• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Artikel pada Kata Benda

Dalam dokumen UNIVERSITAS INDONESIA (Halaman 34-38)

II. LANDASAN TEORI

2.4 Karakteristika Gramatika Bahasa Indonesia dan Bahasa Jerman

2.4.1 Penggunaan Artikel pada Kata Benda

Menurut Duden deutsches Universalwörterbuch (2006: 49-57), dijelaskan bahwa artikel pada kata benda terdiri dari bentuk tunggal dan jamak. Artikel pada

kata benda ini dideklinasikan sesuai dengan kasus, numerus23, dan genus dari kata benda tersebut. Secara garis besar artikel terbagi menjadi:

1. Der bestimmte Artikel / artikel takrifÆ artikel yang membatasi nomina yang telah diketahui sebelumnya24.

2. Der unbestimmte Artikel / artikel tak takrif Æ artikel yang membatasi nomina yang belum diketahui sebelumnya25.

Kasus26 Genus27 Der bestimmte Artikel Der unbestimmte Artikel Positif Negatif

Nominatif28 Netral das ein kein

Maskulin der ein kein

Feminin die eine keine

Plural (jamak)

die - keine

Akusatif29 Netral das ein kein

Maskulin den einen keinen

Feminin die eine keine

Plural (jamak)

die - keine

Datif30 Netral dem einem keinem

Maskulin dem einem keinem

Feminin der einer keiner

Plural (jamak)

den (Nomen+n) - keinen

(Nomen+n)

Genitif31 Netral des eines keines

Maskulin des eines keines

Feminin der einer keiner

Plural (jamak)

der einer keiner

Tabel 5: Artikel takrif dan tak takrif dalam bahasa Jerman (Dreyer.Schmidt, 2008: 12-19)

23grammatische Kategorie beim Nomen und Verb, die durch Flexionsformen die Anzahl der bezeichneten Gegenstände oder Personen bzw. Die der Handelnde angibt: die Numeris Singular und Plural (Duden, 2006: 1220)

24 (Kamus Linguistik, 1993: 17)

25 (Kamus Linguistik, 1993: 17)

26 Kategori gramatikal dari nomina, frasa nominal, pronomina, atau adjektiva yang menunjukkan hubungannya dengan kata lain dalam konstruksi sintaksis (KBBI, 2008: 632)

27 Jenis; kelas; golongan (ibid.: 442)

28 Kasus yang menandai nomina atau yang sejenisnya sebagai subjek (ibid. : 632) 29 Kasus yang menandai nomina atau yang sejenisnya sebagai objek langsung (ibid.: 632)

30 Kasus yang menandai bahwa nomina adalah penerima suatu perbuatan atau objek tak langsung (ibid.: 632)

Artikel ini mengacu pada kata benda dan selalu disesuaikan dengan genus (netral, maskulin, feminin), kasus (nominatif, akusatif, datif, genitif) dan

numerus (jamak/tunggal) dari kata benda itu sendiri. Hal ini dapat kita lihat dari

beberapa contoh kalimat berikut ini:

1.a. Der Mann liebt die Frau (maskulin, nominatif, tunggal) 1.b. Die Frau liebt den Mann (maskulin, akusatif, tunggal)

1.c. Die Frau gibt dem Mann eine Blume (maskulin, datif, tunggal) 1.d. Das ist die Frau des Mannes (maskulin, genitif, tunggal) 2.a. Die Männer lieben die Frauen (nominatif, jamak) 2.b. Der Tourist fragt die Männer (akusatif, jamak)

2.c. Der Dozent gibt den Männern eine Hausaufgabe (datif, jamak) 2.d. Das sind die Frauen der Männer (genitif, jamak)

Kalimat-kalimat di atas digolongkan menjadi dua bagian, yakni bagian 1 untuk bentuk kata benda tunggal dan bagian 2 untuk kata benda jamak. Setiap bagian terdiri atas empat kasus yang berbeda, yakni nominatif (a), akusatif (b), datif (c), dan genitif (d). Kasus menentukan fungsi dari kata benda tersebut, seperti kata benda berkasus nominatif memiliki fungsi subjek, sedangkan fungsi objek dapat diduduki oleh kata benda berkasus akusatif untuk objek langsung dan datif untuk objek tak langsung, sedangkan kata benda berkasus genitif memiliki fungsi kepunyaan.

2.4.1.2. Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia tidak mengenal sistem artikel untuk kata benda32. Kata benda menurut Abdul Chaer (1994: 108-110) adalah kata-kata yang dapat diikuti dengan frasa yang atau yang sangat. Seperti pada kata-kata jalan (yang bagus),

murid (yang rajin), pemuda (yang sangat rajin) dan pelayanan (yang sangat

memuaskan). Kata benda dalam bahasa Indonesia tidak memiliki artikel, seperti dalam bahasa Jerman.

32 Artikel yang dimaksud disini adalah artikel yang penerapannya sama dengan aturan yang ada dalam bahasa Jerman.

2.4.1.3. Contoh Perbedaan antara Bahasa Jerman dan Bahasa Indonesia

No. Bahasa Jerman Bahasa Indonesia

1. Rina hat einen Hund. Rina memiliki seekor anjing.

Einen Hund memiliki artikel tak tentu berkasus akusatif, yang menduduki fungsi objek. Dalam bahasa Indonesia frasa33 einen Hund, memiliki padanan ‘seekor anjing’. Kata seekor hanya merupakan pemberi keterangan tunggal untuk kata anjing dan bukan merupakan sebuah artikel.

2. Der Hund heiȕt Bonn. Anjing itu bernama Bonn.

Der Hund merupakan bergenus maskulin dengan kasus nominatif, yang berfungsi sebagai subjek. Dalam bahasa Indonesia frasa der Hund dipadankan dengan frasa ‘anjing itu’. Kata itu bukan sebuah artikel, melainkan kata penunjuk keberadaan atau sekedar kata penjelas bagi kata anjing.

3. Rina gibt dem Hund immer frisches Fleisch.

Rina selalu memberi anjing itu daging segar.

Frasa dem Hund bergenus maskulin dengan kasus datif, yang menduduki fungsi objek. Dalam bahasa Indonesia, frasa dem Hund ini dipadankan dengan ‘anjing itu’. Seperti contoh pada no 2 di atas, kata itu juga bukan merupakan artikel dalam bahasa Indonesia, kata tersebut berfungsi sebagai keterangan untuk kata anjing. 4. Der Pelz des Hundes ist schwarz. Bulu anjing itu berwarna hitam.

der Pelz des Hundes merupakan sebuah frasa yang terdiri atas frasa der Pelz dan des Hundes. Frasa der Pelz bergenus maskulin berkasus nominatif, yang diikuti dengan frasa des Hundes, yang bergenus maskulin dengan kasus genitif. des Hundes menyatakan makna ‘kepunyaan dari’ sehingga frasa der Pelz des Hundes jika dipadankan ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi ‘bulu anjing itu’ atau ‘bulu kepunyaan anjing itu’. Sama seperti penjelasan sebelumnya, kata itu bukan sebuah artikel.

5. Die Kinder haben keine Zeit zu spielen. Anak-anak tidak mempunyai waktu untuk bermain.

Frasa die Kinder adalah bentuk jamak berkasus nominatif yang memiliki fungsi sebagai subjek. Frasa keine Zeit adalah bentuk negatif bergenus feminin dengan kasus akusatif sehingga menduduki fungsi sebagai objek. Dalam bahasa Indonesia kedua kata tersebut kemudian diartikan menjadi ‘anak-anak itu’ untuk die Kinder dan ‘tidak ada waktu’ untuk keine Zeit.

6. Ein Spiel kann die Kinder kreativer

machen.

Sebuah permainan dapat membuat anak-anak menjadi lebih kreatif. ein Spiel merupakan kata dengan artikel tak tentu bergenus netral dengan kasus nominatif, sedangkan die Kinder adalah kata benda jamak berkasus akusatif. Dalam bahasa Indonesia ein Spiel dipadankan dengan kata ‘sebuah permainan’ dan kata die Kinder dipadankan dengan kata ‘anak-anak’.

Tabel 6: Perbedaan bahasa Jerman dan bahasa Indonesia dalam penggunaan artikel pada kata benda

Berdasarkan keenam contoh kalimat di atas, maka dapat kita lihat, bahwa bahasa Indonesia tidak mengenal penggunaan artikel untuk kata benda. Kata-kata

33 Gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (misal gunung tinggi merupakan frasa karena merupakan konstruksi nonpredikatif) (KBBI, 2008: 399)

seperti itu, sebuah dan seekor merupakan kata keterangan bagi kata benda dan bukan merupakan artikel seperti dalam bahasa Jerman, yang harus dikonjugasikan berdasarkan genus, kasus dan numerusnya.

2.4.2 Pembentukan Jamak pada Kata Benda

Dalam dokumen UNIVERSITAS INDONESIA (Halaman 34-38)

Dokumen terkait