• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH

C. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor yang utama dalam pelaksanaan proses kegiatan pada suatu organisasi, baik yang bergerak pada bidang jasa maupun yang menghasilkan barang. Sumber daya manusia merupakan pelaku utama dalam setiap kegiatan yang dapat mengambil keputusan. Agar suatu organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan haruslah memperhatikan manajemen sumber daya manusia.

Beberapa pendapat ahli mengenai definisi manjemen sumber daya manusia antara lain:

Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja karyawan dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat (Filippo, 1990 : 5).

Pendapat lainnya yaitu manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan,dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapi tujuan baik tujuan-tujuan individu maupun tujuan-tujuan organisasi (Handoko, 1992 : 4). Dan juga manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu seni untuk melaksanakan planning, organizing, controlling

sehingga efektifitas dan efisiensi personalia dapat ditingkatkan semaksimal mungkin dalam pencapaian tujuan (Nitisemito, 2000 : 11).

1 144

Maka berdasarkan definisi-definisi diatas, fungsi manajemen sumber daya manusia dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu:

1. Fungsi manajerial, terdiri dari: a. Perencanaan

Manajemen sumber daya manusia berfungsi untuk memutuskan apa yang akan dikerjakan, menetapkan tujuan perusahaan, menentukan strategi dan memilih strategi tindakan.

b. Pengorganisasian

Cara manajer membagi-bagikan pekerjaan yang akan dikerjakan dan struktur yang harus dikembangkan untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut telah diselesaikan dengan baik.

c. Pengarahan

Pencapaian tujuan-tujuan organisasi dengan memotivasi dan membimbing para bawahan melalui pengertian perilaku manusia dalam pekerjaan, komunikasi, motivasi dan kepemimpinan.

d. Pengawasan

Suatu prosedur untuk mengukur hasil pelaksanaan pekerjaan terhadap tujuan-tujuan organisasi.

2. Fungsi operasional, terdiri dari: a. Pengadaan

Merupakan fungsi operasional pertama yaitu untuk memperoleh jumlah dan jenis karyawan yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi dan

menyangkut juga tentang penentuan kebutuhan tenaga kerja dan penarikannya, seleksi dan penempatannya.

b. Pengembangan

Fungsi ini dilakukan sesudah karyawan atau sumber daya manusia diperoleh, yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan persyaratan ketrampilan yang diminta oleh pekerjaan tersebut (job demands) yang pelaksanaannya melalui pendidikan dan pelatihan.

c. Kompensasi

Memberikan balas jasa langsung dan tidak langsung baik berupa uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikannya kepada perusahaan.

d. Integrasi

Fungsi integrasi menyangkut penyesuaian keinginan dari para individu dengan keinginan organisasi dan masyarakat.

e. Pemeliharaan

Fungsi ini berguna untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi kerja yang telah ada.

f. Pelepasan

Fungsi ini berarti pemutusan hubungan kerja antara perusahaan dengan karyawan.

1 166

Berdasarkan uraian diatas dapat memberikan suatu gambaran bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan agar aktivitas atau kegiatan yang dilaksanakan oleh sumber daya manusia di dalam organisasi dapat digunakan secara efektif untuk mencapai berbagai tujuan.

D. 5S (Seiri/Pemilahan, Seiton/Penataan, Seiso/Pembersihan, Seiketsu/Pemantapan,Shitsuke/Pembiasaan)

Setiap usaha peningkatan mutu di perusahaan harus dimulai dari dasar, yaitu dengan 5S yaitu 5 (lima) sikap kerja yang digunakan untuk mengadakan pemilahan di tempat kerja, penataan, pembersihan, pemantapan dan pembiasaaan yang kesemuanya diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.

Nama 5S berasal dari lima huruf pertama istilah Jepang untuk Seiri

(pemilahan), Seiton (penataan), Seiso (pembersihan), Seiketsu (pemantapan) dan

Shitsuke (pembiasaan). Penerapan kelima sikap kerja ini dapat memberikan hasil yang sangat menakjubkan yaitu mencegah kecelakaan, mengurangi waktu macet mesin, meningkatkan pengendalian operasional proses dan menciptakan iklim perusahaan yang lebih sehat.

1. Seiri(Pilah)

Memilah artinya mengelompok-mengelompokkan. Memilah dengan benar akan memudahkan pekerjaan selanjutnya. Orang yang tidak bisa memilah akan bekerja tidak efisien. Arti pemilahan adalah membedakan antara yang

diperlukan dengan yang tidak diperlukan serta membuang yang tidak diperlukan.

Menyimpan suatu barang atau informasi dengan tidak membedakan kepentingannya hanya akan membutuhkan tempat ekstra dan menambah lebih banyak pekerjaan (Prof. Yuji Aida – Univ. Kyoto, Sikap Kerja 5S, Takashi Osada, 2000 : 40). Biasanya barang menumpuk pada rak dan laci, lorong dan sudut ruangan, di dekat mesin/peralatan, gudang, luar bangunan, papan pengumuman dan tempat yang gelap.

Prinsip dari pilah adalah membedakan barang yang diperlukan dan yang tidak diperlukan serta singkirkan barang-barang yang tidak diperlukan. Ada beberapa hambatan dalam memilah yaitu:

a. Tidak biasa memilah

b. Merasa tidak ada masalah selama ini

c. Tidak tahu bagaimana mengelompokkannya d. Tidak biasa membuat prioritas

e. Tidak biasa fokus

Selain hambatan-hambatan di atas, ada beberapa manfaat dalam memilah yaitu:

a. Bergerak lebih bebas b. Bekerja lebih giat

c. Keselamatan kerja lebih terjamin d. Aliran produksi lancar

1 188

e. Disiplin terhadap barang dalam proses dapat ditegakkan 2. Seiton(Tata)

Menata berarti menyimpan barang di tempat yang tepat sehingga dapat dipergunakan dalam keadaan diperlukan mendadak. Lama waktu untuk mencari barang dapat minimum. Tempat yang tepat artinya memenuhi kualifikasi mutu dan keamanan. Arti menata adalah menentukan tata letak supaya tertata dan rapi, sehingga bilamana diperlukan secara mendadak barang tersebut dapat ditemukan dengan cepat.

Ada beberapa prinsip dalam menata yaitu:

a. Setiap barang harus mempunyai nama atau nomor b. Barang yang sama harus mempunyai nama yang sama

c. Tidak boleh terjadi satu barang mempunyai lebih dari satu nama d. Setiap barang memiliki tempat yang pasti

Dalam hal ini dapat diberikan beberapa contoh penataan seperti pada rak supermarket, rak buku perpustakaan, kearsipan tempat parkir, penyimpanan peralatan bengkel dan rak gudang.

Ternyata ada beberapa hambatan dalam menata yaitu: a. Merasa dapat bekerja tanpa ditata

b. Mengandalkan ingatan

c. Tidak biasa disiplin membuat catatan

a. Mudah menemukan barang yang dibutuhkan b. Resiko kehilangan barang berkurang

c. Kenyamanan kerja terjamin d. Penundaan proses dapat dihindari e. Kualitas kerja terjamin

3. Seiso(Bersihkan)

Membersihkan berarti membersihkan dari kotoran, membuang sampah dan benda-benda asing. Dengan pembersihan sekaligus terjadi proses pemeriksaan. Ada beberapa arti dari pembersihan yaitu:

a. Menghilangkan sampah, kotoran dan barang asing untuk meperoleh tempat kerja yang lebih bersih .

b. Melakukan inspeksi/pemeriksaan,

c. Melakukan tindakan atas penyimpangan yang ditemukan pada pemeriksaan

d. Membersihkan bukan hanya yang kelihatan saja Membersihkan memiliki 2 (dua) prinsip dasar yaitu: a. Bersihkan segala sesuatu yang ada di tempat kerja b. Jangan tinggalkan kotoran di tempat kerja

Membersihkan juga terdapat hambatan, diantaranya yaitu: a. Biasa dengan kotor

2 200

c. Tenaga kebersihan terbatas

Selain itu terdapat pula 4 (empat) manfaat dari bersih yaitu: a. Aman dan nyaman

b. Sehat

c. Menjamin keselamatan kerja d. Mengurangi kesalahan kerja 4. Seiketsu(Mantap)

Agar upaya proses pilah-tata-bersih dapat berjalan terus menerus dan semakin lebih mudah digunakan manajemen visual baik tulisan, warna, lambang atau tanda-tanda lain. Arti dari pemantapan adalah:

a. Memelihara barang supaya tetap baik dan berfungsi normal b. Mencegah kesalahan tidak terjadi lagi

c. Mengurangi kesalahan manusia (tidak tahu dan lupa)

d. Membuat rambu-rambu, papan petunjuk, manual dan sebagainya

Prinsip pemantapan adalah setiap orang harus mendapatkan informasi yang dibutuhkan ditempat tersebut, tepat waktu. Namun terdapat pula beberapa hambatan yaitu diantaranya:

a. Tidak adanya organisasi/komite yang secara khusus mengelola program ini

b. Menganggap terjadinya kesalahan adalah sesuatu yang wajar dan biasa c. Kurangnya pemahaman tentang manajemen visual

Selain ketiga hambatan diatas, pemantapan memiliki beberapa manfaat yaitu: a. Mencegah ketidakpastian

b. Mencegah kerancuan

c. Mencegah bahaya dan kecelakaan

d. Setiap orang memiliki informasi yang dibutuhkannya e. Rambu- rambu perusahaan makin banyak dan memadai 5. Shitsuke(Biasa)

Pembiasaan tidak hanya memilki dimensi etikal, tetapi pembiasaan merupakan membangun disiplin menjadi kebiasaan dalam membina sumber daya manusianya, tidak membiarkan kebiasaan jelek berlangsung terus menerus dan juga mengembangkan kebiasaan positif di tempat kerja. Arti pembiasaan adalah sesuatu yang benar sebagai kebiasaan.

Ada 2 (dua) prinsip dasar dari pembiaan yaitu lakukan apa yang harus dilakukan dan jangan melakukan apa yang tidak dilakukan. Selain kedua prinsip itu, pembiasaan memiliki beberapa hambatan yaitu:

a. Kebiasaan lama yang mendarah daging b. Kebiasaan mencari jalan pintas

c. Kebudayaan perusahaan yang kurang mendukung d. Organisasinya lambat untuk dapat melakukan perubahan

Ada beberapa manfaat pembiasaan yaitu: a. Membangun kehidupan sosial karyawan b. Membangun komunikasi antar karyawan

2 222

c. Membangun sikap mental positif d. Memperbaiki pola pikir

e. Membangun sikap disiplin pribadi

Manfaat diadakannya program 5S adalah:

a. Membantu karyawan dalam mencapai disiplin pribadi. Karyawan dengan disiplin pribadi selalu melaksanakan 5S, berminat dalam kaizen

(perbaikan berkesinambungan), dan dapat dipercaya untuk memenuhi standar.

b. Menampilkan dan menyoroti berbagai pemborosan di tempat kerja. Memahami masalah adalah langkah pertama dalam menghapuskan pemborosan.

c. Menghilangkan pemborosan di tempat kerja, meningkatkan proses 5S. d. Membuat masalah kualitas menjadi jelas.

e. Meningkatkan efisiensi kerja dan mengurangi biaya operasi

f. Mengurangi kecelakaan industri dengan mengurangi keadaan lantai berminyak, lingkungan kotor, cara berpakaian kerja serampangan, dan operasi yang tidak aman (Masaki Imai, 1999 : 69)

Dokumen terkait