• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Relevensi Lulusan

3. Pengertian Lulusan

Lulusan (Alumni) merupakan produk dari suatu institusi pendidikan. Kualitas alumni menunjukkan kualitas dari institusi pendidikan tersebut. Untuk mengetahui kualitas lulusan yang dihasilkan tidak cukup hanya melihat outputnya saja, misalnya dari kemampuan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap formal yang diwujudkan dalam indeks prestasi. Tetapi harus pula dideteksi dari outcome-ya (kesesuaian) pendidikan lulusan ini ditunjukkan melalui profil pekerjaan (macam dan tempat pekerjaan), relevansi pekerjaan dengan latar belakang pendidikan, manfaat mata kuliah yang diprogram dalam pekerjaan, saran lulusan untuk perbaikan kompetensi lulusan.10 Perguruan tinggi merupakan wahana tenaga ahli yang diharapkan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memberi sumbangan kepada pembangunan. Sebagai usaha sistematis untuk meningkatkan kualitas sumber

10Shaliska Nurullaili, ”Fenomena Pengangguran Terdidik di Tengah Persaingan Dunia Kerja Studi Kasus Di Desa Pringgadani Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo”, (Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Uin Sunan Ampel Surabaya, 2019), h. 21.

19

daya manusia maka Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan empat kebijakan pokok dalam bidang pendidikan yaitu :

a. Pemerataan dan Kesempatan

b. Relevansi Pendidikan Dengan Pembangunan c. Kualitas Pendidikan dan

d. Efisiensi Pendidikan

Secara Teoritis Pembangunan mensyaratkan adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas guna mencapai sumber daya manusia yang berkualitas, maka dibutuhkan beberapa upaya diantaranya adalah dengan melakukan pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan yang diorganisasikan secara formal pada tingkat dasar, menegah, dan pendidikan pada tingkat tinggi. Dengan kata lain pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan menyokong secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi.11

Khusus untuk perguruan tinggi akan lebih diutamakan membahas mengenai relevansi pendidikan dengan pembangunan yang dalam langkah pelaksanaannya dikenal dengan keterkaitan dan kesepadanan (link and match). Hanya dengan pengetahuan yang mendalam tentang apa yang dibutuhkan pembangunan tersebut, pendidikan akan dapat lebih mencapai hasil sesuai dengan misi, visi dan fungsinya. Upaya menciptakan keterkaitan dan kesepadanan tersebut mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang meliputi kegiatan-kegiatan pendidikan (proses belajar mengajar), penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, relevansi pendidikan juga ditunjukkan melalui pendapat pengguna lulusan tentang kepuasan pengguna lulusan, kompetensi lulusan dan saran lulusan untuk perbaikan kompetensi lulusan. Seberapa besar lulusan perguruan tinggi mampu berkiprah dalam pembangunan sesuai relevansi pendidikannya dapat dilakukan upaya penelusuran terhadap lulusannya (Tracer Study).

11Isnaini Harahap, Ekonomi Pembangunan Pendekatan Transdisipliner, (Medan: FEBI UIN-SU Press, 2018), h. 171.

Dengan demikian, berdasarkan teori ini dapat dikatakan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpendidikan akan menjadi modal utama bagi pembangunan nasional, terutama untuk perkembangan ekonomi. Semakin banyak orang yang berpendidikan, semakin mudah bagi suatu negara untuk membangun bangsanya. Semakin besar suatu bangsa memiliki tenaga-tenaga yang terdidik, semakin baik terwujudnya nilai-nilai demokrasi. Hal ini karena sumber daya manusianya memiliki keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pandangan hidup yang benar, sehingga pemerintah akan lebih mudah dalam menggerakkannya untuk pencapaian pembangunan nasional. Inilah hakikat sebenarnya dari paradigma pendidikan yang “membebaskan”.

Oleh karena itu, lulusan atau alumni yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi, idealnya dapat memberikan nilai tambah (manfaat), tidak hanya bagi masa depan diri sendiri, tetapi juga bagi warga masyarakat. Apa yang sudah didapatkan melalui proses pendidikan tidak hanya membuat alumni perguruan tinggi semakin cerdas dan memiliki daya saing tinggi dalam kehidupan masyarakat, melainkan juga dapat memberi kontribusi positif bagi pembangunan bangsa. Studi penelusuran terhadap suatu alumni perlu dilakukan karena untuk mengetahui kondisi alumni berkaitan dengan pekerjaan mereka. Oleh karena itu, penelusuran terhadap alumni perguruan tinggi wajib dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut sebagai bentuk perhatian terhadap alumninya. Dengan perhatian tersebut akhirnya akan menciptakan hubungan timbal balik dan saling menguntungkan antara alumni dan perguruan tinggi, sehingga terbentuk suatu pondasi yang kuat dalam bentuk citra perguruan tinggi yang profesional.12

Pendekatan pertama ini menginginkan, lulusan perguruan tinggi itu harus memiliki keterampilan kerja (skill) yang memadai dan siap untuk bekerja. Kalangan perguruan tinggi sebenarnya tanggap dan merespon, sehingga disiapkan berbagai sarana dan prasarana, seperti komputerisasi, laboratorium, bengkel kerja dan pusat

21

data. Namun pada kenyataannya dalam membentuk keahlian itu tidaklah memadai dan tidak menyebar secara merata di setiap perguruan tinggi. Pendekatan ke dua, dari kalangan perguruan tinggi yang menyatakan bahwa sesuai dengan tujuan pendidikan yakni untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 4 UU RI Nomor 20 Tahun 2003). Kecakapan dan keterampilan kerja (skill) itu memang tidak identik, keterampilan merupakan bagian dari kecakapan yang bisa dimiliki oleh calon ekonomi.

Pedidikan sebagai suatu proses, pertama mengenal adanya raw-input dan instrumental input . Raw input merupakan peserta didik sedangkan instrumental input terdiri dari: gedung, perpustakaan, pedoman akademik, dosen, kurikulum, metode dan lain-lain. Kedua raw input dan instrumental input masuk dalam proses, yang ini akan memakan waktu delapan (8) semester. Ketiga, output (hasil didik) yang sesuai dengan kriteria institusi dan siap untuk masuk kedalam persaingan sumber daya manusia. Dosen merupakan instrumen yang sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan, karena dari dosenlah perpindahan ilmu dilakukan kepada peserta didik. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa tracer study (studi penelusuran) alumni adalah studi yang fokus utamanya untuk memperoleh informasi mengenai kondisi pekerjaan dari lulusan, yang merupakan bentuk perhatian dari perguruan tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pengambilan kebijakan dalam rangka pengembangan di perguruan tinggi tersebut.

Dokumen terkait