• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III: PERKEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH DASAR DI

2. Pengertian kompetensi dan Kurikulum Berbasis

Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Mc Ashan menyatakan bahwa kompetensi “… is a knowledge, skills, and

abilities or capabilities that a person achieves, which become part of his or her being to the exent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and psychomotor behaviors”. Kompetensi dapat

diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor dengan baik.

Gordon menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi, diantaranya:

a. Pengetahuan (knowledge), yaitu kesadaran dalam bidang kognitif.

b. Pemahaman (understanding), yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu.

c. Kemampuan (skill), adalah sesuatu yang dimiliki oleh individu untuk melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

d. Nilai (value), suatu standar perilaku yang diyakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang.

e. Sikap (attitude), perasaan atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.

f. Minat (interest), kecenderungan seseorang untuk melakukan perbuatan.11 Berdasarkan pengertian kompetensi di atas, Kurikulum Berbasis Kompetensi dapat diartikan sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KBK diarahkan untuk mengambangkan pengetahuan, pemahaman, kemapuan,nilai , sikap, dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tangggung jawab.

KBK memfokuskan pada perolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa, sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Kegiatan pembelajaran perlu diarahkan untuk membantu peserta didik menguasai sekurang-kurangnya tingkat kompetensi minimal, agar mereka dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Sesuai dengan konsep belajar tuntas dan pengembangan bakat, setiap peserta didik harus diberi kesempatan untuk mencapai tujuan sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar masing-masing. KBK menuntut guru yang berkualitas dan professional untuk melakukan kerjasama dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. Meskipun demikian, konsep ini

11

Mulyasa. E. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan

tentu saja tidak dapat digunakan sebagai resep untuk memecahkan semua masalah pendidikan, namun dapat memberi sumbangan yang cukup signifikan terhadap perbaikan pendidikan.

Terdapat tiga landasan teoristis yang mendasari kurikulum berbasis kompetensi. Pertama, adanya pergeseran dari pembelajaran kelompok ke arah pembelajaran individual. Dalam pembelajaran individual setiap peserta didik dapat belajar sesuai dengan cara dan kemampuan masing-masing, serta tidak bergantung pada orang lain. Untuk itu, diperlukan pengaturan kelas yang fleksibel, baik sarana maupun waktu, karena dimungkinkan peserta didik belajar dengan kecepatan yang berbeda, penggunaan alat yang berbeda, serta mempelajari materi ajar yang berbeda pula.

Kedua, pengembangan konsep belajar tuntas (mastery learning) atau belajar sebagai penguasaan (learning for mastery) adalah suatu falsafah pembelajaran yang mengatakan bahwa dengan sistem pembelajaran yang mengatakan bahwa dengan sistem pembelajaran yang tepat, semua peserta didik dapat mempelajari sistem pembelajaran yang tepat, semua peserta didik dapat mempelajari semua bahan yang diberikan dengan hasil yang baik.

KBK merupakan suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan kompetensi maupun tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi

tertentu. KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab.12Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) bertujuan untuk memandirikan dan memberdayakan sekolah dalam mengembangkan kompetensi yang disampaikan kepada peserta didik, sesuai dengan kondisi lingkungan.13

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk inovasi kurikulum. Kemunculan KBK seiring dengan munculnya semangat reformasi pendidikan, diawali dengan munculnya kebijakan pemerintah diantaranya lahirnya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, Undang-Undang No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintahan dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom serta lahirnya Tap MPR No. IV/MPR/1999 tentang Arah Kebijakan Pendidikan di Masa Depan.14

Kurikulum Berbasis Kompetensi hanya berlaku sampai tahun 2006 di sekolah-sekolah pada dasarnya merupakan gagasan dari Kurikulum Berbasis Kemampuan Dasar (KBKD) yang memfokuskan pada wujud pertumbuhan dan perkembangan potensi peserta didik. KBK merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh peserta didik, penilaian, kegiatan belajar mengajar,

12 E. Mulyasa, Kurikulum …, hlm.39. 13 Ibid., hlm.10. 14

Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis KBK, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), hal. 11.

dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah.

Sehubungan dengan Kurikulum 2004 yang memfokuskan aspek kompetensi peserta didik, maka prinsip pembelajarannya adalah berpusat pada peserta didik dan menggunakan pendekatan menyeluruh dan kemitraan serta mengutamakan proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Dalam pelaksanaan kurikulum yang memegang peranan penting adalah guru. Guru diibaratkan manusia dibalik senjata kosong yang tidak berpeluru. Oleh karena itu, diperlukan kreativitas guru untuk mengisi senjata itu dan membidiknya dengan cermat dan tepat mengenai sasaran.

Keberhasilan kurikulum lebih banyak ditentukan oleh kualitas dan kompetensi guru. Tujuan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah memandirikan atau memberdayakan sekolah dalam mengembangkan kompetensi yang akan disampaikan kepada peserta didik, sesuai dengan kondisi lingkungan. KBK memberi peluang bagi kepala sekolah, guru, dan peserta didik untuk melakukan inovasi dan improvisasi di sekolah, berkaitan dengan masalah kurikulum, pembelajaran, manajerial, dan lain sebagainya yang tumbuh dari aktivitas, kreativitas, dan profesionalisme yang dimiliki. Tujuan Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk menghadapi perannya dimasa datang dengan mengembangkan sejumlah kecakapan hidup.15

15

Dokumen terkait