• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku

2. Respon Terpimpin (Guided Response)

2.4.1. Pengertian Pembalut

Pembalut wanita adalah sebuah perangkat yang digunakan oleh wanita di saat menstruasi, ini berfungsi untuk menyerap darah dari vagina supaya tidak meleleh ke mana-mana. Selain saat menstruasi, perangkat ini juga digunakan setelah pembedahan vagina, setelah melahirkan, sesudah aborsi, maupun situasi lainnya yang membutuhkan pembalut ini untuk menyerap setiap cairan yang berupa pendarahan pada vagina (3).

Pembalut wanita adalah produk sekali pakai, karena itulah para produsen mendaur ulang bahan baku kertas bekas dan pulp, menjadikannya bahan dasar untuk menghemat biaya. Bahan bakunya mulai dan kertas koran, kardus, karton bekas, penuh dengan bakteri dan kuman-kuman, serta bermacam pewarna sintetis, dan berbau. Dalam proses daur ulang, banyak zat kimia digunakan untuk proses pemutihan kembali. Zat kimia juga digunakan untuk proses sterilisasi kuman-kuman pada kertas bekas serta pembuangan bau (3).

Produk pembalut yang berkualitas buruk mengandung dioxin yang sering menyebabkan bagian intim organ kewanitaan selalu mengalami banyak masalah,

seperti keputihan, gatal-gatal, iritasi, serta memicu terjadinya kanker mulut rahim/serviks. Banyak hal yang dapat menyebabkan wanita terinfeksi bakteri, khususnya pada daerah ke-wanitaan, salah satunya adalah yang diakibatkan pembalut wanita. Menurut penelitian, terdapat sebanyak 107 bakteri permilimeter persegi ditemuka n di atas pembalut wanita biasa. Zat dioxin itu sendiri merupakan hasil sampingan dari proses bleaching (pemutihan) yang digunakan pada pabrik kertas, termasuk pabrik pembalut wanita, tissue, sanitary pad dan diaper (pembalut untuk anak-anak/ pampers) pada saat daur ulang bahan bakunya (3).

2.4.2 Sumber Informasi dalam Pemilihan Pembalut a. Peran Keluarga

Pentingnya peran serta keluarga dalam memberikan informasi seputar kebersihan kewanitaan kepada remaja putri dapat di pandang dari berbagai sisi yaitu:

• Keluarga merupakan tempat dimana individu memulai hubungan interpersonal dengan lingkungannya.

• Jika keluarga di pandang sebagai satu sistem, maka masalah yang terjadi pada salah satu anggota dapat mempengaruhi seluruh sistem.

• Berbagai pelayanan kesehatan reproduksi bukan tempat yang di kunjungi hanya pada saat individu merasaka sakit atau memiliki keluhan, tetapi juga dapat membantu individu dan keluarga memperoleh informasi seputar kesehatan reproduksi, mengembangkan kemampuan dalam mencegah terjadi masalah, dan menanggulangi berbagai masalah.

• Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor penyebab terjadinya kanker serviks, keputihan, dan gangguan kesehatan organ reproduksi lainnya adalah keluarga yang tidak pernah memberikan informasi seputar kesehatan reproduksi dan ikut serta menangani perilaku premenstruasi individu.

Dari keempat pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga berperan penting dalam memberikan informasi seputar kesehatan reproduksi premenstruasi dan proses penyesuaian perilaku baru individu (Noor, 2010).

Perilaku dan sikap anggota keluarga dibentuk oleh hubungannya dengan anggota keluarga lain. Terdapat dua fungsi dasar keluarga yaitu guna memenuhi kebutuhan fisik dan kesejahteraan psikososial. Kesejahteraan fisik meliputi terpenuhinya kebutuhan makanan, pakaian, rasa aman dan kesehatan jasmani, sedang kesejahteraan psikososial adalah bila keluarga mampu menjadi struktur atau kerangka dasar pertumbuhan psikososial atau keluarga yang berhasil menjalani pertumbuhan psikososial dengan baik.

Orang tua mungkin membayangkan tentang bagaimana mengajarkan anak berjalan, bicara, membaca dan bermain. Tetapi orang tua banyak yang terkejut menghadapi anak yang melawan, temper tantrum (mengamuk), berkelahi, perilaku menyimpang, keras kepala dan tuntutan-tuntutan yang tidak masuk akal. Oleh sebab itu, belajar adalah proses yang tidak putus-putus dijalani oleh orang tua.

Ibu merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya, khususnya pada masa balita dan beranjak remaja. Keibuan adalah rasa yang dimiliki setiap perempuan. Anak yang merasa kehilangan perhatian atau merasa diperlakukan tidak wajar dapat mengalami ketimpangan kepribadian. Ibu mengemban tugas yang sangat khusus dan mulia. Secara kodrati hanya perempuan yang mengalami haid, mengandung dan melahirkan yang sangat mempengaruhi perubahan hormon dan perasaannya. Ditambah dengan tugasnya merawat bayi hingga anak tumbuh dewasa, maka perasaan keibuan tumbuh secara alami.

Cinta kebapakan lebih banyak terjadi karena dorongan psikis/psikologis tanpa dipengaruhi faktor fisiologis karena laki-laki tidak mengalami proses haid, mengandung dan melahirkan seperti perempuan. Secara umum cinta bapak kepada anaknya dikarenakan :

1. anak sumber kesenangan dan kegembiraan 2. anak sumber kekuatan dan kebanggaan

3. anak adalah faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dunia 4. anak akan mengenang bapaknya bila sudah tiada.

Jadi, baik peran ibu maupun ayah sama-sama penting bagi perkembangan dan pendidikan anak. Khusus ayah, memiliki tugas khusus yaitu sebagai pemimpin keluarga sehingga ayah bertanggung jawab atau baik dan buruknya keluarga. Otomatis, ayah memainkan peran sangat penting untuk menyelenggarakan pendidikan keluarga.

Konstruksi instrumen pada peran tanggung jawab orang tua oleh Lucia Gilbert dan Gary Handson pada tahun 1982:

1. Mengajari perkembangan kognitif 2. Mengajari menangani emosi 3. Mengajari keterampilan sosial 4. Mengajari norma dan nilai sosial 5. Mengajari kesehatan fisik

6. Mengajari kebersihan pribadi 7. Mengajari bertahan hidup

8. Memberikan kebutuhan dasar kesehatan

9. Memberikan kebutuhan dasar makan, pakaian dan tempat tinggal

10. Memberikan kebutuhan dasar emosional (kasih sayang, mengenal emosi-emosi lainnya)

11. Memberikan kebutuhan dasar perawatan anak

12. Mendampingi anak terlibat dalam institusi-institusi sosial 13. Mendampingi anak terlibat dengan anggota keluarga yang lain.

Jadi, tanggung jawab utama orang tua adalah mengajarkan anak bersosialisasi dan memenuhi kebutuhan fisik, emosional dan keamanan (Asrilla,2010).

Dalam tabel diberikut ini jelas bahwa peran orang tua dalam komunikasi dengan remaja terbatas dalam hal-hal tertentu saja seperti pendidikan, pelajaran, kesehatan dan keuangan. Sementara untuk masalah-masalah pergaulan dan khususnya

masalah seksual, remaja cenderung untuk lebih banyak bertanya kepada teman-temannya.

Tabel. 1. Orang yang pertama diharapkan membantu remaja dalam berbagai masalah.

NARA SUMBER UNTUK MASALAH %

Ayah Karir Pendidikan Pelajaran 61 52 35 Ibu Kesehatan Keuangan

Hubungan dengan orang tua

84 69 48

Kakak Hubungan kakak/adik

Hubungan dengan saudara

41 40

Teman Pilih pasangan

Pergaulangan dengan teman Pergaulan dengan lawan jenis Info tentang alat KB

Info tentang aborsi Info tentang AIDS

80 79 65 43 39 39 (Sarwono, 2010). b. Iklan Pembalut

Iklan-iklan selalu bersifat mempromosikan produk yang dijualnya. Namun, beberapa iklan sama sekali tidak menunjukkan produknya atau model iklan tidak memakai atau mengkonsumsi produk yang dipakai dalam iklan tersebut.

Beberapa iklan ini adalah iklan yang paling sering tidak menunjukkan produk yang dikonsumsi oleh model iklannya, diantaranya adalah iklan pembalut wanita. Karena digunakan di daerah pribadi kewanitaan, jadi jangan berharap model iklan bersedia menggunakannya secara terang-terangan. Sebagai gantinya iklan tersebut akan mendemokan pembalut tersebut dengan menyiramkan cairan berwarna biru

(umumnya) untuk membuktikan pembalut tersebut anti bocor plus adegan yang memperlihatkan bokong-bokong model iklannya (6).

Dokumen terkait