• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka

1) Pengertian Toleransi

Secara etimologi berasal dari kata tolerance (dalam bahasa inggris) yang berarti sikap membiarkan, mengakui dan menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan. Di dalam bahasa arabtasamuh, yang berarti saling mengizinkan, saling memudahkan.20

Dari dua pengertian di atas menyimpulkan toleransi secara etimologi adalah sikap saling mengizinkan dan menghormati keyakinan orang lain tanpa memerlukan persetujuan. Toleransi dan kerukunan antar umat beragama bagaikan dua sisi mata uang

20 Said Aqil Husin Al-Munawar, Fiqih Hubungan Antara Agama, (Jakarta: Ciputat Press, 2003), hal 13.

yang tak bisa dipisahkan satu sama lain. Kerukunan berdampak pada toleransi, atau sebaliknya toleransi menghasilkan kerukunan, keduanya menyangkut hubungan antar sesama manusia. Jika tri kerukunan (antar umat beragama, intern umat seagama, dan umat beragama dengan pemerintah) terbangun serta diaplikasikan pada hidup dan kehidupan sehari-hari, maka akan muncul toleransi antar umat beragama. Atau, jika toleransi antar umat beragama dapat terjalin dengan baik dan benar, maka akan menghasilkan masyarakat yang rukun satu sama lain.

Toleransi antar umat beragama harus tercemin pada tindakan-tindakan atau perbuatan yang menunjukan umat saling menghargai, menghormati, menolong, mengasihi, dan lain-lain. Termasuk didalamnya menghormati agama dan iman orang lain; menghormati ibadah yang dijalankan oleh orang lain, tidak merusak tempat ibadah, tidak menghina ajaran agama orang lain, serta memberi kesempatan kepada pemeluk agama menjalankan ibadahnya. Disamping itu, maka agama-agama akan mampu melayani dan menjalankan misi keagamaan dengan baik sehingga terciptanya suasana rukun dalam hidup dan kehidupan masyarakat serta bangsa.

Agama adalah elemen fundamental hidup dan kehidupan manusia, oleh sebab itu, kebebasan untuk beragama (dan tidak beragama, serta berpindah agama) harus dihargai dan dijamin.

Ungkapan kebebasan beragama memberikan arti luas yang meliputi membangun rumah ibadah dan berkumpul, menyembah, membentuk institusi sosial, publikasi, dan kontak dengan individu dan institusi dalam masalah agama pada tingkat nasional atau internasional.

Kebebasan beragama, menjadikan seseorang mampu meniadakan diskriminasi berdasarkan agam, pelanggaran terhadap hak untuk beragama, paksaan yang akan mengganggu kebebasan seorang untuk mempunyai agama atau kepercayaan. Termasuk dalam pergaulan, toleransi, persahabatan dengan semua orang, perdamaian dan persaudaraan universal, menghargai kebebasan, kepercayaan dan kepercayaan dari yang lain dan kesadaran penuh bahwa agama diberikan untuk melayani para pengikut-pengikutnya.

Pada umumnya, toleransi diartikan sebagai pemberian kebebasan kepada sesama manusia atau kepada sesama warga masyarakat untuk menjalankan keyakinan atau mengatur hidupnya dan menentukan nasibnya masing-masing selama di dalam menjalankan dan menentukan sikapnya itu tidak bertentangan dengan syarat-syarat atas terciptanya ketertiban dan perdamaian dalam masyarakat.21

21Umar Hasyim, Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam Sebagai Dasar Menuju Dialog dan Kerukunan Antar Agama, (Surabaya:PT.Bina Ilmu,1979), hal 22.

W.J.S Poerwadarminto menyatakan “Toleransi adalah sikap atau sifat menenggang berupa menghargai serta membolehkan suatu pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan maupun Yang lainya berbeda dengan pendirian sendir”22.

Dewan Ensikolopedia Indonesia “Toleransi dalam aspen sosial, politik, merupakan suatu sikap membiarkan orange until mempunyai suatu keyakinan Yang berbeda. Selain itu menerima pernyataan in I karena sebagai pengakuan Dan menghormati hak asasi manusia”23.

Dapat disimpulkan bahwa toleransi adalah suatu sikap atau sifat dark seseorang untyj membiarkan kebebasan kepada orang lain serta memberikan kebenaran atas perbekedua keduatersebut sebagai pengakuan hak-hak asasi manusia.

Di dalam memaknai toleransi ini terdapatdua penafsiran tentang konsep tersebut. Pertama, penafsiran negatif Yang menyatakan bahwa toleransi itu cukup mensyaratkan adanya sikap membiarkan Dan tidal menyakiti orange atau kelomok lain baik Yang berbeda maupn Yang sama. Sedangkan, Yang keduaadalah penafsiran positif yaitu menyatakan bahwa toleransi

tidak hanya sekedar seperti pertama (penafsiran negatif) tetapi

22W.J.S Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesi, (Jakarta:Balai Pustaka)

23Dewan Ensiklopedia Indonesia, Ensiklopedia Indonesia jilid 6, Ikhtiar Baru Van Hoeve, t.th, hal.3588.

harus adanya bantuan Dan dukungan terhadap keberadaan orange lain atau kelompok lain.24

Selain itu toleransi mempunyai unsur-unsur tersebut adalah: 4. Memberikan kebebasan atau kemerdekaan

Setiap manusia diberikan kebebasan until berbuat, bergerak, maupun berkehendak menurut dirinya sendiri Dan juga di dalam memilih suatu agama atau kepercayaan. Kebebasan in I diberikan sejak manusia lahir sampai nanti ia meninggal Dan kebebasan atau kemerdekaan Yang manusia miliki tidak dapat, karena kebebasan itu adalah datangnya dark Allah SWT Yang harus dijaga Dan dilindungi. Di setiap begara melindungi kebebasan-kebebasan setiap manusia bak dalam undang-undang maupun dalam peraturan Yang Ada. Begitu pula di dalam memilih satu agama atau kepercayaan Yang diyakini, manusia berhak dan bebas dalam memilih satu agama atau kepercayaanYang diyakini, manusia berhak dan benas dalam memilih tanpa ada paksaan dari siapapun.25 5. Mengakui Hak Setiap Orang

Suatu sikap mental Yang mengakui hak setiap orange di dalam menentukan sikap perilaku dan nasibnya masing-masing. Tenth saja sikap atau perilaku yang dijalankan itu

24Maskuri Abdullah, Pluralisme Agama dan Kerukunan dalam Keagamaan(Jakarta: Buku Kompas,2001),Hal.13.

25

tidak melanggar hak orang lain, karena jika demikian, kehidupan di dalam masyarakat akan kacau.

6. Menghormati Keyakinan Orang Lain

Landasan keyakinan di atas adalah berdasarkan kepercayaan, bahwa tidak benar ada orang atau golongan yang bersikeras memaksakan kehendknya sendiri kepada orang atau golongan lain. Tidak ada orang atau golongan yang memonopili kebenaranDan landasan ini disertai catatan bahwa soal keyakinan adalah urusan pribadi making-masing orang. 7. Sailing Mengerti

Tidak akan terjadi, saling menghormati antara sesama manusia bila mereka tidak Ada sailing mengerti. Sailing anti Dan sailing membenci, sailing berebut pengaruh adalah salah satu akibat dark tidak adanya sailing mengerti dan sailing menghargai antara satu dengan yang lain.26

Sedangkan toleransi dalam pergaulan hidup antara umat beragamayang didasarkan pada tiap-tiap agama menjadi tanggung jawab pemeluk agama itu sendiri, mempunyai bentuk ibadah (ritual) dengan sistem dan cara tersendiri. Yang ditaklifkan (dibebankan) serta menjadi tanggung jawab orang yang memeluknya atas dasar itu. Maka toleransi dalam masalah-masalah keagamaan, melainkan perwujudan sikap

26Umar Hasyim, Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam Sebagai Dasar Menuju Dialog dan Kerukunan Antar Agama, (Surabaya:PT.Bina Ilmu,1979), hal 23.

keberagamaan pemeluk suatu agama dalam pergaulan hidup antara orang yang tidak seagama, dalam masalah-masalah kemasyarakatan atau kemaslahan umum.

Toleransi beragama mempunyai arti sikap lapang dada seseorang untuk menghormati dan membiarkan pemeluk agama untuk melaksanakan ibadah menurut ajaran dan ketenyuan agama masing-masing yang diyakini.27 Tanpa ada yang mengganggu atau memaksakan baik dari orang lain maupun dari keluarganya sekalipun.

Secara teknis pelaksanaan sikap toleransi beragama yang dilaksanakan di dalam masyarakat lebih banyak dikaitkan dengan kebebasan dan kemerdekaan menginterpretasikan ajaran agama masing-masing.

Masyarakat islam memiliki sifat yang pluralistik dan sangat toleran terhadap berbagai kelompok sosial dan keagamaan, karena hidup bermasyarakat merupakan suatu kebutuhan dasar hidup manusia agar tujuan hidup manusia dapat diwujudkan, karena bila terbentuk suatu kehidupan berdasarkan persaudaraan, penuh kasih sayang dan harmoni.28