• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Komunikasi Politik

Dalam dokumen SAMBUTAN Dr. Drs. Novie Reflie Pioh, MSi (Halaman 36-43)

Para wakil dan pemimpin rakyat atau kelompok kepentingan, dalam mengartikulasikan dan mengagregasikan kepentingan tertentu senantiasa menggunakan komunikasi, misalnya dengan menyampaikan rekomendasi terhadap kebijaksanaan yang akan diterapkan.

Begitu pula para penguasa atau pemerintah dalam menentukan Public Policy akan menganalisis terlebih dahulu berbagai informasi yang berasal dari masyarakat, demikian juga para legislator dalam hal membahas suatu produk hukum sangat memerlukan komunikasi terlebih dahulu dengan segala komponen yang terkait terhadap produk legislatif itu.

Singkatnya, komunikasi mempunyai peranan yang cukup penting dalam proses politik, oleh karena itu tidak jarang para penguasa berusaha untuk mengendalikan atau mengawasi "komunikasi" agar mereka tetap mendapat dukungan untuk berkuasa. Seorang pemimpin politik, baik yang otoriter maupun yang demokrat, ada kecenderungan untuk memanipulasi atau menguasai informasi yang ada untuk masyarakatnya. Dalam kaitan ini media ikut berperan aktif sebagai penyalur (diseminator) berbagai informasi, hanya saja sejarah menunjukkan bahwa media massa selalu dipengaruhi oleh kekuatan yang ada di masyarakat, baik kekuatan politis penguasa, pemilik modal, maupun kekuatan ekonomi dan politik yang lain. Pada dasarnya media rnassa selalu dipengaruhi oleh sistem politik yang berlaku.

Di muka telah beberapa kali disinggung mengenai komunikasi politik, tetapi apa dan bagaimana komunikasi

politik belum dikemukakan secara gamblang. Oleh karena itu, berikut ini akan dikemukakan oleh Lord Windlesham (1973) :

"Political communication is the deliberate passing of a political message by sender to a receiver with the intention of making the receiver behave in a way that might not other wise done."

Batasan ini berarti komunikasi politik sangat ditentukan oleh tujuan penyampaian pesan politik, yakni membuat penerima berperilaku tertentu. Adapun Meadow menekankan konsekuensinya pada sistem politik, yakni "Any exchange of

symbols or message that to a significant extent have been shaped by, or have consequences for the functioning of political system''

Batasan lain yang juga menekankan aspek konsekuensi pada sistem politik dikemukakan pula oleh Richard Fagen (1966), "Communicatory activity considered political by virtue

of its consequences actual dan potential, that it has for the functioning of political system" Begitu pula Dan Nimmo

mendefinisikan komunikasi politik sebagai "Communication

activity considered political by virtue of consequences (actual and potential) which regulate human conduct under condition of conflict".

Masih banyak batasan lain yang dikemukakan oleh para sarjana, tetapi pada intinya komunikasi politik dapat diartikan sebagai suatu aktivitas komunikasi yang mempunyai konsekuensi atau akibat politik, aktual potensial, terhadap fungsi sistem politik.

Konsekuensi politik inilah yang merupakan unsur esensial yang membedakan komunikasi politik dengan komunikasi sosial. Suatu komunikasi yang tampaknya pesan atau isinya bukan pesan politik, namun apabila secara potensial dan aktual dapat berakibat atau mempunyai konsekuensi pada salah satu fungsi sistem politik, maka itu adalah komunikasi politik. Mungkin dengan batasan ini komunikasi politik mempunyai objek kajian yang sangat luas dan dapat

overlapping dengan studi yang lain, namun hal demikian juga

berarti makin memperkaya kajian komunikasi politik.

RINGKASAN

Berdasarkan bahan bacaan tentang studi komunikasi politik, tampak bahwa studi komunikasi politik sebagai studi mandiri barulah ada pada awal dasawarsa 1950-an. Istilah komunikasi politik itu sendiri baru pertama kali dikemukakan secara tegas dan bulat oleh Euleau, Eldersveld, dan Janowitz

pada tahun 1956. Sejalan dengan munculnya perubahan baru itu terbit pula kajian-kajian politik yang menduduk-kan komunikasi sebagai faktor penting dalam politik. Dalam karya-karya ini komunikasi politik dianalisis secara khusus dalam kaitannya dengan sistem politik. Atau komunikasi politik didudukkan sebagai salah satu fungsi yang sangat penting di antara fungsi-fungsi yang lain dalam sistem politik.

Latihan

Kerjakan soal latihan berikut ini !

1. Sebutkan dan jelaskan 3 faktor yang mendorong munculnya studi komunikasi politik di Amerika !

2. Sebutkan dan jelaskan metode studi komunikasi politik (minimal 3) !

3. Sebutkan dan jelaskan pengertian komunikasi politik (minimal 3) menurutpakar komunikasi politik !

Daftar Pustaka

Almond, Gabriel, & Coleman, James. 1960. The Politics of the

Developing Areas. New York: Princenton.

Alfian. 1993. Komunikasi Politik dan Sistem Politik Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Berger, Arthur A. 2000. Media and Communication Research

Methods: An Introduction to Qualitative and Quantitative Approach. London : Sage Publication Inc.

Budiardjo, Merriam. 1981. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : Penerbit PT Gramedia.

Barnlund, Dean C. 1962. "Toward a Meaning-Centered Philosophy of Communication," dalam Journal of

Communication. Vol 12. Issue 4, pp. 197-211.

Berlo, David K. & Gulley, Halbert E. 1957. "Some Determinants of the Effect of Oral Communication in Producing Attitude Change and Learning" dalam

Speech Monographs, Vol. 24, Issue 1, pp. 10-20.

Chafee, Steven, H. 1975. Political Communication: Issues and

Strategies for Research. Beverly Hills: Sage Publication.

poob, Leonard W. 1935. Propaganda, Its Psychology and

poob, Leonard W. 1948. Public Opinion and Propaganda. Henry Holt. Oxford England.

poob, Leonard W. 1950. "Goebbels' Principles of Propaganda," dalam Public Opinion Quarterly. Vol. 14 (3), pp. 419-442.

Easton, David. 1953. The Political System: An Inquiry into the

State of Political Science. New York: Knopf.

Fagen, Richard R. 1966. Politics and Communication. Boston: Little Brown.

Hovland, Carl, Irving, Janis, & Kelly. Harold. 1953. (Eds.),

Communication and Persuasion: Psychological Studies of Opinion Change. Yale University Press. New Haven.

CT, US.

Pool, Ithiel de Sola. 1973. "Public Opinion," in Pool, Schramm, Frey, Mac-coby & Parker, 1973, Handbook of

Communication. Beverly Hills: Sage Publication.

Kaid, Linda Lee & Kristina Holtz-Bacha. 2008. Encyclopedia

of Political Communication 1 & 2. New York: Sage

Publication.

Katz, Daniel S. 1960. "The Functional Approach to the Study of Attitudes," dalam Public Opinion Quarterly. Vol. 24 (2), pp. 163-204.

Lasweel, Harold D. 1958. Politics: Who Gets What, When,

How. New York: World Publishing.

Me Nair, Brian. 1999. An Introduction to Political

Communication, 2nd Edition. London: Routledge.

Nimmo, Dan D. & Sanders, Keth R. 1981. (Eds.). Hand Book

Political Communication. Beverly Hills: Sage Publication.

Nimmo, Dan. 2005. Komunikasi Politik : Komunikasi, Pesan Dan Teori. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

---.2005. Komunikasi Politik : Khalayak Dan Efek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Roelofs, Mark. 1988. The Poverty of American Politics. Philadelphia: Temple Press.

Wiendlesham, Lord. 1973. "Ministers in Ulster: The Machinery of Direct Rule," dalam Public Administration. Vol. 51, issue 3. pp. 261-272.

Dalam dokumen SAMBUTAN Dr. Drs. Novie Reflie Pioh, MSi (Halaman 36-43)

Dokumen terkait