• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada tahun pelaporan berikutnya.

MANAJEMEN(Lanjutan) Pertimbangan

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh sangat signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

Penentuan mata uang fungsional

Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan serta sumber pendanaan. Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasari yang relevan, mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan dan Entitas Anaknya di Indonesia, kecuali HPPP dan BS (Catatan 2d) adalah Rupiah.

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan

Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2g.

Penyisihan atas kerugian penurunan nilai atas piutang usaha–evaluasi individual

Kelompok Usaha mengevaluasi akun-akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha.

Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 6.

Tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak

Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah yang tercatat dalam akun tagihan pajak penghasilan dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak. Nilai tercatat tahun berjalan atas tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak Kelompok Usaha pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 38f.

MANAJEMEN(Lanjutan) Estimasi dan asumsi

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun.

Situasi dan asumsi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Penyisihan atas kerugian penurunan nilai atas piutang usaha - evaluasi kolektif

Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti objektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dan melakukan evaluasi penurunan nilai secara kolektif. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.

Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.

Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal pelaporan diungkapkan dalam Catatan 6.

Penyisihan persediaan

Penyisihan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat Kelompok Usaha sebelum penyisihan atas keusangan persediaan pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 masing–masing sebesar Rp 181.963.027, Rp 184.314.236, Rp 155.516.411 dan Rp 117.872.798.

Penurunan nilai aset non keuangan

Rugi penurunan nilai diakui untuk jumlah dimana nilai tercatat aset atau unit penghasil kas, melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Untuk menentukan jumlah yang dapat dipulihkan, manajemen memperkiraan arus kas masa depan dari masing-masing unit penghasil kas dan menentukan tingkat bunga yang cocok untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas tersebut. Dalam proses pengukuran arus kas yang diharapkan di masa yang akan datang, manajemen membuat asumsi-asumsi tentang hasil operasi masa yang akan datang.

MANAJEMEN(Lanjutan) Estimasi dan asumsi(Lanjutan)

Penurunan nilai aset non keuangan (Lanjutan)

Asumsi ini berkaitan dengan kejadian dan siklus dimasa yang akan datang. Hasil yang sebenarnya dapat bervariasi dan dapat menyebabkan penyesuaian yang signifikan terhadap aset Kelompok Usaha dalam tahun anggaran berikutnya.

Dalam banyak kasus, penentuan tingkat diskonto yang berlaku melibatkan estimasi penyesuaian yang tepat atas resiko pasar dan penyesuaian yang tepat untuk faktor-faktor risiko tertentu.

Pensiun dan manfaat buat karyawan

Penentuan kewajiban Kelompok Usaha dan biaya pensiun serta kewajiban imbalan kerja tergantung pada seleksi atas asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut antara lain harga diskon, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat turn-over

karyawan, tingkat cacat, tingkat usia pensiun dan tingkat kematian. Hasil yang sebenarnya berbeda dari asumsi Kelompok Usaha yang mana efeknya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya tahun berjalan. Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsinya adalah wajar dan tepat, perbedaan yang signifikan dalam hasil sebenarnya atau perubahan signifikan dalam asumsi Kelompok Usaha dapat mempengaruhi estimasi liabilitas untuk imbalan pensiun karyawan dan beban manfaat karyawan.

Nilai tercatat atas nilai imbalan kerja Kelompok Usaha setelah disajikan kembali pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 masing- masing sebesar Rp 37.693.734, Rp 35.479.074, Rp 30.484.234 dan Rp 31.996.549 (Catatan 25).

Masa manfaat ekonomis dan penyusutan aset tetap

Manajemen menentukan estimasi masa manfaat dari aset tetap dan beban penyusutan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset. Ini adalah harapan hidup umum yang diterapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha melakukan usahanya. Hasil yang sebenarnya dapat bervariasi karena keusangan teknis. Perubahan tingkat yang diharapkan dari penggunaan dan pengembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai residu aset tersebut, dan oleh karena itu beban penyusutan masa yang akan datang dapat di revisi.

Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2015, 31 Desember 2014, 31 Desember 2013 dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp 713.400.772, Rp 719.368.856, Rp 639.297.618 dan Rp 427.232.116 (Catatan 12).

Nilai wajar dari instrumen keuangan

Manajemen menggunakan teknik penilaian untuk mengukur nilai wajar instrumen keuangan dimana penawaran pasar aktif tidak tersedia. Dalam menerapkan teknik penilaian, manajemen membuat penggunaan maksimal input pasar, dan menggunakan estimasi dan asumsi sepanjang memungkinkan, sesuai dengan data yang dapat diamati bahwa pelaku pasar akan digunakan dalam penentuan harga instrumen. Ketika data yang berlaku tidak bisa diamati, manajemen menggunakan estimasi terbaik dari asumsi tentang asumsi-asumsi yang akan dibuat oleh pelaku pasar. Estimasi ini dapat berbeda dari harga

31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp Kas Rupiah 519.679 460.374 447.372 201.713

Yuan Renminbi China 32.299 20.809 8.185 14.439

Total Kas 551.978 481.183 455.557 216.152

Bank

Rekening rupiah :

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 15.520.550 51.290.893 18.650.663 5.594.020

PT Bank Central Asia Tbk 7.006.248 6.963.355 5.825.446 2.407.440

PT Bank OCBC NISP Tbk 3.579.366 2.544.290 51.779 1.068.957

The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited, Indonesia 3.179.052 7.241.881 300.413 4.053.484

PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.175.552 1.269.577 655.326 1.837.709

Deutsche Bank AG 345.840 2.828.739 2.106.849 4.100.578

PT Bank DBS Indonesia 75.972 76.084 77.856 79.778

Total 30.882.580 72.214.819 27.668.332 19.141.966

Rekening Dolar AS :

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5.094.736 232.797 5.019.448 47.294

The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited, Indonesia 3.889.346 3.401.058 1.163.772 1.490.015

PT Bank OCBC NISP Tbk 428.774 555.695 590.457 137.212

Deutsche Bank AG 252.125 119.558 308.850 11.212.823

PT Bank DBS Indonesia 70.553 67.340 67.519 54.792

Overseas Chinese Banking Corporation

Limited, Singapura 35.618 35.296 38.995 32.022

The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited, China 422 403 395 238.871

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Shanghai 19 18 992 27.442

PT Bank CIMB Niaga Tbk − 18.415 39.240 70.017

Bank International Ningbo − − − 29.590

Total 9.771.593 4.430.580 7.229.668 13.340.078

Rekening Yuan Renminbi China :

Industrial & Commercial Bank of China,

China 37.946.312 16.385.663 12.490.238 5.659.639

The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited, China 4.720.382 11.522.616 25.121.895 5.213.747

Citibank N.A. 1.093 2.787.360 504 720

Total 42.667.787 30.695.639 37.612.637 10.874.106

Rekening Dolar Singapura :

Overseas Chinese Banking Corporation

Limited, Singapura 28.517 33.960 36.917 31.346

31 Maret 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2013 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp Rp Rp Rp Bank(Lanjutan) Rekening Euro :

The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited, Indonesia 203.214 95.751 − 128.241

Total 203.214 95.751 − 128.241

Rekening Yen Jepang :

Bank International Ningbo − − − 1.508

Total − − − 1.508

Total bank 83.553.691 107.470.749 72.547.554 43.517.245

Total kas dan setara kas 84.105.669 107.951.932 73.003.111 43.733.397

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi.

Karena sifatnya jangka pendek, nilai wajar kas dan setara kas diperkirakan sama dengan nilai tercatatnya.

Pada tanggal 31 Maret 2015, kas dan setara kas dalam penyimpanan dan dalam perjalanan Kelompok Usaha diasuransikan terhadap risiko kehilangan dengan nilai pertanggungan yang setara dengan Rp 28.560.120 dan Rmb 20.000 (31 Desember 2014: Rp 29.058.000 dan Rmb 20.000; 31 Desember 2013: Rp 27.828.000 dan Rmb 20.000; dan 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012: Rp 27.828.000 dan Rmb 20.000), yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.

Dokumen terkait