• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial.

Geografi, sejarah, antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi. Pemebelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode.

Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik dan spiritual, teknologi dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi dan antropologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial. Secara intensif konsep-konsep seperti ini digunakan ilmu-ilmu sosial dan studi sosial (Trianto, 2010:171).

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di tingkat SD/MI/SDLB. Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI, mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga masyarakat yang menghargai nilai-nilai sosial, bertanggung jawab, mencintai lingkungan alam, dan menjadi warga dunia yang cinta damai.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarkat. Dengan pendekatan tersebut, diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. Adapun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk pelajaran IPS pada Kelas IV Sekolah Dasar:

Tabel SK KD IPS Kelas IV Sekolah Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

Membaca peta lingkungan setempat

(kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana

Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya

Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat

Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, provinsi)

Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestariannya

Meneladani kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya

Rosdijati (2010: 58-59), menyatakan bahwa mengacu pada tujuan pembelajaran IPS yang tercantum di dalam Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, maka pembelajaran IPS dilakukan agar siswa dapat mencapai kompetensi-kompetensi sebagai berikut:

1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.

2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan ketrampilan dalam kehidupan sosial.

3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global.

Walau memiliki tujuan yang sangat mulia, kualitas pembelajaran IPS seringkali jauh dari harapan. Para guru menghadapi masalah-masalah klasik, seperti rendahnya prestasi serta kurangnya minat atau keinginan terhadap pelajaran IPS di sekolah. Hal ini terjadi karena para siswa umumnya menganggap pelajaran IPS adalah pelajaran yang susah karena banyak materi yang harus dihafalkan.

Mempelajari IPS berarti mempelajari berbagai konsep dan proses yang berhubungan dengan IPS. Proses IPS dapat dijabarkan ke dalam ketrampilan berpikir atau ketrampilan dasar. Dalam mata pelajaran IPS siswa secara bertahap dibimbing agar memiliki ketrampilan dasar IPS yang digunakan untuk mengenal dan memahami berbagai konsep IPS. b. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Karakteristik mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berbeda dengan disiplin ilmu lain yang bersifat monolitik. Ilmu pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Rumusan IPS berdasarkan realitas dan fenomena sosial melalui pendekatan intradisipliner.

Menurut Trianto (2010: 174-175), mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki beberapa karakteristik antara lain: 1) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur

geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora. Pendidikan dan agama. 2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari

dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.

3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan intradisipliner dan multidisipliner.

4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.

c. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakal program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Trianto (dalam Awan Muntakin, Puskur, 2006b: 4), merumuskan tujuan tersebut dalam rincian sebagai berikut:

1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya, melalui pemahaman terhadap niali-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.

2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.

4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang cepat.

5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.

6) Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.

7) Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat menghakimi.

8) Mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya “to prepare to be well-functioning citizens in a

democratic society” dan mengembangkan kemampuan siswa

menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang dihadapinya.

9) Menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan siswa terhadap materi Pembelajaran IPS yang diberikan. Disamping itu juga bertujuan agar sikap siswa terhadap pelajaran berupa: penerimaan, jawaban atau sambutan, penghargaan, pengorganisasian, karakteristik nilai dan menceritakan. Walaupun tujuan dari pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar sangat baik, tapi sering sekali tujuan tersebut masih jauh dari harapan. Para guru selalu dihadapkan pada masalah yang sering terjadi

yaitu rendahnya aktivitas dan prestasi siswa terhadap pelajaran IPS. Hal ini terjadi karena siswa menganggap pelajaran IPS adalah pelajaran yang sangat membosankan, materinya banyak dan susah untuk dihafalkan.

Dokumen terkait