• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi nilai yang dilaporkan dan pengungkapan yang terkait, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Pertimbangan

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas nilai yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi nilai-nilai yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan nilai estimasi yang dibuat.

Klasifikasi Instrumen Keuangan

Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak.

Estimasi dan Asumsi

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini, Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Instrumen Keuangan

Perusahaan dan Entitas Anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, nilai perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi Perusahaan dan Entitas Anak. Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 1.740.144.553.695 dan 1.759.089.666.166, sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 1.444.965.320150 dan Rp 1.533.659.700.642 (Catatan 34).

Penyusutan Aset Tetap

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Imbalan Kerja

Penentuan liabilitas biaya imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung nilai-nilai tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.

Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 16.326.477.190. (Catatan 31).

Pajak penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan liabilitas atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Rincian atas sifat dan nilai tercatat pajak penghasilan diungkapkan pada Catatan 30.

Aset pajak tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan.

Aset pajak tangguhan (lanjutan)

Nilai tercatat atas aset pajak tangguhan tanggal 31 Maret 2014 adalah sebesar Rp 1.528.272.149 dan liabilitas pajak tangguhan tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 1.933.393.232. (Catatan 30).

31 Maret 2014 31 Desember 2013 Kas

Rupiah 3.415.163.822 2.654.112.964 Valuta Asing:

Dolar Amerika Serikat (US$ 8.238) 101.655.982 100.412.982 Dolar Singapura (Sin$ 5.000) 48.140.000 48.140.000 Total Kas 3.564.959.804 2.802.665.946 Bank

Rupiah

PT Bank Capital Indonesia Tbk 201.898.300.118 200.202.236.376 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 24.636.698.561 26.279.863.741 PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 10.166.563.139 7.412.368.968 PT Bank Tabungan Negara Tbk 10.144.399.803 -PT Bank BJB Tbk 4.290.103.392 3.213.119.066 PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.403.445.351 2.353.865.362 PT Bank Mega Tbk 1.055.941.340 1.947.536.072 PT Bank Central Asia Tbk

(Persero) Tbk 646.006.760 409.513.039 PT Bank Negara Indonesia 345.267.051 344.774.843 PT Bank Permata Tbk 4.736.042 4.829.042 PT Bank Panin Tbk 552.634 970.164

Sub-total 255.592.014.191 242.169.076.673

Dolar Amerika Serikat

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(US$ 25,960 pada 31 Desember 2013) - 252.304.862 PT Bank Mega Tbk (US$ 4,732,512

pada 31 Maret 2014 dan US$ 202,37 pada

31 Desember 2013) 54.432.106.788 1.206.711 Sub-total 54.432.106.788 253.511.573 Sub-total Bank 310.024.120.979 242.422.588.246

Setara kas - Deposito Berjangka `

Rupiah

PT Bank Mayapada 300.000.000.000 50.000.000.000 PT Bank Bukopin Tbk 300.000.000.000 100.000.000.000 PT Bank Victoria Tbk 285.000.000.000 -PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

(Persero) Tbk 200.000.000.000 7.655.000.000 PT Bank Danamon Tbk 125.000.000.000 300.000.000.000 PT Bank BJB Tbk 89.500.000.000 138.871.000.000 PT Bank Sahabat Sampoerna 50.000.000.000 160.000.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk 10.500.000.000 20.500.000.000 PT Bank Tabungan Negara 10.000.000.000

-31 Maret 2014 31 Desember 2013 Setara kas - Deposito Berjangka

Rupiah

PT Bank Mega Tbk 1.053.200.625 51.053.200.625 PT Bank Central Asia Tbk 116.087.917 116.087.917 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 160.762.269.435 PT Bank Mutiara Tbk - 150.000.000.000 PT Bank Capital Indonesia Tbk - 100.000.000.000

Sub-total 1.373.287.009.017 1.241.049.962.301

Dolar Amerika Serikat PT Bank Mega Tbk (US$ 16.000.000 pada

31 Desember 2013) - 195.024.000.000

Sub-total - 195.024.000.000

Total Deposito Berjangka 1.373.287.009.017 1.436.073.962.301

Total Kas dan Setara Kas 1.686.876.089.800 1.681.299.216.493

Tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka

Rupiah 3% - 11% 5,25% - 8,5%

Dolar Amerika Serikat 1,5% - 3,25% 1% - 1,5%

Dokumen terkait