• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian

5.1.3. Pengetahuan Responden tentang Penyakit Tuberkulosis

Pada penelitian ini, dalam lembar angket penelitian terdapat 10 pertanyaan mengenai pengetahuan tentang penyakit tuberkulosis. Pertanyaan-pertanyaan yang ada didalam angket tersebut telah di uji validitas dan reliabilitasnya. Sehingga pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat mewakili pengetahuan responden tentang penyakit tuberkulosis. Data lengkap distribusi frekuensi jawaban angket responden pada variabel pengetahuan mengenai penyakit dapat dilihat pada tabel 5.6. di bawah ini.

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel Pengetahuan tentang Penyakit Tuberkulosis

Jawaban Penderita

No Pertanyaan Benar Salah

1 Keadaan yang disebabkan TB paru

38 95 2 5

2 Batuk pada TB paru 36 90 4 10

3 Gejala TB paru 40 100 0 0

4 Gejala TB paru pada malam hari

39 97,5 1 2,5

5 Perubahan berat badan pada TB paru

40 100 0 0

6 Penularan TB paru 34 85 6 15

7 Nafsu makan pada TB paru

37 92,5 3 7,5

8 Yang terkena penyakit TB paru

37 92,5 3 7,5

9 Penyembuhan penyakit TB paru

38 95 2 5

10 Faktor resiko penyakit TB paru

36 90 4 10

Berdasarkan tabel di atas pada pertanyaan-pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan benar yaitu pertanyaan pada nomor 1, 3, 4, 5 dan 9 yaitu sebesar95%, 100%, 97,5%, 100%, dan 95%. Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan salah adalah pertanyaan nomor 6 yaitu sebesar 15%. Sehingga diketahui bahwa masih banyak responden yang masih belum mengetahui dengan pasti mengenai penularan penyakit TB paru.

5.1.4 Pengetahuan Responden tentang Pengobatan Tuberkulosis

Pada penelitian ini, dalam lembar angket penelitian terdapat 10 pertanyaan mengenai pengobatan. Pertanyaan-pertanyaan yang ada didalam angket tersebut telah di uji validitas dan reliabilitasnya. Sehingga pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat mewakili pengetahuan penderita mengenai pengobatan tuberkulosis . Data lengkap distribusi frekuensi jawaban angket responden pada variabel pengetahuan mengenai pengobatan dapat dilihat pada tabel 5.7.

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Pengobatan Tuberkulosis

Jawaban Penderita

No Pertanyaan Benar Salah

F % F %

1 Penyelesaian

pengobatan TB paru

40 100 0 0

2 Efek samping obat TB paru

21 52,5 19 47, 5 3 Waktu minum obat TB

paru

39 97,5 1 2,5

4 Kegunaan obat TB paru 39 97,5 1 2,5

5 Penghentian pengobatan TB paru 37 92,5 3 7,5 6 Aturan penggunaan obat TB paru 33 82,5 7 17, 5 7 Pentingnya obat TB paru 40 100 0 0

8 Perolehan obat TB paru 39 97,5 1 2,5 9 Manfaat obat TB paru 39 97,5 1 2,5 10 Keluhan semakin berat

setelah minum obat TB paru

39 97,5 1 2,5

Dari tabel di atas terlihat bahwa pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan benar adalah pada pertanyaan nomor 1 dan 7 yaitu sebesar 100%. Petanyaan yang paling banyak dijawab dengan salah adalah pertanyaan nomor 2 dan 6 yaitu sebesar 47,5% dan 17,5%. Sehingga diketahui bahwa masih banyak responden yang masih belum mengetahui dengan pasti mengenai efek samping obat dan aturan penggunaan obat TB paru. Penilaian pengetahuan dalam penelitian ini dibedakan menjadi 3 yaitu baik, sedang, dan kurang. Seorang responden akan dikatakan pengetahuan baik bila menjawab 16-20 pertanyaan dengan benar sedangkan seorang responden dikatakan memiliki pengetahuan sedang bila menjawab 10-15 pertanyaan dengan benar dan dikatakan berpengetahuan kurang bila hanya menjawab lebih kecil sama dengan 9 dari pertanyaan dengan benar. Berdasarkan hasil uji tersebut maka pengetahuan responden mengenai penyakit dan pengobatan tuberkulosis di RSUP. H. Adam Malik dapat dikategorikan pada tabel 5.8.

Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pengetahuan tentang Penyakit dan Pengobatan

Pengetahuan F %

Baik 17 92,5

Sedang 3 7,5

Kurang 0 0

Dari tabel 5.8. dapat dilihat bahwa pengetahuan yang dikategorikan baik memiliki persentase yang paling besar yaitu 92,5% sedangkan pengetahuan dengan kategori sedang sebesar 7,5% dan kategori kurang tidak ada

5.2. Pembahasan

Dari hasil penelitian diperoleh sebanyak 38 responden (95%) telah memiliki pengetahuan yang baik bahwa penyakit TB paru adalah penyakit yang dapat menyebabkan kematian dan kerusakan pada paru, sehingga responden dapat mematuhi pengobatannya dalam mencegah kerusakan pada paru bahkan kematian. Disamping itu sebanyak 36 responden (90%) memiliki pengetahuan bahwa batuk pada TB paru berupa batuk berdahak bahkan pada kondisi yang berat dapat menimbulkan batuk berdarah. Sedangkan 40 responden (100%) memiliki pengetahuan bahwa penyakit TB paru memiliki gejala nyeri dada dan sesak nafas.

Sebanyak 39 responden (97,5%) memiliki pengetahuan bahwa responden TB paru berkeringat pada malam hari dan sebanyak 40 responden (100%) memiliki pengetahuan bahwa responden mengalami penurunan berat badan. Kemudian sebanyak 34 responden (85%) memiliki pengetahuan bahwa penyakit TB paru dapat tertular melalui udara. Sebanyak 37 responden (92,5%) memiliki pengetahuan bahwa responden mengalami penurunan dalam nafsu makan, sebanyak 37 responden (92,5%) memiliki pengetahuan bahwa penyakit TB paru adalah penyakit yang menular, sebanyak 38 responden (95%) memiliki pengetahuan bahwa penyakit TB paru adalah penyakit yang dapat sembuh bila dilakukan pengobatan dengan benar, dan

sebanyak 36 responden (90%) memiliki pengetahuan bahwa faktor resiko penyakit TB paru adalah terpapar dengan penyakit TBC.

Dalam penelitian juga diketahui pengetahuan responden tentang pengobatan tuberkulosis yaitu sebanyak 40 responden (100%) memiliki pengetahuan bahwa obat TB paru dihentikan setelah 6 bulan, sebanyak 21 responden (52,5%) memiliki pengetahuan bahwa efek samping obat TBC adalah kencing berwarna merah, sebanyak 39 responden (97,5%) memiliki pengetahuan bahwa obat TB paru harus di minum sesuai petunjuk aturan dokter, sebanyak 39 responden (97,5%) memiliki pengetahuan bahwa obat TB paru dapat menyembuhkan penyakit TB paru dan sebanyak 37 responden (92,5%) memiliki pengetahuan bahwa responden dapat menghentikan pengobatan hanya setelah minum obat selama 6 bulan.

Sebanyak 33 responden (82,5%) memiliki pengetahuan bahwa minum obat harus sesuai aturan yang diberikan, sebanyak 40 responden (100%) memiliki pengetahuan bahwa obat TB paru sangat penting untuk penyembuhan penyakit TB paru, sebanyak 39 responden (97,5%) memiliki pengetahuan bahwa obat TB paru dapat diperoleh di puskesmas atau di apotek sesuai resep dokter, sebanyak 39 responden (97,5%) memiliki pengetahuan bahwa obat TB paru dapat menyembuhkan gejala dan penyakit TB paru dan sebanyak 39 responden (97,5%) memiliki pengetahuan bahwa jika keluhan semakin berat setelah minum obat TB paru maka harus segera mengkonsultasikannya dengan dokter.

Secara keseluruhan diperoleh sebanyak 37 responden (92,5%) yang berpengetahuan baik, 3 responden (7,5%) yang berpengetahuan sedang, dan tidak ada responden yang berpengetahuan kurang. Dari hasil tersebut terlihat bahwa mayoritas pengetahuan penderita tentang penyakit dan pengobatan tuberkulosis di RSUP. H. Adam Malik Medan berada pada tingkat baik.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait