• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2 Kajian Variabel Penelitian

2.2.3 Penggunaan Media Sosial Instagram

2.2.3.1. Pengertian Penggunaan Media Sosial Instagram

Media sosial merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dapat dilakukan dengan cara tidak bertatap muka secara langsung melainkan secara online. Menurut Antow (2016) media sosial merupakan segala jenis media yang hanya bisa diakses melalui internet dan berisikan teks, foto, video, dan suara. Penggunaan media sosial dilengkapi dengan akses internet tidak terlepas dari tangan masyarakat pada era saat ini. Selain itu, Anggraeni (2017) berpendapat media sosial merupakan perkembangan mutakhir dari teknologi web baru berbasis internet, yang memudahkan semua orang untuk dapat berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi, dan membentuk sebuah jaringan secara online sehingga dapat menyebarluaskan konten mereka sendiri.

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, dapat dikatakan media sosial adalah sebuah jejaring sosial yang digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain yang dilakukan secara online untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Fenomena yang terjadi saat ini manusia tidak dapat dipisahkan dari media sosial. Hidayatun (2015) menyatakan bahwa penggunaan media sosial tidak dapat dipisahkan dari penggunaan internet yang merupakan hal yang sedang tren di kalangan remaja, dimana dengan menggunakan media sosial mereka dapat berkomunikasi secara lebih menarik.

Kadeni & Ninik (2018) mendefinisikan media sosial merupakan sebuah media dalam jaringan dengan para penggunanya yang bisa dengan mudah berpartisipasi dan berbagi. Dengan berkembangnya teknologi yang semakin

canggih, aplikasi media sosial sangat beraneka ragam. Saat ini instagram merupakan salah satu media sosial yang populer. Menurut wikipedia, instagram atau dikenal dengan istilah IG merupakan sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram sendiri. Instagram kini berkembang pesat dengan fitur visualnya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna media sosial. Berbagai foto dan video dapat diunggah dengan berbagai macam tema mulai dari foto diri, makanan, hobi, pemandangan, dan dengan berbagai teknik editing. Hal tersebut membuat penggunanya berlomba-lomba membuat feeds yang menarik. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini instagram telah menjadi salah satu album foto terbuka yang memungkinkan orang terpengaruh dengan foto-foto yang diunggah dalam suatu akun instagram.

Dalam media sosial ini, pengikut akun menjadi salah satu unsur yang penting, dan jumlah tanda suka dari para pengikut sangat mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer atau tidak. Kegunaan instagram yang utama yaitu sebagai tempat untuk mengunggah berbagai foto yang diberikan sebuah caption agar semakin menarik untuk diperlihatkan kepada pengguna lain. Hal tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan komentar dan like pada unggahan. Dengan demikian, seseorang yang populer dapat dilihat dari jumlah pengikutnya, dan jumlah like serta komentar pada unggahannya.

Berdasarkan paparan di atas, maka dapat dikatakan penggunaan media sosial instagram merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan seseorang

dengan menggunakan aplikasi di media sosial melalui smartphone yang dapat digunakan untuk berkomunikasi, berbagi informasi, memposting foto dan video, berbagi cerita, berbagi ide, berbelanja online, menemukan teman baru, dan lain sebagainya.

2.2.3.2. Penggunaan Media Sosial Instagram dalam Belanja Online

Online shop atau toko-toko online saat ini menjadi salah satu bentuk pemasaran yang tren di kalangan masyarakat. Kaplan dan Haenlein (2010) dalam Elisabeta (2014) berpendapat e-commerce dapat dilakukan melalui media sosial dan memudahkan untuk mendapatkan pembeli yang potensial. Online shop yang ada di media sosial instagram sejenis toko belanja online yang terdapat di jejaring internet yang menjadikan jual-beli secara online.

Jual beli online shop melalui media sosial instagram lebih menarik karena terdapat berbagai strategi pemasaran yang menggiurkan seperti melakukan kegiatan endorse dan paid promote. Endorse merupakan kegiatan promosi yang melibatkan seorang artis atau seseorang yang memiliki paras menarik dengan cara seorang pemilik online shop memberikan produknya secara gratis yang kemudian artis tersebut mengenakan produknya dan mengiklankan di instagram dengan menandai online shop tersebut. Sedangkan paid promote atau promo berbayar merupakan kegiatan promosi dengan membayar jasa promo kepada akun instagram yang membuka paid promote. Akun yang digunakan untuk paid promote biasanya memiliki banyak followers.

Penjelasan seperti di atas yang membedakan media sosial instagram dengan media sosial lainnya. Hal tersebut yang menjadikan instagram banyak

diminati oleh masyarakat pada saat ini. Dengan maraknya strategi pemasaran online shop melalui instagram yang menarik dapat menyebabkan seseorang dengan mudah berbelanja sesuai keinginan. Seorang remaja termasuk mahasiswa berada pada usia yang masih sangat labil dan rentan terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Sehingga, dengan hadirnya instagram dapat mendorong untuk berperilaku konsumtif dan memberikan dampak gaya hidup yang konsumif pula karena tuntutan untuk menyesuaikan gaya hidup teman-temannya agar tidak ketinggalan zaman dan mengikuti tren yang ada.

2.2.3.3. Indikator Penggunaan Media Sosial Instagram

Media sosial instagram merupakan suatu bentuk media online yang sudah tidak asing di kalangan masyarakat terutama mahasiswa. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini sesuai pendapat Mayfield (2008) dalam Miranda (2017) yang menyatakan sebagai berikut:

1. Partisipasi, dimana media sosial memberikan kontribusi atau umpan balik (feedback) dari setiap orang yang tertarik menggunakannya.

2. Keterbukaan, media sosial terbuka untuk umpan balik (feedback) dan partisipasi melalui saran, komentar, dan bermacam informasi.

3. Percakapan, dalam media sosial terjalin komunikasi antara pengguna secara dua arah.

4. Komunitas, media sosial mendorong terbentuknya komunitas secara cepat dan komunikasi yang efektif dan saling berbagi isu atau informasi.

5. Keterhubungan, media sosial mampu melayani keterhubungan antara penggunanya, dengan membuat tautan (links) pada situs-situs, sumber-sumber informasi, dan pengguna lainnya.

Indikator yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Mayfield (2008) dalam Miranda (2017) yang terdiri dari lima indikator yaitu pertisipasi, keterbukaan, percakapan, komunitas, dan keterhubungan.

Dokumen terkait