KAJIAN PUSTAKA
152.1.3 Hakikat Membaca
2.1.4 Pengertian membaca nyaring
Membaca nyaring adalah aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang. Orang yang membaca nyaring pertama-tama haruslah mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan. Dia juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan penafsiran atas lambing-lambang tertulis
19
sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran pembicaraan yang hidup (Tarigan, 2008:23).
Sedangkan menurut Gruber (dalam Rahim, 2008:24) mengemukakan bahwa membaca nyaring adalahkegiatan membaca dengan bersuara dengan memperhatikan struktur kata (akata, kata majemuk, dan frasa) dan kalimat, lafal, intonasi, dan jeda. Kemampuan membaca sangat kompleks dan bukan hanya kemampuan teknik membacanya saja tetapi juga kemampuan dalam pemahaman san interpretasi isi bacaan.
Membaca nyaring akan kita gunakan pada saat kita membacakan puisi di depan kelas, membacakan teks berita di depan kelas, membacakan pengumuman, membacakan cerita, membacakan dongeng, membacakan teks pidato, membacakan cerita pengalaman pribadi yang berkesan, dan lain sebagainya.
Intinya, membaca nyaring akan tepat digunakan pada saat kita dituntut membacakan teks bukan untuk diri kita sendiri, melainkan untuk orang lain. 2.1.4.1 Keterampilan-keterampilan yang Dituntut Dalam Membaca Nyaring
Menurut Tarigan ( 2008:25), keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring, sebagai berikut.
Kelas I:
1) Mempergunakan ucapan yang tepat;
2) Mempergunakan frasa yang tepat(bukan kata demi kata);
3) Mempergunakan intonasi suara yang wajar agar makna mudah terpahami; 4) Memiliki perawakan dan sikap yang baikserta merawat buku dengan baik; 5) Menguasai tanda-tanda baca sederhana seperti:
20 titik(.) koma(,) tanda tanya(?) tanda seru(!). Kelas II:
1) Membaca dengan terang dan jelas;
2) Membaca dengan penuh perasaan,ekspresi; 3) Membaca tanpa tertegun-tegun,tanpa terbata-bata, Kelas III:
1) Membaca dengan penuh perasaan,ekspresi; 2) Mengerti serta memahami bahan bacaan. Kelas IV:
1) Memahami bacaan pada tingkay dasar;
2) Kecepatan mata dan suara:tiga patah kata dalam satu detik. Kelas V:
1) Membaca dengan pemahamn dan perasaan;
2) Aneka kecepatanmembaca nyaring bergantung pada bahan bacaan; 3) Dapat membaca tanpa terus menerus melihat pada bahan bacaan. Kelas VI:
1) Membaca nyaring dengan perasaan atau ekspresi;
2) Membaca dengan penuh kepercayaan (pada diri sendiri) dan
mempergunakan frase atau susunan kata yamg tepat.(Barbe and Abbot 1975:156-167;Dawson (et al) 1936;216).
21
Sedangkan menurut Liliana Muliastuti dan Euis Sulastri ( 2009: 9 dalam www.saujana.sg). Keterampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya adalah: (1) Menggunakan ucapan yang tepat, (2) menggunakan frase yang tepat, (3) Menggunakan intonasi suara yang wajar, (4) Dalam posisi sikap yang baik, (5) Menguasai tanda-tanda baca, (6) Membaca dengan terang dan jelas, (7) Membaca dengan penuh perasaan, ekspresif, (8) membaca dengan tidak terbata-bata, (9) Mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya, (10) Kecepatan tergantung dari bahan bacaan yang dibacanya, (11) Membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan, (12) Membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri .
Bertolak pada uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca nyaring adalah berbagai kecakapan berbahasa dalam melisankan atau menyuarakan kalimat dalam bacaan dengan intonasi dan jeda yang tepat agar mudah kepada pembaca dan pendengar menangkap pesan/informasi bacaan. 2.1.5 Strategi Pembelajaran DRTA (Directed Reading Thinking Activity) 2.1.5.1 Pengertian Strategi
Joni dalam Farida (2009:36) mengemukakan bahwa strategi adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber yang dimiliki atau yang dapat dikerahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengupayaan pencapaian tujuan akhir digunakan sebagai acuan di dalam menata kekuatan serta menutup kelemahan yang kemudian diterjemahkan menjadi program kegiatan merupakan pemikiran strategis.
22
Sedangkan menurut Hamzah B. Uno (2008:45) Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran. Sedangkan menurut Alim Sumarmo (2011) strategi pemebelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dipilih oleh pembelajar atau instruktur dalam proses pembelajaran yang dapat memeberikan kemudahan fasilitas kepada pemebelajar menuju kepada tercapainya tujuan pembelajaran tertentu yang telah ditetapkan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar untuk mengupayakan hasil yang maksimal, serta strategi pembelajaran bisa memengaruhi hasil yang dicapai di akhir pembelajaran.
2.1.5.2 Pengertian strategi Pembelajaran DRTA
Dijelaskan oleh Stauffer (dalam Rahim, 2009:47) bahwa strategi DRTA merupakan suatu strategi yang memfokuskan keterlibatan siswa dalam memprediksi dan membuktikan prediksinya ketika mereka membaca teks. Lebih lanjut Stauffer menjelaskan bahwa guru bisa memotivasi usaha dan konsentrasi siswa dengan melibatkan mereka secara intelektual serta mendorong mereka merumuskan pertanyaan dan hipotesis, memproses informasi, dan mengevaluasi solusi sementara. Sedangkan Stauffer (dalam Rahim, 2007:47) juga menjelaskan bahwa strategi DRTA diarahkan untuk mencapai tujuan umum. Guru memotivasi usaha dan konsentrasi siswa dengan melibatkan mereka secara intelektual serta mendorong mereka merumuskan pertanyaan dan hipotesis, memproses informasi,
23
dan mengevaluasi solusi sementara. Guru dapat meminta siswanya untuk membuat berbagai prediksi sebelum dan selama kegiatan membaca.
Strategi DRTA dapat digunakan oleh guru dalam membaca nyaring. Pada strategi ini siswa diminta untuk memberikan prediksinya tentang apa yang terdapat dalam teks bacaan sebelum pembelajaran dengan cara memprediksi judul bacaan, dan selama kegiatan pembelajaran membaca berlangsung dengan cara memprediksi gambar seri. Sehingga pesan yang ingin disampaikan dalam wacana dapat dipahami oleh siswa.
Farida rahim (2009:48) “Dalam strategi DRTA, siswa diminta untuk memberikan prediksi tentang apa yang akan terjadi dalam suatu teks, kemudian dalam membuat prediksi siswa menggunakan latar belakang pengetahuan yang dimilikinya tentang topik”. Langkah ini juga mendorong siswa untuk mengaplikasikan keterampilan metakognitif yang dimilikinya, karena pada saat itu siswa berpikir sesuai dengan jalan pikirnya. Di sini guru dapat membantu siswa dalam mengarahkan prediksi dan kesimpulan yang akan dibuat oleh siswa.
Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa pengertian Strategi DRTA adalah tahap prabaca, saat baca, dan pasca baca”. Penerapan langkah-langkah strategi DRTA pada tahap Prabaca adalah membuat prediksi berdasarkan petunjuk judul dan membuat prediksi dari petujuk gambar. Sedangkan pada tahap Saat baca langkah yang dipakai yaitu langkah ke tiga “Membaca bahan bacaan”. Bahan bacaan yang digunakan oleh guru dapat berupa teks bacaan atau artikel yang diambil dari berbagai sumber. Pada tahap ini kegiatan membaca yang dapat
24
dilakukan oleh guru adalah menugasi siswa untuk membaca potongan teks bacaan yang telah dibagikan oleh guru.
2.1.5.3 Langkah - langkah Penggunaan DRTA
Menurut Farida (2009:50) langkah-langkah dalam menggunakan strategi DRTA dalam pembelajaran membaca pemahaman adalah.
- Membuat prediksi berdasarkan petunjuk judul
Pada tahap ini guru menuliskan judul teks bacaan yang akan dibaca oleh siswa di papan tulis. Setelah itu guru menyuruh siswa memprediksikan isi teks bacaan yang akan dibaca berdasarkan judul tersebut.
- Membuat prediksi dari petunjuk gambar
Langkah yang dilakukan guru pada tahap ini adalah memajang gambar dari teks bacaan yang akan dibaca oleh siswa. Setelah itu suruhlah siswa memprediksi apa kira-kira isi dari teks bacaan yang akan dibacanya nanti.
- Membaca bahan bacaan atau teks
Menyuruh siswa membaca teks bacaan yang dibagikan guru berdasarkan pilihannya terhadap gambar yang dipilih oleh siswa tersebut.
- Menilai prediksi dan menyesuaikan prediksi
Setelah membaca teks tersebut guru melakukan penilaian terhadap hasil prediksi siswa, dengan cara mengajukan pertanyaan siapakah diantara kamu yang prediksinya tadi sama dengan teks bacaan yang baru saja dibaca.
- Ulangi kembali semua prosedur (1-4) hingga semua bagian pelajaran diatas telah tercakup.