif maupun negatif, dan bentuk, sifat, serta corak aktivitas itulah yang mewarnai keadaan masyarakat apakah positif atau negatif.93

Berdasarkan penjelasan di atas, sangat jelas bahwa hasil belajar siswa selain dari faktor guru itu sendiri yang mampu menguasai kegiatan pembelajaran dengan berbagai metode yang ada, faktor dari dalam siswa itu juga akan menentukan keberhasilan siswa itu sendiri. Oleh karena itu, seorang guru harus mampu memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran agar apa yang diharapkan dapat tercapai, dan nilai hasil belajar pun akan jauh lebih baik lagi.

Dokumen terkait