• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rangkaian Driver Kipas adalah rangkaian yang digunakan untuk mengaktifkan kipas agar kipas mampu bekerja sesuai dengan rancangan alat. Rangkaian terdiri dari komponen seperti resistor, dioda, transistor TIP31, dan power supply 12V. Setelah komponen-komponen tersebut dirangkai dengan benar sesuai dengan rangkaian driver kipas, maka kipas akan aktif.

2.6 Pengertian Software Proteus

Proteus adalah sebuah software untuk mendesain skematik rangkaian sebelum diupgrade ke PCB sehingga sebelum PCBnya di cetak kita akan tahu apakah PCB yang akan kita cetak sudah benar atau tidak. Proteus mengkombinasikan program ISIS untuk membuat skematik desain rangkaian dengan program ARES untuk membuat layout PCB dari skematik yang kita buat [3].

2.7 Pengertian Software Arduino IDE

IDE (Integrated Development Environment) adalah sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi mikrokontroler mulai dari menuliskan source program, kompilasi, upload hasil kompilasi dan uji coba secara terminal serial [4].

2.8 Teori Dasar Komponen

Komponen-komponen yang digunakan dalam pembuatan laboratorium incubator ini antara lain sebagai berikut :

2.8.1 Arduino Uno R3

Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328. Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset [5].

http://www.numericana.com/answer/arduino.htm Gambar 2.1 Arduino Uno R3

2.8.2 Relay

Relay adalah sebuah komponen elektronik yang berfungsi sebagai saklar elektrik yang memutus dan menghubungkan aliran listrik pada sebuah rangkaian dengan kontrol

berupa tegangan yang masuk pada bagian coilnya. Komponen ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar, sehingga dengan arus listrik yang kecil mampu menghantarkan listrik yang memiliki tegangan lebih tinggi [6].

https://buyhere22.com/image/cache/data/products/238/238399/238399-1-800x800.jpg

Gambar 2.2 Relay 2.8.3 DHT22

DHT-22 atau AM2302 adalah sensor suhu dan kelembaban, sensor ini memiliki keluaran berupa sinyal digital dengan konversi dan perhitungan dilakukan oleh MCU 8-bit terpadu. Sensor ini memiliki kalibrasi akurat dengan kompensasi suhu ruang penyesuaian dengan nilai koefisien tersimpan dalam memori OTP terpadu [7].

https://kursuselektronikaku.blogspot.com/2019/08/membuat-alat-monitor-suhu-dan.html Gambar 2.3 Sensor DHT22

Spesifikasi sensor suhu kelembaban DHT22 : Tegangan input : 3,3 – 6 VDC

Sistem komunikasi : Serial (single – Wire Two way) Range suhu : -400C – 800C

Range kelembaban : 0% – 100% RH

Akurasi : ±20C (temperature) ±5% RH (humidity)

2.8.4 Heater

Heater adalah objek yang memancarkan atau menyebabkan suatu bagian yang lain menerima temperature yang lebih panas. Heater adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan panas [8].

https://www.joom.com/en/products/5dd635218b451301011b50a2 Gambar 2.4 Heater

Spesifikasi heater :

Tegangan : 220V/110V Max temperature : 150°C Daya : 500W

2.8.5 Kipas

Kipas berfungsi untuk mencegah panas yang tidak merata, dan menyebarkan panas ke seluruh bagian alat agar suhunya maksimal.

https://ecs7.tokopedia.net/img/cache/200-square/product-1/2019/5/2/4364551/4364551_b92b d6fd-fbb8-4872-8e53-4878d4036047_425_425

Gambar 2.5 Kipas Spesifikasi Kipas :

Tegangan : 12V DC Arus : 0,20 A

2.8.6 LCD

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.

https://modernelectronics.com.pk/wp-content/uploads/2017/09/LCD20x4Y_2R.jpg Gambar 2.6 LCD

2.8.7 Transistor BD139

Transistor BD139 merupakan transistor tipe NPN yang digunakan sebagai switching, akan tetapi penggunaan transistor ini BD139 ini digunakan untuk mengaktifkan kontak relay yang akan mengaktifkan pemanas.

https://www.planetaelectronico.com/images/productos/transistor-bd139-mc140-1-3219.jpeg Gambar 2.7 Transistor BD139

2.8.8 Transistor TIP31

Transistor TIP31 merupakan transistor yang berfungsi sebagai saklar untuk menyalakan atau mematikan kipas.

https://images-eu.ssl-images-amazon.com/images/I/31b7ljKPMqL._SY300_QL70_.jpg Gambar 2.8 Transistor TIP31

2.8.9 Resistor

Resistor adalah komponen eletkronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor adalah Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω).

https://circuit.pk/wp-content/uploads/2019/01/resistor.PNG-2.jpg Gambar 2.9 Resistor

2.8.10 Dioda

Fungsi Dioda adalah untuk menyalurkan arus listrik yang mengalir dalam satu arah dan menahan arus tersebut dari arah sebaliknya. Dioda juga dapat berfungsi sebagai penyearah arus, rangkaian catu daya dan juga untuk stabilisator tegangan.

https://static.kupindoslike.com/DIODA-1N4007-100-KOMADA_slika_O_90943645.jpg Gambar 2.10 Dioda

2.8.11 Button

Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.

http://www.jogjarobotika.com/switch/2203-push-button-ds-212-3a-125v-blue.html Gambar 2.11 Button

BAB III PERANCANGAN

3.1 Diagram Sistem

Incubator Laboratorium ini dibuat dengan tujuan sebagai alat bantu pembelajaran dalam memahami prinsip alat incubator laboratorium itu sendiri. Alat ini dilengkapi dengan sensor suhu DHT22 sebagai pembaca suhu dan timer sebagai pengatur waktu pemrosesan inkubasi. Sistem ini menggunakan rangkaian driver relay untuk pemanas dan rangkaian kipas. Semua rangkaian ini dijalankan menggunakan Arduino ATMega328.

Cara Kerja alat ini yakni setelah alat dinyalakan, maka user bisa mengatur suhu yang diinginkan, alat ini mempunyai rentangan suhu +20°C sampai dengan +80°C untuk keperluan inkubasinya [9]. Setelah mengatur suhu, user bisa mengatur waktu pemrosesan yang diinginkan. Jika sudah diatur dan di setting, maka inkubasi mikrobiologi akan berlangsung dan akan berhenti saat timer habis. User juga bisa melakukan pemberhentian inkubasi kapan saja dengan menekan tombol stop.

3.2 Diagram Blok Sistem

Untuk memudahkan proses perancangan dan cara kerja rangkaian, maka dibuatkan suatu diagram blok terlebih dahulu. Berikut diagram blok sistem alat :

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

BUTTON

Saat laboratorium incubator dinyalakan tekan tombol start untuk memulai mengatur suhu dan timer. Setelah itu, untuk mengatur suhu dan timer gunakan tombol up untuk menaikan nilai dan button down untuk menurunkan nilai. Lalu tekan tombol set untuk enter. Dan saat itu juga heater, kipas, dan timer akan bekerja dan sensor DHT22 akan membaca suhu yang akan ditampilkan oleh LCD.

3.3 Perancangan Mekanik

Untuk perancangan mekanik kami menggunakan box alat sterilisator kering yang sudah ada dan menambahkan box diatasnya untuk menaruh rangkaian elektroniknya. Box yang ditambahkan diatas box sterilisator itu sendiri akan dibuat menggunakan triplek.

Berikut gambar perancangan mekanik alat:

Gambar 3.2 Perancangan Mekanik 1 Gambar 3.3 Perancangan Mekanik 2

Gambar 3.4 Perancangan Mekanik 3 Gambar 3.5 Perancangan Mekanik 4 Pada gambar perancangan mekanik diatas dibuat dengan menggunakan solidwork.

Solidwork sendiri adalah aplikasi software program mekanikal 3D CAD (Computer Aided Design) yang berjalan pada Microsoft Windows. Gambar alat diatas terdapat box yang dilengkapi dengan button start, button up, button down dan button stop untuk mengatur suhu dan timer pada alat. Terdapat juga LCD yang berfungsi untuk menampilkan suhu dan timer yang terbaca.

3.4 Perancangan Elektronik (ISIS)

Untuk perancangan elektronik kami menggunakan aplikasi software Proteus untuk mencoba rangkaian sebelum dibuat ke PCB.

3.4.1 Rangkaian Pemanas

Rangkaian pemanas ini dibuat pada aplikasi software Proteus untuk membuat simulasi rangkaian. Setelah dibuatkan simulasi maka akan dilanjutkan dengan membuat layout PCB. Berikut gambar pembuatan simulasi dan layout PCB :

Gambar 3.6 ISIS Rangkaian Pemanas

Gambar 3.7 ARES Rangkaian Pemanas

Perhitungan untuk rangkaian heater : Pemanas Insulated PRC 220V/500W

Karena tidak diketahui amperenya, maka kita cari terlebih dahulu.

P = V x I I = P/V

I = 500W/220V I = 2,27 A Hfe BD139 = 25 Hfe = IC/IB

25 = 2250 mA/IB

IB= 2250/25 = 90 mA = 0,09 A R = (Vin – V )/ I

RB= (220V-0,6V)/0,09A RB= 219,4V/0,09A = 2,437 KΩ 3.4.2 Rangkaian Kipas

Rangkaian pemanas ini dibuat pada aplikasi software Proteus untuk membuat simulasi rangkaian. Setelah dibuatkan simulasi maka akan dilanjutkan dengan membuat layout PCB. Berikut gambar pembuatan simulasi dan layout PCB :

Gambar 3.8 ISIS Rangkaian Kipas

Gambar 3.9 ARES Rangkaian Kipas

Perhitungan untuk rangkaian kipas :

Tegangan Kipas : 12Vdc, 0,20 A = 200 mA, Hfe TIP 31 : 15, VBE= 0,6 Vdc Hfe = IC/ IB

15 = 200/Ib

IB= 200/15 = 13,3 mA = 0,0133A RB= (Vin-VBE)/IB

RB= (12V-0,6V)/0,0133A

RB= 11,4 V/0,0133A = 0,857 = 857 Ω

3.4.3 Perancangan sambungan untuk Button

Rancangan ini dibuat pada aplikasi software Proteus untuk membuat simulasi rancangan. Setelah dibuatkan simulasi maka akan dilanjutkan dengan membuat layout

PCB untuk sambungan button. Berikut gambar pembuatan simulasi dan layout PCB untuk sambungan button:

Gambar 3.10 Perancangan sambungan untuk Button

Gambar 3.11 Perancangan sambungan untuk Button

3.5 Perancangan Perangkat Lunak (Diagram Alir)

Untuk lebih memudahkan proses perancangan dan cara kerja alat maka dibuat suatu diagram alir terlebih dahulu. Hal ini sangat penting, karena berhubungan dan mempengaruhi kinerja alat. Sehingga hasil yang didapat sesuai dengan keinginan dan teori yang berlaku.

Gambar 3.12 Diagram Alir

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

4.1 Implementasi Perancangan Mekanik

Untuk perancangan mekanik menggunakan box sterilisator kering yang sudah ada, jadi ditambahakan box diatasnya untuk menaruh rangkaian elektroniknya.

Gambar 4.1 Perancangan Mekanik

4.2 Implementasi Perancangan Elektronik

Pada PCB digambar dibawah ini, terdapat rangkaian pemanas, rangkaian kipas, rangkaian button dan rangkaian 5V dan ground yang dijadikan satu.

Gambar 4.2 Perancangan Elektronik

4.3 Implementasi Perancangan Coding

#include <Wire.h>

#include <LiquidCrystal_I2C.h>

LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 20, 4);

#include "DHT.h"

#define DHTPIN 2 // DHT PIN 2

#define DHTTYPE DHT22 // DHT 22 (AM2302), AM2321 DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);

#define dataPin 2

#define clockPin 3 int heater = 7;

int kipas = 8;

int tombol1 = A0;

int tombol2 = A1;

int tombol3 = 5;

case 1:

lcd.setCursor(3, 0);

lcd.print("TEKAN START");

if (digitalRead(tombol1) == LOW && x == 0) { x = 1;

mode = 2;

lcd.clear();

}if (digitalRead(tombol1) == HIGH) { x = 0;

if (digitalRead(tombol2) == LOW && y == 0) { y = 1;

suhu = suhu + 1 ; if (suhu >= 50) {

suhu = 50;

} }

if (digitalRead(tombol2) == HIGH) { y = 0;

}if (digitalRead(tombol3) == LOW && z == 0) { z = 1;

suhu = suhu - 1;

if (suhu <= 20) { suhu = 20;

} }

if (digitalRead(tombol3) == HIGH) { z = 0;

}if (digitalRead(tombol4) == LOW) { suhu = 20;

mode = 1;

lcd.clear();

}if (digitalRead(tombol1) == LOW && x == 0) { mode = 4;

lcd.clear();

x = 1;

}if (digitalRead(tombol1) == HIGH) { x = 0;

}break;

case 3:

//tampilan awal lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("Timer :");

lcd.setCursor(9, 0);

lcd.print("0"); lcd.print(" :"); lcd.print(" 0");

delay (1000);

lcd.clear();

mode = 4;

break;

case 4:

if (digitalRead(tombol1) == LOW) { lcd.clear();

while (digitalRead(tombol1) == HIGH) { if (digitalRead(tombol2) == LOW) {

if (minute >= 20) { minute = 0;

} else { minute++;

} }

if (digitalRead(tombol3) == LOW) { if (minute < 1) {

case 6:

float temp_c;

float humidity;

// Read values from the sensor temp_c = dht.readTemperature();

humidity = dht.readHumidity();

byte temperature1 = 0;

byte humidity1 = 0;

delay(1000);

float h = dht.readHumidity();

// Read temperature as Celsius (the default) float t = dht.readTemperature();

// DHT11 sampling rate is 1HZ.

if (temp_c < suhu) {

}if (temp_c >= suhu && temp_c <= 36) { digitalWrite(kipas, HIGH);

//menampilkan waktu yang telah diatur for (m; m >= 0; m--) {

4.4 Troubleshooting

Selama melakukan pengujian masih ada beberapa masalah atau kendala. Oleh karena itu, selama pengujian dilakukan juga troubleshooting.

4.4.1 Rangkaian Pemanas

Pada percobaan pertama yang dilakukan, pemanas tidak aktif. Lalu dilakukan troubleshooting dan terdapat kesalahan penyambungan rangkaian yang membuat pemanas tidak aktif. Maka dari itu rangkaian pemanas diganti dan dicoba sesuai dengan referensi yang didapat.

if (digitalRead(tombol4) == LOW) { goto timeStop;

while (digitalRead(tombol4) == LOW) { goto timeStop ;

Gambar 4.3Troubleshooting Rangkaian Pemanas

4.4.2 Rangkaian Kipas

Saat melakukan percobaan membuat rangkaian kipas pada protoboard, kipas sudah berfungsi. Dan saat rangkaian kipas dibuat pada PCB, ternyata kipas tidak berfungsi.

Setelah dilakukan troubleshooting ternyata arus dari transistor yang digunakan tidak cukup untuk mengaktifkan kipas. Maka dari itu rangkaian diganti dengan transistor yang arusnya lebih besar agar mampu menghidupkan kipas.

Gambar 4.4 Troubleshooting Rangkaian Kipas

4.4.3 Button tidak berfungsi

Saat pertama kali mencoba rangkaian button, button tidak berfungsi sama sekali, lalu melakukan troubleshooting ternyata kesalahan pada program (program tidak membaca button). Saat diubah program button pun berfungsi. Lalu saat semua program digabungkan button Up dan button stop tidak berfungsi, dilakukan troubleshooting terdapat kesalahan pada sambungan jumper antara arduino dengan button.

4.5 Pengujian Komponen

Pengujian komponen harus dilakukan untuk mengetahui ketepatan hasil dari komponen tersebut.

4.5.1 Sensor DHT22

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah DHT22 dapat membaca suhu atau tidak. Setelah dilakukan pengujian, DHT22 berfungsi dan suhu yang ditampilkan oleh DHT22 adalah 28.90°C.

Gambar 4.5 Pengujian DHT22

4.5.2 LCD

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah LCD dapat menampilkan karakter sesuai dengan tampilannya seperti menampilkan karaktek huruf dan angka.

Gambar 4.6 Pengujian LCD

4.5.3 Heater

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah heater dapat berfungsi mengeluarkan panas atau tidak. Maka dari itu dilakukannya pengujian heater dengan menggunakan rangkaian heater dengan komponen seperti resistor, dioda, transistor BD139, dan relay 5V.

Gambar 4.7 Pengujian Pemanas

4.5.4 Kipas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kipas dapat berfungsi atau tidak.

Maka dari itu dilakukannya pengujian kipas dengan menggunakan rangkaian kipas dengan komponen seperti resistor, dioda, transistor TIP3, dan power supply 12V DC.

Gambar 4.8 Pengujian Kipas Gambar 4.9 Pengujian Kipas

4.6 Pengujian Sistem

Untuk memastikan suhu alat bekerja dengan akurat, maka perlu dipastikan dengan melakukan pengujian dan perbandingan sensor yang akan digunakan dengan sensor suhu yang lainnya, maka dari itu dilakukannya perbandingan sensor suhu DHT22 dan DHT11 seperti pada tabel dibawah.

Tabel 4.1 Tabel Pengujian DHT22

Lalu dilakukan juga pengujian suhu yang tertampil di LCD dan suhu yang terukur.

Dalam pengujian ini kami menggunakan termometer untuk menguji suhu yang terukur pada box. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah suhu yang dibaca sensor DHT22 akurat atau tidak. Berikut tabel pengujian suhu:

Tabel 4.2 Tabel Pengujian Suhu tertampil LCD dan Suhu yang terukur No. Suhu yang tertampil pada

LCD

Suhu yang terukur termometer

1. 33,20°C 33,4°C

2. 36,30 °C 36,9°C

3. 38,50°C 39,5°C

4. 39,20°C 40,4°C

5. 40,50°C 41,8°C

No Waktu Sensor DHT22 Sensor DHT11

1. 5 menit 43.30°C 50.50°C

2. 10 menit 44.70°C 54.80°C

3. 15 menit 45.40°C 55°C

4. 20 menit 47.30°C 56°C

5. 25 menit 49.10°C 60°C

6. 30 menit 62.50°C 60°C

7. 35 menit 68.30°C 60°C

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan hasil dari perancangan kontrol suhu dan waktu pemrosesan mikrobiologi pada laboratorium incubator berbasis ATMega328 adalah sebagai berikut :

1. Dapat membuat rangkaian driver heater, rangkaian driver kipas dan mikrokontroler ATMega328 beserta program.

2. Telah terciptanya suatu simulator yang memberikan gambaran umum mengenai cara kerja laboratorium incubator

5.2 Saran

Saran dari hasil perancangan kontrol suhu dan waktu pemrosesan mikrobiologi pada laboratorium incubator berbasis ATMega328 adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan alat ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik dan bisa ditambah fitur-fitur yang akan membuat alat menjadi lebih modern.

2. Diharapkan juga untuk memperbanyak referensi agar banyak ilmu yang didapat.

3. Diharapkan untuk lebih teliti terhadap datasheet komponen dan rangkaian agar tidak terjadi kesalahan saat mencoba rangkaian.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Slamet Purwanto. “Inkubator Laboratorium: Pengertian, Fungsi, Prinsip Kerja”, 9 Januari 2018.

[2] Christian F Ginting, Kurnia Brahmana. “Perancangan Inkubator Bayi Dengan Pengaturan Suhu dan Kelembaban Berbasis Mikrokontroler ATMega8535”.

[3] Mochammad Haldi Widianto. “Proteus Sebagai Aplikasi Software Pengendali Mikrokontroler”. BINUS University. 9 Maret 2020.

[4] Anip Febtriko. RABIT : Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab. Volume 2 No. 1. Januari 2017 : 21-31

[5] Anip Febtriko. RABIT : Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Univrab. Volume 2 No. 1. Januari 2017 : 21-31

[6] Wicaksono.Handy, Relay – Prinsip dan Aplikasi.PDF. Teknik Elektro - Universitas Kristen Petra. Buku elektronik PDF

[7] Liu,Thomas. Digital-output relative humidity & temperature sensor/module DHT22 (DHT22 also named as AM2302. New York:Aosong Electronic, 2016. Buku elektronik PDF.

[8] Arya Bondan Permadi, Hj. Her Gumiwang Ariswati,ST,MT, Triwiyanto, ST,MT.

“Inkubator Bakteri Dilengkapi Dengan Colony Counter”. Jurnal PDF.

[9] “Memmert Incubator IN30”. Manual Book PDF.

https://www.memmert.com/products/incubators/incubator/IN30/pdf/

LAMPIRAN

Jadwal Rencana Kerja

No. Hari/Tanggal Kegiatan

1. Senin, 10 Mei 2021 Membeli komponen untuk mencoba rangkaian pemanas.

2. Selasa, 11 Mei 2021 Mencoba membuat rangkaian pemanas, tapi gagal.

3. Rabu, 12 Mei 2021 LIBUR

4. Kamis, 13 Mei 2021 LIBUR

5. Jumat. 14 Mei 2021 LIBUR

6. Senin, 17 Mei 2021 LIBUR

7. Selasa, 18 Mei 2021 LIBUR

8. Rabu, 19 Mei 2021 LIBUR

9. Kamis, 20 Mei 2021 Mencari referensi rangkaian pemanas yang baru 10. Jumat, 21 Mei 2021 Mencoba membuat rangkaian pemanas dan mencoba

sensor DHT22 apakah sensor berfungsi atau tidak 11. Senin, 24 Mei 2021 Mencari referensi rangkaian pemanas yang lain

12. Selasa, 25 Mei 2021 Mencoba rangkaian pemanas dan rangkaian pemanas jadi.

13. Rabu, 26 Mei 2021 LIBUR

14. Kamis, 27 Mei 2021 Mencari referensi rangkaian Kipas

15. Jumat, 28 Mei 2021 Mencoba rangkaian Kipas, dan rangkaian jadi.

16. Senin, 31 Mei 2021 Membuat ISIS dan ARES rangkaian Kipas dan Pemanas.

17. Selasa, 1 Juni 2021 LIBUR

18. Rabu, 2 Juni 2021 Buat PCB rangkaian kipas dan pemanas 19. Kamis, 3 Juni 2021 Mencoba rangkaian PCB kipas dan pemanas 20. Jumat, 4 Juni 2021 Mencoba program LCD dan I2C

21. Senin, 7 Juni 2021 Program LCD dan I2C jadi.

22. Selasa, 8 Juni 2021 Mencari dan mencoba program untuk

menyambungkan 2 arduino

23. Rabu, 9 Juni 2021 Mencoba menggabungkan program LCD dan program

suhu DHT22

24. Kamis, 10 Juni 2021 Mencoba menggabungkan program LCD dan program suhu DHT22

25. Jumat, 11 Juni 2021 Presentasi KP industri dan Rumah Sakit

26. Senin, 14 Juni 2021 Mencoba membuat rangkaian button dan program button

27. Selasa, 15 Juni 2021 Mencoba program menampilkan suhu DHT22

28. Rabu, 16 Juni 2021 Mencoba menggabungkan program LCD, button dan suhu. Tetapi button UP dan STOP error dan pembacaan suhu terlalu banyak angka di belakang koma.

29. Kamis, 17 Juni 2021 Mencoba rangkaian dengan program dan ternyata kipas tidak hidup.

30. Jumat, 18 Juni 2021 Konsul dengan mas Hendro dan me,mbuat rangkaian kipas yang baru.

31. Senin, 21 Juni 2021 Mencoba gabungan program LCD, button dan Suhu dengan rangkaian pemanas dan kipas.

31. Selasa, 22 Juni 2021 Membuat Rangkaian Kipas dan pemanas di PCB.

32. Rabu, 23 Juni 2021 Istirahat karerna sempat berinteraksi dengan anak Mekatronika yang positif covid.

33. Kamis, 24 Juni 2021 LIBUR, Rapid antigen

34. Jumat, 25 Juni 2021 Melanjutkan menggabungkan seluruh program

35. Sabtu, 26 Juni 2021 Membeli komponen dan triplek untuk membuat mekanik box.

36. Senin, 28 Juni 2021 Membuat program timer dan menggabungkannya dengan program yang lain. Lalu membuat program agar hasil pembacaan suhu bulat.

37. Selasa, 29 Juni 2021 Membuat isis button, power dan ground arduino. Lalu membahas judul Tugas Akhir.

38. Rabu, 30 Juni 2021 Program selesai dan membuat PCB 39. Kamis, 1 Juli 2021 Mengulang design mekanik

40. Jumat, 2 Juli 2021 Memotong triplek untuk membuat mekanik.

41. Sabtu, 3 Juli 2021 Membuat Mekanik alat laboratorium Incubator.

42. Senin, 4 Juli 2021 Mencoba alat Laboratorium incubator.

43. Selasa, 5 Juli 2021 Membuat laporan tugas akhir.

44. Rabu, 6 Juli 2021 Membuat Laporan tugas akhir.

DHT11, DHT22 and AM2302 Sensors

Created by lady ada

Last updated on 2020-10-17 01:58:27 AM EDT

two parts, a capacitive humidity sensor and a thermistor (https://adafru.it/aHD). There is also a very basic chip inside that does some analog to digital conversion and spits out a digital signal with the temperature and humidity. The digital signal is fairly easy to read using any microcontroller.

DHT11 vs DHT22

We have two versions of the DHT sensor, they look a bit similar and have the same pinout, but have different characteristics. Here are the specs:

DHT11 (http://adafru.it/386) Ultra low cost

3 to 5V power and I/O

2.5mA max current use during conversion (while requesting data) Good for 20-80% humidity readings with 5% accuracy

Good for 0-50°C temperature readings ±2°C accuracy No more than 1 Hz sampling rate (once every second) Body size 15.5mm x 12mm x 5.5mm

4 pins with 0.1" spacing

DHT22 (http://adafru.it/385)/ AM2302 (https://adafru.it/uF2) (Wired version) Low cost

3 to 5V power and I/O

2.5mA max current use during conversion (while requesting data)

As you can see, the DHT22 (http://adafru.it/385) / AM2302 (https://adafru.it/uF2) is a little more accurate and good over a slightly larger range. Both use a single digital pin and are 'sluggish' in that you can't query them more than once every second or two.

You can pick up both the DHT11 (http://adafru.it/386) and DHT22 (http://adafru.it/385) or AM2302 (https://adafru.it/uF2) from the adafruit shop!

breadboard, perfboard or similar.

Likewise, it is fairly easy to connect up to the DHT sensors. They have four pins

1. VCC - red wire Connect to 3.3 - 5V power. Sometime 3.3V power isn't enough in which case try 5V power.

2. Data out - white or yellow wire 3. Not connected

4. Ground - black wire

Simply ignore pin 3, its not used. You will want to place a 10 Kohm resistor between VCC and the data pin, to act as a medium-strength pull up on the data line. The Arduino has built in pullups you can turn on but they're very weak, about

AM2302 (wired DHT22) temperature-humidity sensor

$15.00

IN STOCK Add To Cart

pin.

If you have an AM2302

little tricky to code it up, we suggest verifying the wiring and sensor work with an Arduino to start.

You should have the Arduino IDE (https://adafru.it/fvm) software running at this time. Next it’s necessary to install our DHT library, which can be done though the Arduino Library Manager:

Sketch→Include Library→Manage Libraries…

Enter “dht” in the search field and look through the list for “DHT sensor library by Adafruit.” Click the “Install” button, or “Update” from an earlier version.

IMPORTANT: As of version 1.3.0 of the DHT library you will also need to install the Adafruit Unified Sensor library, which is also available in the Arduino Library Manager:

Now load up the Examples→DHT→DHTtester sketch

If you're using a DHT11 sensor, comment out the line that sets the type:

//#define DHTTYPE DHT22 // DHT 22 (AM2302)

and uncomment the line that says:

#define DHTTYPE DHT11 // DHT 11

This will make the data appear correctly for the correct sensor. Upload the sketch!

You should see the temperature and humidity. You can see changes by breathing onto the sensor (like you would to fog up a window) which should increase the humidity.

You can add as many DHT sensors as you line on individual pins, just add new lines such as DHT dht2 = DHT(pin, type);

below the declaration for the initial dht object, and you can reference the new dht2 whenever you like.

To use the DHT sensor with your Adafruit CircuitPython board you'll need to install

To use the DHT sensor with your Adafruit CircuitPython board you'll need to install

Dokumen terkait