• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penghakiman adalah hak Tuhan (Matius 7:1-5)

Dalam dokumen MODUL AJAR MODUL AJAR (Halaman 36-40)

Mengenai nilai-nilai Kristiani, hati nurani memegang peranan penting dalam mendorong perbuatan-perbuatan baik dan benar seturut nilai-nilai

Roma 3:23, Penghakiman adalah hak Tuhan (Matius 7:1-5)

………

- Kasih kepada manusia:

………

………

2. Rendah hati

Kerendahan hati adalah kebalikan dari agresivitas, arogansi, kesombongan.

Kerendahan hati menggambarkan manusia yang paham siapa dirinya sebagai makhluk ciptaan Allah. Orang yang rendah hati akan mengambil sikap mengalah untuk

kebaikan.

3. Jujur

Kejujuran lawannya kebohongan, orang jujur selalu bicara apa adanya. Tidak ada kebaikan dalam berbohong.

4. Bermoral

Yesus memberikan daftar tindakan yang merupakan tindakan tidak bermoral dalam 1 Korintus 6:19-20 yaitu: ………, ……….., ………, ………,

………., ………., ………, ……….., ………,

………, ……….., ……….

Hidup bermoral artinya menjaga tubuh dari percabulan, hidup benar dan berani berkata benar dan membela yang benar.

5. Murah hati dari segi waktu, perhatian dan uang

Alkitab mengajarkan pada kita untuk tidak bersikap kikir, sebaliknyakita diminta untuk memberi kepada sesame yang berkekurangan dan membutuhkan bantuan.

6. Kata dan Perbuatan sama (Integritas)

Yesus tidak menyukai orang munafik (Matius 23:23), Siapa yang dimaksud? Mengapa?

………

………

7. Jangan merasa diri paling benar,

Roma 3:23, Penghakiman adalah hak Tuhan (Matius 7:1-5).

8. Jangan Menyimpan dendam

Contoh Nelson Mandela (Tokoh hak asasi manusia) 9. Mengampuni Orang lain (Matius 6:14-15)

Apakah nilai-nilai Kristiani tersebut sudah kamu lakukan?

Nilai-Nilai Kebangsaan/nilai-nilai Pancasila

MODUL AJAR

37 1. Ketuhanan Yang Maha esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradap 3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

5. Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Nilai – Nilai Kristiani dalam Galatia 5:22-26 antara lain:

1……… 2. ……… 3. ……….. 4. ………5.

……… 6. ……… 7. ………. 8. ……….. 9.

……….. 10. ……… 11. ……… 12. ……… 13.

……….. 14. ………. 15. ……….. dst.

Diskusikan dalam Kelompok

MODUL AJAR

38

MATERI 5 DISIPLIN

Disiplin merupakan aspek yang sering dikeluhkan oleh remaja. Seolah-olah disiplin mengekang kebebasan kalian dan membuat sesak nafas.

Disiplin di sekolah di laksanakan secara ketat sebagai bagian dari pendidikan.

A. Arti Disiplin

Disiplin adalah tindakan individu untuk melaksanakan serta menaati peraturan, tata tertib, serta norma yang berlaku di lembaga tertentu. Sebutkan Lembaga yang menerapkan disiplin!

1. ………

2. ………

3. …………..

B. Fungsi Disiplin

Menurut Tulus, fungsi disiplin adalah : 1. Untuk menata kehidupan bersama 2. Membangun Kepribadian

3. Melatih kepribadian 4. Unsur paksaan 5. Hukuman

6. Menciptakan lingkungan yang kondusif

MODUL AJAR

39 A. Disiplin Sebagai Kebutuhan Anak

Disiplin merupakan salah satu kebutuhan dasar anak, dalam rangka pembentukan dan pengembangan wataknya secara sehat. Tujuannya ialah agar anak dapat secara kreatif dan dinamis mengembangkan hidupnya di kemudian hari. Apabila orang tua mengasihi anaknya maka mereka juga harus mendisiplinkan anaknya. Apabila guru Sekolah Minggu mengasihi murid-muridnya, maka ia juga harus mendisiplinkan murid-muridnya.

Tentu saja, kasih dan disiplin harus berjalan bersama-sama secara seimbang. Dengan perkataan lain, kasih tanpa disiplin mengakibatkan munculnya rasa sentimen dan ketidakpedulian. Sebaliknya, disiplin tanpa kasih merupakan tindakan kejam (tirani).

Gambar: Atlit

Banyak orang tua, karena berbagai alasan termasuk kesibukan, tidak mempunyai pemahaman dan pengertian, mengabaikan kebutuhan anak dalam disiplin ini. Akibatnya suatu saat anak memberontak, sulit dikendalikan, dan akan mencari perhatian secara berlebihan. Orang tua demikian tentu akan mengalami konflik yang terus-menerus dengan anaknya, bahkan tidak jarang ada anak yang mengalami kekecewaan dan perasaan terluka. Oleh karena itulah, bahasan kita mengenai kedisiplinan ini amat perlu, karena hal ini dapat menjadi sumber masukan dalam pelayanan kita sebagai guru Sekolah Minggu, sehingga kita memiliki

pemahaman yang benar mengenai kedisiplinan. Selain hal itu dapat menjadi alat refleksi bagi diri kita sendiri, sehingga kita dapat bersikap yang benar dalam mendisiplin murid-murid kita.

B. Dasar Teologis Disiplin

Pentingnya disiplin guru Sekolah Minggu terhadap muridnya dan orang tua terhadap anaknya, bukan hanya karena alasan sosiologis dan psikologis, tetapi juga karena pemahaman teologis.

Keterangan berikut ini merupakan bentuk kedisiplinan di dalam Alkitab yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi kita semua, antara lain:

Allah Bapa senantiasa mendisiplin manusia ciptaan-Nya baik secara individual maupun secara kelompok. Cara Tuhan dalam mendisiplin umat-Nya sama dengan cara ayah dalam

mendisiplin anaknya (lihat Ulangan 8:5 dan Mazmur 6:2; Mazmur 38:2-3). Tujuan Allah mendisiplin manusia adalah agar mereka taat, hormat dan takut kepada-Nya. Karena itu Tuhan memberikan pengajaran, memberikan teguran, menyatakan nasehat, dan jika perlu mengijinkan terjadinya penderitaan seperti sakit penyakit, kerugian, bahkan pembuangan ke tempat atau negeri lain. Sejarah Israel menyatakan umat Israel dari kerajaan utara terbuang selama 40 tahun ke Asyur dan umat Yehuda ke negeri Babilonia selama 70 tahun.

Dalam Perjanjian Baru, penulis kitab Ibrani menyatakan bahwa Allah mendisiplin umat-Nya agar bertaat kepada-Nya. Ia menyatakan disiplin sebagai bukti kasih-Nya (lihat Ibrani 12:5,6) meskipun pada mulanya mendatangkan dukacita (lihat Ibrani 12:10,11).

MODUL AJAR

40

Tuhan Yesus Kristus pun menegakkan disiplin bagi murid-murid-Nya, dengan memberikan contoh, seperti dalam bagaimana menggunakan waktu, menggunakan uang, dan hidup berdoa secara tekun. Dia pun menyatakan bahwa kepentingan orang lain mesti didahulukan,

sebagaimana terlihat bagaimana Yesus melayani orang yang datang kepada-Nya meskipun Ia sering kali belum sempat makan (bd. Markus 3:20-21). Bilamana murid-murid-Nya degil, sering kali Ia berterus-terang menegur mereka dengan keras (bd. Markus 8:14-21). Bilamana murid-murid ingin membalas kejahatan dengan kejahatan, Dia menyatakan sikap mengasihi dan mengalihkan perhatian mereka kepada tugas lain (bd. Lukas 9:51-56).

Yesus pun menyatakan agar murid-murid-Nya belajar hidup secara tertib dalam arti

memelihara kesucian hidup agar senantiasa merasakan kehadiran Allah (bd. Matius 5:8). Bagi Yesus, orang dewasa harus mendisiplin anggota tubuhnya -- tangan, kaki, mata -- agar tidak membawa keburukan bagi orang lain terutama "menyesatkan" anak-anak di bawah asuhan mereka (Matius 18:8-10). Sebab dia sendiri melarang murid-murid mengabaikan atau

meremehkan anak-anak kecil (Matius 19:13-15). Tidak jarang pula Yesus menyatakan bahwa Dia tetap mengasihi murid-murid-Nya sekalipun mereka kurang cepat menangkap ajaran Sang Guru (Yohanes 13,15).

Kasih dan disiplin harus berjalan bersama-sama secara seimbang FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Alkitab mengajarkan bahwa Roh Kudus datang untuk menyatakan kebenaran Ilahi bagi orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Dia hadir ke dunia untuk membuat orang insyaf akan dosa dan kejahatannya lalu berbalik kepada Sang Kebenaran yang memerdekakan yaitu Yesus Kristus (Yohanes 16:6-8,Yohanes 16:11-13). Roh Kudus juga datang membuat orang memiliki hikmat hidup dan kekuatan batiniah agar dapat hidup sesuai kehendak Allah. (Efesus 1:16,17;

Efesus 3:16-18). Roh Kudus pun datang ke dalam hidup dan persekutuan orang-orang percaya

Dalam dokumen MODUL AJAR MODUL AJAR (Halaman 36-40)

Dokumen terkait