• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. LANDASAN TEORI 1.Pengertian Sistem

3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Dalam penelitian ini, penulis mengartikan sama antara sistem akuntansi dengan sistem informasi akuntansi, dan selanjutnya penulis menggunakan istilah tersebut secara bergantian.

Definisi sistem informasi akuntansi menurut beberapa ahli, adalah sebagai berikut :

“Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan olehmanajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.” (Mulyadi, 2001:3).

Nugroho widjajanto (2001:4) memberikan definisi sistem informasi akuntansi sebagai “susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga

commit to user

pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan.”

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang dibuat untuk mengorganisasikan formulir, catatan, laporan, tenaga pelaksana dengan tujuan mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan.

Untuk memahami suatu sistem akuntansi, kita harus menjelaskan unsur – unsure pembahasan suatu sistem akuntansi, yang terdiri dari : a. Fungsi yang terkait. Fungsi adalah bagian –bagian atau departemen –

departemen yang membentuk suatu sistem.

b. Dokumen yang digunakan. Dokumen adalah formulir yang digunakan untuk merekam atau mencatat terjadinya transaksi.

c. Catatan akuntansi yang digunakan. Catatan akuntansi adalah catatan yang digunakan oleh akuntan untuk mencatat terjadinya suatu transaksi.

d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem. Jaringan prosedur adalah kumpulan dari berbagai prosedur yang saling terkait dari suatu sistem akuntansi.

e. Bagan alir sistem informasi akuntansi. Bagan alir sistem akuntansi adalah penggambaran mengenai suatu sistem akuntansi dengan menggunakan simbol – simbol.

commit to user 4. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Penerimaan kas perusahaan dapat berasal dari sumber utama, yaitu : penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang. Kegiatan yang dilakukan dari dua sumber utama penerimaan kas tersebut dapat bermacam – macam baik dari metode maupun ragam / jenisnya. Kegiatan yang dilakukan dari penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang dapat bermacam – macam dari segi metose, sebagai contoh : pembayaran dapat dilakukan oleh pembeli dengan uang muka atau dilakukan secar lunas. Pembahasan mengenai sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari berbagai macam kegiatan tersebut dapatdisendirikan / dibedakan bila unsur – unsur pembentuknya seperti dokumen yang digunakan, fungsi yang terkait, catatan akuntansi yang digunakan, dan prosedurnya berbeda.

Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli.

a. Fungsi yang terkait. Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas dari penjualan tunai, dapat berupa :

1) Fungsi penjualan. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepadapembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas.

commit to user

2) Fungsi kas. Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli.

3) Fungsi gudang. Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.

4) Fungsi pengiriman. Fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.

5) Fungsi akuntansi. Fingsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas, serta pembuat laporan penjualan.

b. Dokumen yang digunakan. Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai, sebagai contoh :

1) faktur penjualan tunai. Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.

2) Pita register kas. Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin register kas (cash register). Pita register kas ini merupakan bukti pemerimaan kas yang di keluarkan oleh fungsi kas dan merupakan bukti pendukung dari transaksi penerimaan kas.

3) Kwitansi. Selain menggunakan piya register kas, fungsi kas dapat menggunakan bukti kwitansi sebagai bukti penerimaan kas.

commit to user

4) Bukti setor bank. Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.

5) Credit card sales slip. Dokumen ini ada bila transaksi penjualan tunai dilakukan dengan kartu kredit. Dokumen ini dicetak oleh bank penerbit kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan.

6) Rekap harga pokok penjualan. Dokumen ini digunakan fungsi akuntansi untuk merekap harga pokok produk yang dijual selama periodse tertentu, misal satu bulan.

c. Catatan akuntansi yang digunakan. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai, diantaranya : 1) Jurnal penjualan. Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi

untuk mencatat dan meringkas data penjualannya. Adakalanya fungsi akuntansi menggunakan jurnal penerimaan kas untukmencatat penjualan tunai.

2) Jurnal penerimaan kas. Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber.

3) Jurnal umum. Jurnal umum digunakan fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.

4) Kartu persediaan. Kartu persediaan digunakan untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual. Kartu persediaan inidigunakan fungsi akuntansi untuk mengetahui mutasi persediaan barang yang di simpan di gudang.

commit to user

d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut :

1) Prosedur order penjualan. Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas.

2) Prosedur penerimaan kas. Dalam prosedur ini fungsi kas melayani pembeli yang akan melakukan pembayaran. Fungsi kas kemudian memberikan bukti tandapembayaran tunai telah dilakukan dan memberikan cap lunas.

3) Prosedur penyerahan barang. Prosedur ini dilaksanakan oleh fungsi pengiriman dengan cara menyerahkan barang kepada pembeli.

4) Prosedur pencatatan penjualan tunai. Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat transaksi penjualan tunai ke jurnal penerimaan kas atau jurnal penjualan.

5) Prosedur penyetoran kas ke bank. Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran dengan segera semua kas yang diterima ke bank, kecuali kas kecil.

6) Prosedur pencatatan penerimaan kas. Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank yang diterimanya.

commit to user

7) Prosedur pencatatan harga pokok penjualan. Dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat harga pokok penjualan ke jurnal umum.

B. SISTEM PENERIMAAN KAS PADA PT. BENGAWAN ABADI

Dokumen terkait