• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

A. Nilai-nilai Pendidikan Islam 1. Pengertian Nilai

2. Pengertian Pendidikan Islam

Setelah menjelaskan pengertian dari nilai, penulis akan menjabarkan pengertian dari pendidikan Islam. Sebelumnya penulis akan lebih dahalu membahas tentang pengertian pendidikan secara umum.

Kata pendidikan berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Pedagogie” yang berarti bimbingan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab ini sering diterjemahkan dengan “tarb yah” yang berarti pendidikan. Ataupun disebut juga “at-ta‟l m”yang berarti pengajaran, atau disebut juga “at-ta‟d b”yang berati pendidikan sopan santun.28 Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata pendidikan artinya proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.29

Sedangkan dalam arti teoritis filosofis pendidikan adalah pemikiran manusia terhadap masalah-masalah kependidikan untuk memecahkan dan menyusun teori-teori baru dengan mendasarkan kepada pemikiran normatif, spekulatif, rasional empiris, rasional filosofis maupun historis filosofis. Sedangkan pendidikan dalam arti praktik, adalah suatu proses pemindahan atau transformasi pengetahuan ataupun pengembangan potensi-potensi yang dimiliki subjek didik untuk mencapai perkembangan secara optimal, serta membudayakan manusia melalui transformasi nilai-nilai yang utama. Dan dalam perspektif sosiologi, pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari tiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan teman dan dengan alam semesta.30

Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu kepada term al-tarbiyah, al-ta‟d b, dan al-ta‟l m. Dari ketiga istilah tersebut term yang populer digunakan dalam praktek pendidikan Islam ialah term al-tarbiyah. Sedangkan term al-ta‟d b, dan al-ta‟l m jarang sekali digunakan.31

28

Ramayulis, Ilmu Pendidika Islam (Jakarta, Kalam Mulia, 2004), h.1.

29Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h.263.

30Bashori Muchsin, Moh. Sulthon, dan Abdul Wahid, Pendidikan Islam Humanistik : Alternatif Pendidikan Pembebasan Anak (Bandung : RefikaAditama, 2010), h.4.

31Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam : Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h.25.

57

Penggunaan istilah tarbiyah berasal dari kata rabb. Walaupun kata ini memiliki banyak arti, akan tetapi pengertian dasarnya menunjukkan makna tumbuh, berkembang, memelihara, merawat, mengatur, dan menjaga kelestarian atau eksistensinya.32

Qurtubi seperti yang dikutip oleh sahrodi mengatakan bahwa "Rabb" merupakan suatu gambaran yang diberikan kepada suatu perbandingan antara Allah sebagai pendidik dan manusia sebagai peserta didik. Allah mengetahui dengan baik kebutuhan-kebutuhan mereka yang dididik, sebab ia adalah pencipta mereka. Disamping itu pemeliharaan Allah tidak terbatas pada kelompok tertentu. Ia memperhatikan segala ciptaan-Nya. Karena itulah Ia disebut Rabb al-'Alamin.33 Dari ungkapan tersebut Dja‟far Siddik menyatakan “dengan demikian secara popular istilah tarb yah digunakan untuk menyatakan usaha pendidikan dalam rangka menumbuh kembangkan seluruh potensi peserta didik agar benar-benar menjadi makhluk yang beragama dan berbudaya.34

Tarb yah dapat juga diartikan dengan "proses transformasi ilmu pengetahuan dari pendidik (rabbani) kepada peserta didik agar ia memiliki sikap dan semangat yang tinggi dalam memahami dan menyadari kehidupannya, sehingga terbentuk ketakwaan, budi pekerti,dan kepribadian yang luhur".35 Sebagaimana terdapat di beberapa ayat Alquran Berikut:

            

Artinya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil.”36

          

Artinya: “Fir'aun menjawab: "Bukankah kami Telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu.37

32

Ibid, h.25-26.

33Jamali Sahrodi, Membedah Nalar Pendidikan Islam, Pengantar ke Arah Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Rihlah Group, 2005), h. 42.

34Dja‟far Siddik, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan Islam, ed, Rosnita (Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2011), h. 17.

35Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kencana, 2006), h. 13. 36Q.S.Al-Isrā‟/17:24.

58

Jadi lafadz “tarb yah” dalam Alquran dimaksudkan sebagai proses pendidikan. Namun makna pendidikan (tarb yah) dalam Alquran tidak terbataspada aspek kognitif berupa pengetahuan untuk selalu berbuat baik kepada orang tua akan tetapi pendidikan juga meliputi aspek afektif yang direalisasikan sebagai apresiasi atau sikap respek terhadap keduanya dengan cara menghormati mereka. Lebih dari itu konsep tarbiyah bisa juga sebagai tindakan untuk berbakti bahkan sampai kepedulian untuk mendoakannya supaya mereka mendapatkan rahmat dari Allah yang maha kuasa. Pada ayat kedua dikatakan bahwa pendidikan itu ialah mengasuh. Selain mendidik, mengasuh juga hendak memberikan perlindungan dan rasa aman. Jadi term tarb yah dalam Alquran tidak sekedar merupakan upaya pendidikan pada umumnya term itu menembus aspek etika religius.

Istilah al-ta‟l m telah digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan Islam. Menurut para ahli kata ini lebih bersifat universal dibanding kata al-tarbiyah maupun al-ta‟d b, Rasyid Ridha misalnya mengartikan al-ta‟l m sebagai proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa ada batasan dan ketentuan tertentu.38 Al-Rasyidin menyimpulkan dalam bukunya „Falsafah Pendidikan Islam‟ makna ta‟l m adalah sebagai proses menyampaikan dan menanamkan ilmu ke dalam diri seseorang sehingga berpengaruh terhadap akal, jiwa dan perbuatannya.39

Dalam Alquran dinyatakan, bahwa Allah mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. Sebagaimana firman Allah dalam beberapa ayat Alquran berikut:    

Artinya: “yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.”40

               

Artinya: “dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman:

37Q.S.Asy-Syu‟arā‟/26: 18. 38Ibid, h.27.

39

Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press, 2005), h. 113.

59

"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!".41

                    

Artinya : “dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan Dia berkata: "Hai manusia, Kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan Kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata".

                    

Artinya: “dan Sulaiman telah mewarisi Daud dan Dia berkata: "Hai manusia, Kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan Kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata".42

Jadi, kata ta l m/‟allama dalam Alquran ditujukan sebagai proses pengajaran, pemberian informasi dan pengetahuan kepada peserta didik.

Istilah al-ta‟d b menurut al-Attas adalah istilah yang paling tepat untuk menunjukkan pendidikan Islam, yang berarti pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kedalam diri manusia (peserta didik) tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam tatanan penciptaan.43

Ta‟d b lazimnya diterjemahkan dengan pendidikan sopan santun. Ta‟d b yang seakar dengan adab memiliki arti pendidikan, peradaban atau kebudayaan. Artinya orang yang berpendidikan adalah orang yang berperadaban, sebaliknya, peradaban yang berkualitas dapat diraih melalui pendidikan.44

Istilah-istilah pendidikan dalam Islam tersebut memiliki kesamaan makna, akan tetapi pengertian tersebut secara luas memiliki istilah yang satu dengan yang lain memiliki arti yang lebih dalam. Ini menunjukkan bahwa Alquran yang menjadi sumber hukum utama dalam Islam dan sebagai mu‟jizat terbesar bagi Rasulullah saw dan dijadikaan sebagai sumber utama dalam dunia pendidikan. Di

41Q.S.Al-Baqarah /2: 31. 42 QS. An-Naml /27:16 43

Ibid, h.30.

44Musthofa Rahman, Pendidikan Islam dalam Perspektif Alquran,(Yokyakarta:Pustaka Pelajar, 2001) h.17.

60

dalam Alquran Allah Swt. memberikan banyak informasi kepada Nabi saw. Informasi yang disampaikan kepada Nabi tentu juga tunjukannya kepada semua umat manusia khususnya kaum muslim. Selain mengetahui dan menghayati kisah-kisah yang disampaikan dalam Alquran, memahami hukum-hukum, bagi kaum muslim khususnya dalam dunia pendidikan, selayaknya untuk memahami nilai-nilai pendidikan dari semua ayat yang ada di dalam Alquran.

Dari pengertian pendidikan dalam Islam tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan itu adalah proses transmisi ilmu pengetahuan untuk mengatur, dan menanamkan kedalam diri peserta didik secara berangsur-angsur tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu didalam tatanan penciptaan.

Sedangkan pengertian pendidikan menurut para tokoh yaitu sebagai berikut: a. Menurut Oemar Muhammad al-Toumy al-Syaebani dalam Tohirin menyatakan

bahwa pendidikan adalah usaha mengubah tingkah laku individu dilandasi oleh nilai-nilai islami dalam kehidupan pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitar melalui proses kependidikan.45

b. Menurut Mohammad Fadil al-Djamaly dalam Tohirin menyatakan bahwa pendidikan agama Islam adalah proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik dan mengangkat derajat kemanusiaannya, sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarnya (pengaruh dari luar).46

c. Menurut Iskandar Engku dan Siti Zubaidah dalam Tohirin menyebutkan bahwa pendidikan Islam pencapaian keseimbangan pertumbuhan pribadi, manusia secara menyeluruh melalui latihan-latihan kejiwaan, akal, kecerdasan, perasaan dan panca indra.47

Jadi kesimpulan dari para tokoh tersebut pendidikan itu adalah usaha untuk mengubah dan mengarahkan tingkah laku manusia untuk kehidupan yang lebih baik melalui latihan-latihan kejiwaan, akal, kecerdasan, perasaan dan panca indra.

Pendidikan Islam menurut beberapa tokoh yaitu sebagai berikut:

45Tohirin , Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2011), h.9.

46 Ibid.

47Iskandar Engku dan Siti Zubaidah, Sejarah Pendidikan Islami (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), h. 5.

61

a. Menurut Muhammad Fadhil al-Jamaliy mendefinisikan Pendidikan Islam sebagai upaya pengembangan, mendorong serta mengajak peseta didik hidup lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia.48

b. Menurut Haidar Putra Daulay Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmaniyah maupun rohaniyah, menumbuh suburkan hubungan yang harmonis setiap pribadi manusia dengan Allah, mausia dan alam semesta.49

c. Menurut H.M. Arifin Pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya ajaran Islam.50 d. Menurut Yusuf al-Qadhawi pendidikan Islam adalah suatu pendidikan

manusiaseutuhnya, akal, dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akal dan keterampilannya. Karena itu, pendidikan Islam menyiapakan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai dan menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengansegala kebaikan dan kejahtannya, manis dan pahitnya.51 Menurut al-Syaibaniy sebagiamana dikutib oleh Al-Rasyidin dan Samsul Nizar Pendidikan Islam adalah proses mengubah tingkahlaku individu peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya, proses tersebut dilakukan dengan cara pendidikan dan pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan profesi diantara sekian banyak profesi asasi dalam masyarakat.52

Dari pendapat tokoh pendidikan tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu Pendidikan Islam adalah upaya mebimbing, mengarahkan, dan membina peserta didik yang dilaksanakan secara sadar dan terencana agar terbina sutu kepribadian yang utama sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat nantinya.

48Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Isalm Pendekatan Historis, Toritis dan Praktis (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 31.

49Haidar Putra Daulay, Pemberdayaan Pendidikan Islam di Indonesia (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), h.6.

50H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis Dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.29.

51Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat…, h.31. 52Ibid.

62

Dari berbagai penjabaran diatas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa nilai-nilai pendidikan Islam adalah konsep yang berupa ajaran-ajaran Islam, dimana ajaran Islam itu sendiri merupakan seluruh ajaran Allah yang bersumber Alquran dan Sunnah yang pemahamannya tidak terlepas dari pendapat para ahli yang telah lebih memahami dan menggali ajaran Islam.