• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Produktivitas

Dalam dokumen Dwi Saptutik F3509021 (Halaman 24-62)

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Produktivitas

Menurut L. Greenberg (dalam sinungan, 2003:12) mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan antara totalitas pengeluaran pada waktu tertentu dibagi totalitas masukan selama periode tersebut. Produktivitas juga diartikan sebagai perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil, perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang dinyatakan dalam satu-satuan (unit) umum.

Produktivitas merupakan suatu ukuran kinerja ekonomi yang membandingkan seberapa banyak yang dapat kita produksi dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi. Semakin banyak output produksi yang menggunakan sumber daya yang lebih sedikit, produktivitas semakin tumbuh dan semakin banyak orang yang diuntungkan.(Griffin, 2007:38)

Menurut Render dan Heizer (2004:17) produktivitas adalah perbandingan antara output (barang dan jasa) dibagi dengan input (sumberdaya, seperti tenaga kerja dan modal). Tingkat ukur produktivitas sangat beragam bergantung kepada kepentingan terkait.

Produktivitas merupakan hasil dari efisiensi pengelolaan masukan dan efektivitas pencapain sasaran yang berhubungan dengan upah tenaga kerja, pengalaman, curahan waktu untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dengan yang telah ditetapkan hingga tujuan yang ingin dicapai dapat diperoleh.

commit to user

11 Produktivitas merupakan komponen yang turut menentukan serta menjadi syarat utama dalam keberhasilan suatu perusahaan. (sjafri mangkuprawira, http://ronawajah.wordpress.com/

Menurut Gordon (dalam Purnomo 2004:77) mendefinisikan produktivitas sebagai rasio antara output yang dihasilkan per unit dari sumber daya yang dikonsumsi dalam suatu proses produksi.

Dari pendapat para ahli diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input) atau perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber yang digunakan, produktivitas kadang-kadang dipandang sebagai penggunaan intensif terhadap sumber-sumber dan mesin yang di ukur secara tepat seperti tenaga kerja dan mesin yang diukur secara tepat dan benar-benar menunjukan suatu penampilan yang efisiensi.

Peranan produktivitas sebagai sasaran manajemen untuk

keberhasilan suatu tingkat kegiatan perusahaan, sedangkan pengukuran produktivitas digunakan untuk sasaran manajemen menganalisa dan mendorong efisiensi produksi sehingga dapat diketahui kekuranganya serta melakukan perbaikan.

Analisis kebutuhan tenaga kerja terdiri dari :

a . Work loa d a na lysis

Analisis penentuan kebutuhan tenaga kerja dengan memperhitungkan

beban kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

(heidjarachman,husnan: 2002).

b. Work force a na lysis

Analisis penentuan tenaga kerja dengan memperhitungkan beban kerja, tingkat absensi, dan tingkat trun over (heidjarachman, husnan: 2002).

commit to user

12 Menurut Render dan Heizer produktivitas tenaga kerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Unit yang diproduksi Produktivitas Tenaga kerja =

Jam kerja

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja

Menurut Tarwaka (2004) ada beberapa faktor-faktor yang

mempengaruhi produktivitas tenaga kerja, antara lain sebagai berikut: 1. Motivasi

Merupakan kekuatan pendorong seseorang melakukan kegiatan kearah tujuan tertentu dan melibatkan segala kemampuan yang dimiliki untuk mencapainya.

a. Faktor-faktor motivasi kerja

Untuk mendapatkan motivasi kerja dibutuhkan suatu landasan motivator, adapun motivator tersebut antara lain:

1) Gaji/upah

adalah suatu penerimaan dari pemberian pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan dan dinilai dengan uang.

2) Pengalaman

Adalah tingkat kemampuan tenaga kerja dalam bekerja pada perusahaan tersebut yaitu dalam proses produksi yang diukur dengan lamanya menjadi karyawan pada perusahaan sejenis. 3) Lingkungan kerja

Suatu kondisi lingkungan tempat dimana kita melakukan kegiatan atau pekerjaan pada suatu perusahaan sejenis.

commit to user

13

4) Kesempatan kerja

Memperhatikan status karyawan dengan menerapkan jejang karier pada perusahaan. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berprestasi.

a. Usaha peningkatan motivasi kerja

Menurut Sinungan (2003:140) untuk meningkatkan motivasi kerja perlu adanya pembinaan dari beberapa pihak:

1) Intern perusahaan

Penjabaran dan pemahaman pengertian serta tumbuhnya sikap tingkah laku dan penerapan konsep tri dharma:

a) Rumongso handarbeni (saling merasa ikut

memiliki).

b) Melu hangrungkeabi (ikut serta memelihara , mempertahankan dan melestarikan).

c) Mulat seriro hangroso wani (terus menus mawas diri).

2) Eksternal perusahaan

Penanaman kesadaran bermasyarakat kesadaran

bernegara antara lain dengan mengikuti berbagai pelatihan – pelatihan khusus / mengikuti penataran. 2. Kedisiplinan

Merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan tingkah laku perorangan atau kelompok masyarakat berupa kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

3. Etos kerja

Salah satu penentu produktivitas adalah etos kerja karena merupakan pandangan untuk menilai sejauh mana kita melakukan suatu pekerjaan dan terus berupaya untuk mencapai hasil yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan.

commit to user

14 4. Keterampilan

Merupakan suatu kemampuan yang dinilai seseorang dari hasil pembelajaran dan pengalaman mengenai suatu bidang tertentu. Menurut husnan 1990:

a. Upah tenaga kerja

Suatu penerimaan dari pemberian pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan dan dinilai dengan uang.

b. Pengalaman kerja

Pengalaman adalah tingkat kemampuan tenaga kerja dalam bekerja pada perusahaan tersebut tersebut yaitu dalam proses produksi yang diukur dengan lamanya menjadi karyawan pada perusahaan sejenis.

c. Curahan waktu kerja

Adalah jam kerja yang digunakan dalam seluruh kegiatan

proses produksi. Jam kerja yang ditambah akan

meningkatkan produktivitas tenaga kerja. 5. Pendidikan

Tingkat pendidikan selalu dikembangkan baik melalui jalur formal maupun non formal, karena setiap penggunaan teknologi hanya akan kita kuasai dengan pengetahuan dan kemampuan yang handal.

6. Pelayanan kesehatan

Keadaan gizi dan kesehatan yang baik memberikan kemampuan serta kesegaran fisik dan mental seseorang dalam melakukan pekerjaan. Semakin baik gizi dan kesehatan semakin tinggi produktivitasnya.

commit to user

15 C. Meningkatkan produktivitas

Menurut sinungan (2003:60) peningkatan produktivitas di dalam perusahaan berkaitan dengan tiga jenis sumber yaitu:

1. Modal (perlengkapan, material, dan tenaga/energi) dapat dilakukan dengan pemilihan daya guna peralatan yang cocok, penjadwalan daya guna mesin, pengaturan pelayanan dan perawatan mesin, melatih dan memberikan pelajaran pada pekerja operasional.

2. Tenaga kerja

Merupakan potensi tertinggi dalam peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan mengurangi jam kerja yang tidak efektif.

3. Manajemen dan organisasi

commit to user

16 BAB III

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Sejarah Berdirinya PT. Dan Liris Sukoharjo

PT. Dan Liris berdiri sesuai dengan akta notaris, tanggal 25 april 1974, dengan SK Kehakiman No. YA.5/313/23 tertanggal 23 Agustus 1974. Sedangkan surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) No. 182/11.35/PB/VII/1991/P.I dengan tanda daftar perusahaan No. 113511700008. Pada mulanya PT. Dan Liris merupakan perusahaan khusus pertenunan yang sebagian digunakan untuk industri batik (batik keris sebagai cikal bakal). Nama danliris sendiriberasal dari kata udan liris merupakan suatu jenis motif batik yang secara filosofis mempunyai arti : udan= hujan, liris = rintik-rintik (dan terus menerus), sehingga diharapkan agar kelangsungan hidup (atau rejeki) yang didapatkan perusahaan ini bisa berjalan stabil dan teus menerus. Udan liris juga merupakan desain unggulan dari produk keris group. Pada akhirnya kata udan liris disingkat menjadi Dan liris yang selanjutnya dijadikan nama PT.DAN LIRIS.

Latar belakang berdirinya PT. Dan Liris, dimulai pada tahun 1946 sebagai home industry batik. Pada tahun 1966 pemerintah membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi investor untuk menanamkan modalnya di indonesia, baik berasal dari penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PAM). Dengan adanya kebijakan tersebut, maka perusahaan home industry

batik menjadi peseroan terbatas dengan nama PT.BATIK KERIS pada tahun 1971. Sejak saat itu, PT. Batik Keris menerima permintaan produk yang terus meningkat dari waktu kewaktu dari para konsumen. Selanjutnya PT Batik Keris mengambil langkah untuk memenuhi

commit to user

17 kebutuhan perusahaan dan untuk mengantisipasi agar tidak terganggu aktivitas produksi PT Batik Keris apabila suatu saat perusahan mengalami kesulitan karena terjadi fluktuasi harga bahan baku di pasaran. Maka didirikanlah perusahaan pemasok bahan baku yaitu PT Dan liris pada tahun 1974.

Kegiatan usaha PT.Dan Liris dimulai hanya dengan satu bidang saja, yaitu pentenunan (wea ving). Lokasi pabrik tenun pada mulanya berada di Jl. Adi Sucipto Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Seiring dengan perkembangan perusahaan, maka didirikanlah pabrik perajutan dan garment di lokasi yang sama sehingga pada tahun 1982 juga didirikan pabrik pemintaan hingga menjadi industri textile terpadu, dengan adanya produksi cetak (printing) dan pembuatan kain bermotif batik (finishing). Karena semakin pesat perkembangan perusahaan, maka pada tahun 1983 lokasi pabrik dipindah ke Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo hingga sekarang, dan pada akhirnya menjadi industri textile terpadu dengan unit usaha pemintalan (spinning), pertenunan (wea ving), pencelupan dan pewarnaan (dyeing), dan koleksi pakaian jadi (ga rment).

Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, secara struktur PT.Dan Liris memisahkan seluruh unit produksinya menjadi empat Departement, dimana setiap departement membuat produk yang berbeda-beda. Departement yang terdapat pada PT. Dan Liris meliputi:

a. Departement pemintalan (spinning)

Departemen ini merupakan unit produksi khusus unutk memproduksi benang tenun. Kapasitas produksi pada departemen ini yaitu 8.500ball benang per bulan.

commit to user

18 Setiap tahun PT. Dan Liris menghasilkan sekitar 80.000 ball benang per tahun yang sebagian besar digunakan PT. Dan Liris sendiri untuk produksi texstile dan pakain jadi (ga rment). Sedangkan sisanya dijual kedalam negeri dan luar negeri. Benang yang dihasilkan PT.Dan Liris dibuat dari serat cotton 100%, polyster 100% dan campuran dari keduanya yaitu TC (Polyester Cotton).

b. Departemen Pertenunan (wea ving)

Departemen ini khususnya untuk mempoduksi kain greige dengan kapasitas produksinya 7.500.000 meter per bulan. Kain greige yang dihasilkan, selain digunakan untuk memproduksi textil sendiri juga dijual dalam negeri dan luar negeri.

c. Departemen Finishing (printing)

Departemen ini merupakan bagian yang memproduksi kain white

(putih), dyeing (warna), printing (print). Kapasitas produksi yang ditargetkan 5.500.000 meter per bulan.

d. Departemen Garment

Departemen ini memproduksi konveksi (pakaian jadi). Kapasitas produksi pada devisis ini yaitu 950.000 potong per bulan.

PT. Dan Liris menggunakan mesin-mesin modern yang dilengkapi dengan sistem komputer untuk mengendalikan efisiensi dan mutu. Berkat kecanggihan peralatan yang dimiliki dan mutu ini yang diterapkan di PT. Dan Liris produk-produknya (untuk kualitas A ) dapat diterima di pasar luar negeri. Hampir sebagian besar produk yang di hasilkan PT. Dan Liris adalah pesanan dari perusahaan dalam dan luar negeri, hal ini tentu menjadi sebuah kebanggaan dan prestasi tersendiri untuk PT. Dan Liris. Untuk menjaga kualitas produknya, PT. Dan Liris telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (dari SGS) dan sertifikat dari Lloyd’s.

commit to user

19 Saat ini PT. Dan Liris dipegang oleh generasi ketiga yaitu Ibu Michelle Tjokrosaputro (generasi pertama pendirinya adalah Kasoem Tjokrosaputro, dan dikembangkan oleh generasi kedua yaitu Handiman Tjokrosaputro). Pada tahun 2007 beliau

menerapkan Corporate Culture yang baru yaitu: “MOVING

TOGETHER TOWARD EXCELLENT” yang berarti maju bersama menjadi yang terbaik. Corporate Culture itu diturunkan dalam bentuk visi, misi dan objective atau sasaran.

2. Visi, misi dan objective atau sasaran

Perusahaan PT. Dan Liris mempunyai visi, misi dan sasaran sebagai berikut :

a. Visi perusahaan

Menjadi perusahaan textile yang terintegrasi yang terkenal sebagai yang terbaik terutama oleh pemegang saham, pelanggan, dan konsumen.

b. Misi perusahaan

1) Menjadi perusahaan textile yang terintegrasi yang dapat memuaskan pemegang saham melalui profit, dan pelanggan melalui baiknya pelayanan pelanggan kualitas dan harga.

2) Menyediakan lingkungan kerja yang menekankan kejujuran, kehati-hatian, keamanan dan penghargaan berdasarkan hasil. c. Sasaran perusahaan

1) Membeli dan memperbaiki mesin-mesin.

2) Menerima dan melatih karyawan yang berarti di pabrik maupun diperusahaan.

commit to user

20 3. Lokasi PT. Dan liris sukoharjo

PT. Dan Liris berdiri diatas lahan seluas ±45 hektar, dengan kantor pusat / pabrik di Kelurahan Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Lokasi PT. Dan Liris merupakan letak yang cukup strategis dan mudah dijangkau, diantaranya :

a. Utara : Desa Gambiran, Jati, Kota Surakarta b. Timur : Kelurahan Tipes, Cemani, Pasar Klewer c. Selatan : Desa Candi, Grogol ,arah jalur Wonogiri

d. Barat :Desa Banaran, Laweyan (merupakan home industry batik) arah alur Yogyakarta, Semarang.

Disamping itu PT. Dan Liris juga menghitungkan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Transportasi

Lokasi perusahaan PT. Dan Liris yang cukup terjangkau dengan kendaraan umum dan merupakan lalu lintas antar kota sehingga memudahkan perusahaan untuk melakukan pengiriman barang.

b. Pasar

Selama ini PT.Dan Liris telah mampu menembus pasar dalam negeri dan luar negeri dikarenakan PT. Dan Liris selalu berusaha untuk menjaga kualitas yang telah diterapkan.

c. Lingkungan masyarakat

Masyarakat dilingkungan lokasi PT. Dan Liris sangat mendukung perusahaan tersebut didirikan karena dapat membuka lapangan kerja bagi penduduk di sekitar. Pekerjaan berupa karyawan pabrik maupun usaha lain yang berupa warung makan dan pondokan. Disamping itu PT.Dan Liris juga memperhatikan aspek limbah dengan menyediakan fasilitas pengolahan limbah sehingga mencegah terjadinya pencemaran di lingkungan sekitar pabrik. PT. Dan Liris juga berperan dalam membangun fasilitas dilingkungan sekitar berupa pembangunan jalan,

1 P R E S ID E N D IR E K T U R W A K IL P R E S D IR D E W A N K O M IS A R IS P P IC D IR E K T U R M A R K E T IN G K A D IV K E U & A N G IN T . A U D IT & Q A KABAG AKUNTANSI

UR. PAJAK & KABER ANGG ARA N KABAG KE UANGAN QUALITY ASURANCE KABAG PERSONALIA URTP HUKUM KABAG SATPAM E K T U R B E L IA N D IR E K T U R P R O D U K S I IV P E M B . T IL E & M U M

PEM BL. UM + PRO YEK

P EMBL. F&P IMPORT PEMBL . UTILI TY

PEMBELIAN LOKAL

PEM BELIAN IMPORT

KABAG SPINING II A KABAG SPINING I

KABAG SPINING IIB

K A D IV S P IN IN G K A D IV W E A V IN G K ABAG FINISHING KABAG WEAVING III

KABAG WEAVING II KABAG WEAVING I K ABAG PRINTING KABAG UTILITY K A D IV F & P K A D IV K O N V E K S I KABAG KONVEKSI 1 Q A KO NVEK SI KABAG KONVE KSI 4

KABAG K ONVEKSI 3 KABAG KONVEKSI 2 K A D IV Q A QA TEXTILE LABORAT L ABO RAT QMS QMS QMS M AR KE R D IR E K T U R A K N & K E U VERIF IKASI PERSON ALIA S EKRETARIAT KABAG PENJ. F&P

KABAG P ENJ. K AIN GREY

KABAG PENJ. BENANG AVAL

KA BA G PENJ. PAKAIAN JADI

K A D IV A K U N -T A N S I

KABAG P EMBL. G ARME NT

EDP AUDITOR H RD & BLK KOORD.UMUM PERSN KOORD.UMUM PERSN. TEXTILE D IR E K T U R U M U M G am b ar 3 .1 S tru k tu r O rg an is as i P T . D A N L IRIS S u k o h arj o

commit to user

22 4. Struktur Organisasi

Adapun tugas masing- masing sebagi berikut : a. Dewan Komisaris

1) Mengawasi dan menertipkan pelaksanaan dan tujuan

perusahaan berdasarkan kebijakan umum perusahaan yang telah ditetapkan.

2) Mengatur dan mengkoordinir kepentingan para pemegang

saham sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.

3) Memberikan penilaian dan mewakili para pemegang saham atas penesahan neraca dan perhitungan laba rugi tahunan yang disampaikan.

b. Presiden Direktur (Dewan Direksi)

1) Sebagai pejabat yang memimpin perusahaan bersama dengan Kepala Devisi.

2) Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

3) Merencanankan, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan kegitan perusahaan.

4) Mempertanggung jawabkan semua hasil kegiatan perusahaan yang telah dijalankan kepala Dewan Komisaris.

c. Kepala Devisi

1) Merencanankan serta mengembangkan rencana untukmencapai

tujuan perusahaan termasuk kebijakan dan sasaran mutunya. 2) Menetapkan metode dan kebijakan sebagai alat untuk dapat

melaksanankan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan.

3) Mengendalikan dan mengaawasi Pimpinan di bawahnya

(Kepala Bagian) agar dapat menjalakan tugas yang dibebankan.Menampung dan atau mencipatakan suasanan yang memungkainkan adanya penemuan-penemuan baru untuk mencapai tujuan perusahaan secara maksimal.

commit to user

23 d. Kepala Bagian

1) Melaksananakan sasaran jangka panjang dan pendek yang ditetapkan oleh direksi atau pimpinan diatasnya dan menterjemahkan ke dalam pelaksanaan kerja bagian yang di pimpin.

2) Melaksananakan tindakan perbaikan/pencegahahn dari temuan

internal atau ekstrnal audit, komplain pelanggan dan tinjauan manajemen.

3) Mengelola dan mengontrol semua kegiatan sistem mutu dalam

bagiannya.

4) Memberikan motivasi bawahan guna meningkatkan

prodktivitas kerja.

5) Merencanankan kebutuhan pelatihan.

e. Kepala Seksi atau Koordinator Produksi:

1) Mengkoordinasi atau memberikan arahan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan kerja sehari-hari kepada kelompok-kelompok kerja atu sub-sub seksi dibawahnya agar terjamin bahwa sasaran mutu jangka pendek dapat tercapai.

2) Mendata mengevaluasi, mengusulkan atau menetapkan

tindakan perbaikan dan memberikan laporan kepada kepala bagian tentang kemajuan realisasi pekerjaan yang telah dicapai maupun kesulitan-kesulitan atau hambatan-hambatan yang belum dapat diatasi.

3) Merencanankan, mengatur dan menyiapkan semua

perlengkapan kerja yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan kerja.

4) Memberikan pelatihan kepada bawahan yang berkaitan dengan

kebijaksanaan dan sasaran mutu.

5) Mengembangkan, merancang, meningkatkan sasaran kerja dan

memastikan bahwa bawahan bekerja sesuia dengan sasaran kerja yang telah ditetapkan.

commit to user

24 f. Kepala Sub Seksi atau Staff Produksi :

1) Mengatur pelaksanaan kerja berdasarkan rencana kerja

(prosedur pengendalian, instruksi kerja, pla nning yang ditetapkan dan monitoring proses) dan tugas lain yang dibebankan pimpinan.

2) Mengkoordinir, membina atau mlatih karyawan agar dapat melaksanankan pekerjaan sesuai kebijakan dan sasaran mutu perusahaaan.

3) Mengontrol semua tahapan kerja agar dapat dicegah

penyimpangan-penyimpangan kerja yang memungkinkan dapat terjadi ketidaksesuian produk.

4) Memberi dorongan dan mengevaluasi serta melaporkan semua

kegiatan pelaksanaan kerja.

5) Mengoptimalkan semua kegiatan kerja yang menjadi tanggung

jawabnya. 5. Kepersonaliaan

Sumber daya merupakan element yang sangat penting dalam setiap kegiatan perusahaan, sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang profesional demi terwujudnya keefektifan dan keefisienan setiap kegiatan/ progam perusahaan.

a. Jumlah dan golongan tenaga kerja

PT. DAN LIRIS membagi status karyawan menjadi 2 yaitu karyawan dan staff.

1) Golongan Karyawan

a) Golongan A

Tekstil : pa cking, gudang , oiling, kebersihan kebun, minuman, dan kernet.

Garment : Pembantu umum, kebersihan kebun, minuman, kernet dan kebersihan mesin.

b) Golongan B

commit to user

25 Garment : Operator jahit, gosok, melipat, pembantu

pa cking, pembantu gudang dan pembantu potong. c) Golongan C

Tekstil : Operator dan ma intena nce.

Garment : Mekanik, gelar potong, administrasi, qua lity qontrol, helper,sampel, pengawas RTP.

d) Golongan D

Tekstil : Checker, trainer, koordintor (RTP). Garment : Asisten lea der, PPIC.

e) Golongan E Tekstil : Leader

Garment : Lea der, work study, QMS,operator ma rker dan

trainer.

Umum : Karu satpam, sopir. 2) Golongan Staff

a) Golongan IA

Staff pelaksana, staff, administrasi , kasubsie junior, staff yang baru diangkat dari karyawan harian.

b) Golongan IB

Kasubsie senior, kepala gudang, personalia bagian, staff. c) Golongan IIA

Kashift, koordinator sub seksi, merchandiser, purcha ser, kepala qua lity control.

d) Golongan IIB

Kepala seksi, kepala produksi ga rment, commercia l ma nager,kepala seksi umum, pimpinan unit.

e) Golongan IIIA

Wakil kepala bagia/ kepala bagian junior, kepala produksi

ga rment. f) Golongan IIIB

commit to user

26 Kepala bagian/ kepala produk sisenior (ga rment),marketing manager pirchasing manager, wakil manager produksi

ga rment.

g) Golongan IVA

Wakil kepala divisi/ kepala produksi junior, manager produksi garment dan wakil genera l ma na ger.

h) Golongan IVB

Kepala divisi dan genera l ma na ger. i) Direktur

Direktur b. Jam Kerja Perusahaan

Waktu jam kerja PT. Dan Liris menyesuaikan dengan kondisi dan situasi bidang-bidang pekerjaanya yang ada dalam perusahaan, yang diatur oleh kebutuhan dengan tidak meninggalkan undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku. PT. Dan Liris menerpkan 24 jam kerja, baik shift maupun day shift dengan pembagian jam kerja sebagai berikut :

1. Day shift :

Hari senin – kamis :jam kerja 08.00-16.00 dengan

waktu istirahat 1 jam pada pukul 12.00-13.00.

Hari jumat : jam kerja pukul 08.00 – 16.30 dengan waktu istirahat selama 1,5 jam pada pukul 11.30- 13.00.

Hari sabtu :jam kerja 08.00 -13.00 tanpa jam

istirahat.

2. Shift, dibagi menjadi 3 kelompok shift : a. Pagi : jam kerja pukul 06.00 -14.00 b. Siang : jam kerja puluk 14.00- 22.00

commit to user

27 c. Malam : jam kerja pukul 22.00- 06.00

d. Dengan jam istirahat untuk masing-masing shift selama 30 menit.

c. Sistem Penggajian

Sistem penggajian di PT. DAN LIRIS dibagi menjadi 2 yaitu : bulanan dan harian. Gaji bulanan merupakan pembayaran kepada staff yang dilakukan setiap 1 bulan sekali dengan melalui bantuan Bank Mandiri. Sedangkan gaji harian merupakan pembayaran kepada karyawan harian atas dasar “ no woek no pa y”

serta sistem pembayarannya tetap dibayarkan 1 bulan sekali. PT. Dan Liris dalam memberikan gaji kepada karyawannya mengacu kepada standart Upah Minimum Regional (UMR) kabupaten Sukoharjo. Sedangkan komponen gaji yang diberikan sesuai dengan UU RI tentang ketenaga kerjaan no. 13 tahun 2003 pasal 94, dimana disebutkan komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap dalam, hal ini adalah tunjangan tetap makan.

d. Kesejahteraan

Selain mendapatkan gaji ( upah pokok dan tunjangan tetap makan), perusahaan juga memberikan fasilitas berupa tunjangan-tunjangan bagi karyawan sebagai suatu bentuk komitmen PT. Dan Liris terhadap peningkatan kesejahteraan karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan semangat dan etos kerja para karyawan. Fasilitas yang diberikan PT. Dan Liris sebagai berikut :

1) Jaminan sosial tenaga kerja yang meliputi kesehatan,

pemeliharaan kesehatan, hari tua dan kematian.

2) Tunjangan istimewa (tunjangan hari besar keagamaan) 3) Tunjangan kematian

4) Tunjangan pernikahan

commit to user

28 6) Upah pekerja selama sakit.

7) Jaminan perjalanan dinas.

8) Bantuan pendidikan dan kerohanian. 6. Proses Produksi

Perusahaan tekstil PT.DAN LIRIS Sukoharjo memiliki 4 departemen yaitu sebgai berikut:

a. Departemen Spinning

b. Departemen Wea ving

c. Departemen Finishing Printing

d. Departemen Ga rment

Flow produksi PT. DAN LIRIS

Gambar 3.2 Arus produksi PT. DAN LIRIS

Dalam penelitian ini, penulis lebih menekankan pada proses produksi di departemen garmen khususnya produksi pesanan kemeja pria

Spinning

weaving

Garment Finishing

commit to user

29 selama kurang lebih 30 minggu karena selama proses magang, penulis melakukan observasi di Departemen Garment.

Proses produksi departemen garmen adalah sebagai berikut: a. Pembuatan pola

Sebelum dilakukan pemolaan terlebih dahulu kain-kain tersebut dibentangkan di atas meja yang panjang dan disusun dengan rapi dengan jumlah yang banyak. Di atas kain yang tersusun tersebut di

Dalam dokumen Dwi Saptutik F3509021 (Halaman 24-62)

Dokumen terkait