• Tidak ada hasil yang ditemukan

P a g e | 117

Paket 10

PENGETIKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Tata cara pengetikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri atas: bahan dan ukuran, model pengetikan, penomoran, tabel dan gambar, bahasa dan penulisan nama.

Bahan dan Ukuran

Bahan dan ukuran mencakup: naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada sampul dan ukuran.

1. Naskah

Naskah dibuat di atas kertas HVS 80 gram dan tidak bolak-balik, dengan jumlah halaman minimal 60 (mulai bab pertama sampai bab terakhir).

2. Sampul

Sampul dibuat dari kertas Bufalo atau yang sejenis, dan sedapat-dapatnya diperkuat dengan karton dan dilapisi plastik (jilid hard cover). Tulisan yang tercetak pada sampul sama dengan yang terdapat pada halaman judul dan contohnya pada lampiran 1 dan 2. 3. Warna sampul

Warna sampul Penelitian Tindakan Kelas (PTK) hijau muda untuk semua jurusan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel.

4. Ukuran

Ukuran kertas naskah ialah A4.

Cara Pengetikan

Pada pengetikan disajikan: jenis dan ukuran huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas tepi, pengisian ruangan, alenia baru, permulaan kalimat, judul dan sub judul, perincian ke bawah, dan letak simetris.

1. Jenis dan ukuran huruf

a. Naskah diketik dengan huruf Pica (10 huruf dalam 1 inci), atau Font Times New Roman 12 dan untuk seluruh naskah memakai

P a g e | 118 jenis huruf yang sama. Untuk penulisan bahasa Arab menggunakan Font Arabic Traditional 20 dengan jarak 1 spasi. b. Huruf miring digunakan untuk tujuan tertentu seperti, menulis

judul buku, jurnal, majalah, dan lainnya

c. Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik, harus ditulis dengan rapi memakai tinta hitam.

2. Bilangan satuan

a. Bilangan satuan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat, misalnya: 10 g. bahan, harus ditulis sepuluh g. bahan. b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik,

misalnya berat telur 50, 5 g.

c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya, misalnya m, g, kg, cal, km2 dan seterusnya.

3. Jarak baris

Jarak antara dua baris dibuat 2 spasi, kecuali abstrak, kutipan langsung, judul tabel, dan gambar yang lebih dari 1 baris, serta daftar pustaka diketik dengan jarak satu spasi antara baris pertama dan berikutnya.

4. Batas tepi

Batas-batas pengertian, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut: a. Tepi atas : 4 cm. b. Tepi bawah : 3 cm. c. Tepi kiri : 4 cm. d. Tepi kanan : 3 cm. 5. Pengisi ruang

Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan harus mulai dari batas tepi kiri sampai batas tepi kanan, dan jangan sampai ada ruangan yang kosong, kecuali kalau akan memulai dengan alinea baru, penamaan tabel, gambar, subjudul, atau hal-hal yang khusus.

6. Alinea baru

Alinea baru dimulai pada ketukan yang ke-6 dari batas tepi kiri. 7. Permulaan kalimat

P a g e | 119 Bilangan, lambang atau rumus-rumus yang memulai suatu kalimat, harus ditulis dengan huruf, misalnya: sepuluh ekor tikus.

8. Judul dan sub judul

Tiap bab dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), biasanya disusun secara bertingkat dari yang paling besar sampai bagian-bagian yang lebih kecil. Cara membedakan tingkat-tingkat tersebut ialah dengan menggunakan kombinasi angka dan huruf, sebagai berikut:

a. Untuk peringkat 1: judul bab, digunakan angka Romawi besar, dan nama judul ditulis dengan huruf besar dan ditempatkan simetris di tengah halaman.

b. Untuk peringkat 2: Sub judul bab ditunjukkan dengan urutan huruf besar, A, B, C, D dan seterusnya, serta ditempatkan pada tepi kiri.

c. Untuk peringkat 3: bagian dari peringkat 3 digunakan urutan angka Arab, 1, 2, 3 dan seterusnya. Ketika dimulai dengan ketukan ke-4 dari tepi kiri.

d. Untuk peringkat ke-4: bagian yang lebih kecil dari peringkat 3, dengan menggunakan urutan huruf kecil a, b, c, d, dst. Pengetikan dimulai pada ketukan ke-6 dari tepi kiri.

e. Bila masih dibagi lebih kecil lagi, maka dapat digunakan angka dalam kurung 1), 2), 3) dst. , huruf dengan kurung a), b), c), dst. , angka diantara kurung (1), (2), (3) dan huruf diantara kurung (a), (b), (c) dst.

9. Letak Simetris

Selain judul bab, maka judul gambar, judul tabel, judul grafik, dan sebagainya, juga diketik dengan huruf besar semua dan ditempatkan di tengah-tengah halaman (simetris dengan tepi kiri dan tepi kanan).

Penomoran

Pada bagian ini terdapat penomoran halaman, judul bab, tabel, dan persamaan.

1. Halaman

a. Bagian awal laporan, dimulai dari halaman judul sampai ke abstrak, diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil, ditempatkan pada tengah halaman bawah.

P a g e | 120 b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pendahuluan (bab I) sampai halaman terakhir, memakai nomor Arab sebagai nomor halaman.

c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas tepat pada garis tepi kanan, kecuali ada judul bab baru, nomor ditulis pada tengah halaman bagian bawah.

2. Judul bab

Pada nomor bab baru, digunakan angka romawi besar 3. Tabel

Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab 4. Gambar

Gambar dinomori dengan angka Arab 5. Persamaan

Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematis, misalnya persamaan regresi, dan lain-lainnya ditulis dengan angka Arab di dalam kurung dan ditempatkan pada bagian akhir persamaan, seperti;

Yang: ao + alXl + a2X2 + a3X3 + a4X4 + C(2)

Transliterasi

Pedoman transliterasi Arab - Latin ini diambil dari keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan RI Nomor 158 th 1987, nomor: 0543b/UA 1987 tentang pembaharuan pedoman transliterasi Arab-Latin, yaitu:

1. Konsonan

Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lagi dengan huruf dan tanda sekaligus.

Di bawah ini daftar huruf Arab itu dan transliterasinya dengan huruf Latin:

Huruf arab Nama Huruf latin Nama ا Alif Tidak

dilambangkan

Tidak dilambangkan

ب Ba b be

P a g e | 121 ث ṡa s es (dengan titik di

atas) ج Jim j je ح Ha ḥ ha (dengan titik di bawah) خ Kha kh ka dan ha د Dal d de ذ Żal z zet ر Ra r er ز Zai z zet س Sin s es ش Syin sy es dan ye

ص Sad ṣ es (dengan titik di bawahnya) ض ḍad ḍ de (dengan titik di

bawahnya) ط ṭa ṭ te (dengan titik di

bawahnya) ظ ẓa z zet (dengan ntitik di

bawahnya) ع ‘ain ‘ Koma terbalik (di

atas) غ Gain g ge ف Fa f ef ق Qaf q ki ك Kaf k ka ل Lam l el م Mim m em ن Nun n en و Wawu w we ھ Ha h ha ء Hamzah …’. apostrof ي Ya y ye 2. Vokal

Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia , terdiri dari vokal tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. a. Vokal tunggal

Tanda Nama Huruf lain Nama

P a g e | 122

Kasrah i i

Dammah u u

b. Vocal rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab, yang lambangnya berupa gadungan antara harkat, dan hurul, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu: Tanda dan huruf Nama Gabungan huruf Nama

fathah dan ya ai a dan i

fathah dan wawu au a dan u

Contoh: ﺐﺘﻛ Kataba ﻞﻌﻓ Fa’ala ﺮﻛذ Zukira ﺐھﺬﯾ Yazhabu ﻞﺌﺳ Su'ila ﻒﯿﻛ Kaifa لﻮھ Haula c. Maddah

Maddah atau vokal panjang, yang lambangnya berupa harkat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Harkat dan huruf Nama Huruf dan tanda Nama ي…. ا fathah dan alif atau ya ā a dan garis di atas ي…. . kasrah dan ya ī i dan garis di atas و. . . dammah dan wawu ū u dan haris di atas

Contoh: لﺎﻗ Qāla ﻰﻣار Ramā ﻞﯿﻗ Qīla لﻮﻘﯾ Yaqūlu d. Ta marbutah

P a g e | 123

1) Ta marbutah

Ta marbutah yang hidup dan mendapat harkat fathah, kasrah dan dammah, transliterasinya adalah /t/.

2) Ta marbutah mati

Ta marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun,

transliterasinya adalah /h/. kalau kata yang berakhir dengan ta marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta

marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h)

Contoh:

لﺎﻔطﻻا ﺔﺿور rauḍātul atfāl rauḍāḥ al-atfāl

ﺔﺤﻠط ṭalḥaḥ

ةرﻮﻨﻤﻟا ﺔﻨﯾﺪﻤﻟا al-madīnatul - munawwarah al-madīnaḥ al-munawwarah e. Syaddah (tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab

dilambangkan

dengan sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf,

yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Contoh: ﺎﻨﺑر Rabbanā لﺰﻧ Nazzala ﺮﺒﻟا al-Birr ﺞﺤﻟا al-Hajj ﻢﻌﻧ Nu'ima f. Kata sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu namun, dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf qomariah.

P a g e | 124 1) Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiyah.

Kata sandang yang diikuti huruf syamsiyah ditranslitrasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf (1) diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.

2) Kata sandang diikuti oleh huruf qamariah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya.

Baik diikuti huruf syamsiyah maupun huruf qamariah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sempang

Contoh: ﻞﺟﺮﻟا ar-Rajulu ةﺪﯿﺴﻟا as-Sayyidatu ﺲﻤﺸﻟا asy-Syamsu ﻢﻠﻘﻟا al-Qalamu ﻊﯾﺪﺒﻟا al-Badī’u لﻼﺠﻟا al-Jalalu g. Hamzah

Dinyatakan di depan bahwa Hamzah ditransliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya berlaku bagi Hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Bila Hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan karena dalam tulisan Arab berupa alif. Contoh: نوﺬﺧﺄﺗ Ta'khuzūna ءﻮﻨﻟا an-Nau ﺊﯿﺷ Syai’un نا Inna تﺮﻣا Amirtu ﻞﻛا Akala h. Penulisan kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fill, isim, maupun harf, ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan

P a g e | 125 huruf Arab udah lazim dirangkaikan dengan kata lain, karena ada huruf atau harkat yang dihilangkan, maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang mengikutinya.

Contoh:

ﺮﯿﺧ ﻮﮭﻟ ﷲ ناو ﻦﯿﻗزاﺮﻟا

wa innallāha lahua khair ar-rāziqin wa innallāha lahua khairur-rāziqīn

ناﺰﯿﻤﻟاو ﻞﯿﻜﻟا اﻮﻓوﺄﻓ fa aufū al-kaila wa al-mīzāna fa aufūl kaila wal-mīzāna

ﻞﯿﻠﺨﻟا ﻢﯿھاﺮﺑإ ibrāhīm al-khalīl ibrāhīm-khalīl

ﺎﮭﺳﺮﻣو ﺎھﺮﺠﻣ ﷲ ﻢﺴﺑ bismillāhi majrēha wa mursāhā

ﺞﺣ سﺎﻨﻟا ﻰﻠﻋ ﷲو

ﺖﯿﺒﻟا wa lillāhi alan-nāsi hijj al-baiti

ﻼﯿﺒﺳ ﮫﯿﻟا عﺎﻄﺘﺳا ﻦﻣ man-istatā’a ilaihi sabīla

ﺞﺣ سﺎﻨﻟا ﻰﻠﻋ ﷲو ﮫﯿﻟا عﺎﻄﺘﺳا ﻦﻣ ﺖﯿﺒﻟا

ﻼﯿﺒﺳ

wa lillāhi ‘alan-nāsi hijjul-baiti man-istatā’a ilaihi sabīla

i. Huruf kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, diantaranya: huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.

Contoh:

لﻮﺳر ﻻا ﷴ ﺎﻣو wa mā muḥammadun illā rasūl

سﺎﻨﻠﻟ ﻊﺿو ﺖﯿﺑ لوا نا inna āwwala baitin wudi’a linnāsi

كرﺎﺒﻣ ﺔﻜﺒﺑ ىﺬﻠﻟ lallazī bi bakkata mubārakan

ﮫﯿﻓ لﺰﻧا ﻦﯾﺬﻟا نﺎﻀﻣر ﺮﮭﺷ

ناﺮﻘﻟا syahru ramadān al-lazī unzila fihil (fih al) qur’anu

ﻦﯿﺒﻤﻟا ﻖﻓﻻﺄﺑ هار ﺪﻘﻟو wa laqad ra’āhu bil-ufuq al-mubīni

P a g e | 126 ﻦﯿﻤﻟﺎﻌﻟا بر � ﺪﻤﺤﻟا alhamdu lillahī rabbal ālamīn

alhamdu lillahī rabbil ālamīn

Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arab menang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harkat yang dihilangkan, huruf kapital tidak dipergunakan. Contoh:

ﺐﯾﺮﻗ ﺢﺘﻓو ﷲ ﻦﻣ ﺮﺼﻧ nasrun ninallahi wa fathun qarib

ﺎﻌﯿﻤﺟ ﺮﻣﻻا � lillāhi al-amru jamī’an lillāhi-amru jamī’an

ﻢﯿﻠﻋ ﺊﯿﺷ ﻞﻜﺑ ﷲو Wallāhu bikulli stai’n ‘alim

j. Tajwid

Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman, transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisah dengan ilmu tajwid. Karena itu, peresmian pedoman transliterasi ini perlu disertai dengan pedoman tajwid.

P a g e | 127