• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Tema

BAB 6 HASIL PERANCANGAN

3.2. Pengertian Tema

Tema yang digunakan adalah Arsitektur Realisme. Arsitektur Realisme berasal dari kata Arsitektur dan Realisme.

3.2.1. Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia beradab23.

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, lansekap, hingga ke level mikro yaitu dsain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut24

3.2.2. Realisme

3.2.2.1. Sejarah Muncul dan Berkembangnya Realisme

Pembahasan realisme dalam seni rupa mengacu kepada gerakan kebudayaan yang bermula di Perancis pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang       

23Encyclopedia Britannice, www. Tripod.com 

24 

ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India. Realisme menjadi terkenal dalam bidang seni di Perancis sebagai reaksi terhadap paham Romantisme, yang berusaha untuk menyampaikan visi jujur. Realisme muncul paska revolusi yang menggulingkan monarki Louis-Philippe dan berkembang selama periode Kekaisaran Kedua di bawah Napoleon III. Pada saat itu masyarakat Perancis berjuang untuk reformasi demokratis, dimana gerakan realis mendemokratisasi seni yang diwujudkan dengan menggambarkan subjek modern diambil dari kehidupan sehari-hari kelas pekerja. Menolak klasisisme ideal seni, tema-tema eksotik, dan Romantisisme tanpa beautifikasi yang dikenal dengan “ornament is crime”, Realisme

didasarkan pada pengamatan langsung dari dunia modern. Sesuai dengan pernyataan Gustave Courbet di 1861 bahwa "lukisan adalah seni dasar dan hanya dapat terdiri dalam representasi hal-hal yang nyata dan ada," Realis sering dicatat secara detail dengan apa adanya., hal ini terkait dalam literatur naturalis Émile Zola, Honoré de Balzac, dan Gustave Flaubert. 25

Setelah berkembang dalam gerakan kebudayaan, gerakan realis juga berkembang di dunia seni rupa, sastra, sinema dan arsitektur. Ideologi Realisme adalah harus menggambarkan "segala sesuatu sebagaimana yang sebenarnya, dalam arti menggambarkan secara obyektif dan konkret rincian diamati dari kehidupan yang sebenarnya".26

Ide realis merupakan sesuatu yang penting di Eropa karena banyak orang yang mencari pendekatan yang lebih idealis dengan konsep mengamati lingkungan, dan realisme lahir dari hal ini. Dalam realisme mengadopsi hal- hal yang nyata dan konkret, dalam aliran realisme mengabaikan gambar dengan harapan dari hasil pemikiran, karena konsep-konsep ini terlalu abstrak. Hal ini ditinggalkan karena keabstrakkan dalam seni menghasilkan seni yang terasa hambar dan membosankan.

Secara khusus, pelukis realis berkembang di tempat yang tidak banyak dipengaruhi oleh agama. Realisme sangat dipengaruhi Eropa modern karena       

25 http://www.metmuseum.org/TOAH/HD/rlsm/hd_rlsm.htm  26 http://www.goodessaywords.com/2010/02/history-of-realism.html 

GALERI SENI LUKIS MEDAN ARSITEKTUR REALISME

AGUS MUSTIKA 55

070406028

 

memungkinkan individu untuk menghilangkan pengaruh abstrak dari kehidupan mereka dan terlihat lebih realistis di masa sekarang. 27

3.2.2.2. Pengertian Realisme

Dilihat dari asal kata yang membentuknya, Realisme dapat diartikan sebagai berikut, Realisme berasal dari kata ‘real’ dan kemudian ditambah dengan sufiks

isme’. Kata real sendiri memiliki arti dunia nyata.28

Sufiks isme’ berasal dari Yunani -ismos, Latin -ismus, Perancis Kuna -isme, dan

Inggris -ism. Akhiran ini menandakan suatu paham atau ajaran atau

kepercayaan.29

Jadi berdasarkan asal katanya, realisme adalah suatu paham atau aliran yang bersifat nyata.

Dalam bidang seni, Realisme adalah aliran seni yang berusaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu.

Seniman realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek, untuk mencapai tujuan Verisimilitude (sangat hidup). Perupa realis cenderung mengabaikan drama-drama teatrikal, subjek-subjek yang tampil dalam ruang yang terlalu luas, dan bentuk-bentuk klasik lainnya yang telah lebih dahulu populer saat itu.

Dalam pengertian lebih luas, usaha realisme akan selalu terjadi setiap kali perupa berusaha mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat. Sebagai contoh, pelukis foto di zaman renaisans, Giotto bisa dikategorikan sebagai perupa dengan karya realis, karena karyanya telah lebih baik meniru

       27 http://www.helium.com/items/118953-the-history-of-realism  28 http://www.artikata.com/arti-150084-real+world.php 29 http://id.wikipedia.org/wiki/Isme 

penampilan fisik dan volume benda daripada yang telah diusahakan sejak zaman Gothic.

Kejujuran dalam menampilkan setiap detail objek terlihat pula dari karya- karya Rembrandt yang dikenal sebagai salah satu perupa realis terbaik. Kemudian pada abad 19, sebuah kelompok di Perancis yang dikenal dengan nama Barbizon School memusatkan pengamatan lebih dekat kepada alam, yag kemudian membuka jalan bagi berkembangnya impresionisme. Di Inggris, kelompok Pre-Raphaelite Brotherhood menolak idealisme pengikut Raphael yang kemudian membawa kepada pendekatan yang lebih intens terhadap realisme.

Teknik Trompe l'oeil, adalah teknik seni rupa yang secara ekstrim

memperlihatkan usaha perupa untuk menghadirkan konsep realisme. Daftar pelukis realisme terkenal:

* Karl Briullov * Ford Madox Brown

* Jean Baptiste Siméon Chardin * Camille Corot * Gustave Courbet * Honoré Daumier * Edgar Degas * Thomas Eakins * Nikolai Ge * Aleksander Gierymski

* William Harnett (spesialis trompe l'oeil) * Louis Le Nain

* Édouard Manet * Jean-François Millet * Ilya Yefimovich Repin30

      

GALERI SENI LUKIS MEDAN ARSITEKTUR REALISME

AGUS MUSTIKA 57

070406028

 

Berikut adalah contoh lukisan yang berkonsep Realisme yang berjudul menuai padi

Gambar 38. Contoh lukisan berkonsep Realisme

Jadi, Arsitektur Realisme adalah suatu paham atau aliran yang digunakan dalam merancang yang menampilkan kejujuran (apa adanya), tanpa harus dipercantik (beautifikasi) dan bersifat fungsional. Dimana dalam Arsitektur

Realisme ini kesederhanaan menunjukkan keindahan.

Aliran Realisme berhubungan dengan paham Fungsionalisme yang dasarnya adalah Rasionalisme yang menunjukkan keminimalisan (apa adanya, tanpa harus dipercantik) seperti prinsip Zen yang masuk ke Jepang.

Dalam paradigma arsitektur terdapat semboyan-semboyan yang merupakan dasar falsafah dari karya-karya arsitek yang berkaitan dengan Arsitektur Realisme, diantaranya:

- Form follow function, semboyan ini dicetuskan oleh Louis Sulivan yang

mendefenisikan arsitektur merupakan analog dengan bentuk alam. Bentuk merupakan turunan dari fungsi yang berarti fungsilah yang menciptakan dan mengorganisir bentuk. Bagi Sulivan, fungsi bukanlah suatu program bangunan yang mati, melainkan kehendak hidup yang mendiami subtansi.31

- Less is more, semboyang yang dicetuskan oleh Ludwing Mies van der Rohe

yang intinya adalah bentuk yang paling sederhana. Arsitektur berakar pada pertimbangan-pertimbangan estetika yang esensial, namun arsitektur dapat       

menembus segala tingkatan derajat nilai sampai mencapai lingkungan tertinggi eksistensi spiritual, kedalaman khasanah seni murni. 32

- Machine to living in, semboyan ini dicetuskan oleh Le Courbusier yang

artinya rumah adalah mesin. Semboyan ini memiliki aspek yang positif yaitu kesadaran bahwa dunia bangunan pun efeisien, rendemen, ekonomi, harus dicapai semaksimum mungkin seperti dalam perekayasaan setiap mesin.

Berikut adalah pengertian keindahan menurut Socrates, Plato dan Aristoteles33 - Menurut Socrates dan Plato, keindahan itu apa yang ada di dalam

pemikiran. Keindahan itu berbeda dengan fakta dan aktualisasi yang ada sebab apa yang ada/ dilihat itu tidak selalu cocok, dipahami, dan disetujui oleh pemikiran dan perasaan orang.

- Menurut Aristoteles, keindahan itu apa yang dilihat secara langsung/ nyata (apa adanya) yang bertujuan agar tidak dipersoalkan sebagai masalah dari orang ke orang. Menurut Aristoteles, keindahan itu sebuah fakta yang terlihat apa adanya.

Dokumen terkait