• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Kredit

Dalam dokumen SETHO PRANANGGALIH F3309111 (Halaman 28-50)

commit to user BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

4. Pengertian Kredit

Menurut Undang-undang no. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan dan Booklet Perbankan Indonesia 2010, menyatakan kredit adalah:

Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetjuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

5. Tujuan kredit

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Adapun tujuan utama pemberian kredit antara lain (Martono, 2004: 48):

a. Mencari keuntungan, yaitu dengan keuntungan yang diperoleh dari bunga yang diterima bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah.

b. Membantu usaha nasabah, yaitu membantu nasabah yang memerlukan dana baik untuk modal kerja, konsumsi, maupun investasi.

c. Membantu pemerintah, dengan banyaknya kredit yang disalurkan bank berarti ada peningkatan pembangunan di berbagai sektor. Pemerintah juga mendapat keuntungan misalnya meningkatnya penerimaan pajak, membuka kesempatan kerja bagi masyarakat, meningkatkan jumlah barang dan jasa yang beredar di masyarakat, menghemat devisa negara dari barang yang diimpor, dan meningkatkan devisa negara dari barang yang diekspor.

6. Unsur-unsur Kredit

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai berikut (Kasmir, 2002:94-95):

a. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang, barang, atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakkukan penneliitian penyelidikan tentang kondisi masa lalu, dan sekarang terhadap nasabah baik secara intern maupun ekstern.

b. Kesepekatan

Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian untuk masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya massing-masing.

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu ini dapat berbenttuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

d. Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko tidak tertagihnya/ macet pemberian kredit. Semakin panjang jangka waktu kredit semakin besar risikonya demikian pula sebaiknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yyang tidak sengaja. Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.

e. Balas Jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentukbunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank.

7. Prinsip Pemberian Kredit

Badan usaha/ lembaga pemberi kredit harus memperoleh keyakinan apakah debitur akan memenuhi kewajibannya kepada lembaga pemberi kredit secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya, sesuai dengan kesepakatan tentang kredit yang diberikan oleh lembaga tersebut. Hal

tersebut dapat dilakukan dengan penilaian kredit sebelum kredit tersebut diberikan. Prinsip pemberian kredit disebut juga sebagai konsep 6 C’s of credit.

Prinsip perkreditan 6 C tersebut adalah sebagai berikut ( Kasmir, 2002: 104-105):

a. Character

Character adalah data tentang kepribadian dari calon pelanggan seperti sifat-sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaanya, cara hidup, keadaan dan latar belakang keluarga maupun hobinya. Character ini untuk mengetahui apakah nantinya calon nasabah ini jujur berusaha untuk memenuhi kewajibannya dengan kata lain ini merupakan kemauan untuk membayar (willingness to pay)

b. Capacity

Capacity merupakan suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukannya atau kemampuan calon nasabah dalam mengelola usahanya, sejarah perusahaan yang pernah dikelola (pernah mengalami masa sulit apa tidak, bagaimana mengatasi kesulitan). Capacity ini merupakan ukuran dari kemampuan dalam membayar.

c. Capital

Capital adalah denangan melihat penggunaan modal oleh debitur secara efektif dilihat dari laporan keuangannya dilihat dari segi likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya. Capital juga harus dilihat dari mana sumber modal yang ada sekarang ini. Berdasarkan kondisi di atas

bisa dinilai apakah layak calon debitur diberi pembiayaan, dan beberapa besar pinjaman yang layak diberikan.

d. Colateral

Colateral merupakan jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata debitur benar-banar tidak bisa meemnuhi kewajibanya. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahanya sehingga jika terjadi masalah maka jaminan dapat segera digunakan. Colateral ini diperhitungkan paling akhir, artinya bilamana masih ada suatu kesangsian dalam pertimbangan-pertimbangan yang lain, maka bisa menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan.

e. Condition of economic

Condition of economic yaitu situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, budaya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat yang memungkinkannya memengaruhi kelancaraan perusahaan calon debitur.

f. Constraint

Constraint adalah batasan dan hambatan yang tidak memungkinkan suatu bisnis untuk dilaksanakan pada tempat tertentu, misalnya pendirian suatu usaha pom bensin yang disekitarnya banyak bengkel las atau pembekaran batu bata, peternak babi yang berada di daerah yang mayoritas penduduknya muslim. Sebaiknya calon debitur seperti ini tidak diberi kredit walaupun prinsip 5-nya baik kecuali jika debitur tersebut pindah lokasi.

Sedangkan prinsip-prinsip 7P dalam kredit adalah sebagai berikut (Martono, 2004:58):

a. Personality

Menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah.

b. Party

Party adalah mengklasifikasi nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan menndapatkan fasilitas kredit yang berbeda pula dari bank.

c. Purpose

Untuk mengetahui tujuan atau keperluan penggunaan kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah, misalnya apakah untuk modal kerja atau investasi, konsumtif, produktif, dan lain sebagainya.

d. Prospect

Untuk menilai usaha nasabah di masa mendatang menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.

e. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik, sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat diitutup oleh sektor lainya.

Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability diukur dari periode apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.

g. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlinduungan dapatberupa jaminan barang atau orangg atau jaminan asuransi.

8. Fungsi Kredit

Fasilitas kredit juga memiliki fungsi sebagai berikut (Kasmir, 2002:97-98) a. Untuk meningkatkan daya guna uang

Adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang, maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikanya kredit, uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh penerima kredit.

b. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebutdaerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnnya.

c. Untuk meningkatkan daya guna barang

Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh debitur untuk mengoalah barang yang tidak beguna menjadi berguna atau bermanfaat.

d. Meningkatkan peredaran barang

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meneingkatkan jumlah barang yang beredar.

e. Sebagai alat stabilitas ekonomi

Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Kemudian dapat pula kredit membantu dapat mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa negara.

f. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha

Bagi penerima kredit tentu akan daapat menambahkan kegairahan berusaha, apalagi bagi nasabah yang memang modalnya pas-pasaan. g. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan.

Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut membutuhkan tenaga kerja, sehingga dapat pula mengurangi pengangguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik juga akan meningkatkan pendapatannya

seperti membuka warung atau menyewakan rumah kontrakan dan jasa lainnya.

h. Untuk meningkatkan hubungan internasional

Dalam hal pinjaman internasionalakan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara penerima kredit. Pemberian kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerja sama di bidang lainnya.

9. Sistematika Perkreditan

Prinsip pembelanjaan menyatakan bahwa “Kebutuhan modal jangka pendek harus di penuhi dengan sumber-sumber dana jangka pendek, begitu pula kebutuhan dana jangka panjang harus dipenuhi dengan sumber-sumber dana jangka panjang pula” (Muljono: 1989). Oleh karena itu untuk menghindarkan diri dari kegagalan pemberian kredit maka pengelola kredit harus tahu setepat-tepatnya jenis kredit apa yang diperlukan oleh calon debitur untuk membiayai usahanya.

Kredit yang diberikan oleh bank kepada masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Jenis-jenis kredit dapat digolongkan menjadi enam (Bastian dan Suhardjono: 2006), yaitu:

1. Berdasarkan jangka waktunya sebagai berikut. a. Kredit jangka pendek

Kredit jangka pendek yaitu kredit yang jangka waktu pelunasannya kurang dari satu tahun/ paling lama satu tahun.

pelunasannya satu atau dua tahun. c. Kredit jangka panjang

Kredit jangka panjang yaitu kredit yang jangka waktu pelunasannya lebih dari tiga tahun.

2. Berdasarkan segmen usaha a. Segmen otomotif. b. Segmen tekstil. c. Segmen makanan.

d. Segmen konstruksi, dan sebagainya. 3. Berdasarkan tujuannya

a. Kredit produktif

Kredit produktif yaitu kredit yang diberikan dalam rangka membiayai kebutuhan modal kerja debitur sehingga dapat memperlancar produksi.

b. Kredit konsumtif

Kredit konsumtif yaitu kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif.

c. Kredit perdagangan/ komersial

Kredit perdagangan/ komersial yaitu kredit yang diberikan untuk memperlancar kegiatan usaha nasabah dibidang perdagangan. 4. Berdasarkan penggunaannya

a. Kredit Investasi

perusahaan untuk melakukan investasi dengan membeli barang-barang modal.

b. Kredit Modal Kerja

Kredit modal kerja yaitu kredit yang diberikan oleh bank untuk menambah modal nasabah.

5. Kredit non kas

Kredit non kas yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah yang hanya boleh ditarik apabila suatu transaksi yang telah diperjanjikan telah direalisasikan/ efektif.

6. Berdasarkan barang jaminan a. Kredit dengan jaminan

Kredit dengan jaminan yaitu kredit yang diberikan dengan jaminan yang berupa barang berwujud, tidak berwujud/jaminan orang. b. Kredit tanpa jaminan

Kredit tanpa jaminan yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang/ orang tertentu.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Sistem Pemberian Kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap

Dalam pemberian kredit kepada debitur KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap memiliki beberapa bagian/ fungsi, dokumen, catatan akuntansi, serta prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan, berikut

a. Bagian yang Terkait

Bagian yang terkait dalam pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap adalah:

1. Account Officer

2. Credit Support (CS) 3. Teller/ kasir

4. Koordinator Operasional (KO) 5. Manager

b. Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait dalam pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap adalah:

1. Fungsi Kredit

Fungsi ini bertanggung jawab dalam menerima permohonan kredit calon nasabah beserta syarat-syaratnya. Fungsi kredit melakukan pengumpulan informasi tentang kemampuan keuangan calon nasabah dengan melakukan survei keadaan tempat tinggal, keadaan jaminan, keadaan tempat usaha dan melihat riwayat kredit calon nasabah. Selain itu fungsi ini juga bertugas dalam membuat memo komite kredit dalam penentuan disetujui atau tidaknya pemberian jaminan, membuat Surat Perjanjian Kredit yang ditanda tangani nasabah didepan notaris, serta membuat memo droping

bahwa telah diadakan pencairan pinjaman. Fungsi ini berada di bagian account officer dan credit support.

Fungsi ini bertanggung jawab atas otorisasi laporan survei lapangan, BI checking atas kronologi kredit calon nasabah, dan bukti pencairan pinjaman. Selain itu fungsi ini bertanggung jawab atas arsip memo komite kredit. Fungsi ini berada pada bagian koordinator operasional.

3. Fungsi Pencatatan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat peristiwa keuangan perusahaan. Fungsi ini mencatat jumlah dana yang dicairkan dalam daftar pinjaman dan bukti kas keluar. Fungsi ini berada di bagian teller.

c.Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap adalah:

1. Surat Pengajuan Kredit yang dilampiri dengan: a. fotocopy KTP Suami Istri,

b. fotocopy Kartu Keluarga, c. fotocopy surat nikah, d. fotocopy surat jaminan, e. fotocopy Surat Ijin Usaha,

f. fotocopy rekening bank tiga bulan terakhir, g. fotocopy rekening listrik.

2. Surat Perjanjian Kredit 3. Laporan survei lapangan

4. Memo komite kredit 5. Bukti pencairan

d. Catatan Akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan dalam pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap adalah:

a. Jurnal Kas Keluar b. Daftar Pinjaman

e. Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur pemberian kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap adalah:

1. Account officer sebagai pencari nasabah menerima pengajuan permohonan kredit berupa surat pengajuan kredit beserta kelengkapanya yang berupa fotokopi KTP suami istri, fotokopi Kartu Keluarga, fotokopi surat nikah, surat jaminan, fotokopi surat ijin usaha, fotokopi rekening bank 3 bulan terakhir, fotokopi rekening listrik pada calon debitur.

2. Account officer menindaklanjuti surat pengajuan kredit beserta kelengkapannya untuk digunakan sebagai dasar survei ke lapangan. 3. Account officer menyerahkan surat pengajuan kredit kepada credit

4. Credit suport menerima surat pengajuan kredit dari account officer

dan mengarsipkannya kemudian melakukan survei ke lapangan untuk mengetahui keadaan jaminan, tempat usaha, tempat tinggal yang digunakan sebagai dasar pemberian kredit.

5. Credit suport membuat laporan hasil survei.

6. Setelah membuat laporan hasil survei, credit suport melakukan bank checking untuk mengetahui riwayat kredit calon debitur.

7. Credit suport mencetak hasil hasil bank checking.

8. Credit support menyerahkan laporan hasil survei beserta printout bank checking kepada bagian koordinator operasional untuk dicek dan ditandatangani.

9. Koordinator opeasional mengecek dan menandatangani laporan hasil survei dan printout bank checking serta menyerahkan kembali kepada credit support

10. Credit support laporan hasil survei kepada account officer untuk diarsip.

11. Account officer membuat memo komite kredit yang berisi

performance calon debitur beserta jaminannnya.

12. Account officer mengajukan memo komite kredit kepada manager. 13. Manager memeriksa seluruh kelengkapan calon debitur kemudian

membuat keputusan ditolak atau diterima jika ditrrima manager akan menandatangani memo komite kredit.

14. Manager mengkonfirmasikan hasilnya kepada ketua koperasi, hasil konfirmasi diserahkan kembali kepada account officer.

15. Memo komite kredit yang telah disetujui diajukan Account Officer

kepada komite kredit Bank Bukopin.

16. Setelah disetujui jumlah pinjaman oleh Bank Bukopin, account officer mengkonfirmasikan kepada calon debitur mengenai hasil pinjamannya.

17. Account officer mengkonfirmasikan hasil rapat komite kepada Koordinator operasional dan menyerahkan memo komite kredit pada Credit suport .

18. Credit suport membuat surat perjanjian yang kemudian diarsip dan menerangkan kesepakatan kredit kepada debitur dan mendampingi debitur pada saat bertemu notaris

19. Credit suport mengajukan cek jaminan pada notaris.

20. Credit suport memeriksa dan membuat memo droping bahwa bisa dilakukan pencairan pinjaman.

21. Credit suport mengantar calon debitur kepada koordinator operasional dan menyerahkan memo komite kredit untuk diarsip. 22. Koordinator operasional menyerahkan dan melaporkan ke sistem

bank Bukopin dan melanjutkannya kepada kasir untuk penncairan pinjaman

23. Kasir meminta tanda tangan kepada debitur dan menyerahkan pinjaman/ dana yang telah disepakati bersamaan dengan itu kasir mengajukan bukti pencairan kepada koordinator operrasional

24. Koordinator operrasional membubuhkan tanda tangan pada bukti pencairan, setelah itu diberikan kembali kepada kasir agar dilakukan pemjurnalan.

25. Kasir menerima bukti pencairan yang telah dibubuhi tanda tangan koordinator operrasional kemudian mengarsip secara permanen. 26. Kasir mencatat ke dalam jurnal kas keluar dan nama debitur beserta

jumlah pinjaman pada daftar pinjaman.

2. Bagan Alir Sistem Akuntansi Pemberian Kredit pada KSU Mina Sejahtera USP Swamitra Mina Cilacap

T T

Gambar II.1

T

T

T

Gambar II.1

Flowchart Sistem Pemberian Kredit (lanjutan)

T

Gambar II.1

Flowchart Sistem Pemberian Kredit (lanjutan)

Gambar II.1

(lanjutan)

T

Flowchart Sistem Pemberian Kredit (lanjutan)

3. Evaluasi Sistem Pemberian KreditPada KSU Mina Sejahtera USP

Dalam dokumen SETHO PRANANGGALIH F3309111 (Halaman 28-50)

Dokumen terkait