• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Pengertian Karir

Menurut Gibson (1995: 305) karir adalah rangkaian sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan aktivitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dan rangkaian aktivitas kerja yang terus berkelanjutan. Dengan demikian karir seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan. Jika ditinjau dari sudut pandang organisasi, karir melibatkan proses dimana organisasi memperbaharui dirinya sendiri untuk menuju efektivitas karir yang

merupakan batas dimana rangkaian dari sikap karir dan perilaku dapat memuaskan seorang individu.

Pengertian karir meliputi elemen-elemen objektif dan subjektif. Elemen obyektif berkenaan dengan kebijakan-kebijakan pekerjaan atau posisi jabatan yang ditentukan organisasi, sedangkan elemen subjektif menunjuk pada kemampuan seseorang dalam mengelola karir dengan mengubah lingkungan objektif (misalnya dengan mengubah pekerjaan/jabatan) atau memodifikasi persepsi subjektif tentang suatu situasi misalnya dengan mengubah harapan (Irianto dalam Simamora, 2001: 94).

Simamora (2001: 504) berpendapat bahwa kata karir dapat dipandang dari beberapa perspektif yang berbeda, antara lain dari perspektif yang obyektif dan subjektif. Dipandang dari perspektif yang subjektif, karir merupakan urut-urutan posisi yang diduduki oleh seseorang selama hidupnya, sedangkan dari perspektif yang objektif, karir merupakan perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi yang terjadi karena seseorang menjadi semakin tua. Kedua perspektif tersebut terfokus pada individu dan menganggap bahwa setiap individu memiliki beberapa tingkat pengendalian terhadap nasibnya sehingga individu tersebut dapat memanipulasi peluang untuk memaksimalkan keberhasilan dan kepuasan yang berasal dari karirnya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengertian karir adalah urutan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai- nilai, dan aspirasi- aspirasi seseorang selama rentang hidupnya.

Sedangkan menurut Soetjipto (2002: 276) karir merupakan bagian dari perjalanan hidup seseorang, bahkan bagi sebagian orang merupakan suatu tujuan

hidup. Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban untuk sukses mencapai karir yang baik. Karir sebagai sarana untuk membentuk seseorang menemukan secara jelas keahlian, nilai, tujuan karir dan kebutuhan untuk pengembangan.

2.3.1 Bimbingan Karir bagi siswa

Winkel dan Hastuti (2006: 673) menyatakan bahwa layanan bimbingan karir merupakan layanan yang diberikan pembimbing kepada klien dalam memecahkan masalah karir yang dihadapi klien. Di bawah ini akan diuraikan beberapa pendapat tentang bimbingan karir yaitu sebagai berikut:

1. Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir atau pekerjaan untuk memperoleh penyesuaian sebaik-baiknya dengan masa depannya.

2. Bimbingan karir merupakan proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar, mempertemukan gambaran tentang diri tersebut dengan dunia kerja itu. Dan pada akhirnya dapat :

a. Memilih bidang pekerjaan.

b. Menyiapkan diri untuk bidang pekerjaan. c. Membina karir dalam bidang tersebut.

3. Bimbingan karir adalah program pendidikan yang merupakan layanan terhadap siswa agar siswa:

a. Mengenal dirinya sendiri b. Mengenal dunia kerja

c. Dapat memutuskan apa yang diharapkan dari pekerjaan dan

d. Dapat memutuskan bagaimana bentuk kehidupan yang diharapkannya di samping pekerjaan untuk mencari nafkah.

4. Bimbingan karir membantu siswa dalam mengambil keputusan mengenai karir atau pekerjaan utama yang mempengaruhi hidupnya di masa mendatang. Dari keempat pendapat tersebut di atas mengenai bimbingan karir ini terdapat perbedaan-perbedaan dalam penyampaiannya, namun terdapat persamaan- persamaan mengenai :

a. Bantuan, layanan, dan cara pendekatan b. Individu, seseorang, siswa dan remaja

c. Masalah karir, penyesuaian diri, persiapan pemahaman diri, dan pengenalan dunia kerja, perencanaan masa depan, bentuk kehidupan yang diharapkan, serta pemilihan keputusan yang diambil oleh individu yang bersangkutan. Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa atau remaja) agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya dan dapat mengenal dunia kerja merencanakan masa depannya, dengan bentuk kehidupan yang diharapkan yang menentukan pilihannya dan mengambil suatu keputusan.

2.3.2 Pentingnya Pemilihan Karir bagi siswa

Karir bagi siswa bukan hal yang mudah untuk ditentukan dan menjadi pilihan yang sesuai dengan kemampuan yang miliki namun haruslah ditentukan. Untuk membentukan hal demikian harus didasarkan pada keputusan siswa itu sendiri yang

didasarkan pada pemahaman tentang kemampuan dan minat serta pengenalan karir yang ada di masyarakat.

Winkel dan Hastuti (2006: 676) mengemukakan keberhasilan siswa dalam pemilihan karir yang tepat tidaklah semudah seperti apa yang dibayangkan, agar siswa mempunyai pilihan yang tepat terhadap suatu pilihan karir atau pekerjaan, diperlukan beberapa hal antara lain :

a. Pekerjaan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan atau untuk memenuhi kebutuhan.

b. Pekerjaan, jabatan atau karir yang dipilih adalah jabatan yang diyakini bahwa jabatan atau karir itu paling tidak memenuhi kebutuhannya.

c. Pekerjaan, jabatan atau karir tertentu dipilih seseorang apabila untuk pertama kali dia menyadari bahwa jabatan itu dapat membantunya dalam memenuhi kebutuhannya.

d. Kebutuhannya yang timbul, mungkin bisa diterima secara intelektual yang diarahkan untuk tujuan tertentu.

e. Pemilihan jabatan/ karir akan menjadi lebih baik apabila seseorang mampu memperkirakan bagaimana sebaiknya jabatan yang akan datang itu akan memenuhi kebutuhannya.

f. Informasi mengenai jabatan/ karir akan membantu dalam pemilihan jabatan/ karir yang diinginkan.

g. Informasi mengenai jabatan/ karir akan membantu dalam memilih jabatan/ karir karena informasi tersebut membantunya dalam menentukan apakah pekerjaan itu dapat memenuhi kebutuhannya.

h. Kepuasan dalam pekerjaan tergantung pada tercapai tidaknya pemenuhan kebutuhan seseorang.

i. Kepuasan kerja dapat diperoleh dari suatu pekerjaan yang memenuhi kebutuhan sekarang/ masa yang akan datang.

j. Pemilihan pekerjaan selalu dapat berubah apabila seseorang yakin bahwa perubahan tersebut lebih baik untuk pemenuhan kebutuhannya.

Berdasarkan hal tersebut tidaklah mungkin siswa dapat menentukan karir tanpa bantuan dan bimbingan dari konselor, karena disadari atau tidak untuk dapat memahami kemampuan diri siswa tidaklah mungkin muncul dengan sendirinya, akan tetapi diperlukan bimbingan dan arahan dari konselor.

2.3.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir

Kesulitan yang dialami siswa dalam memilih dan menentukan karir tidaklah dapat dipungkiri, banyak siswa yang kurang memahami bahwa karir merupakan jalan hidup dalam usaha mengapai kehidupan yang baik di masa mendatang (Winkel, 1997: 663). Faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam pemilihan karir antara lain:

1. Faktor yang ada dalam diri siswa di antaranya adalah tingkat intelegensi, sikap mental, jenis kelamin, agama dan minat terhadap suatu karir.

2. Faktor di luar siswa di antaranya tingkat ekonomi keluarga, minat orang tua dan kondisi sosial masyarakat.

Dari kedua faktor tersebut di atas merupakan faktor yang mendasar, namun masih banyak lagi faktor yang menyertai kesulitan siswa dalam memilih karir, salah

satu faktornya adalah faktor kebutuhan dimana kebutuhan manusia terdapat lima macam, yaitu:

a. Kebutuhan jasmani yaitu kebutuhan yang erat kaitannya dengan kebutuhan jasmani.

b. Kebutuhan rasa aman yaitu memperoleh rasa aman, bebas dari rasa takut, ketegangan, kelaparan dan kehilangan.

c. Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan untuk memiliki dan butuh bantuan dari orang lain misalnya, bergaul, berorganisasi, berkelompok dan saling mengenal.

d. Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan yaitu untuk mempertahankan harga dirinya dan kebutuhan untuk dihargai, misalnya memperoleh penghormatan.

e. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu untuk menampakkan dirinya sebagai seorang pribadi yang khas (berbeda dari orang lain).

2.3.4 Upaya Guru dalam Mengatasi Masalah Pemilihan Karir Siswa

Keberhasilan siswa dalam menentukan dan memilih karir amatlah ditentukan dari kemampuan guru pembimbing memberikan gambaran dan memberikan keyakinan kepada siswa tentang kemampuan dan potensi yang dimiliki serta mampu mengarahkan siswa menuju karir yang sesuai dengan kemampuannya tersebut.

Sukardi (1988: 79) menjelaskan dalam memberikan keyakinan dan munculnya kepercayaan siswa terhadap guru pembimbing setidaknya guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1 Perlakuan terhadap siswa sebagai individu yang memiliki potensi untuk berkembang dan maju serta mampu mengarahkan dirinya sendiri untuk mandiri.

2 Sikap positif dan wajar.

3 Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati, menyenangkan. 4 Pemahaman siswa secara empatik.

5 Penghargaan terhadap martabat siswa sebagai individu. 6 Penampilan diri secara asli di hadapan siswa.

7 Kekongkritan dalam menyatakan diri. 8 Penerimaan siswa secara apa adanya.

9 Perlakuan siswa secara premisive. Kepekaan terhadap perasaan yang dinyatakan oleh siswa dan membantu siswa menyadari dari perasaan itu.

10 Penyesuaian diri terhadap keadaan khusus.

Kesadaran bahwa tujuan pengajaran bukan terbatas pada penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran saja, melainkan menyangkut pengembangan siswa menjadi individu yang lebih dewasa. Jika hal tersebut sudah dilaksanakan oleh guru pembimbing maka tidak akan kesulitan bagi guru pembimbing untuk mengarahkan siswa ke tempat yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa tersebut.

Dokumen terkait