• Tidak ada hasil yang ditemukan

RIWAYAT HIDUP

A. Pengertian Kemampuan

Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berpikir, semakin tinggi kemampuan berbahasa seseorang, semakin tinggi pula kemampuan berpikirnya; makin teratur bahasa seseorang, makin teratur pula cara berpikirnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seseorang tidak mungkin menjadi intelektual tanpa menguasai bahasa. Seorang intelektual pasti berpikir, dan proses berpikir memerlukan bahasa (Finoza, 2007:3).

Kemampuan adalah kesanggupan untuk mengingat, artinya dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada siswa berarti ada suatu indikasi bahwa siswa tersebut mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu yang diamatinya (Ahmadi, 1998:70).

Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, atau keterampilan yang dimiliki seseorang (Poerwadarminta, 1986:628). Pendapat lain menyatakan bahwa kemampuan adalah pengetahuan yang bersifat abstrak dan bersifat tidak sadar (Kridalaksana, 2001:105).

Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997, ) menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan. Secara sederhana, menulis adalah menurunkan lambang-lambang grafis yang menggambarkan yang dipahami seseorang sehingga

8

orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut kalau mereka memahami bahasa dan lambang grafis itu (Tarigan, 1994:21). Selanjutnya berita adalah kabar atau informasi yang disampaikan kepada khalayak ramai (Wahono, 2007:2).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa akan mampu menulis sebuah teks berita jika memiliki kemampuan berbahasa yang baik sehingga sanggup menuangkan pikirannya ke dalam sebuah tulisan, khususnya menulis teks berita.

B. Menulis

Manulis pada umumnya merupakan suatu pertukangan, artinya dia dapat dipelajari. Jadi janganlah beranggapan orang harus mempunyai bakat alam dahulu, sebelum dia mampu menulis (Anwar, 1984:124). Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur (Tarigan, 1994:4).

Dalam menulis, diperlukan adanya suatu bentuk ekspresi gagasan yang berkesinambungan dan memunyai urutan logis dengan menggunakan kosa kata dan tatabahasa tertentu atau kaidah bahasa yang digunakan sehingga dapat menggambarkan atau dapat menyajikan informasi yang diekspresikan secara jelas. Itulah sebabnya untuk terampil menulis diperlukan latihan dan praktik yang terus-menerus dan teratur.

9

1. Pengertian Menulis

Menulis merupakan kegiatan menuangkan gagasan, pikiran, perasaan, dan pengalaman melalui bahasa tulis (Depdiknas, 2003:6). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan. Secara sederhana, menulis adalah menurunkan lambang-lambang grafis yang menggambarkan yang dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut kalau mereka memahami bahasa dan lambang grafis tadi (Lado dalam Tarigan, 1994:21). Dalam arti luas, menulis bukan sekadar menggambar huruf-huruf, tetapi ada pesan yang dibawa oleh penulis melalui gambar-gambar huruf tersebut. Menulis dalam hal ini merupakan ekspresi pikiran, gagasan, pendapat, pengalaman, yang disusun secara logis dan sistematis. Keterampilan menulis yang dimiliki siswa tidaklah diperoleh atau dihasilkan dari sesuatu yang datang begitu saja, tetapi keterampilan menulis dihasilkan dari proses belajar (Tarigan, 1994:9).

2. Tujuan Menulis

Setiap tulisan memiliki tujuan. Tujuan tersebut, antara lain memberitahukan atau menginformasikan, meyakinkan, dan mengungkapkan perasaan dan emosi (Tarigan, 1994:26). Dalam hal lain, tujuan menulis diklasifikasikan seperti berikut.

1. Penugasan (assignment purpose). Kegiatan menulis ini dilakukan karena ditugaskan menulis sesuatu, bukan atas kemauan sendiri.

2. Altruistik (altruistic purpose). Kegiatan menulis dengan tujuan menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan pembaca, ingin

10

menolong pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

3. Persuasif (persuasive purpose). Tulisan bertujuan meyakinkan pembaca akan kebenaran akan gagasan yang diutarakan.

4. Penerangan (informational purpose). Tulisan ini bertujuan memberikan informasi atau keterangan/penerangan kepada pembaca.

5. Pernyataan Diri (self ekspresive purpose). Tulisan ini bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada pembaca. 6. Kreatif (creative purpose). Tujuan ini erat kaitannya dengan tujuan

pernyataan diri. Namun, keinginan kreatif di sini melebihi pernyataan diri dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik, seni ideal, atau seni idaman. Tulisan ini juga bertujuan mencapai nilai artistik atau nilai-nilai kesenian.

7. Pemecahan Masalah (problem solving purpose). Dalam tulisan seperti ini, penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan, menjelajahi, serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh pembaca.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka tujuan menulis dalam penelitian ini, yaitu siswa ditugasi menulis sebuah teks berita berdasarkan realitas sekolah yang dilakukan berdasarkan pengamatan langsung. Tulisan teks berita tersebut diharapkan dapat meyakinkan pembaca akan kebenaran akan gagasan yang

11

diutarakan dan bertujuan memberikan informasi atau keterangan/penerangan kepada pembaca.

3. Manfaat Menulis

Agar kita terdorong ingin menulis, sebaiknya kita mengetahui manfaat menulis tersebut. Beberapa manfaat menulis, antara lain seperti terurai berikut.

1. Mengetahui kemampuan dan potensi diri serta pengetahuan tentang topik yang dipilih. Dengan mengembangkan topik itu, maka terpaksa berpikir, menggali pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan di bawah sadar. 2. Dengan mengembangkan beberapa gagasan penulis terpaksa bernalar,

menghubung-hubungkan serta membandingkan fakta-fakta yang mungkin tidak kita lakukan kalau tidak menulis.

3. Lebih banyak menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis. Dengan demikian, kegiatan menulis memperluas wawasan, baik secara teoritis maupun mengenai fakta-fakta yang berhubungan.

4. Menulis berarti mengorganisasi gagasan secara sistematik serta mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian, permasalahan semula yang masih samar menjadi lebih luas.

5. Melalui tulisan dapat menjadi peninjau dan penilai gagasan secara lebih objektif.

6. Lebih muda memecahkan masalah dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih konkret.

12

7. Dengan menulis kita aktif berpikir sehingga kita dapat menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekadar penyadap informasi.

8. Kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berpikir dan berbahasa secara tertib (Akhadiah, 1988:2).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya karena keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa memunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia dan peserta didik sehingga sangat bermanfaat bagi kehidupan..

4. Fungsi Menulis

Berbicara tentang fungsi menulis tidak lepas dari fungsi bahasa karena bahasa merupakan media untuk keterampilan menulis. Fungsi bahasa ada dua, sebagai berikut..

1. Individual, yaitu untuk melahirkan perasaan, pikiran atau kemauan kepada orang lain dalam rangka kepentingan pribadi atau umum, dan

2. Masyarakat, yaitu untuk berkomunikasi dan mewujudkan sifat kontrol sosial; mewujudkan kerjasama antarmanusia.

Berdasarkan perkembangannya, secara garis besar fungsi bahasa adalah sebagai berikut.

1. Menyatakan ekspresi diri. 2. Alat komunikasi.

13

4. Sebagai alat mengadakan kontrol sosial. 5. Untuk berpikir (Keraf, 1980:3).

Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir. Juga memperdalam daya tangkap, memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, menyusun urutan bagi pengalaman, sehingga secara singkat dapat disimpulkan bahwa belajar menulis adalah belajar berpikir dalam/dengan cara tertentu (D’ Angelo dalam Tarigan, 1994:22).

Dokumen terkait