• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Metafora Menang Berbentuk Kata

METAFORA UNTUK KATA MENANG

4.2 Penggunaan Metafora Menang di Tajuk Berita Olahraga

4.2.1 Penggunaan Metafora Menang Berbentuk Kata

Metafora untuk kata menang yang berbentuk kata berjumlah 15 buah. Dari 15 metafora berbentuk kata yang ditemukan, terdapat sebuah metafora yang tidak saya temukan makna dasarnya, baik di KBBI maupun di KUBI. Metafora tersebut adalah tercepat. Oleh karena itu, saya mencoba untuk membuat sendiri makna dasar dari metafora tersebut. Berikut ini penggunaan metafora untuk kata menang yang berbentuk kata.

1) Melaju

Melaju terdapat di dua tajuk berita. Penggunaannya pada tajuk berita dapat dilihat pada (6)12 dan (48).

(48) PSIS tersingkir, Pelita Jaya melaju.

Kata melaju mempunyai makna menjadi laju; maju; meningkat (KBBI, 2002: 626). Dari makna dasar melaju dan penggunaan kata tersebut pada (6) dan (53) terlihat bahwa melaju merupakan metafora untuk kata menang. Pada (6), isi tajuk berita memberitakan kemenangan Bayern Munchen 6-0 atas Aris Salonika pada babak penyisihan grup Piala UEFA di Alianz Arena. Dari enam gol tersebut, empat gol dicetak oleh Luca Toni. Kemenangan Munchen tersebut membawa Munchen ke babak selanjutnya. Begitu juga pada (48), kemenangan Pelita Jaya 3-1 atas membuat mereka berhak ke Liga Super musim depan.

Melaju memiliki komponen makna MAJU dan MENINGKAT. Pada melaju yang merupakan metafora untuk kata menang, komponen makna MAJU dan MENINGKAT juga tetap ada. Kemenangan yang diperoleh oleh Munchen dan Pelita Jaya membuat mereka maju dan meningkat ke babak selanjutnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan melaju sebagai metafora untuk kata menang dilandasi oleh hasil dari kemenangan yang diperoleh, yaitu melaju ke babak selanjutnya.

3) Memimpin

Memimpin terdapat di dua tajuk berita. Penggunaannya pada tajuk berita dapat dilihat pada (49) dan (50).

(49) Mikko Hirvonen memimpin di Wales. (50) Polo air Indonesia memimpin.

Kata memimpin mempunyai makna [1] mengetuai atau mengepalai (rapat, perkumpulan, dsb), [2] memenangi paling banyak, [3] memegang tangan seseorang sambil berjalan (untuk menuntun, menunjukan jalan, dsb), [4] memandu, [5] melatih (mendidik, mengajari,dsb) supaya dapat mengerjakan sendiri (KBBI, 2002: 874). Melihat makna yang ada dalam KBBI dan konteks pada (49) dan (50), terlihat bahwa makna memimpin di dua tajuk berita tersebut tidak sesuai dengan makna yang terdapat di dalam KBBI. Pada (49) dan (50) makna memimpin sudah bukan lagi makna dasar tetapi sudah merupakan makna metaforis menang.

Tajuk berita (49) memberitakan kemenangan Mikko Hirvonen pada tiga Special Stage (SS) awal di seri terakhir Kejuaraan Dunia Reli di Wales, Inggris. Tajuk berita (50) memberitakan kemenangan tim polo air Indonesia dari tim Malaysia 15-7 di SEA Games XXIV. Pada dua tajuk berita tersebut, satu hal yang sama adalah hasil yang dicapai karena kemenangan yang diperoleh. Kemenangan Mikko Hirvonen dan tim polo air Indonesia membuat mereka untuk sementara memimpin di perolehan poin. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa alasan yang mendasari penggunaan memimpin pada (49) dan (50) sebagai metafora untuk menang dilatarbelakangi oleh

hasil yang diperoleh dari kemenangan Mikko Hirvonen dan tim polo air Indonesia, yaitu memimpin di perolehan poin sementara.

4) Asyik

Asyik terdapat di satu tajuk berita. Penggunaannya pada tajuk berita dapat dilihat pada (51).

(51) Atletik asyik.

Kata asyik mempunyai makna [1] dalam keadaan sibuk (melakukan sesuatu dengan gemarnya), [2] sangat terikat hatinya; penuh perhatian, [3] senang, [4] berahi; cinta kasih; sangat suka (gemar) (KBBI, 2002: 74). Dari makna dasar asyik dan penggunaannya pada (51) terlihat bahwa terjadi perubahan makna dari makna dasar ke makna metaforis menang. Tajuk berita (51) memberitakan kemenangan tiga atlet Indonesia di cabang atletik SEA Games XXIV, yaitu kemenangan Triyaningsih di nomor lari 5000 m, Dwi Ratnawati di nomor lempar cakram, dan Suryo Agung di nomor 100 m.

Asyik memiliki komponen makna GEMAR, PENUH PERHATIAN, SENANG, dan BERAHI. Alasan yang melandasi penggunaan asyik sebagai metafora untuk kata menang tampaknya berasal dari komponen makna SENANG. Pada SEA Games XXIII atletik hanya meraih satu emas. Oleh karena itu, pada SEA Games XXIV atletik diragukan untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu empat sampai lima emas. Akan tetapi, dengan kemenangan yang diperoleh oleh Triyaningsih, Dwi Ratnawati, dan Suryo Agung, atletik telah mengumpulkan tiga

emas. Peluang memenuhi target masih terbuka lebar karena masih ada beberapa nomor yang masih dipertandingkan. Masih terbukanya peluang untuk memenuhi target membuat para pendukung atletik menjadi senang.

2) Berpesta

Berpesta terdapat di dua tajuk berita. Penggunaannya pada tajuk berita dapat dilihat pada (30). Kata berpesta mempunyai makna makan minum (bersuka-suka, dsb) (KBBI, 2002: 867). Terlihat jelas bahwa makna dasar berpesta tidak sesuai dengan konteks pada (30). Pada (30) makna berpesta bukan lagi makna dasar makan minum (bersuka-suka, dsb) tetapi sudah merupakan makna metaforis menang.

Tajuk berita (30) memberitakan kemenangan Arema Malang (Singo edan) 3-1 atas PKT Bontang serta kekalahan Persekabpas 0-1 dari Persiba Balikpapan13. Komponen makna yang dimiliki oleh berpesta adalah BERSENANG-SENANG. Komponen makna BERSENANG-SENANG tetap ada di berpesta pada (30). BERSENANG-SENANG merupakan satu keadaan yang ditimbulkan apabila orang atau suatu tim memperoleh kemenangan. Pada (30), Arema menang dari PKT Bontang dan kemenangan Arema membuat pendukung Arema berpesta (bersenang-senang). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa alasan yang mendasari penggunaan berpesta pada (30) sebagai metafora untuk kata menang adalah hasil dari kemenangan yang diperoleh, yaitu pendukung Arema menjadi senang.

13 Untuk kekalahan Persekabpas 0-1 dari Persiba Balikpapan yang menggunakan kecewa sebagai

5) Bertakhta

Bertakhta terdapat di satu tajuk berita. Penggunaannya pada tajuk berita dapat dilihat pada (52).

(52) Arsenal bertakhta lagi.

Kata bertakhta mempunyai makna [1] menjadi raja; memerintah (negeri); berkuasa, [2] bersemayam (KBBI, 2002: 1124). Dari makna dasar bertakhta dan penggunaannya pada (52) terlihat bahwa terjadi perubahan makna dari makna dasar ke makna metaforis menang. Tajuk berita (52) memberitakan kemenangan Arsenal 4-1 atas Everton di Goodison Park. Kemenangan tersebut membuat Arsenal kembali menempati posisi satu Liga Inggris.

Komponen makna yang dimiliki oleh bertakhta adalah MENJADI RAJA dan BERKUASA. Komponen makna yang tetap ada pada penggunaan bertakhta pada (52) adalah MENJADI RAJA. Makna dari kata raja adalah penguasa pada suatu kerajaan (KBBI, 2002: 922). Dengan kemenangannya, Arsenal berhasil meraih peringkat pertama di klasemen Liga Inggris, menjadi yang terhebat diantara tim-tim liga Inggris lainnya. Dapat dikatakan bahwa tim di peringkat pertama sebuah liga adalah raja (penguasa) di liga tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bertakhta sebagai metafora untuk kata menang pada (52), dilatarbelakangi oleh hasil yang diperoleh dari kemenangan Arsenal, yaitu menempati peringkat pertama di klasemen Liga Inggris.

6) Fantastis

Fantastis terdapat di satu tajuk berita. Penggunannya pada tajuk berita dapat dilihat pada (53).

(53) Suryo Agung fantastis.

Kata fantastis mempunyai makna [1] bersifat fantasi; tidak nyata, [2] tidak masuk akal, [3] sangat luar biasa (KBBI, 2002: 313). Dari makna dasar fantastis dan penggunaannya pada (53) terlihat bahwa terjadi perubahan makna pada kata fantastis dari makna dasar ke makna metaforis menang. Tajuk berita (53) memberitakan kemenangan yang diperoleh oleh Suryo Agung Wibowo di cabang atletik nomor lari 200 m putra.

Komponen makna yang dimiliki fantastis adalah TIDAK NYATA dan LUAR BIASA. Pada penggunaannya sebagai metafora untuk kata menang pada (53), komponen makna yang tetap ada adalah komponen LUAR BIASA. Penampilan Suryo Agung dalam SEA Games kali ini sunguh luar biasa (fantastis). Kemenangan Suryo Agung di nomor 200 m, membuat ia sekali lagi mengukuhkan diri sebagai manusia tercepat di kawasan Asia Tenggara setelah sebelumnya memenangi nomor 100 m. Selain itu, kemenangannya di nomor 200 m berhasil memecahkan rekor nasional yang telah bertahan selama 23 tahun. Rekor sebelumnya dipegang oleh Purnomo dengan catatan waktu 20,93 detik sedangkan catatan waktu Suryo Agung adalah 20,76 detik. Pada nomor 100 m, Suryo Agung juga berhasil mencatatkan rekor baru SEA Games dengan waktu 10,25 detik, memecahkan rekor sebelumnya 10,26

detik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan fantastis sebagai metafora untuk kata menang ditentukan oleh hasil yang dicapai, yaitu berhasil memecahkan rekor di nomor lari 200 m SEA Games XXIV.

7) Maksimal

Maksimal terdapat di satu tajuk berita. Penggunaannya pada tajuk berita dapat dilihat pada (54).

(54) Blazers maksimal.

Kata maksimal mempunyai makna sebanyak-banyaknya; setinggi-tingginya; tertinggi (KBBI, 2002: 704). Melihat makna dasar maksimal dan penggunaan kata tersebut pada (54) terlihat bahwa maksimal merupakan metafora untuk kata menang. Tajuk berita (54) memberitakan kemenangan Blazers 99-96 atas Denver Nugets.

Maksimal memiliki komponen makna BANYAK dan TINGGI. Komponen makna yang tetap ada pada maksimal dalam (54) adalah BANYAK. Kemenangan Blazers atas Nugets membuat Denver berhasil menorehkan sepuluh kemenangan berturut-turut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa alasan penggunaan maksimal sebagai metafora untuk kata menang pada (54) dilatarbelakangi oleh hasil yang diperoleh dari kemenangan Blazers atas Nugets, yaitu Balzers berhasil menjadi tim yang tidak terkalahkan dalam 10 pertandingan berturut-turut.

8) Melesat

Melesat terdapat di satu tajuk berita. Penggunaannya pada tajuk berita dapat dilihat pada (55).

(55) Melesat, Inter incar Milan.

Kata melesat mempunyai makna yang sama dengan kata pelesat (KBBI, 2002: 729). Kata pelesat mempunyai makna memental; terlepas dengan cepat (KBBI, 2002: 845). Dari makna dasar melesat dan penggunaan kata tersebut pada (55) terlihat bahwa melesat merupakan metafora untuk kata menang. Tajuk berita (55) memberitakan kemenangan Inter Milan 2-0 atas Cagliari. Kemenangan Inter atas Cagliari membuat mereka melesat meninggalkan AS Roma di posisi kedua dengan selisih tujuh poin.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan melesat sebagai metafora untuk kata menang pada (55) dilatarbelakangi oleh hasil yang diperoleh Inter Milan, yaitu melesat di puncak klasemen Seri A Italia, unggul tujuh poin dari peringkat 2 AS Roma.

9) Mengejutkan

Mengejutkan terdapat di satu tajuk berita. Penggunaannya pada tajuk berita dapat dilihat pada (56).

Kata mengejutkan mempunyai makna menyebabkan terkejut (terperanjat); mengagetkan; mengejuti (KBBI, 2002:527). Dari makna dasar mengejutkan yang terdapat dalam KBBI dan penggunaannya pada (56) terlihat bahwa terjadi perubahan makna dari makna dasar ke makna metaforis menang. Tajuk berita (56) memberitakan kemenangan atlet gulat Indonesia, Fahrian Syah, di SEA Games XXIV.

Komponen makna yang dimiliki oleh mengejutkan adalah MENYEBABKAN TERKEJUT dan MENGAGETKAN. Pada (56), kemenangan yang diperoleh Fahrian Syah di cabang gulat nomor gaya bebas 74 kg mengejutkan semua orang. Mengejutkan karena cabang gulat awalnya diragukan dapat memenuhi target satu emas. Selain itu, medali emas yang diperoleh Fahrian menjadi kejutan karena sebelumnya ia tidak diunggulkan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan kata mengejutkan sebagai metafora untuk kata menang dilatarbelakangi oleh subjek yang awalnya tidak diunggulkan.

10) Menggila

Menggila terdapat di satu tajuk berita. Penggunaannya pada tajuk berita dapat dilihat pada (5)14. Kata menggila mempunyai makna [1] menjadi seperti gila (tentang sikap dan perbuatan, [2] menjadi-jadi, [3] melonjak; meningkat (tentang harga) (KBBI, 2002: 363). Melihat makna dasar menggila dan penggunaan kata tersebut pada (5), terlihat bahwa terjadi perubahan makna kata menggila dari makna

dasar ke makna metaforis menang. Tajuk berita (5) memberitakan kemenangan Arema Malang 3-0 atas Persiba Balikpapan.

Penggunaan menggila sebagai metafora untuk kata menang dilatarbelakangi oleh julukan Arema yaitu Singo Edan (Singa Gila). Pada pertandingan melawan Persiba Balikpapan, julukan edan (gila) terwujud oleh permainan sepak bola yang diperagakan oleh para pemain Arema. Para pemain Arema menggila dengan mengalahkan Persiba 3-0.

11) Perkasa

Perkasa terdapat di satu tajuk berita. Perkasa merupakan metafora menang berbentuk kata yang dijadikan tajuk berita. Kata perkasa mempunyai makna [1] kuat dan tangguh serta berani; gagah berani, [2] kuat dan berkuasa; hebat; keras (KBBI, 2002: 861). Kata perkasa dijadikan tajuk berita yang memberitakan kemenangan tiga lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan, Triyatno, dan Edi Kurniawan di cabang angkat besi SEA Games XXIV. Dari makna dasar perkasa dan penggunaannya sebagai tajuk berita yang berisi berita kemenangan, terlihat bahwa terjadi perubahan makna kata perkasa dari makna dasar ke makna metaforis menang.

Komponen makna yang dimiliki oleh perkasa adalah KUAT, dan HEBAT. Komponen makna yang dimiliki oleh perkasa sesuai dengan gambaran yang terlihat pada diri atlet angkat besi. Atlet angkat besi pastilah kuat dan hebat karena sanggup mengangkat beban puluhan kilogram. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan perkasa sebagai metafora untuk menang adalah berdasarkan cabang olahraga yang dimenangkan, yaitu angkat besi.

12) Rekor

Rekor terdapat di satu tajuk berita. Penggunaannya pada tajuk berita dapat dilihat pada (57).

(57) Rekor lagi di angkat besi.

Kata rekor mempunyai makna [1] hasil terbaik (tercepat, tertinggi) dalam keolahragaan, [2] jumlah terbanyak, [3] terbaik (tertinggi) (KBBI, 2002: 942). Melihat makna dasar rekor dan penggunaan kata tersebut pada (57) terlihat bahwa rekor merupakan metafora untuk kata menang. Tajuk berita (57) memberitakan kemenangan lifter Indonesia Sinta Darmariani di cabang angkat besi kelas 75 kg.

Kata rekor dapat diterima penggunaannya sebagai metafora untuk kata menang disebabkan kemenangan Sinta juga berhasil memecahkan rekor. Sinta berhasil mengangkat beban seberat 134 kg, memecahkan rekor sebelumnya 133 kg. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan rekor sebagai metafora untuk kata menang pada (57) dilandasi oleh hasil yang diperoleh, yaitu berhasil memecahkan rekor.

14) Sempurna

Sempurna terdapat di satu tajuk berita. Sempurna merupakan metafora menang berbentuk kata yang dijadikan tajuk berita. Kata sempurna mempunyai

makna [1] utuh dan lengkap segalanya (tidak bercacat dan bercela), [2] lengkap; komplet, [3] selesai dengan sebaik-baiknya; teratur dengan sangat baiknya, [4] baik sekali; terbaik (KBBI, 2002: 1031). Kata sempurna dijadikan tajuk berita yang memberitakan kemenangan tim bulutangkis Indonesia di SEA Games. Dari makna dasar sempurna dan penggunaannya sebagai tajuk berita yang memberitakan kemenangan, terlihat bahwa sempurna merupakan metafora untuk kata menang.

Sempurna memiliki komponen makna UTUH, LENGKAP, dan TERBAIK. Komponen makna yang tetap ada pada penggunaan sempurna sebagai metafora untuk kata menang adalah TERBAIK. Tim bulutangkis Indonesia menjadi tim terbaik dengan meraih semua emas yang diperebutkan di cabang bulutangkis. Tujuh emas dari tujuh kelas15 yang dipertandingkan berhasil diraih oleh tim Indonesia. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan sempurna sebagai metafora untuk kata menang dilandasi oleh hasil yang diraih, yaitu berhasil meraih semua emas.

15) Sukses

Sukses terdapat di satu tajuk berita. Penggunaannya pada tajuk berita dapat dilihat pada (58).

(58) Sukses di Nakhon Rathchasima, Indonesia tak boleh puas diri.

Kata sukses mempunyai makna berhasil; beruntung (KBBI, 2002: 1099). Dari makna dasar sukses dan penggunaan kata tersebut pada (58) terlihat bahwa terjadi

15 Tujuh kelas tersebut yaitu [1] tunggal putri, [2] tunggal putra, [3] ganda putri, [4] ganda putra, [5]

perubahan makna dari makna dasar ke makna metaforis menang. Tajuk berita (58) memberitakan kemenangan yang diperoleh tim Indonesia di Stadion Nakhon Rathchasima. Sprinter Suryo Agung Wibowo berhasil meraih emas di nomor 100 m putra. Kemenangan Suryo diikuti oleh Triyaningsih yang memenangi nomor 5000 m dan 10.000 m putri, Yahuza di nomor maraton putra, Ratnawati Dwi di nomor lempar cakram putri, serta Dedeh Erawati di nomor lari 100 m gawang putri.

Sukses memiliki komponen makna BERHASIL dan BERUNTUNG. Pada kata sukses yang merupakan metafora untuk kata menang, komponen makna yang tetap ada adalah BERHASIL. Kemenangan yang diperoleh oleh Suryo dkk. di stadion Nakhon Rathchasima membuat tim atletik berhasil memenuhi target emas yang telah ditetapkan, yaitu mendapatkan 4 emas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa alasan yang mendasari penggunaan sukses sebagai metafora untuk kata menang pada (58) adalah hasil yang diperoleh, yaitu berhasil memenuhi target yang telah ditetapkan.

16) Tercepat

Tercepat terdapat di satu tajuk berita. Penggunaannya pada tajuk berita dapat dilihat pada (7)16. Makna tercepat tidak ditemukan di dalam KBBI. Saat dicari di dalam KUBI, makna dari kata tersebut juga tidak berhasil ditemukan. Oleh karena itu, saya mencoba untuk membuat sendiri makna dari kata itu. Dalam KBBI saya hanya menemukan makna dari kata dasar tercepat, yaitu cepat yang mempunyai makna [1]

dalam waktu singkat dapat menempuh jarak cukup jauh (perjalanan, gerakan, kejadian, dsb); laju; deras, [2] cekatan; tangkas, [3] terdahulu (tentang arloji, jam) maju; mendahului, [4] dalam waktu singkat; lekas; segera (KBBI, 2002: 208). Salah satu makna dari imbuhan ter- menurut Kridalaksana (Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia, 1996: 61) adalah sangat, paling (superlatif).

Berdasarkan makna dari imbuhan ter-, maka makna tercepat adalah paling cepat. Dari makna dasar tercepat dan penggunaannya pada (7), terlihat bahwa terjadi perubahan makna dari makna dasar ke makna metaforis menang. Kata tercepat digunakan sebagai metafora untuk kata menang, karena berita itu mengabarkan tentang kemenangan Uyun, yang merupakan atlet sepeda, dalam pertandingan time trial (kemenangan diperoleh bila waktu yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan lawan-lawannya). Kata tercepat mungkin saja digunakan sebagai metafora untuk kata menang di cabang olahraga lain yang berdasarkan waktu seperti cabang olahraga lari atau renang, tetapi tidak dapat digunakan untuk cabang olahraga lain yang bukan berdasarkan waktu, seperti cabang sepakbola atau cabang bola basket. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa alasan yang mendasari penggunaan tercepat sebagai metafora untuk kata menang pada (7) adalah cara meraih kemenangan, yaitu menjadi yang tercepat di pertandingan.

Dokumen terkait