• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Organisasi dan Komunikasi Organisasi 4.Pengerian Organisasi 4.Pengerian Organisasi

BAB II KAJIAN TEORI

B. Pengertian Organisasi dan Komunikasi Organisasi 4.Pengerian Organisasi 4.Pengerian Organisasi

Everet M. Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan

pembagian tugas. Pengertian lain dari organisasi adalah ”Organisasi memiliki

karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk

mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut”.30

Sedangkan Dimock dalam Tangkilisan mendefinisikan organisasi sebagai berikut:

“Organization is the systematic bringing together of interdependent part to form a inidied whole through which authority, coordination and control may be exerciseto achive a given purpose.” Organisasi adalah perpaduan secara sistematika daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.31

Sementara itu Raymond E. Miles memberi batasan mengenai organisasi sebagai berikut:

“... an organization is nothing more than a collection of people

30Ibid., h. 23.

31Hassel Nogi S. Tangkilisan, Manajemen Publik (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005), h. 132.

groups togethers arround a technology which is operated to transform inputs from its environment into marketable goods or services.” ...organisasi tidak lebih daripada sekelompok orang yang berkumpul bersama di sekitar suatu teknologi yang dipergunakan untuk mengubah input-input dari lingkungan menjadi barang atau jasa-jasa yang dapat dipasarkan.32

Dari definisi sederhana ini dapat ditemukan adanya berbagai faktor yang dapat menimbulkan organisasi, yaitu orang-orang, kerjasama, dan tujuan tertentu. Berbagai faktor tersebut tidak dapat saling lepas berdiri sendiri, melainkan saling kait dan merupakan suatu kebulatan. Maka dalam pengertian organisasi digunakan sebutan sistem yang berarti kebulatan dari berbagai faktor yang terikat oleh berbagai asas tertentu. Setiap organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian dari organisai bekerja dengan semestinya dan tidak menganggu bagian lainya. Tanpa koordinasi akan menyulitkan organisasi itu untuk berfungsi dengan baik.

5. Pengertian Komunikasi Organisasi

Menurut Liliweri, komunikasi organisasi adalah komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok yang bersifat impersonal (atau komunikasi yang berstruktur) yang dilakukan oleh pribadi atau kelompok/unit kerja dalam satu organisasi33

Sedangkan Goldhaber sendiri dalam Arni Muhammad memberikan definisi komunikasi organisasi sebagai berikut:

“Organizational communications is the process of creating and exchanging messages within a network of interdependent relationship to cope with environmental uncertainty”34

Dalam bahasa Indonesia berarti komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.

32Raymond E. Miles, Theories of Management: Implications for

Organisational Behaviour and Development (McGraw Hill Inc, New York), 1975. h.

9.

33Alo Liliweri. Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya (Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara, 2007), h. 22.

Redding dan Sanborn, yang dikutip oleh Arni Muhammad35 mengatakan bahwa:

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang sama level atau tingkatnya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis, dan komunikasi evaluasi program.

Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah proses penciptaan dan pertukaran informasi dalam bentuk komunikasi antar pribadi ataupun komunikasi kelompok di dalam organisasi. Komunikasi di dalam organisasi terjadi dalam sistem terbuka (open system) yang komplek, dimana ia dipengaruhi oleh lingkungan internal, maupun eksternalnya.

6. Pola Komunikasi Dalam Organisasi

Aktivitas komunikasi dalam suatu organisasi tidak terlepas dari bentuk komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi internal adalah pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan mereka dalam suatu perusahaan atau organisasi tersebut, lengkap dengan strukturnya yang khas dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertical di dalam suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan pekerjaan berlangsung (operasi dan manajemen).

Brennan, dalam Effendy mengemukakan:

Upaya yang dilakukan dalam menyampaikan pesan, ide, gagasan serta informasi lainnya dapat terjadi dalam konteks secara vertikal, horizontal, maupun secara diagonal di dalam suatu organisasi Sedangkan komunikasi eksternal merupakan komunikasi antara pimpinan atau anggota organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Desain organisasi harus memungkinkan terjadinya komunikasi ke empat arah yang berbeda yaitu ke bawah, ke atas, horizontal, dan diagonal. Keempat arah komunikasi ini merupakan kerangka komunikasi dalam tubuh organisasi.36

35

Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi ..., h. 65.

36

Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: Remaja Karya, 1984), h. 155.

Pola komunikasi menurut Gibson antara lain :

a. Komunikasi ke Bawah (Downward Communication)

Komunikasi ke bawah mengalir dari individu tingkat atas hierarki kepada orang-orang di tingkat bawah. Bentuk komunikasi ke bawah yang paling umum adalah instruksi kerja, memo resmi, pernyataan kebijakan, prosedur, buku pedoman, dan publikasi perusahaan.

b. Komunikasi ke Atas (Upward Communication)

Komunikasi ke atas mengalir dari tingkat bawah ke tingkat atas organisasi. Komunikator berada di tingkat bawah organisasi, sedangkan penerima berada di tingkat atas. Beberapa arus komunikasi ke atas yang paling umum adalah kotak saran, pertemuan kelompok, dan prosedur naik banding.

c. Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal mengalir melintasi berbagai fungsi dalam organisasi. Bentuk komunikasi ini perlu dilakukan untuk mengkoordinasi dan mengintegrasikan berbagai fungsi organisasi. Komunikasi horizontal misalnya, komunikasi antar departemen dalam suatu organisasi.

d. Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal bersilang melintasi fungsi dan tingkatan dalam organisasi, serta penting dalam situasi di mana anggota tidak dapat berkomunikasi lewat saluran ke atas, ke bawah, ataupun horizontal.37