• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORI

3. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut KBBI (2005:a895) prestasi belajar adalah penguasan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Hal ini didukung oleh Sugihartono dkk (2007:a130) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil pengukuran yang berwujud angka maupun pernyataan yang mencerminkan tingkat penguasaan materi pelajaran bagi para siswa. Prestasi belajar siswa diketahui jika guru telah melakukan penilaian terhadap prestasi belajar siswa.

Menurut Eni Purwanti dan Salamah (2011: 2) prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang dikembangkan melalui mata pelajaran yang ditunjukkan dari nilai tes atau raport yang diberikan oleh guru. Selanjutnya menurut Sutratinah Tirtonegoro (2006: 43) prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat

14

mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari kegiatan belajar yang berupa kognitif, afektif, dan psikomotor yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf ataupun kalimat. Prestasi belajar dapat diketahui setelah diadakan pengukuran dan penilaian. Hasil pengukuran dan penilaian tersebut dapat digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya prestasi belajar siswa.

Menurut Bloom (Nana Sudjana, 2009:a22-31) hasil belajar dibagi menjadi tiga ranah yaitu: a) ranah kognitif, b) ranah afektif, dan c) ranah psikomotor. a. Ranah kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu: 1) pengetahuan, 2) pemahaman, 3) aplikasi, 4) analisis, 5) sintesis, dan 6) evaluasi.

1) Pengetahuan (C1)

Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat yang paling rendah akan tetapi menjadi prasarat bagi tipe hasil belajar selanjutnya. Pengetahuan yaitu jenjang kemampuan yang menuntut siswa untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, fakta, prinsip, dll. Menurut Zainal Arifin (2011: 21) kata kerja operasional aspek pengetahuan yaitu mendefinisikan, memberikan, mengidentifikasi, memberi nama, menyusun daftar, mencocokkan, menyebutkan, membuat garis besar, dan menyatakan kembali. Menurut Abdul Majid

15

(2011: 54) kata kerja operasional yang lain yaitu mengurutkan, menamai, melabeli, dan menggambarkan.

2) Pemahaman (C2)

Pemahaman adalah jenjang kemampuan yang menuntut siswa untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran. Pemahaman terdiri dari 3 kategori yaitu pemahaman terjemahan, pemahaman penafsiran, dan pemahaman ekstrapolasi. Menurut Zainal Arifin (2011: 21) kata kerja operasional aspek pemahaman adalah mengubah, membedakan, mempertahankan, menjelaskan, memprakirakan, memberi contoh, menyimpulkan, melukiskan, dan menuliskan kembali. Menurut Abdul Majid (2011: 54) kata kerja operasional yang lain yaitu menerjemah, menggeneralisasikan, menguraikan, dan berpendapat.

3) Aplikasi (C3)

Aplikasi berarti menerapkan ide, gagasan, teori atau petunjuk teknis ke dalam situasi baru. Menurut Zainal Arifin (2011: 21) kata kerja operasional aspek aplikasi yaitu mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, mengungkapkan, mengerjakan dengan teliti, menjalankan, memanipulasi, menghubungkan, menunjukkan, memecahkan, dan menggunakan. Menurut Abdul Majid (2011: 54) kata kerja operasional yang lain yaitu mengoperasikan, menghasilkan, mengatasi, dan mempersiapkan.

16 4) Analisis (C4)

Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. Menurut Zainal Arifin (2011: 22) kata kerja operasional aspek analisis yaitu mengurai, membuat diagram, memisah-misahkan, menggambarkan kesimpulan, membuat garis besar, menghubungkan, dan memerinci. Menurut Abdul Majid (2011: 54) kata kerja operasional yang lain yaitu memilih dan mengenai perbedaan (diantara beberapa yang dalam satu kesatuan). 5) Sintesis (C5)

Sintesis adalah penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh. Menurut Zainal Arifin (2011: 22) kata kerja operasional aspek sintesis yaitu menggolongkan, menggabungkan, memodifikasi, menghimpun, merencanakan, merekonstruksikan, dan menyusun.

6) Evaluasi (C6)

Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, material, dan lain-lain. Menurut Zainal Arifin (2011: 22) kata kerja operasional aspek evaluasi yaitu menilai, membandingkan, mempertentangkan, membeda-bedakan, mempertimbangkan kebenaran, dan mengkritik.

17 b. Ranah afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatian terhadap pelajaran, minat, perasaan, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. Kategori ranah afektif dimulai dari tingkat yang sederhana sampai ke tingkat yang kompleks. Beberapa kategori tersebut yaitu: 1) reciving, 2) responding, 3) valuing, 4) organisasi, dan 5) karakteristik nilai.

1) Reciving /attending

Reciving/attending yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang ke siswa dalam bentuk situasi, gejala, masalah. Hal ini mencakup kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.

2) Responding/ jawaban

Responding/ jawaban yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar.

3) Valuing/ penilaian

Valuing/ penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus yang datang dari luar. Dalam tipe ini mencakup kesediaan menerima nilai, dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. 4) Organisasi

18 5) Karakteristik nilai/ internalisasi nilai

Karakteristik nilai/ internalisasi nilai yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.

c. Ranah psikomotor

Tipe hasil belajar ranah psikomotor berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah siswa menerima pengalaman belajar tertentu. Ada enam tingkatan keterampilan dalam ranah psikomotor yaitu: 1) gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar),

2) keterampilan pada gerakan-gerakan dasar,

3) kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain,

4) kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan,

5) gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks, dan

6) kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.

Berdasarkan pendapat di atas maka prestasi belajar dalam penelitian ini adalah prestasi belajar ranah kognitif yang difokuskan pada penilaian empat aspek yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), dan analisis (C4). Peneliti memilih ranah kognitif karena sesuai dengan pembatasan masalah pada bab I.

Dokumen terkait