• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV UJI AKURASI DATA APLIKASI

TINJAUAN UMUM TENTANG TITIK KOORDINAT LINTANG BUJUR DAN GLOBAL POSITIONING

A. Pengertian Lintang dan Bujur 1. Pengertian Lintang

Posisi suatu titik di permukaan bumi dapat didefinisikan secara absolut maupun relatif. Secara relatif, posisi suatu titik ditentukan berdasarkan letaknya terhadap posisi titik yang lain yang dijadikan sebagai acuan. Sedangkan secara absolut, posisi suatu titik dinyatakan dengan koordinat, baik dalam ruang satu, dua, tiga, maupun empat dimensi. Penjaminan adanya konsistensi dan standarisasi, perlu ada suatu sistem dalam menyatakan koordinat. Sistem ini disebut sistem referensi koordinat, atau secara singkat disebut sistem koordinat.1

Bumi yang luas ini, terdapat garis tengah yang berukuran 12.756 km.

1

Heri Rusdianto, Fakultas Teknik UIGM, Jurnal Tekno Global, Vol.III No. 1, Desember 2014.

Bagian Utara disebut Lintang Utara dan bagian Selatan disebut Lintang Selatan.2 Garis lintang yaitu garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan garis katulistiwa. Titik di Utara garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara sedangkan titik di Selatan katulistiwa dinamakan Lintang Selatan3 Jarak antara katulistiwa atau equator sampai garis lintang diukur sepanjang garis meridian disebut Lintang Tempat atau Lintang Geografis atau “Urdl al-Balad yang dalam astronomi dilambangkan dengan φ (phi).4

Harga Lintang Tempat Utara adalah 00 sampai 900, yakni 00 bagi tempat (kota) yang tepat di equator sedangkan 900 tepat di titik kutub Utara. Sedangkan harga Lintang Tempat Selatan adalah 00 sampai -900, yakni 00 adalah bagi tempat yang tepat di equator sedangkan -900 tepat di titik kutub Selatan.

Dalam bidang geodesi, secara garis besar dikenal dua macam sistem koordinat, yaitu sistem koordinat terestris

2

Salamun Ibrahim, Ilmu Falak (Cara Mengetahui Awal Bulan, Awal Tahun, Musim, Kiblat dan Perbedaan Waktu), (Surabaya: Pustaka Progressif, 2003), cet. 3, hal 33.

3

Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak (Menyimak Proses Pembentukan Alam Semesta), (Banyuwangi: Bismillah Publisher, 2012), hal. 298.

4

Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Buana Pustaka, 2008), hal. 40.

dan sistem koordinat langit. Sistem koordinat terestris meliputi sistem koordinat geografik dan geodetik yang biasanya digunakan untuk mendefinisikan posisi suatu titik di permukaan bumi. Sedangkan sistem koordinat langit meliputi sistem koordinat horison, sistem koordinat sudut waktu dan sistem koordinat ekliptika. Sistem koordinat langit ini digunakan untuk mendefinisikan posisi benda-benda langit seperti bintang, matahari, planet, bulan, satelit buatan dan sebagainya.5

2. Pengertian Bujur

Sistem koordinat geodetik mengacu pada model elipsoid tertentu dan tergantung juga pada ukuran, bentuk dan orientasi tiga dimensi elipsoid yang digunakan (elipsoid referensi). Posisi suatu titik dalam sistem koordinat geodetik dapat dinyatakan dengan komponen lintang geodetik (φ), bujur geodetik (λ), dan tinggi (h). lintang geodetik merupakan jarak busur meridian diukur mulai dari ekuator (00) ke arah kutub utara (positif) atau ke arah kutub selatan (negatif) sampai ke proyeksi titik pengamatan pada permukaan elipsoid referensi. Bujur geodetik merupakan

5

Heri Rusdianto, Fakultas Teknik UIGM, Jurnal Tekno Global, Vol.III No. 1, Desember 2014.

jarak busur ekuator diukur mulai dari meridian Greenwich (00) ke arah timur (positif) atau ke arah barat selatan (negatif) sampai ke meridian yang dilalui titik pengamatan. Sedangkan tinggi adalah titik suatu titik di atas bidang elipsoid referensi yang diukur sepanjang garis normal elipsoid yang melalui titik tersebut.6 Di permukaan Bumi ini dihayalkan pula ada lingkaran-lingkaran besar yang ditarik dari kutub Utara sampai kutub Selatan melewati tempat kita berada kemudian kembali ke kutub Utara lagi. Lingkaran-lingkaran ini disebut Lingkaran Bujur atau Garis Bujur yang dikenal pula dengan nama Lingkaran Meridian atau Meridian saja. Sehingga garis bujur itu dapat dibuat sebanyak orang atau tempat yang berjajar dari Barat ke Timur atau sebaliknya. Garis bujur yang melalui suatu tempat disebut Garis Bujur tempat itu. Ada satu garis bujur yang istimewa, yaitu Garis bujur yang melewati kota Greenwich (di London-Inggris). Garis bujur Greenwich ini dijadikan titik pangkal ukur dalam pengukuran bujur tempat, sehingga harga bujur yang melewati kota Greenwich itu bernilai 00.7

6 Heri Rusdianto, Fakultas Teknik UIGM, Jurnal Tekno Global, Vol.III No. 1, Desember 2014.

7

Dalam sejarahnya, terdapat banyak usulan terkait letak garis bujur 00, misalnya garis meridian Greenwich, Paris, Warsawa, ataupun Washington. Namun, konferensi Meridian Internasional di Washington (AS) tahun 1884 TU8 menyepakati garis bujur 00 adalah garis meridian Greenwich, yakni garis yang melintasi kompleks observatorium Kerajaan Inggris di Greenwich, dengan alasan 70% armada pelayaran saat itu telah menggunakan Greenwich sebagai acuan. Akan tetapi, dalam sistem WGS 84, posisi garis bujur 00 telah dicoba diukur lebih objektif berdasarkan posisi bintang-bintang sembari memperhitungkan konsep ellipsoid. Hasilnya, garis bujur 00 tidaklah tepat sama dengan garis meridian Greenwich, tetapi berselisih 102,5 m disebelah Timurnya.9

Sekalipun demikian, ada pula yang menggunakan bujur 00 dengan garis bujur yang melewati Jazâ’irul

8 Konferensi diselenggarakan pada bulan Oktober 1884 atas undangan Presiden Chester A.Arthur. terdapat 41 delegasi konferensi yang berasal dari 25 negara: AutroHungaria, Brasil, Cile, Kolombia, Kosta Rika, Denmark, Prancis, Jerman, Inggris, Guatemala, Hawai, Italia, Jepang, Meksiko, Belanda, Paraguay, Rusia, Salvador, San Domingo, Spanyol, Swedia, Swiss, Turki, Venezuela dan tuan rumah Amerika. Terdapat tujuh resolusi yang dihasilkan, di antaranya penetapan meridian Greenwich sebagai bujur 0o yang harus melalui voting. Skor voting adalah 22 banding 1. Hanya San Domingo yang menolak, sementara Prancis dan Brasil memilih abstain

9

Muh. Ma’rufin Sudibyo, Sang Nabi Pun Berputar (Arah Kiblat dan Tata Cara Pengukurannya), (Solo: Tinta Medina, 2011), hal. 101-102.

Khâlidat (Kanarichi), misalnya buku Sullam al-Naiyyirain dan buku al-Durûs al-Falakyyah Jazâ’irul Khâlidat berposisi 350 11’ di sebelah Barat Greenwich. Demikian pula buku al Khulashatul Wafiyah menggunakan garis bujur 00 yang melewati kota Makah. Posisi kota Makah 390 50’ di sebelah Timur Greenwich.

Jarak antara garis bujur yang melewati kota Greenwich sampai garis bujur yang melewati suatu tempat (kota) diukur sepanjang equator disebut Bujur Tempat atau Thul al-Balad atau Bujur Geografis yang dalam astronomi dilambangkan dengan λ (lamda).10

Harga bujur tempat adalah 00 sampai 1800, baik positif maupun negatif. Bujur tempat +1800 dan -1800 bertemu di daerah lautan Atlantik yang kemudian dijadikan sebagai Batas Tanggal (International Date Line).

Misalnya di tempat A (λ = +1750

) menunjukkan hari Kamis tanggal 1 Januari 2004 jam 12 siang waktu setempat maka pada saat itu di tempat B (λ = -1750) masih hari Rabu tanggal 31 Desember 2003 jam 11:40 siang waktu setempat.11

10 Muhyiddin Khazin, Ilmu Falak Dalam Teori dan Praktik..., hal. 41. 11

B. METODE PENENTUAN TITIK KOORDINAT

Dokumen terkait