• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: KAJIAN TEORETIK

A. Kerangka Teoretik

1) Pengertian Komunikasi Kepemimpinan . 16

16

Simbol dalam komunikasi adalah perwujudan dari bentuk pesan bahasa verbal dan perilaku non-verbal yang makna-maknanya telah disepakati secara bersama dalam proses komunikasi. Manusia diberi kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan simbol. Kemampuan yang sudah menjadi ciri khas manusia ini memiliki proses berupa perubahan data-data hasil pengalaman yang dirasakan oleh indera manusia menjadi simbol-simbol yang dapat diaplikasikan dalam proses komunikasi.

Saat dua atau lebih orang berkomunikasi, komunikator yang telah melemparkan isyarat atau pesan tentu akan membuat komunikannya secara tidak langsung berusaha untuk memaknai pesan tersebut.23 Penggunaan isyarat atau pesan inilah yang menandai adanya proses sosial dalam komunikasi yang terjadi, sehingga komunikasi sering disebut sebagai sarana penyampaian pesan dalam bentuk simbol.

b) Komunikasi Kepemimpinan

1) Pengertian Komunikasi Kepemimpinan Menjadi seorang pemimpin tidak hanya sebatas duduk di kursi yang nyaman dan membiarkan orang-orang yang posisinya berada di bawah untuk melakukan pekerjaan berat sesuai dengan perintah. Semua orang tahu bahwa setiap bawahan pasti akan mengikuti perintah atau instruksi dari pemimpinnya, tetapi tidak banyak orang tahu bahwa kualitas keefektifan penyampaian perintah atau instruksi tersebut

23 Nina Winangsih Syam, Sosiologi Komunikasi (Bandung: Humaniora,

17 juga mempengaruhi kualitas hasil kerja dari bawahan. Agar instruksi yang disampaikan kepada para bawahan dapat diterima dan dimengerti dengan baik, diperlukanlah kemampuan berkomunikasi yang baik pula. Kecakapan seorang pemimpin ditentukan juga dari bagaimana dia berkomunikasi dengan orang lain.

Istilah komunikasi dari segi bahasa berasal dari bahasa Inggris communication yang juga merupakan kosa kata dari bahasa Latin

communicatio yang bersumber dari kata communis yang memiliki arti “sama”. Arti kata

“sama” disini memiliki arti “sama makna”.24

Sedangkan menurut Effendi (1986: 17), komunikasi adalah proses menyampaikan suatu pernyataan (simbol) dari seorang individu ke individu lain sebagai konsekuansi dari adanya hubungan sosial.25 Dengan demikian, yang dinamakan komunikasi adalah sebuah proses yang digunakan seseorang untuk menyampaikan suatu simbol yang dapat berupa ide, gagasan, pernyataan, perasaan, dan lain sebagainya dengan tujuan tertentu, yakni salah satunya untuk memberi pengaruh kepada orang lain untuk bertindak sesuai dengan apa yang dikehendaki.26

Mendengar kata kepemimpinan memang selalu dikaitkan dengan kata dalam bahasa Inggris yaitu leadership, karena memang kata kepemimpinan sendiri adalah kata terjemahan.

24 Onong Uchjana Effendi, ilmu Komunikasi..., hlm. 11

25 Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, hlm. 17

18

Kata leadership memiliki bentuk dasar leader yang berarti ‘pemimpin’ atau ‘pimpinan’.27

Kepemimpinan memiliki definisi yang berubah-ubah selama satu abad terakhir ini. Definisi tertua diperkirakan muncul di tiga dekade awal abad ke-20 yang menekankan pada kontrol penuh dan sentralisasi kekuasaan dengan tema umum tentang dominasi.28 Tentu saja penetapan definisi yang dilakukan oleh ahli-ahli pada masa itu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi aktual seperti masalah politik. Setelah itu, hampir setiap dekade selalu muncul perdebatan karena ketidakcocokan tentang pengertian kepemimpinan. Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai definisi pasti dari kepemimpinan, terdapat empat komponen tetap yang terdapat dalam pengertian kepemimpinan yaitu: kepemimpinan merupakan sebuah proses; kepemimpinan adalah untuk memberikan pengaruh; kepemimpinan terjadi dalam lingkup kelompok; kepemimpinan membutuhkan suatu tujuan bersama.29 Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan berdasarkan komponen tersebut bahwa definisi dari kepemimpinan adalah proses dimana seorang individu memberikan pengaruh kepada individu-individu lain dalam lingkup kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

Kepemimpinan yang efektif seringkali membutuhkan kemampuan yang baik dapat mengantisipasi kemungkinan akan gangguan dalam menyampaikan pesan. Kemampuan

27 Tikno Lensufiie, Leadership untuk Profesional..., hlm. 2

28 Peter G. Northouse, Kepemimpinan:..., hlm. 2

19 komunikasi dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan dinamakan komunikasi kepemimpinan. Menurut Barrett (2014: 7) komunikasi kepemimpinan adalah sebuah proses penyampaian makna yang terkontrol dan terarah, yang digunakan seseorang untuk memberi pengaruh kepada satu orang atau satu kelompok dengan menggunakan berbagai bentuk kecakapan berkomunikasi dan sumber daya mereka untuk terhubung secara positif, mengantisipasi gangguan, dan menciptakan pesan yang bersifat memandu, mengarahkan, memotivasi, atau menginspirasi orang lain untuk bertindak.30

2) Jenis-Jenis Kepemimpinan

Dalam menjalankan proses kepemimpinan, terdapat berbagai macam model, tipe, atau jenis yang dapat digunakan. Jenis-jenis tersebut yang membedakan antara pemimpin satu dengan pemimpin lainnya. Setidaknya ada tujuh pembagian tipologi kepemimpinan sebagai berikut:

(a) Otokratis

Identik dengan kekuasaan absolut, pemimpin melakukan keseluruhan proses penetapan keputusan hanya pada dirinya sendiri (tidak melibatkan partisipasi bawahan). Kecenderungan pemimpin juga untuk selalu memberi pengawasan ekstra ketat disertai pemberian sanksi kepada para bawahan sehingga para bawahan sulit untuk dapat berimprovisasi dalam bekerja.31 Dari

30 Deborah Barrett, Leadership Communication..., hlm. 7

20

sudut pandang bawahan, tipe kepemimpinan ini menyebabkan sikap ketergantungan kepada atasan. Mereka hanya melakukan apa yang diperintahkan saja, tanpa dapat memberi pendapat atau masukan.

(b) Demokratis

Pemimpin menganggap bawahan sebagai makhluk yang dewasa dan dapat mempertanggung jawabkan semua keputusan yang mereka ambil sesuai dengan masing-masing tugas yang diembannya.32 Karena itu pemimpin yang demokratis cenderung untuk mempersilahkan para bawahannya untuk berimprovisasi dalam pekerjaan selama itu menghasilkan output yang positif. Proses pengambilan keputusan pun ditentukan secara bersamaan dengan memberi partisipasi kepada para bawahan. (c) Bebas

Pemimpin cenderung untuk bersikap permisif, yaitu serba membolehkan dan mengizinkan. Pemimpin seperti ini tidak memiliki ketegasan dalam membimbing para bawahannya dan diam saja ketika bawahan melakukan kesalahan.33 Sikap bebas dapat disebabkan oleh keinginan untuk selalu menyenangkan orang lain atau sikap “sungkan” karena kurangnya pengalaman dalam mengarahkan bawahan.

32 Ibid

21 (d) Kharismatik

Ciri-ciri tertentu yang ada dalam diri pemimpin seperti wibawa, pengaruh, ketenangan, dan daya tarik. Pemimpin yang memiliki kharisma tinggi akan dengan mudah memancing para bawahan untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Hal itu disebabkan oleh tarikan motivasi dari pemimpin yang menimbulkan kekaguman dalam diri masing-masing bawahan.34 (e) Situasional

Seperti namanya, kepemimpinan situasional adalah kepemimpinan yang mengikuti pada situasi dan kondisi pada lingkungan di sekitar pemimpin, yaitu para bawahan. Apabila kondisi sedang baik, maka pemimpin akan melakukan hal seperti ini, apabila kondisi sedang tidak mendukung maka pemimpin akan melakukan hal seperti itu. Terdapat dua faktor yang menyebabkan pemimpin dituntut untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan bawahannya, yaitu berdasasarkan tingkatan kompetensi dan komitmen dari bawahan.35

(f) Transaksional

Inti dari gagasan kepemimpinan transaksional berada dalam keberadaan seorang pemimpin yang dapat memancing motivasi para bawahan dengan janji memenuhi kebutuhan dan kepuasan bawahan.36 Dapat dikatakan bahwa

34 Sutarto Wijono, Kepemimpinan dalam Perspektif Organisasi, (Jakarta:

Kencana, 2018), hlm. 94

35 Tikno Lensufia, Leadership untuk Profesional..., hlm. 116

22

kepemimpinan transaksional adalah proses “jual-beli” dimana pemimpin memberi suatu motivasi untuk mendapatkan loyalitas dari bawahan dengan memberi imbalan, yakni memenuhi kepuasan bawahan. Contoh nyata dari imbalan tersebut adalah promosi jabatan.

(g) Transformasional

Kepemimpinan transformasional menjawab gagasan yang dilontarkan oleh kepemimpinan transaksional, bahwa

Dokumen terkait