• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengetahuan Ibu tentang Gizi Balita

Menurut Soenaryo (2004:25) pengetahuan dapat diartikan sebagai hasil dari mengetahui sesuatu melalui proses sensoris. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan untuk kesehatan tubuh (http://kbbi.web.id/gizi). Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas 1 tahun. (Hindah Muaris, 2006:4). Jadi pengetahuan ibu tentang gizi balita adalah segala sesuatu yang diketahui ibu tentang zat makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan anak di bawah lima tahun.Pengetahuan gizi untuk pertumbuhan balita penting untuk dimiliki karena:

a. Status gizi yang cukup adalah penting bagi kesehatan dan kesejahteraan b. Setiap orang hanya akan cukup gizi bila makanan yang dimakan mampu

menyediakan zat gizi yang diperlukan secara optimal, pemeliharaan, dan energi

c. Ilmu gizi memberikan fakta-fakta yang perlu sehingga penduduk dapat belajar menggunakan pangannya dengan baik bagi kesejahteraan gizi.

(Suhardjo, 2003 : 31)

Sumber pengetahuan tentang gizi balita yang dimiliki oleh ibu dapat diperoleh dari jenjang pendidikan, yaitu:

a. Pendidikan formal

Tempat untukmelaksanakan pendidikan formal disebut lembaga pendidikan formal,karena mempunyai bentuk yang jelas dan program yang telahdirencanakan dengan peraturan dan ditetapkan secara resmi.Tujuanpendidikan formal adalah untuk memberikan bekal pengetahuan danketrampilan serta membina sikap kepribadian kepada anak didik sesuai dengan kebutuhannya.

b. Pendidikan informal

Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh sekarang dari pengalaman sehari-haridengan sadar atau tidak sadar sejak seseorang lahir sampai mati didalam keluarga, dalam pekerjaan atau pergaulan sehari-hari. c. Pendidikan non formal

Pendidikan non formal adalah pendidikanyang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikutiperaturan-peraturan yang tetap dan ketat.(Soenaryo, 2004:30 - 35)

Pengetahuan ibu tentang gizi balitadalam penelitian ini meliputi pengertian balita dan gizi, unsur gizi yang dibutuhkan balita, fungsi gizi balita, sumber zat gizi balita, dan pola konsumsi balita (kebutuhan gizi balita dan menu makan) serta akibat kelebihan dan kekurangan konsumsi pangan pada balita. a. Pengertian balita dan gizi

Seperti yang telah diuraikan di atas anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas 1 tahun atau biasa disebut balita. Menurut karakteristik, balita terbagi dalam dua kategori yaitu anak usia toddler (1 – 3 tahun) atau biasa disebut dengan batita (bawah tiga tahun) dan anak usia prasekolah (4 – 6 tahun.Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya (Sunita Almatsier, 2010:3).Dalam penelitian ini pengetahuan ibu dibatasi pada gizi balita umur 3 – 5 tahun.

b. Unsur, fungsi dan sumber zat gizi

Berdasarkan fungsi zat gizi, unsur-unsur zat gizi yang diperlukan oleh tubuh anak balita digolongkan menjadi 3, yaitu :

1) Zat gizi sumber tenaga, yaitu karbohidrat, lemak, protein Zat gizi ini sebagian besar dihasilkan dari makanan pokok.

2) Zat gizi sumber zat pembangun, yaitu protein, air

Zat pembangun yang paling utama adalah protein yang biasa dijumpai pada lauk pauk.

3) Zat pengatur, yaitu vitamin, mineral

Bahan pangan sumber mineral dan vitamin adalah buah dan sayur. (Rusilanti, 2015:2-4)

1)Karbohidrat

Karbohidrat disebut juga zat pati atau zat tepung atau zat gula yang tersusun dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Di dalam tubuh karbohidrat akan dibakar untuk menghasilkan tenaga atau panas. Satu gram karbohidrat akan menghasilkan empat kalori. Menurut Sunita Almatsier (2010: 42-43), fungsi dari karbohidrat antara lain: sebagai sumber energi, pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolisme lemak, membantu pengeluaran faeses dengan cara mengatur peristaltic usus dan memberi bentuk pada faeses. Makanan yang mengandung karbohidrat banyak terdapat pada jenis: (a) padi-padian, yaitu: beras, jagung, gandum dan hasil olahannya seperti mi dan roti; (b) umbi-umbian, yaitu: singkong, kentang, gaplek; (c) sagu.

2)Protein

Protein merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur-unsur C, H, O, N, dan kadang-kadang juga mengandung unsur P dan S. Menurut Sunita Almatsier (2010: 96-97) fungsi protein yaitu: pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan dan sel-sel tubuh, pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, mengatur keseimbangan cairan tubuh, memelihara netralitas tubuh, pembentukan anti

bodi, mengangkut zat-zat gizi, sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat karena menghasilkan 4 kalori/g protein.Berdasarkan sumber atau asalnya, protein dibedakan atas protein hewani dan protein nabati (tumbuhan). Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik dalam jumlah maupun mutu, seperti daging, telur, susu, keju, ikan, unggas, dan kerang. Sumber protein nabati (tumbuhan), misalnya kacang-kacangan, tahu, tempe, kacang kedelai dan gandum (Sunita Almatsier, 2010:100-101).

3)Lemak/ lipida

Molekul lemak terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) seperti halnya karbohidrat namun nilai sumber energinya lebih tinggi, satu gram lemak dapat menghasilkan 9 kalori. Menurut Sunita Almatsier (2010:60-61) fungsi lemak yaitu: sumber energi;sumber asam lemak esensial, asam lemak linoleat dan linolinat; alat angkut vitamin A, D, E, K; menghemat penggunaan protein; memberi rasa kenyang dan kelezatan; sebagai pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan; memelihara suhu tubuh; dan pelindung organ tubuh.Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh – tumbuhan, mentega, margarin, dan lemak hewan. Sumber lemak yang lain yaitu kacang-kacangan, biji-bijian, daging, dan ayam, susu, keju, dan kuning telur, serta makanan yang dimasak dengan lemak atau minyak(Sunita Almatsier, 2010:73).

4)Mineral

Mineral merupakan senyawa organik yang mempunyai peranan penting bagi tubuh. Contoh mineral yaitu: kalsium (Ca), klorida (CO), besi (Fe), magnesium (Mg), fosfor (P), kalium (K), natrium (Na), sulfur (S), iodium (I), seng (Zn), selenium (Se), dll. Mineral diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit

tetapi harus selalu ada dalam susunan makanan kita. Fungsinya sebagai zat pembangun dalam pembentukan jaringan tubuh dan zat pengatur yang berperan dalam proses pembekuan darah. Mineral banyak terdapat dalam lauk pauk atau sayuran, misalnya garam dapur (NaCl), sumbernya dari makanan yang berasal dari laut, garam dapur; besi (Fe) sumbernya adalah makanan hewani seperti daging, hati, dan ikan. Sumber lainnya adalah telur, serealia tumbuk, kacang-kacangan,sayuran hijau,dan beberapa jenis buah; iodium (I) sumbernyaadalah makanan laut, berupa ikan, udang, kerang, ganggang laut; seng (Zn) sumbernya adalah protein hewani, terutama daging, hati, kerang, dan telur; selenium (Se) sumber utama adalah makanan laut, hati dan ginjal; kalsium (Ca) sumber utama dari susu dan hasil olahannya; fosfor (P) sumbernya dari semua makanan terutama makanan yang kaya akan protein (Sunita Almatsier, 2010:235-276). 5)Vitamin

Menurut Sunita Almatsier (2009: 151) vitamin adalah zat-organikyang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sangat kecil dan tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Fungsi utama vitamin adalah mengatur proses metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Menurut sifatnya vitamin digolongkan menjadi dua, yaitu vitamin larut dalam lemak vitamin A, D, E, dan K, dan vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C. Vitamin A terdapat pada sayur-sayuran hijau, hati, susu, ikan, berfungsi untuk menjaga kesehatan mata dan kulit. Vitamin B1 terdapat pada beras tumbuk, kacang hijau.Vitamin B2 terdapat pada hati dan telur.Vitamin B6 terdapat pada tauge, padi-padian, dan daging.Vitamin B12 terdapat pada hati, ginjal, dan keju.Vitamin C terdapat pada sayur-sayuran hijau dan buah-buahan. Vitamin D terdapat pada ikan, susu, dan kuning telur. Vitamin

E terdapat pada sayur-sayuran dan kacang-kacangan.Vitamin K terdapat pada bayam, tomat, dan kol (Sunita Almatsier, 2010:152-184).

6)Air

Tubuh dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan,tetapi hanya beberapa hari dapat bertahan tanpa air.Air merupakanbagian utama tubuh, yaitu 55-60% dari berat badan orang dewasa atau70% dari bagian tubuh tanpa lemak.Cairan dalam tubuh haruslah seimbang, tidak berlebih dan kurang.Keseimbangan cairan tubuh adalah keseimbangan antara jumlah cairan yang masuk dan keluar tubuh. Ketidakseimbangan dapat menyebabkan dehidrasi, (kehilanganair secara berlebihan), dan intoksikasi air (kelebihan air).Konsumsi airterdiri atas air yang diminum dan yang diperoleh dari makanan, sertaair yang diperoleh dari hasil metabolisme. Fungsi air adalah sebagai pelarut dan alat angkut, katalisator, pelumas, fasilitator pertumbuhan, pengatur suhu dan peredam benturan (Sunita Almatsier, 2010:220-222).

Dokumen terkait