• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORETIS

B. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

1. Pengertian Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Teori pemberdayaan menurut Suwarsono dan Budiman seperti yang dikutip

Azis Muslim bahwa kunci utama terjadinya perubahan karena adanya interaksi

masyarakat dengan dunia luar yang maju. Hubungan dan keterkaitan antara

masyarakat berkembang dengan masyarakat maju akan saling memberikan manfaat

timbal balik, khususnya bagi masyarakat berkembang. Introduksi pikiran maju

terhadap yang kurang majun akan berakibat perubahan di dalam masyarakat yang

kurang maju.27

26

I Gede Pitana, Desa Wisata dan Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis

Kerakyatan, dalam I Gede Pitana. Kepariwisataan Bali dalam Wacana Otonomi Daerah. Jakarta:

Puslitbang Kepariwisataan, Depbudpar, 2006.

27

Aziz Muslim, Dasar-dasar Pengembangan Masyarakat, (Yogyakarta: Samudra Biru, 2012), hlm. 12.

Pemberdayaan menurut bahasa berasal dari kata daya yang berarti

tenaga/kekuatan, proses, cara, perbuatan memberdayakan28. Pemberdayaan adalah

upaya yang membangun daya masyarakat dengan mendorong, memotivasi dan

membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta berupaya untuk

mengembangkannya.29

Pemberdayaan diarahkan guna meningkatkan ekonomi masyarakat

secaraproduktif sehingga mampu menghasilkan nilai tambah yang tinggi dan

pendapatan yang lebih besar. Upaya peningkatan kemampuan untuk menghasilkan

nilai tambah paling tidak harus ada perbaikan akses terhadap empat hal, yaitu akses

terhadap sumber daya, akses terhadap teknologi, akses terhadap pasar dan akses

terhadap permintaan.

Menurut Ginandjar Kartasasmita pemberdayaan (empowerment) adalah upaya

untuk membangun daya masyarakat dengan mendorong, memotivasi dan

membangkitkan kesadaran akan potensi serta berupaya untuk mengembangkan30.

Sedangkan menurut Wuradji yang dikutip oleh Aziz pemberdayaan adalah sebuah

proses penyadaran masyarakat yang dilakukan secara transformatif, partisipatif dan

berkesinambungan melaui peningkatan kemampuan dalammenangani berbagai

28

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan...,hlm. 242.

29

http://wordpress.com/about/pemberdayaan-masyarakat-miskin-di-era-otonomi-daerah. data ini diakses pada hari minggu, tanggal 25maret 2019, pukul 14:00 WIB.

30

Ginandjar Kartasasmita, Pembangunan Untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan

24

persoalan dasar yang dihadapi dan meningkatkan kondisi hidup sesuai dengan

harapan.31

Dengan kata lain pemberdayaan merupakan sebuah proses dan tujuan. Sebagai

proses pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau

keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat., sedangkan sebagai tujuan, maka

pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah

perubahan sosial.32

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian

pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau

keberdayaan kelompok rentan dan lemah dalam masyarakat, termasuk

individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan, sehingga mereka memiliki

keberdayaan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik bersifat fisik, ekonomi,

maupun sosial seperti: memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi,

mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri

dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya

Istilah pemberdayaan masyarakat dapat kita lihat dari adanya berbagai istilah

lainnya yang dapat dihubungkan dengan konsep pembinaan masyarakat, seperti

istilah ummat dijumpai pada surah Ali-Imran ayat 110 yang berbunyi:













31

Aziz Muslim, Metodologi Pengembangan Masyarakat, (Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 3.

32





































Artinya:

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkkan untuk manusia, menyuruh kepada

yang ma‟ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya

ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang

beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.33

Ayat diatas mengisyaratkan bahwa kontribusi nilai-nilai agama dalam dakwah

ini adalah untuk memperbaiki masyarakat. Asalkan gerakan dakwah itu bukan

sekedar disampaikan saja tanpa dievaluasi.34 Dari arti bisa dijelaskan bahwa kamu

ummat terbaik, kamu sanggup mengajak orang berbuat baik dan kamu sanggup melarang sesuatu yang munkar, karena pengembangan masyarakat adalah sebuah

upaya mengembangkan sebuah kondisi masyarakat secara berkelanjutan dan aktif

berlandaskan prinsip keadilan sosial dan saling menghargai.

33

Kementrian Agama RI, A-lquran Al-Karim dan Terjemahannya (Surabaya:Halim Publishing & Distributing, 2013), hlm. 64

34

Yayuk Sri Hidayati, Implementasi Program Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

Dalam Meemberdayakan Mayarakat di Desa Londut Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten LabuhanBatu Utara, (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Pengembangan

26

Adapun cara yang ditempuh dalam melakukan pemberdayaan yaitu dengan

memberikan motivasi atau dukungan berupa penyediaan sumber daya, kesempatan,

pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas

mereka, meningkatkan kesadaran tentang potensi yang dimilikinya, kemudian

berupaya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki mereka.35

b.) Ekonomi Masyarakat

Ekonomi masyarakat adalah segala kegiatan ekonomi dan upaya masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (basic need) yaitu sandang, pangan, papan,

kesehatan dan pendidikan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa pemberdayaan

ekonomi masyarakat merupakan satu upaya untuk meningkatkan kemampuan atau

potensi masyarakat dalam kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan hidup

sertameningkatkan kesejahteraan mereka dan dapat berpotensi dalam proses

pembangunan nasional.36

Dalam konteks permasalahan sederhana, ekonomi masyarakat merupakan

strategi bertahan hidup yang dikembangkan oleh masyarakat miskin, baik di kota

maupun desa.37 Meningkatkan kesejahteraan ekonomi merupakan kegiatan dalam

pemberdayaan di masyarakat. Ekonomi dapat diartikan sebagai upaya dalam

mengelola rumah tangga. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup

melalui tiga kegiatan utama yaitu: produksi, distribusi, dan konsumsi. Pemenuhan

35

Ibid., hlm. 75. 36

http://wordpress.com/...., pukul 14:30 WIB.

37

kebutuhan hidup dengan kendala terbatasnya sumber daya erat kaitannya dengan

upaya meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan.38

Produksi, distribusi dan konsumsi, merupakan rangkaian kegiatan yang

berlangsung secara terus menerus dan sering disebut sebagai proses yang

berkesinambungan. Proses ini berjalan secara alamiah sejalan dengan perkembangan

masyarakat dibidang sosial, ekonomi, budaya dan politik. Secara ekonomi, proses

alamiah yaitu bahwa yang menghasilkan (produksi) harus dinikmati (konsumsi), dan

sebaliknya yang menikmati harus yang menghasilkan.39

Dengan demikian pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah kegiatan ekonomi

yang dilakukan oleh masyarakat yang dengan secara swadaya mengelolah sumber

daya apapun yang dapat dikuasainya, dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan

dasarnya dan keluarganya. Upaya pembangunan ekonomi masyarakat mengarah pada

perubahan struktur yaitu memperkuat kedudukan dan peran ekonomi masyarakat

dalam perekonomian nasional.

Menurut Ginandjar Kartasasmita pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah “Upaya yang merupakan pengerahan sumber daya untuk mengembangkan potensi

ekonomi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas masyarakat sehingga, baik

sumber daya manusia maupun sumber daya alam di sekitar keberadaan masyarakat,

dapat ditingkatkan produktivitasnya”.40

38

Gunawan Sumodiningrat, Membangun Perekonomian Rakyat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 24.

39 Ibid.

28

Pemberdayaan ekonomi masyarakat juga menjadi sebuah langkah yang harus

dilakukan guna memperbaiki kondisi masyarakat terlebih pada tingkat ekonomi

rendah dan masyarakat dituntut untuk lebih bekerja keras, kreatif dan mandiri dalam

berwirausaha.41 Pemberdayaan dalam aspek ekonomi dilaksanakan dengan

memberikan modal melalui mekanisme simpan pinjam, koperasi, dan modal

alternatif. Pemberian modal dimaksudkan untuk merangsang dan mendorong mereka

menyelenggarakan kegiatan rutin yang menjadi media diantara mereka untuk saling

bertemu dalam rangka penguatan kelompok. Pengelolaan usaha ini berada di tangan

pengurus yang ditunjuk dari internal mereka dan dikelola dengan sistem pembukuan

yang sederhana tetapi dapat di kontrol.42

Dari berbagai pandangan mengenai konsep pemberdayaan, maka dapat

disimpulkan, bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah penguatan pemilikan

faktor-faktor produksi, penguatan penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan

masyarakat untuk mendapatkan gaji/upah yang memadai, dan penguatan masyarakat

untuk memperoleh informasi, pengetahuan dan keterampilan, yang harus dilakukan

secara multiaspek, baik dari aspek masyarakatnya sendiri, maupun aspek

kebijakannya.43

41

Nanih Machendrawaty dan Agus Safei, Pengembangan Masyarakat Islam dari Ideologi

Strategi sampai Tradisi,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 41-42. 42

Zubaedi, M. Ag, Pengembangan Masyarakat Wacana & Praktis, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2013), hlm. 239.

43

Dokumen terkait